Monosodium Glutamat (MSG) Oleh: Amin Muhtada, SKM.M.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2011

Sejarah MSG Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang profesor di Universitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan asam glutamat Di Jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga berhasil mengisolasi asam glutamat dan mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium glutamate (MSG) Sejak tahun 1963, Jepang bersama Korea mempelopori produksi massal MSG yang kemudian berkembang ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia

Apa itu MSG? Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat, suatu asam amino yang terdapat dalam semua jenis protein. Asam glutamat adalah suatu asam amino yang merupakan salah satu komponen penting protein yang dibutuhkan tubuh kita. Secara alami asam glutamat terdapat dalam makanan kita sehari-hari seperti daging, ikan, telur, susu (termasuk ASI), keju, tomat dan berbagai macam sayuran.

Menurut Badan Kesehatan Sedunia (WHO) asupan MSG per hari yang disarankan ialah sekitar 0-120 mg/kg berat badan  hanya berlaku pada orang dewasa. WHO tidak menyarankan penggunaan MSG pada bayi di bawah 12 minggu. Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh.

Belakangan MSG malah digolongkan sebagai GRAS (Generally Recognized As Save) atau secara umum dianggap aman. Hal ini juga didukung oleh US Food and Drugs Administration (FDA), atau badan pengawas makanan dan obat-obatan (semacam Ditjen POM) di Amerika yang menyatakan MSG aman. Tentu dalam batas konsumsi yang wajar.

Bahan Baku MSG MSG, yang dibuat di Indonesia, berasal dari tetes tebu (molases) yang merupakan hasil sampingan penggilingan gula. MSG berasal dari bahan nabati (tumbuh- tumbuhan) yang dibuat melalui proses peragian (fermentasi).

Macam MSG MSG terbagi ke dalam dua jenis yaitu alami dan buatan. MSG yang alami sehat untuk dikonsumsi. Sedangkan yang buatan, dan justru banyak beredar, sangat berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan.

Cara Pembuatan MSG Glutamat diproduksi melalui fermentasi, suatu proses yang digunakan untuk membuat bir, cuka, kecap kedelai dan yogurt. Prosesnya dimulai dengan bahan alami seperti tetes gula (molasses) dari gula tebu atau gula bit dan pati singkong atau biji-bijian.

Mutu MSG Mutu MSG terus menerus diawasi dan diharuskan memenuhi syarat mutu sesuai dengan: Persyaratan mutu yang ditetapkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Persyaratan mutu yang ditetapkan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia (SII). Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar Mutu Internasional.

Manfaat MSG MSG menguatkan rasa atau aroma bahan makanan pokok itu sendiri, menghilangkan rasa tidak enak yang terdapat pada bahan makanan tertentu, misalnya menghilangkan rasa langu kentang. Namun tidak berarti bahwa MSG dapat menghilangkan rasa tidak enak bahan makanan yang sudah rusak.

Glutamat dalam Tubuh Glutamat dibuat dalam badan manusia dan memainkan peran esensial dalam metabolisme. Hampir dua kilogram glutamat terdapat secara alami dalam otak, ginjal, hati dan di lain-lain bagian badan dan jaringan badan.

Glutamat dan Nutrisi Glutamat merupakan komponen alami dalam hampir semua makanan yang mengandung protein, seperti daging, ikan, susu (termasuk air susu ibu) dan banyak sayur-sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia Fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein- protein

Produk – Produk yang Mengandung MSG Tak mencantumkan keterangan kandungan MSG dalam kemasan 1. Taro Snack 0,62 persen 2. Smax 0,57 persen 3. Golden Horn 0,46 persen 4. Happytos 0,71 persen 5. Chiki 0,76 persen 6. Chitato 1,06 persen 7. Cheetos 1,20 persen 8. Anak Mas 0,52 persen

Mencantumkan keterangan kandungan MSG dalam kemasan Jetz 0,50 persen Twistko 1,59 persen Double Decker 0,48 persen Twistee 0,47 persen Gemez 0,59 persen

Glutamat Alami dalam Makanan

Bahaya MSG Chinese Restaurant Syndrome  tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada pasiennya yang gejalanya cukup unik yaitu leher dan dada panas, sesak napas, disertai pusing- pusing sehabis menyantap masakan cina di restoran. Kerusakan Sel Jaringan Otak, Hati, Paru- paru  MSG dapat menembus jaringan penyaringan antara darah dan otak. Padahal pelindung darah otak yang terkontaminasi bisa mengakibatkan kelainan hati, trauma, hipertensi, stres, demam tinggi, dan proses penuaan.

Kanker  Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. Pirolisis ini disebut-sebut sangat karsinogenik. Kerusakan Retina  penelitian menunjukkan MSG yang berlebih dapat merusak retina. Membuat Tidak Pernah Kenyang  Makanan yang dibubuhi MSG, membuat volume saluran pencernaan memuai, dan orang makan seolah tidak pernah kenyang.

Natrium dan Hipertensi Natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.   

mAtuR NuWun.....