FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Advertisements

ORGANISASI KEHIDUPAN.
Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
Faktor yang mempengaruhi persepsi
ASKEP WAHAM.
STRUKTUR HEWAN (SISTEM SARAF &PEREDARAN DARAH PADA MAMALIA)
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
By:Sundari Siregar. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Tapi,beristirahat.
FILSAFAT MANUSIA ESENSI MANUSIA.
Modul11 filsafat komunikasi PARADIGMA DASAR ILMU
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini
Wanita Sebagai Lansia.
Pert. 8. Estetika Rasionalisme Descartes ( ) (1)
Perspektif Psikologi, Nature & Nurture
GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL
Perubahan anatomi dan fisiologi pada sitem persyarafan ibu hamil
MENCERMATI GIZI BAYI, AWAL KESEHATAN MASYARAKAT
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
FILSAFAT MANUSIA THOMAS HOBBES.
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
Pokok Bahasan 6 Perhatian
FILSAFAT MANUSIA RENE DESCARTES.
PERSEPSI.
SISTEM EKSKRESI PADA Hewan Avertebrata
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
FILSAFAT MANUSIA ESENSI MANUSIA.
Pengantar Pengertian Komponen Disonansi kognitif
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
SENSASI DAN PERSEPSI.
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN AKHLAK
Fungsi sistem saraf pada manusia
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA 1 OUTLINE
FILSAFAT PENDIDIKAN.
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
Ilmu Pengetahuan dan Iman
Gagasan Awal tentang Belajar
SARAF & HORMON.
SEJARAH PSIKOLOGI Dosen Pengampu :
FILSAFAT “Antara Teologi dan Ilmu Pengetahuan terletak suatu daerah tak bertuan. Daerah ini diserang baik oleh Teologi maupun oleh Ilmu Pengetahuan. Daerah.
Komunikasi Intrapersonal
PSIKOLOGI KESEHATAN IV
Aisyah Maulina, SKM, M.Si. Biopsikologi Aisyah Maulina, SKM, M.Si.
Otot lurik (rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter) Fungsi : menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak.
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
Ilmu Pengetahuan dan Iman
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
Sejarah & Aliran Psikologi
Komunikasi Intrapersonal 1
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
EMOSI dan STRES ADAPTASI
Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
MENGENALI KAPASITAS KEJIWAAN (psychological Capacity) A.PENGAMATAN Tiga Proses: 1.Proses fisis ( perangsang---alat indera). 2.Proses fisiologis ( indera---otak).
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Chintya Apriliani Siti Nur Arisah SIFAT DAN HAKIKAT JIWA MANUSIA hakikat manusia adalah rohani atau jiwa. Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian.
POKOK BAHASAN 1. Tingkat Kesadaran 2. Bentuk Kesadaran 3. Proses Sensoris.
Transcript presentasi:

FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA

Tubuh Aristoteles menilai bahwa semua organisma mempunyai jiwa  jiwa vegetatif untuk menyerap makanan dan reproduksi  jiwa sensitif yang membuatnya bergerak  jiwa rasional sehingga mampu berpikir dan membuat norma sosial

Rene Descartes merasa tidak perlu memahami jiwa vegetatif atau sensitif  pencernaan makanan, sirkulasi darah, daya tahan dan pertumbuhan, respirasi, tidur dan terjaga, sensasi pada dunia luar, imajinasi, memori, nafsu dan gairah, pergerakan tubuh bergerak secara mekanis

Rongga di dalam otak berisi cairan jernih berwarna kuning (cerebrospinal) yang pada waktu itu dinamakan roh hewani  disaring melalui pembuluh halus menuju otak  mengalir melalui jaringan saraf tubuh yang berlubang  mengaktifkan sekumpulan otot khusus sehingga tubuh hewani bergerak.

Tekanan eksternal pada indera disalurkan melalui syaraf ke otak sehingga katup2 yang terpilih menjadi terbuka dan memicu tindakan tertentu Memori dan proses belajar terbentuk oleh tindakan yang diulang yang menyebabkan lubang2 tertentu menjadi terbuka pada roh hewani

Refleks bawaan dihasilkan oleh gerakan syaraf yang menarik urat sehingga menghasilkan respon otomatis atau langsung Refleks yang dipelajari merupakan reaksi yang dihasilkan melalui proses belajar yang dihasilkan dari terbukanya syaraf yang dihentakkan oleh sistem pengungkit di dalam otak

Marah diakibatkan oleh kuatnya roh hewani, sedangkan takut atau sabar diakibatkan oleh lemahnya roh hewani Terjaga diakibatkan oleh roh hewani dalam rongga2 otak banyak sehingga jaringan otak melebar dan lebih sensitif terhadap getaran dari luar, sedangkan tidur diakibatkan roh hewani yang sedikit, dan rongga syaraf kendur

Jiwa Segala sesuatu bisa diragukan, termasuk kesan inderawi yang sangat jelas dan terpilah-pilah. Tindakan meragukan segala sesuatu justru memberikan bukti kepastian adanya sesuatu

Kesan inderawi hanya ilusi, bukan sungguh-sungguh mengalami, namun setelah terus menerus meragukan akan sampai kepada ide yang sangat pasti dan tidak diragukan Segala yang diamati sesungguhnya tidak pernah ada, namun ketika menegaskan bahwa segala sesuatu itu tidak ada, seseorang menyadari dirinya sedang berpikir

Seseorang sedang berpikir merupakan penegasan dan kepastian bahwa dirinya benar-benar ada dengan kata lain “saya berpikir maka saya ada” Seseorang adalah sesuatu atau substansi yang esensi atau hakekatnya adalah berpikir (res cogitans) yang esensinya adalah jiwa atau roh

Jiwa atau roh tidak memerlukan ruang dan waktu karena substansinya bersifat immaterial atau non fisik. Descartes menempatkan rasio dan jiwa sebagai sesuatu yang lebih fundamental dibandingkan dengan pengalaman inderawi, maka disebut orang rasionalis

Tubuh dan jiwa Jiwa atau roh berbeda dengan tubuh, karena tubuh adalah benda fisik yang terdiri dari partikel-partikel yang memiliki keluasan Ide tentang jiwa atau roh melahirkan ide-ide lain yang terdapat dalam jiwa

Ide-ide tersebut diperoleh dari jiwa yang berpikir, bukan berdasarkan pengalaman inderawi. Ide-ide tersebut dinamakan ide bawaan (innate ideas) dari jiwa Ide bawaan tentang kesempurnaan dipadukan dengan kepastian adanya jiwa membawa kepada pemikiran adanya Tuhan yang mewujudkan kesempurnaan itu

Descartes adalah seorang rasionalis, namun dapat menerima pengetahuan yang berasal dari pengalaman indera karena persepsinya yang memastikan terhadap kesempurnaan Tuhan dalam menciptakan materi dan jiwa Descartes juga disebut seorang Dualis karena memisahkan substansi jiwa dengan tubuh

Descartes juga menyatakan bahwa sebuah gejala dapat terjadi bukan semata-mata hasil jiwa atau tubuh, tetapi hasil interaksi yang berbeda diantara kedua substansi itu. Tubuh tanpa jiwa akan menjadi sesuatu yang bergerak secara mekanis oleh stimulus dari luar

Jiwa tanpa tubuh hanya memiliki ide bawaan namun tidak memiliki ide tentang benda-benda material atau kesan-kesan inderawi yang lazim dimiliki oleh manusia normal. Tubuh dapat menambah kekayaan isi pada kesadaran jiwa, sedangkan jiwa dapat menambah rasionalitas pada sebab-sebab terjadinya perilaku.

Jiwa berada di suatu tempat di dalam otak yang merupakan pusat kontrol bagi sensasi dan gerakan tubuh Jiwa hanya mempersepsikan satu kehadiran terhadap satu objek ataupun objek ganda sehingga terjadi keterpaduan dalam struktur yang tidak terbagi di dalam otak yang disebut kelenjar pinealis (pinealis glad)

Jiwa adalah sesuatu yang terpadu, sehingga terjadinya konflik bukan di dalam jiwa, tetapi terjadi pada saat jiwa berinteraksi dengan tubuh. Pada saat stimulus mempengaruhi kelenjar pinealis, jiwa terkadang lebih unggul dari tubuh namun kadang sebaliknya, tubuh lebih unggul dari jiwa.

Kalau emosi menempati kelenjar pinealis dan menyebabkannya bergerak, maka timbul sensasi yang disadari seperti cinta, benci, menginginkan, menyerang, dsb Kelenjar pinealis bisa menolak stimulus yang ringan sehingga dapat menghindari gangguan emosi, namun bila menerima stimulus yang sangat kuat dapat mengamuk karena pengaruh jiwa tidak cukup.