PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamualikum wr wb ....
Advertisements

CARA MENYATAKAN HIMPUNAN
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Teori dan Analisis Ekonomi 1
Matematika Bisnis Yeni Puspita, SE.,ME.
TEORI PROBABILITAS Pertemuan 26.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
BAB II HIMPUNAN.
MATEMATIKA DISKRET PERTEMUAN 2 HIMPUNAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Pertemuan 5 himpunan.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 1 MATEMATIKA EKONOMI
Riri Irawati, M. Kom Logika Matematika - 3 SKS
DPH1A3-Logika Matematika
MODUL 1. HIMPUNAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL I
MATEMATIKA EKONOMI BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
MATEMATIKA DISKRIT PERTEMUAN KE 2 SAFITRI JAYA, S.Kom, M.T.I
HIMPUNAN OLEH ENI KURNIATI, S.Pd..
HIMPUNAN Definisi Himpunan Relasi dan Operasi Antar Himpunan
Tugas Kapita Selekta ”HIMPUNAN”
HIMPUNAN.
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
HIMPUNAN ..
Bahan kuliah Matematika Diskrit
Himpunan Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom
Materi 2 Statistik Probabilitas Imam Solikin, M.Kom
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
HIMPUNAN Loading....
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
LOGIKA MATEMATIS TEORI HIMPUNAN Program Studi Teknik Informatika
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
01 SESI 1 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
HIMPUNAN OLEH Yoga Muhamad Muklis yogamuklis.wordpress.com.
Kontrak Perkuliahan KALKULUS I Ayundyah Kesumawati Kode Mata Kuliah
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
HIMPUNAN KELAS VII.
HIMPUNAN.
BAB II HIMPUNAN.
Pertemuan III Himpunan
HIMPUNAN KELOMPOK 1: MAT-1B Humam Nuralam ( )
Mata Kuliah: MATEMATIKA DISKRIT Harni Kusniyati
BAB II HIMPUNAN.
HIMPUNAN Himpunan : kumpulan benda atau objek yang didefinisikan secara jelas. Kelompok berikut yang merupakan himpunan adalah : 1. Kelompok siswa cantik.
HIMPUNAN SK & KD Indikator Materi Contoh Soal Profil Oleh:
KALKULUS Betha Nurina Sari,S.Kom.
HIMPUNAN.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
HIMPUNAN Materi Kelas VII Kurikulum 2013
HIMPUNAN Loading....
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
MATEMATIKA EKONOMI Drs. Zaenudin Tachyan,.SE.,Ak MM.
MATEMATIKA EKONOMI, Oleh : Joni Adi Setyawan, MSE Belajarlah Ilmu Pengetahuan, sebab : Belajarnya itu dengan karunia Allah merupakan tanda.
Heru Nugroho, S.Si., M.T. No Tlp : Semester Ganjil TA
HIMPUNAN OLEH FAHRUDDIN KURNIA, S.Pd..
NAMA KELOMPOK : 1. SISKA MULYANI 2. BHAKTI NUR ISLAMI 3. IQLIMA FAUZIAH Assalamu’alaikum HIMPUNAN.
HIMPUNAN ..
KALKULUS I Himpunan Bilangan
BAB 1 HIMPUNAN.
BAB 1 HIMPUNAN.
MATERI MATEMATIKA KELAS 7 SMPIT ULUL ALBAB 2018 HIMPUNAN By. Haslinda.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN 1’st week DEWI SANTRI, S.Si., M.Si MATEMATIKA EKONOMI.
PERTEMUAN 1 MATEMATIKA BISNIS 1A
Transcript presentasi:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA MATEMATIKA BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Dosen : Permadina Kanah Arieska, S.Si, M.Si

PERKENALAN PERMADINA KANAH ARIESKA SMA 3 KOTA MOJOKERTO 1999 ITS SURABAYA 2002-2006 2007-2009 20 Juli 1983 0856 4895 0321 tutorialkeren123.blogspot.com Sepanjangasri blok i no 15 Sebani RT 03 RW 1 Tarik Sidoarjo undangan-kreatif.blogspot.com

Sumber/referensi Chiang, Alpha C. 1993. Dasar-Dasar Matematika Ekonomi Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. Desmizar. 2003. Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dumairy, Edisi 2 Cetakan 6 tahun 2012, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE UGM. Josep Bintang Kalangi. Cetakan 2 tahun 2012. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Buku 1 Jakarta : Salemba Empat. . Sofjan Assauri. 2000. Matematika Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa. Hussain Bumulo& Djoko Mursinto, 2010, Matematika untuk Ekonomi dan Aplikasinya ,Bayumedia Publishing, Malang

Tujuan: Mahasiswa diharapkan mampu memahami Konsep-konsep Matematika dalam penerapannya pada masalah ekonomi dan bisnis. Kompetensi Lulusan: Mampu menyelesaikan persoalan Matematika permasalahan Ekonomi dan Bisnis.

Materi Perkuliahan Himpunan Deret Bunga Majemuk Fungsi Linier Penerapan Fungsi Linier dalam Bisnis dan Ekonomi Fungsi Non Linier Penerapan Fungsi Non Linier dalam Bisnis dan Ekonomi Anuitas

SILABUS MATERI HIMPUNAN HIMPUNAN (Pertemuan 1 dan 2) : Pengertian Himpunan, Penyajian himpunan Himpunan Universal Himpunan Kosong Operasi himpunan Kaidah-kaidah Matematik dalam Pengoperasian Himpunan Aplikasi Himpunan pada Bisnis dan Ekonomi

SILABUS MATERI DERET DERET (Pertemuan 3 dan 4) Deret Hitung Deret Ukur Bunga Majemuk Aplikasi Deret pada Bisnis dan Ekonomi

SILABUS MATERI FUNGSI FUNGSI (pertemuan 5,6,7) FUNGSI LINIER Pengertian dan Unsur Fungsi Jenis Fungsi Grafik Fungsi FUNGSI LINIER Bentuk umum dan grafik fungsi linier Fungsi Permintaan dan Penawaran Pajak proposional dan pajak spesifik Fungsi pajak Subsidi Keseimbangan Pasar kasus dua macam barang Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan ekonomi

UTS

Setelah UTS.... Lanjutan FUNGSI LINIER (Pertemuan 9,10) Fungsi Konsumsi Fungsi Tabungan Fungsi Investasi Angka Pengganda Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan ekonomi

SILABUS MATERI FUNGSI NON LINIER FUNGSI NON LINIER (Pertemuan 11,12,13) Fungsi Biaya Fungsi Penerimaan BEP Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi

SILABUS MATERI ANUITAS (pertemuan 14,15) PENGERTIAN ANUITAS PENERAPAN DALAN BISNIS DAN EKONOMI

UAS

Perhitungan Nilai Akhir KONTRAK BELAJAR Perhitungan Nilai Akhir Menurut Pedoman Akademik: Penilaian tiap mata kuliah didasarkan pada 3 aspek: Nilai tugas, Quis/portofolio dengan bobot 30%A UTS dengan bobot 20%B UAS dengan bobot 50%C Sehingga Nilai Akhir (NA) adalah: (A*30%)+(B*20%)+(C*50%) Waktu Ujian 2 dan 3 SKS 60 menit, sedangkan 4 SKS  90 menit

Konversi Nilai Akhir adalah: HURUF NILAI MUTU SKOR A 4 86-100 A- 3,75 80-85 B+ 3,35 76-79 B 3 70-75 B- 2,75 66-69 C+ 2,35 61-65 C 2 56-60 D 1 41-55 E 0-40 T*) Tunda - Nilai tunda diberikan kepada mahasiswa yang salah satu komponen penilaiannya belum terpenuhi. Batas akhir pemenuhan komponen penilaian adalah sebelum perkuliahan semester berikutnya dilaksanakan.

