EPIDEMIOLOGI Sarikasih Harefa
Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan Pendekatan Epidemiologi Pengertian / Definisi Sejarah Epidemiologi Tujuan Ruang Lingkup Konsep Dasar Timbulnya Penyakit Batasan Penyakit Model Timbulnya Penyakit Person – Place – Time Jaring-Jaring Sebab Akibat
Pendekatan Epidemiologi Pengertian dan Definisi
Epidemiologi Batasan ( menurut Frost(1927), Paul(1938); Mac Mahon & Pugh (1970) dan Omran (1974). epi = pada atau tentang. demos = rakyat/penduduk logos = ilmu “ilmu yang mempelajari tentang hal-halyang terjadi pada rakyat”
Epidemiologi Definisi “Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya” Epidemiology be defined as the study of the distribution and determinants of diseases and injuries in human population.
Beberapa definisi Epidemiologi menurut para Ahli. Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular. GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.
Beberapa definisi Epidemiologi menurut para Ahli. Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Garry D. Friedman (1974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.
Pengertian Pokok Epidemiologi Frekuensi masalah kesehatan banyaknya masalah kesehatan (kematian, kesakitan, kecelakaan, dll) pada sekelompok manusia. Penyebaran masalah kesehatan pengelompokkan masalah kesehatan menurut keadaan tertentu, Person(manusia) ; Place(tempat) dan Time(waktu). Faktor-Faktor Yang mempengaruhi (determinant): Faktor penyebab suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebarannya maupun penyebab timbulnya masalah kesehatan.
Insiden/ 100 ribu penduduk Tabel IV.4 Pencapaian indikator keberhasilan DBD Indikator Standar Pencapaian tahun 2008 Insiden/ 100 ribu penduduk 20 15,9 CFR (%) 1 1,5 ABJ 95% 89,3 Kab/Kota KLB (%) 2 (5%) Sumber : data bagian Kesling Puskesmas Medokan Ayu Surabaya, 2009
Pendekatan Epidemiologi Sejarah Epidemiologi
Sejarah Epidemiologi HIPPOCRATES (400 -337 BC): “On Airs, Waters, and Places” –Hypothesized that disease might be associated with the physical environment, including seasonal variation in illness. The First Epidemiologist, konsep analisis kejadian penyakit. Hubungan penyakit dengan F. tempat, penyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi Postulat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak-seimbangan 4 cairan ini.
Sejarah Epidemiologi GALEN (129-199 M) The Father of Experimental Physiology. Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfer, faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi. Status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors.
Sejarah perkembangan epidemiologi (2) Galen 129 – 199 M Ahli bedah tentara romawi Bapak “Fisiologi Eksperimental” Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) miasma (istilah umum untuk partikel dalam udara) Malaria udara buruk Teori miasma 17
Sejarah Epidemiologi Thomas Sydenham (1624-1689) The Father of Epidemiology. Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model penggunaan metode epidemiologi
Sejarah Epidemiologi JOHN GRAUNT (1662): “Nature and Political Observations Made Upon the Bills of Mortality” First to employ quantitative methods in describing population vital statistics.
Sejarah Epidemiologi Antonie van Leewenhoke (1632-1723) Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677). Robert Koch 1. Penemu sel 2. Penemu basil tuberkulosis (1882) 3. tuberkulin (1890)
Sejarah Epidemiologi John Snow (1813-1858) Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. The father of field epidemiology Formulated natural epidemiological experiment to test the hypothesis that cholera was transmitted by contaminated water.
Sejarah Epidemiologi Max van patternkofer percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera) Percival Pott Bapak epidemiology modern, menggunakan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.
Sejarah Epidemiologi James Lind The Father of Clinical Trial, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C. Doll dan Hill Pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru. Used a case-control design to describe and test the association between smoking and lung cancer.
Sejarah Epidemiologi FRANCES at al. (1950): Huge formal field trial of the Poliomyelitis vaccine in school children. DAWBER et al. (1955): Used the cohort design to study risk factors for cardiovascular disease in the Framingham Heart Study.
PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGI WABAH DIARE DI LONDON KISAH RUBELLA AWAN ASAP DI KOTA LONDON PANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYA PENELITIAN KOHOR FRAGMINTON UPAYA ERADIKSI POLIO.
Konsep kontagion dan Teori germ penyakit Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553) Sastrawan dan dokter dari Italia Penyakit disebabkan oleh “germ” Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui suatu partikel yang sangat kecil Igmatz Semmelweis (1818 – 1865) Ahli Obstetri dari Hungaria Demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan sebelum menolong persalinan 26
Mendukung teori Fracastorius Menerima teori germ penyakit Edward Jenner Mendukung teori Fracastorius Menerima teori germ penyakit Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700) Louis Pasteur Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada pencegahan rabies dalam tahun 1885 Belum mampu mengisolasi virus rabies menghalau teori miasma 27
Perkembangan Epidemiologi Sebab…..??? Terjadi perubahan masalah dan pola penyakit Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I. administrasi, I. perilaku)
Pendekatan Epidemiologi Tujuan
Tujuan epidemiologi Mendiskripsikan distribusi, kecenderungan, dan riwayat alamiah penyakit atau keadaan kesehatan populasi. Menjelaskan etiologi penyakit Meramalkan kejadian penyakit Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi
Pendekatan Epidemiologi Ruang lingkup
Ruang lingkup epidemiologi Subjek dan objek epidemiologi : * masalah kesehatan (p.menular, p.tdk menular, kecelakaan, bencana alam dsb). Masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia. (bedakan dengan ilmu kedokteran klinik?). Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tesebut ->Metode Lit epid-> penyebab msl dan timbulnya masalah kesehatan.
RUANG LINGKUP “6E” 6E EFIKASI ETIOLOGI EFEKTIVITAS EDUKASI EFISIENSI EVALUASI
RUANG LINGKUP “6E” ETIOLOGI, Penyebab penyakit EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu intervensi, serta perbedaan antar intervensi. EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya yang diberikan EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program kesehatan masyarakat EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
Perbandingan ?? EFFICACY: “How well does the intervension work under ideal conditions?” EFFECTIVENES “How well does the intervension work when it is applied in the community?” EFFICIENSI “Are the result achieved in keeping with the effort spent (in time, money, resources)?”
Peranan dan Manfaat epidemiologi Membantu pekerjaan Administrasi Kesehatan ->Planning, Organizing, Actuating, Controlling masalah Kesehatan Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan -> langkah penanggulangan( preventif dan kuratif). Dapat menerangkan perkembangan alamaiah suatu penyakit -> guna menghentikan perjalanan penyakit supaya dapat dicegah efek berkelanjutan.
Peranan dan Manfaat epidemiologi 4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan menurut PPT. Epidemi msl kesehatan(penyakit) pada daerah ttt, waktu singkat frekuensi meningkat. Pandemi epidemi + penyebarannya meluas. Endemi keadaan dimana masalah kesehatan frekuensinya pada suatu wilayah ttt menetap dlm waktu lama. Sporadik : Masalah kesehatan pada wil ttt frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu. Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit dalam masyarakat dengan jumlah penderita meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu, serta dapat menimbulkan malapetaka.
KONSEP DASAR TIMbulnya penyakit Batasan Penyakit
A. PENGERTIAN SEHAT DEFINISI: SEHAT = ---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi. --- DEFINISI: SEHAT = ---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial; tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja.---
B. SAKIT DAN PENYAKIT PENYAKIT A/ KEADAAN YANG BERSIFAT OBJEKTIF, SEDANGKAN SAKIT ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF SAKIT PENYAKIT POSITIF NEGATIF YA 1 2 Tidak 3 4
DEFINISI PENYAKIT: Good medical dictionary Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem.
DEFINISI PENYAKIT: Van Dale’s Groot Woordenboekder Nederlandse Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem.
DEFINISI PENYAKIT: Arrest Hof te amsterdam Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh.
Konsep Sehat Sakit Sehat adalah kesempurnaan fisik, mental, dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit atau kelainan/cacat (WHO). Sakit merupakan penyimpangan dari keadaan yang optimal. Penyakit merupakan suatu proses gangguan fisologis (faal) tubuh, dan/ atau ggn psikologis (mental) maupun ggn tingkah laku (behaviour).
Konsep Sehat Sakit Seseorang dapat menjadi sakit apabila mengalami keterpaparan (exposured) terhadap agen (faktor penyebab) penyakit tertentu, baik scr langsung maupun tidak langsung. Orang tersebut berada pada tingkat kerentanan tertentu. Keterpaparan dipengaruhi pula oleh unsur lingkungan dan unsur penjamu.
Konsep Sehat Sakit Tidak sakit Nagatif Sakit Positif Kebal Rentan Kerentanan (kekebalan) Kondisi keterpaparan
Peranan Faktor keterpaparan dan Kerentanan sangat penting dalam epidemiologi, karena : Keduanya sangat erat hubungannya dengan faktor risiko terjadinya penyakit. Mereka yg memiliki keterpaparan dan kerentanan yang tinggi -> berisiko tinggi (high risk) untuk sakit. Sangat penting untuk menghitung angka insidensi dan angka prevalensi. Untuk menilai hasil akhir penyakit dalam masyarakat (cth : angka kematian, tingkat kesembuhan, dll). Dalam penelitian epidemiologi, faktor kerentanan selalu diperhitungkan.
KONSEP DASAR TIMbulnya penyakit Model Timbulnya Penyakit
Perkembangan teori terjadinya penyakit : Contagion Theory, Penyakit akibat, kontak person Terjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau akibat kemurkaan maha pencipta. Hippocratic Theory, Penyakit berasal dari lingkungan Penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan Miasmatic Theory, Penyakit akibat gas-gas busuk dari perut bumi Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga mengotorkan udara dan lingkungan
Perkembangan teori terjadinya penyakit : Epidemic Theory, Penyakit akibat, cuaca& geografi (tempat) Germ Theory, Penyakit akibat, kuman (mikroorganisme) Terjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad renik Immunity and Hormonal Theory, Teori Multikausa Penyakit akibat, interaksi multi faktor (biologis, kimia, sosial)
KONSEP DASAR TIMbulnya penyakit Segitiga Epidemiologi
Trias Penyebab Penyakit Penyakit disebabkan adanya interaksi antara agen penyebab penyakit dengan manusia yang rentan dan didukung oleh keadaan lingkungan yang sesuai
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (TRIAS EPIDEMIOLOGI) Agent Host Environment
Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT Model 1. Agent Host Pada model ini, sesorang berada pada kondisi sehat, dimana host, agen dan environment berada pada kondisi seimbang Environment
Pada model ini, sesorang Daya tahan pejamu (fc. Host) Agent Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana. Daya tahan pejamu (fc. Host) berkurang Environment
Pada model ini, sesorang Kemampuan bibit penyakit Agent Host Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana Kemampuan bibit penyakit (Agen) Meningkat Environment
Model 4. Agent Host Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana Kondisi lingkungan mengalami Pergeseran/perubahan Dari kondisi normal Environment
Trias 1 – Faktor Agen Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati, terdiri atas 5 kelompok : Agen biologis virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan insekta. Agen kimiawi dari luar tubuh (zat racun, obat, senyawa kimia) dan dari dalam tubuh (ureum, kolesterol)
Faktor Agen (2) Agen Fisika panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan, radiasi, dll Agen Nutrisi Kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti : Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air. Agen Psikis Penyebab penyakit jiwa dan ggn tingkah laku
Trias 2 – Faktor Host (penjamu) intrinsic factors yang mempengaruhi individu untuk terpapar, kepekaan (susceptibility), atau berespon terhadap agen penyebab penyakit Cth : umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah beberapa faktor yang menentukan risiko seseorang untuk terpapar terhadap agen. Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status imun adalah faktor2 yang mempengaruhi kepekaan dan respon individu terhadap agen.
Trias 3 – Faktor Lingkungan extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan peluang untuk terpapar. Meliputi faktor fisika (e.g. iklim, karakteristik geologis) Faktor biologis (e.g. vectors – serangga yang menyebarkan agen); dan faktor struktural (e.g. kepadatan rumah, dan akses terhadap pelayanan kesehatan dan sanitasi)
KONSEP DASAR TIMbulnya penyakit Jaring – Jaring Sebab Akibat
Beberapa Istilah Epidemik = Wabah = KLB Pandemik = Epidemi Lintas negara / Benua Endemik = penyakit yg selalu ada di suatu area tertentu Sporadis = kasus-kasus yg tdk mempunyai hub epid Common Source = epidemik yg timbul dari sumber yg sama Propagated = epidemik yg timbul akibat penyebaran Cluster KLB
Beberapa Istilah Exposure = Terpapar Kesempatan dari suatu Host yg rentan mendapat infeksi Patogen = kemampuan Agent menimbulkan penyakit Virulensi = tingkat patogenitas agen penyakit