BAB 8 Sistem Ekskresi
PENDAHULUAN Zat sisa harus segera dikeluarkan dari tubuh,racun. Metabolisme menghasilkan zat berguna dan zat sisa. Zat sisa harus segera dikeluarkan dari tubuh,racun. Proses Pengeluaran : 1. Defekasi = Pengeluaran zat sisa melalui anus ( feses ). 2. Ekskresi = Pengeluaran zat sisa hasil metabolisme melalui urine, keringat, dan pernafasan. 3. Sekresi = Pengeluaran zat ( hormon,enzim ) oleh sel atau kelenjar. Masih dimanfaatkan oleh manusia.
Zat Sisa dari Metabolisme 1. Metabolisme Karbohidrat Glukosa dan zat sisa berupa feses. Glukosa ( zat sisa = CO2 dan H2O ) 2. Metabolisme Protein Asam Amino dan zat sisa berupa feses. Asam Amino ( Zat sisa = CO2, H2O, NH3, dan NH4OH ) NH3 dan NH4OH bersifat racun, diubah jadi urea. 3. Metabolisme Lemak Asam lemak – Gliserol dan zat sisa berupa feses. Asam lemak – Gliserol ( zat sisa = CO2 dan H2O ) Zat sisa harus dikeluarkan dari tubuh melalui Ekskresi
Sistem Ekskresi Manusia Alat ekskresi Ginjal Paru-paru Hati Kulit Kulit Paru-paru Hati Ginjal
GINJAL TIPE GINJAL 1. Pronefros Ketika masih Embrio, berbentuk segmen, letak dirongga tubuh (selom). 2. Mesonefros Timbul setelah pronefros, dan berfungsi selama fase embrio, kemudian berfungsi sebagai vasa deferensia. 3. Metanefros Tidak bersegmen,tidak bernefrostoma, glomerolusnya banyak. Berfungsi terus selamanya.
STRUKTUR GINJAL Bagian-bagian ginjal Berbentuk seperti kacang merah, Panjang 10 cm, Berat 1% dari berat badan. Jumlah 2 buah, Warna merah. Letak bagian dorsal dinding tubuh ( kanan-kiri ) Bagian-bagian ginjal Korteks ( bagian luar ) Medula ( bagian sumsum ginjal ) Pelvis Renalis ( rongga ginjal ) Urin = Ginjal Ureter Vesika Urinaria Uretra
NEFRON Satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Terdiri dari Badan Malpighi dan Saluran nefron. Badan Malpighi terdapat kapsul Bowman ( seperti mangkuk ). Saluran Nefron terdiri dari : a. Pembuluh Proksimal b. Pembuluh Lengkung Henle c. Pembuluh Distal d. Pembuluh Kolekta ( penggumpul )
Sistem Ekskresi Ginjal Kapsula Bowman Tubulus kontortus Nefron Korteks Medula Glomerulus Tubulus distal Pelvis Korteks Piala ginjal Medula Saluran naik Lengkung Henle Saluran penampung Ginjal Ureter Kantung kemih Struktur ginjal.
Nefron korteks dan nefron jukstamedula. Sistem Ekskresi Ginjal (2) Nefron korteks dan nefron jukstamedula.
Proses pembentukan urin. Sistem Ekskresi Proses pembentukan urin: Filtrasi Reabsorpsi Augmentasi Proses pembentukan urin.
FILTRASI ( Penyaringan )
Sistem Ekskresi Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin: Hormon antidiuretik (ADH) Hormon insulin Jumlah air yang diminum Pengaruh hormon ADH dalam proses pembentukan urin.
Keadaan ginjal penderita uremia. Sistem Ekskresi Gangguan dan kelainan ginjal: Gagal ginjal dan uremia Nefritis Diabetes insipidus Diabetes melitus Albuminaria Kencing batu Keadaan ginjal penderita uremia. Lokasi dapat ditemukannya batu ginjal.
Paru-paru dan bagian-bagiannya. Sistem Ekskresi Paru-paru Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan uap air. Paru-paru dan bagian-bagiannya.
Hati dan bagian-bagiannya. Sistem Ekskresi Hati Fungsi ekskresi hati adalah menghasilkan empedu. Hati dan bagian-bagiannya.
Kulit dan bagian-bagiannya. Sistem Ekskresi Kulit Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit dan bagian-bagiannya.
Sistem Ekskresi Vertebrata Pada vertebrata, proses pengeluaran zat sisa dilakukan melalui ginjal. Ginjal pada ikan. Ginjal pada katak. Ginjal pada reptil. Ginjal pada burung.
Sistem Ekskresi Invertebrata Sistem ekskresi cacing pipih Pada cacing pipih, proses pengeluaran zat sisa dilakukan melalui sel api dan nefridiofor.
Sistem Ekskresi Sistem ekskresi cacing tanah Pada cacing tanah, proses pengeluaran zat sisa dilakukan melalui nefrostom dan nefridiofor.
Sistem Ekskresi Sistem ekskresi serangga Pada serangga, proses pengeluaran zat sisa dilakukan melalui pembuluh Malphigi. Proses ekskresi pada serangga.
al birru manittaqa sebaik-baik kebaikan adalah taqwa