Mathematics 1. Descriptive Economics 2. Applied Economics 1. Macro Economics 3. Economics Theory 2. Micro Economics Managerial Economics

HIMPUNAN Pengertian Himpunan Himpunan adalah Kumpulan benda atau objek yang didefinisikan (diterangkan) dengan jelas Himpunan dilambangkan dengan huruf kapital misalnya A, B, C, D, …,Z dan objek-objek dari himpunan itu ditulis diantara dua kurung kurawal dan dipisahkan dengan tanda koma Yang dimaksud diterangkan dengan jelas adalah benda atau objeknya jelas mana yang merupakan anggota dan mana yang bukan anggota dari himpunan itu Contoh: A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10 A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }

Operasi Himpunan Gabungan (Union) notasi U Irisan(Intersection) notasi  Selisih notasi (-) Pelengkap(complement) misal Him. AC

Beberapa notasi Himpunan a  A berarti a anggota him A a  A berarti a bukan anggota him A notasi untuk himpunan kosong  atau { }

Penyajian Himpunan Dua macam cara : Cara daftar contoh : A = {1, 2, 3, 4, 5} -Cara kaidah contoh : A = {y] 6 > y > 0}

Soal : Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk notasi Soal : Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk notasi pembentuk himpunan B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15 2. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 tetapi kurang dari 10 3. D adalah bilangan ganjil kurang dari 20 Jawaban : 1. B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A} 2. C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B } 3. D = { x | x < 20 , x  Bilangan Ganjil}

Contoh soal : Nyatakan soal di atas dengan cara mendaftar anggotanya Jawaban: 1. B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A} = { 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 } 2. C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B } = { -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } 3. D = { x | x < 20 , x  A } = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19 }

Lambang  dibaca “elemen” atau anggota Keanggotaan Suatu Himpunan Contoh: A = { 1, 3, 5, 7, 9 } B = { 2, 4, 6, 8, 10, 12 } 1  A 1  B 2  B 2  A 3  A 3  B 4  B 4  A 5  A 5  B 6  B 6  A 7  A 7  B 8  B 8  A 9  A 9  B 10  B 10  A 12  B 12  A Banyaknya anggota himpunan A dilambangkan dengan n(A) = 5 Banyaknya anggota himpunan B dilambangkan dengan n(B) = 6 Lambang  dibaca “elemen” atau anggota Catatan: Lambang  dibaca “bukan elemen” atau bukan anggota Lambang n(A), n(B) disebut bilangan kardinal atau banyaknya anggota himpunan.

D = { x | x orang yang tingginya lebih dari 5 m} HIMPUNAN KOSONG DEFINISI: Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota dan dilambangkan dengan { } atau  Contoh : D = { x | x orang yang tingginya lebih dari 5 m} F = { x | x bilangan prima antara 7 dan 11 } Pada contoh di atas adakah saat ini orang yang tingginya lebih dari 5 meter dan adakah bilangan prima diantara 7 dan 11 ? (coba pikir) Sekarang cobalah kalian membuat notasi himpunan yang mendefinisikan himpunan kosong (waktumu 5 menit)

Coba kalian perhatikan, adakah anggota himpunan L dan G yang sama ? Himpunan Lepas Definisi: Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak mempunyai satupun anggota yang sama Contoh : L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 } G = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 } Coba kalian perhatikan, adakah anggota himpunan L dan G yang sama ? Karena tidak ada anggota himpunan L dan G yang sama maka himpunan L dan G adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi L // G Himpunan Tidak Saling Lepas Definisi: Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan tidak saling lepas (berpotongan) jika kedua himpunan itu mempunyai anggota yang sama Contoh : P = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } Q = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 } Himpunan P dan himpunan Q tidak saling lepas karena mempunyai anggota yang sama (persekutuan) yaitu 2, 4, 6, dan 8, jadi P  Q

