IDENTITAS MORAL : PERANANNYA DALAM BERFUNGSINYA MORAL TEORI MORAL BAB 7 IDENTITAS MORAL : PERANANNYA DALAM BERFUNGSINYA MORAL
KELOMPOK 5 : Evi Oktavia (13.015) M. Afrizal Zuhri (13.016) St. Kamilah (13.017) Diyah Pradita Sari (13.018) Arnia Agustina Rahmani (13.019)
Identitas Moral dan Kognisi Moral Diri Ideal menurut Psikoanalisis PETA KONSEP IDENTITAS MORAL : PERANANNYA DALAM BERFUNGSINYA MORAL. Identitas Moral Identitas Moral dan Kognisi Moral Diri Ideal menurut Psikoanalisis Sentimental Harga Diri
IDENTITAS MORAL : PERANANNYA DALAM BERFUNGSINYA MORAL. Dalam bab ini terdapat tiga konsep pokok psikologis yang akan dibahas diantaranya yaitu: Konsep identitas diri dan pentingnya moralitas Konsep pertanggung jawaban Konsep konsistensi diri
Masalah perkembangan moral dan berfungsinya moral merupakan suatu masalah pokok bagi pemahaman filsafi maupun pemahaman psikologis. Pemecahan masalah secara teoretis dapat meyakinkan apabila dapat memperlihatkan bahwa pemahaman moral benar-benar ada sebagai motivasi untuk suatu tindakan moral tertentu.
Pendekatan nonkognitif terhadap diri moral ada dua yaitu : Menurut McDougall, diri yang ideal bisa dilihat dari psikoanalis. Menurut McDougall, diri yang ideal bisa dilihat pada sentimen harga diri.
IDENTITAS MORAL Dalam identitas terdapat tiga karakteristik yang berguna, diantaranya yaitu pertama identitas itu dialami dan berasal dari keberadaan seseorang, kedua identitas menggambarkan jati diri seseorang saat berperilaku dan yang ketiga identitas itu berkaitan dengan pemahaman seseorang terhadap realitas.
Sedangkan moralitas itu sendiri lebih merupakan suatu karakteristik dari institusi tertentu yang berasal dari manusia, bukan dari pikiran individu sendiri. Sehingga sumber kebaikan itu terletak pada niat yang baik dan itu merupakan inti dari kepribadian
Identitas orang mungkin berbeda-beda, tetapi untuk mengartikan perasaan dan pengalaman dapat melalui analisis terhadap diri sendiri. Identitas itu memiliki peranan dalam berfungsinya moral pertama membentuk sifat bermoral, menjadi pribadi yang baik, wajar, dan benar. Karena dengan segala aspek yang menunjukan inti diri seseorang, dapat diketahui perilaku yang terbentuk.
Identitas Moral dan Kognisi Moral Bab ini lebih bersifat controversial dan lebih mendekati filsafat daripada psikologi, yang akan menimbulkan pertanyaan mengenai sifat kognitif dari diri moral serta hubungan fungsional antara pertimbangan moral dengan identitas moral.
Permasalahan itu dapat diajukan sebagai berikut: misalnya perkembangan moral yang dalam beberapa instansi jika dilihat dari criteria kognitif dan pertimbangan kognitif lainnya ternyata tidak cukup untuk memotivasi tindakan moral.
Diri Ideal menurut Psikoanalisis Membahas tentang suatu moral atau sikap manusia terwujud dari diri sendiri jika seseorang mementingkan ego mereka sendiri maka tidak akan seutuhnya dipandang masyarakat sebagai manusia yang beradab dan berakhlak yang baik. Teoritis bidang ego psikoanalisis upayanya untuk mengimbangi pandangan tentang moralitas yang diajukan di muka dengan menambahkan prinsip perkembangan kognitif tertentu.
Rasionalitas dan kebenaran tidak dapat dikembangkan dengan menempatkan diatas landasan prinsip ekonomi atau setidaknya diatas sebuah kompromi antara kebenaran dan perhatian terhadap diri yang menggunakan insting saja. Sungguh diharapkan dengan seksama tentang betapa pentingya moral yang ada didalam diri manusia yang berakal. Apabila manusia tidak memiliki moral maka akan disebut dengan “hewan yang berakal”.
Sentimen Harga Diri (Self-regarding-sentiment) dari McDougall McDougall mengatakan bahwa dalam sentimen harga diri, terintegrasi berbagai sentimen yang berkaitan dengan moral yaitu berbagai orientasi emosional yang mengarah pada pertimbangan moral dan yang lebih penting lagi menyiapkan berbagai daya yang memotivasi pemunculan tindakan moral. Sentimen harga diri juga memberi arah pada kemauan serta mendukung untuk terus mengikuti citra moral, meskipun ada hasrat yang kuat untuk menentangnya. Sebaliknya, sikap tidak konsisten dan melakukan perbuatan buruk dipandang sebagai akibat dari kelemahan sentimen harga diri.
Sentimen harga diri adalah suatu sistem emosi dan kecenderungan yang terorganisasi dari perasaan dan impuls yang berpusat di sekitar objek. Objek yang dimaksud adalah ide tentang diri sendiri. Karena diri sendiri itu terorganisasi dalam interaksi sosial dan sepanjang hidupnya memelihara struktur yang menunjukkan aslinya, maka emosi dan motif yang membentuk sentimen harga diri kebanyakan terbentuk bersifat sosial.
Ada 2 jenis motif sentral dari berbagai sentimen diatas yaitu upaya untuk meraih kesepakatan sosial serta upaya untuk menghindari penolakan sosial. Sumber sentimen harga diri terdapat pada berbagai insting primitif yang dibawa sejak lahir yaiu simpati pasif, insting bergerombol, insting menyatakan diri, insting penyerahan diri.
Kesimpulan Identitas moral menggambarkan jati diri seseorang dalam berperilaku. Identitas moral tersebut yang akan membawa pemahaman tentang baik buruknya perilaku seseorang dalam realitas.
DEMIKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH