CORONAVIRIDAE DISUSUN OLEH: ADINDA RIZKI PURNANING PUTRI (P17434012001) ELING WAHYU UTOMO (P17434012009) FARADILLA FITRIANITA WARDHANI (P17434012011) HERLAMBANG FITRIA WIJAYANTRI (P17434012012) SISKA BUNGA MELATI (P17434012033)
PENGERTIAN Coronaviridae merupakan salah satu family virus, yang memiliki dua sub family yaitu coronavirinae (coronavirus) dan torovirinae yang merupakan enveloped virus positif RNA. Virus ini disebut coronaviridae karena bentuknya yang menyerupai korona matahari.
CIRI-CIRI Enveloped Diameter 120-160 nm Virion berbentuk bola Genom virus memiliki panjang 26-32 kb Positive-stranded RNA viruses Glikoprotein menyerupai paku (spike)
VIROLOGI 5’ dan 3’ memiliki ujung genom yang tampak seperti paku (spike). Selubung virus (enveloped) terdiri dari membrane ER dan badan golgi, serta memiliki dua macam glikoprotein, yaitu S dan M. Glikoprotein S terdapat dalam seluruh permukaan, sedangkan glikoprotein M berperan sebagai protein transmembran.
TAXONOMY Ordo: Nidovirales Family: Coronaviridae Subfamily: Coronavirinae Genus Alphacoronavirus; type species - Alphacoronavirus 1 Genus Betacoronavirus; type species - Murine coronavirus Genus Deltacoronavirus; type species - Bulbul coronavirus HKU11 Genus Gammacoronavirus; type species - Avian coronavirus Subfamily: Torovirinae Genus Bafinivirus; White Bream virus Genus Torovirus; type species - Equine torovirus
CORONAVIRINAE (KORONAVIRUS) Coronavirinae (Koronavirus) adalah virus dari familia Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, mamalia, dan burung. Tipe baru dari coronavirus telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS coronavirus (SARS Co-V) secara resmi telah dideklarasikan oleh WHO sebagai agen causative penyebab SARS. SARS- CoV mempunyai patogenesis yang unik sebab mereka menyebabkan infeksi pernafasan paa bagian atas dan bawah sekaligus serta dapat menyebabkan gastroenteritis.
MORFOLOGI 1. Struktur dan komposisi Coronavirus merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm yang mengandung genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27 – 30 kb; BM 5-6x106), genom terbesar di antara virus RNA. Nukleokapsid heliks berdiameter 9-11 nm. Terdapat tonjolan berbentuk gada atau daun bunga dengan panjang 20 nm yang berjarak lebar pada permukaan luar selubung, menyerupai korona matahari. Protein struktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi 50-60K, glikoprotein 20-30K (E1) yang bertindak sebagai protein matriks yang tertanam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid, dan glikoprotein E2 (180-200K) yang membentuk peplomer berbentuk daun bunga. Beberapa virus mengandung glikoprotein ketiga (E3; 120-140K) yang menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas asetilesterase.
2. Genom RNA beruntai tunggal linear tak bersegmen, protein stuktural virus meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi dan mengandung dua glikoprotein (bertindak sebagai protein matriks yang tertanam dalam lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid), dan satu fosfoprotein terselubung serta mengandung duri besar / daun bunga yang menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas asetil esterase. 3. Protein Protein yang terdapat dalam coronavirus berupa S (spike) protein (150k), HE protein (65kD), M (membran) protein, E (envelope) protein (9-12kD), dan N (nucleocapsid) protein (60kD). a. S (spike) protein (150k) S protein dapat mengikat asam salisilat (9-O-acetyl neuraminic acid) pada permukaan membrane sel inang dimana hal ini memberi kemampuan virus untuk hemagglutinasi. Antibodi yang melawan S protein dinetralisasi. b. HE protein (65kD) Hanya terdapat pada coronavirus yang mempunyai protein hemagglutinin- esterase. Bentuk protein ini juga seperti paku (lebih kecil dari S protein) pada permukaan virus. Protein ini juga dapat mengikat asam salisilat. Aktivitas esterase dari HE protein dapat memecah asam salisilat dari rantai gula, yang dapa membantu virus untuk masuk dalam sel inang dan bereplikasi. Antibodi yang melawan HE protein juga akan dinetralisasi oleh virus.