Himpunan Semesta Definisi : Himpunan Semesta adalah himpunan yang memuat semua objek yang dibicarakan Contoh : A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15} D = { 2,3,5,7,11 } B = { -3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 } E = { 0, 2, 4, 6 } C = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 } Perhatikan setiap anggota himpunan A, B, C, D, dan E 1. Apakah setiap anggota himpunan D ada di dalam himpunan A, B, dan C ? 2. Apakah setiap anggota himpunan E ada di dalam himpunan A, B, dan C ? Setiap anggota himpunan D yaitu 2,3,5,7,11 ada di dalam Himpunan A, B, C. Oleh karena itu Himpunan A,B,C adalah Himpunan Semesta dari Himpunan D Setiap anggota Himpunan E yaitu 0,2,4,6 ada di dalam himpunan B dan C, tetapi angka 0 tidak ada di dalam himpunan A. Oleh karena itu Himpunan B dan C merupakan Himpunan semesta dari himpunan E, dan Himpunan A bukan himpunan semesta dari himpunan E

a. Apakah himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? Definisi: A adalah himpunan bagian dari himpunan B apabila setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B dilambangkan dengan A  B Contoh: S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 } a. Apakah himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? b. Apakah himpunan C merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? Perhatikan setiap anggota himpunan A, B, C Karena setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota himpunan A maka himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A, jadi B  A Karena ada anggota himpunan C yaitu 8 dan 9 tidak terdapat di dalam himpunan A maka himpunan C bukan himpunan bagian dari himpunan A, jadi C  A

Rumus Banyaknya Himpunan Bagian Jika suatu himpunan mempunyai anggota sebanyak n(A) maka banyaknya himpunan bagian dari A adalah sebanyak 2n(A) Contoh: Tentukan banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari himpunan berikut A = { a, b, c } B = { 1, 2, 3, 4, 5 } C = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } Jawab: n(A) = 3 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari A adalah 23 = 2 x 2 x 2 = 8 n(B) = 5 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari B adalah 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32 n(C) = 7 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari C adalah 27 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128

Himpunan Sama Definisi: Dua himpunan dikatakan sama apabila setiap anggota kedua himpunan itu sama bentuk dan jumlahnya Contoh : A = { a, I, u, e, o } ; B = { u, a, I, o, e } Kedua himpunan A dan B anggota-anggotanya sama yaitu a,I,u,e, dan o maka himpunan A = B Himpunan Ekuivalen Definisi: Dua himpunan dikatakan Ekuivalen apabila jumlah anggota kedua himpunan itu sama tetapi bendanya ada yang tidak sama Contoh : P = { a, I, u, e, o } ; Q = { 1, 2, 3, 4, 5 } Kedua himpunan P dan Q anggota-anggotanya tidak sama tetapi jumlah anggotanya sama maka himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi ( P ~ Q )

Irisan Dua Himpunan (Interseksi) Definisi: Irisan himpunan A dan B ditulis A  B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota himpunan A sekaligus menjadi anggota himpunan B Contoh: Bila P = {a, b, c, d, e } dan Q = {d, e, f, g, h }. Tentukan P  Q Jawab : P  Q = { d, e } Gabungan Dua Himpunan ( Union) Definisi: Gabungan himpunan A dan B ditulis A  B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota himpunan A atau menjadi anggota himpunan B Contoh: Bila P = {a, b, c, d, e } dan Q = {d, e, f, g, h }. Tentukan P  Q Jawab : P  Q = { a, b, c, d, e, f, g, h }

Diagram Venn Langkah-langkah menggambar diagram venn 1. Daftarlah setiap anggota dari masing-masing himpunan 2. Tentukan mana anggota himpunan yang dimiliki secara bersama-sama 3. Letakkan anggota himpunan yang dimiliki bersama ditengah-tengah Buatlah lingkaran sebanyak himpunan yang ada yang melingkupi anggota bersama tadi Lingkaran yang dibuat tadi ditandai dengan nama-nama himpunan Selanjutnya lengkapilah anggota himpunan yang tertulis didalam lingkaran sesuai dengan daftar anggota himpunan itu Buatlah segiempat yang memuat lingkaran-lingkaran itu, dimana segiempat ini menyatakan himpunan semestanya dan lengkapilah anggotanya apabila belum lengkap

Contoh: Diketahui: S = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 } A = { 1,2,3,4,5,6 } B = { 2,4,6,8,10 } C = { 3,6,9,12 } Gambarlah diagram Venn untuk menyatakan himpunan di atas Jawab: 6 adalah anggota yg dimiliki oleh himpunan A,B,C S A 7 3 dan 6 adalah anggota yg dimiliki oleh himpunan A dan C 1 9 3 5 12 6 4 2,4, 6 adalah anggota yg dimiliki oleh himpunan A dan B 2 C 14 8 10 13 11 B

Contoh 2: Dari 32 mahasiswa terdapat 21 orang gemar melukis, 16 orang gemar menari dan 10 orang gemar keduanya. Ada berapa orang mahasiswa yang hanya gemar melukis? b. Ada berapa orang mahasiswa yang hanya gemar menari? c. Ada berapa orang mahasiswa yang tidak gemar keduanya? Jawab: N(S) = 32 Misalnya : A = {mahasiswa gemar melukis} n(A) = 21 B = {mhsw gemar menari} n(B) = 16 A  B = {mahsw gemar keduanya} n(A  B) = 10 Perhatikan Diagram Venn berikut a. Ada 11 mhsw yang hanya gemar melukis S A B b. Ada 6 mhsw yang hanya gemar menari 11 10 6 c. Ada 5 mhsw yang tidak gemar keduanya 5

Diketahui : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } Contoh 3: Diketahui : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } M = { x | x > 15, x  S } N = { x | x > 12, x  S } Gambarlah diagram vennya Jawab : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } = { 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 } M = { x | x > 15, x  S } = { 16,17,18,19,20} N = { x | x > 12, x  S } = { 13,14,15,16,17,18,19,20} M  N = { 16,17,18,19,20 } Diagram Vennya adalah sbb: S N 16 18 M 20 17 19 11 13 14 12 15

Ada berapa orang mhswa yang suka bakso dan siomay? Contoh 4: Dari 60 mhsiswa terdapat 20 orang suka bakso, 46 orang suka siomay dan 5 orang tidak suka keduanya. Ada berapa orang mhswa yang suka bakso dan siomay? b. Ada berapa orang mhswa yang hanya suka bakso? c. Ada berapa orang mshsiswa yang hanya suka siomay? Jawab: N(S) = 60 Misalnya : A = {mhsw suka bakso} n(A) = 20 B = {mhsw suka siomay} n(B) = 46 (A B)c = {tidak suka keduanya} n((A B)c) = 5 Maka A B = {suka keduanya} n(A B) = x {mhsw suka bakso saja} = 20 - x n(S) = (20 – x)+x+(46-x)+5 60 = 71 - x {mhsw suka siomay saja} = 46 - x X = 71 – 60 = 11 Perhatikan Diagram Venn berikut Yang suka keduanya adalah x = 11 orang S Yang suka bakso saja adalah 20-x = 20-11= 9 orang A 20 - x x 46 - x B Yang suka siomay saja adalah 46-x = 46-11= 35 orang 5

KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI! 1. Diketahui himpunan x , y , z bila x : { d , e } ; y : { b , c , d } ; z :{ b, c, d, e , f } maka : a. Buatlah gambar diagram ven b. Tentukan X ∩ Y c. Tentukan Z U Y 2. .Seandainya himpunan semesta S = { a, b , c, d, e } dan misalkan A = {a, b , c } , B = { a, c, d } dan C = { b , e } maka : a. Gambarkan diagram ven nya b. Tentuka A B c. Tentukan A - C 3. . Buatkan contoh kaitkan dengan bidang BISNIS /EKONOMI untuk Himpunan Semesta Himpuna kosong Himpuna tidak saling lepas Himpunan Ekuivalensi

Lanjutan Gambar diagram ven 4. Sebuah diagram venn ditunjukkan dengan himpunan universal S dan himpunan-himpunan bagian A serta B seperti dibawah ini : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } A = {2, 3, 5, 7 } B = {1, 3, 4, 7, 8 } Aplikasikan dengan bidang ekonomi / bisnis himpunan diatas dan kemudian gambarkan diagram vennya ! 5. Dari 120 pengusaha terdapat 40 orang suka olahraga, 80 orang suka musik dan 15 orang tidak suka keduanya. Gambar diagram ven Hitung berapa mahasiswa yang suka olahraga dan musik dan berapa orang yang hanya suka olahraga ?