Nama: Sigit Bayuntoro Nim: 10604224086 Hambatan siswa dalam melakukan senam lantai guling belakang ( rol belakang ), Kelas V SD Negri Gedangan 1 Karangmojo Gunung kidul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian intregar dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmanim harus diarahkan pada pencapaian tujuan ( Peraturan Mendiknas RI No.22 tahun 2006) B. Identifikasi Masalah Kurangnya kepercayaan diri pada siswa saat melakukan guling belakang Kurangnya motivasi guru kepada siswa C. Pembatasan masalah Penelitian ini dibatasi pada masih rendahnya kualitas pembelajaran senam lantai guling belakang
LANJUTAN D. Rumusan masalah Hambatan siswa kelas V dalam melakukan senam lantai guling belakang E. Tujuan penelitian Mengetahui hambatan siswa dalam melakukan senam lantai guling belakang F. Manfaat penelitian Secara teoritis menambah wawasan guru penjas serta sebagai referensi penelitian selanjutnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Diskripsi Teori 1. Pengertian senam Menurut Muhajir (2006: 71) senam adalah kegiatan utama paling bermanfaat untuk mengembangkan fisik dan komponen gerak. 2. Senam Ketangkasan atau Lomba Senam ada dua jenis yaitu sena ketagkasan atau lomba dengan senam kependidikan, atau senam lomba menurut FIG yang telah dikutip oleh (Agus Mahendra, 2003: 4). 3. Pengertian Guling belakang Menurut Farida Mulyaningsih, dkk (2010: 30), guling belakang adalah gerkan kebalikan dari guling depan, gerakan dilakukan secara berurutan dimulai dari pinggul bagian belakang, pinggang, punggung, dan pundak.
LANJUTAN 4. Peningkatan Keterampilan Sedangkan peningkatan menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (2002: 1198) adalah menaikkan, mempertiinggi, memperhebat. Peningkatan adalah suatu proses untuk merubah ke arah yang lebih baik. 5. Karakteristik Siswa Kelas Atas Siswa berstatus sebagai obyek dari pendidikam. Pendidikan menurut Driyarkara dalam Sumitro dkk (1998: 66) B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang pernah dilakukan tentang peningkatan hasil belajar guling belakang yaitu yang dilakukan Nuryati (2010), dengan judul ”Upaya Peningkatan Pembelajaran Senam Siswa Kelas V SDN Kasihan Melalui Modifikasi Sarana Pembelajaran
LANJUTAN C. Kerangka Berfikir Hasil belajar di sekolah merupakan sesuatu yang penting karena akan terkait dengan minimal seorang siswa akan tuntas dalam belajar apabila nilai yang diperoleh harus mencapai standar yang ditetapkan atau bahkan melebihi dengan Kriteria Ketuntasan Minimal D. Hipotesis Tindakan Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis bahwa, hambatan siswa dalam melakukan senam lantai terutama rol belakang dapat meningkat apabila menggunakan media pembelajaran yang menarik
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindak kelas PTK, yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya peneliti tidak melakukan peneliana sendiri, namun bekerja sama dengan guru penjas B. Populasi dan sampel penelitian Populasi - Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108) populasi adalah keseluruhan onyek penelitian. Sampel - Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 134). Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling, yaitu mengambil sampel sebanyak 35% dari setiap kelas secara acak dan untuk sampel penelitian.
LANJUTAN C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan data 1. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode, Suharsimi Arikunto, (2001: 126) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hambatan guling belakang siswa kelas V SD N Gedangan 1 karangmojo Gunung Kidul. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan hasil belajar guling belakang kelas V tahun2013/2014. Angket digunakan untuk mengetahui pendapat siswa proses pembelajaran guling belakang
LANJUTAN D. Uji Vadilitas dan Reliabilitas Terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui validitas dan relibilitas istrument yang digunakan untuk pengumpulan data. E. Teknik Analisis Data Analisis data sebelum dilapangan Analisis selama dilapangan Analisis setelah selesai di lapangan F. Teknik penentuan keabsahan data Penelitian dilakukan melaui bebrapa tindakan sampai berhasil yang diinginkan. penelitian ini dilakukan dalam satu siklus atau dua kali pertemuan. G. Indikator Keberhasilan Tindakan Menurut Sumiyati (2008: xii) salah satu tolok ukur keberhasilan mengajar adalah menggunakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar belum diketahui tingkat keobyektifannya