c. M (membran) protein Protein ini membantu perlekatan nukleokapsid ke membran dari struktur internal seperti Badan Golgi dan tidak ditemukan pada membran plasma sel. d. E (envelope) protein (9-12kD) Protein kecil ini juga terdapat pada membran virus. Pada sel yang terinfeksi, protein ini ditemukan di sekitar nucleus dan permukaan sel. e. N (nucleocapsid) protein (60kD) Nukleokapsid protein mengikat genom RNA didahului dengan beberapa rangkaian dan menuju M protein pada permukaan dalam membrane virus. N protein merupakan protein terfosforilasi. Tidak seperti virus RNA lain, coronavirus tidak bergabung dengan RNA polymerase dalam partikel virus. Polymerase dibuat setelah infeksi dengan menggunakan genom RNA positif sebagai mRNA.
REPLIKASI Replikasi genom terjadi sepenuhnya dalam sitoplasma dan diawali dengan pengikatan virion pada reseptor glikoprotein spesifik dari membran sel inang. Virus ini mampu menembus permukaan sel dengan menggunakan protein S dari amplop virus dan plasma atau endosomal membran. Setelah Uncoating terjadi, RNA genom berfungsi sebagai mRNA untuk diterjemahkan dan proses pengolahan poliprotein. Proses ini diikuti dengan replikasi RNA untuk mensintesis RNA genomik dan mRNA subgenomic. Partikel virus dirakit dan dirilis oleh eksositosis.
PATHOGENESIS Infeksi koronavirus pada manusia merupakan patogen yang dapat menimbulkan penyakit yang ditandai dengan destruksi sel epitel dan kehilangan kemampuan absorptif. Penyakit yang kitimbulkan dari infeksi koronavirus adalah: Penyakit pernafasan dan batuk pilek, infeksi Gastrointestinal akut, penyakit Neurologik susunan syaraf pada hewan, SARS.
PENULARAN Penularan virus ini dapat melalui jalan fekal,oral ataupun melalui aerosol sekresi pernapasan.
GEJALA FLU INFEKSI SALURAN PERNAPASAN BAWAH RADANG PARU DEMAM MYALGIA LETHARGY GEJALA GASTROINTESTINAL BATUK RADANG TENGGOROKAN
PENCEGAHAN Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, perlu melakukan pencegahan agar bisa terhindar dari Virus Corona. Adapun Cara pencegahannya antara lain selalu jalankan pola hidup sehat, menjaga kehigienisan perorangan, dan rajin cuci tangan pakai sabun. Bila tangan tampak kelihatan kotor, gunakan antiseptik. Bila diperlukan, (mereka dengan penyakit kronis, di kerumunan orang, badan tidak fit, dan lain-lain) gunakan masker. Lalu, mematuhi praktek-praktek pengamanan makanan, seperti menghindari daging yang tidak dimasak atau penyediaan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik. Juga mencuci buah dan sayuran dengan benar serta menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan-hewan yang diternakkan, hewan peliharaan, dan hewan liar.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Isolasi dan identifikasi virus ( mengusahakan isolasi virus dengan menggunakan biakan organ trakea embrionik manusia ) Pemeriksaan langsung ( dapat dideteksi dengan menggunakan uji enterik ELISA pada tinja dengan menggunakan mikroskop elektron ) Serologi ( menggunakan uji hemaglutinasi pasif dimana sel eritrosit dapat dilapisi antigen koronavirus diaglutinasi oleh sera yang mengandung antibodi )
TERIMA KASIH