PROPOSAL SKRIPSI YOHANES LINDA KURNIADI HUTAPEA 10604224063 PGSD PENJASKES UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JUDUL TINGKAT PENGETAHUAN PENANGANAN CIDERA GURU PENJAS SE KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru SD Negeri se-Kecamatan Turi Kabupaten Sleman dalam menangani cedera yang kemungkina bisa terjadi kepada peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Identifikasi Masalah Guru kurang mempunyai pengetahuan tentang pencegahan dan pemulihan cedera, akibatnya cedera yang sebenarnya dapat ditangani menjadi terlanjur parah karena kurangnya pengetahuan guru dalam penanganan cedera. Identifikasi Masalah Belum diketahui Tingkat pengetahuan penanganan cedera guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SD Negeri se-Kecamatan Turi Kabupaten Sleman.
Rumusan Masalah Batasan Masalah . Penelit membatasi permasalahan pada “Tingkat pengetahuan penanganan cedera guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan se-Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Rumusan Masalah Seberapa dalam pengetahuan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan terhadap penanganan cedera yang mungkin terjadi ketika proses pembelajaran penjas berlangsung.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI HAKIKAT GURU PENDIDIKAN JASMANI HAKIKAT PEMBELAJARAN HAKIKAT CIDERA FAKTOR FAKTOR PENYEBAB CIDERA JENIS CIDERA. PENCEGAHAN CIDERA PENANGANAN CIDERA B. PENELITIAN RELEVAN 1. Upaya guru dalam pencegahan cedera pada pembelajaran sepak bola di SMP Negeri se-Kebupaten Banjarnegara. Hasil penelitian Agus Tri Hartanto (2010)
C. KERANGKA BERFIKIR Cedera merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan olahraga, seseorang yang melakukan aktivitas olahraga bisa sewaktu-waktu mengalami cedera, bahkan dengan berbagai upaya pencegahan, cedera tetap saja bisa terjadi terutama pada cabang-cabang olahraga yang bisa berbenturan badan secara langsung misalnya olahraga sepakbola. Cedera merupakan momok bagi pelaku olahraga, karena dapat mendatangkan kerugian bagi si penderita, seperti kerugiann waktu, uang, dll. Cedera juga dapat menghambat karir seorang olahragawan, bahkan juga dapat menghancurkan karir seorang olahragawan.
BAB III METODE PENELITIAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (1993: 194) pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Secara garis besar variabel penelitian yang akan diteliti adalah tingkat pengetahuan pencegahan dan penanganan cedera guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SD Negeri se-Kecamatan Turi Kabupaten Sleman.
C. POPULASI DAN SAMPEL Menurut Arikunto (2002: 108) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh guru pendidikan jasmani SD Negeri se-Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. D. INSTRUMENT PENELITIAN kuesioner merupakan instrumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan data. jumlah soal terdiri dari 35 butir yang berupa multiple choice.. Skor yang ditetapkan adalah berdasarkan pilihan alternatif jawaban dengan cara member skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara membagikan kusioner kepada guru penjas SD Negeri se-Kecamatan Turi secara langsung. peneliti mendatangi tiap-tiap sekolah kemudian menemui guru penjas yang akan menjadi subjek dan menyerahkan kusioner tersebut untuk kemudian diisi oleh guru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Lestari. 2011. Tingkat Pengetahuan Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pengembangan Media Pembelajaran di SMA se-Kebupaten Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Asfira Fahrun. 2010. Identifikasi Cedera Pada Olahraga Futsal. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Hartanto Agus Tri. 2010. Upaya Guru Dalam Pencegahan Cedera Pada Pembelajaran Sepakbola di SMP Negeri se-Kabupaten Banjarnegara. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta