Suwijiyo Pramono Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
SISTEM EKSKRESI LOADING
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
Sistem ekskresi pada manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
SISTEM SIRKULASI.
SISTEM ENTEROHEPATIK.
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Ekskresi Melalui Kulit
Oleh : maria poppy herlianty
SISTEM ENTEROHEPATIK.
Masker Buah untuk Berbagai Jenis Kulit
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KAMIS, 18 Agustus 2011
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Jaringan Permanen Jaringan yang disusun oleh sel dewasa yang telah berdiferensiasi, tetapi dalam kondisi tertentu bersifat meristem kembali Terdiri dari.
Mencegah dan Mengatasi Bau Badan Secara Alami
KULIT DAN ADNEKSA    .
AIR.
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
SISTEM PENCERNAAN MAUDUDI M.A..
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
2. LAPISAN DERMIS Batas dermis sukar ditentukan krn lapisan ini menyatu dg lapisan subkutis (hipodermis) dan ketebalannya antara 0,5 – 3 mm. Derivat dermis.
SISTEM SIRKULASI.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Fisiologi kulit 5/14/2018.
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI & FISIOLOGI.
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
SISTEM INDERA PERABA.
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
HISTOLOGI KULIT.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
Om Swastyastu.
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
Sistem Integumen.
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
KULIT / INTEGUMEN.
JARINGAN PADA KULIT.
Transcript presentasi:

Suwijiyo Pramono Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta KULIT DAN FUNGSINYA Suwijiyo Pramono Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta

STRUKTUR KULIT

FUNGSI PROTEKSI Kulit melindungi bagian dalam tubuh dari : Gangguan mekanik : Tekanan, gesekan, tarikan Gangguan kimiawi/zat kimia iritan : Lisol, karbol, asam, basa namun juga minyak atsiri yang berasa panas) Gangguan fisik : Panas, dingin, radiasi ultraviolet Gangguan mikroba : Jamur, bakteri, virus

PENANGGULANGAN GANGGUAN Gangguan mekanik dan fisik oleh bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit dan serabut penunjang Gangguan kimiawi oleh lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit dengan pH 5,0-6,5 Gangguan sinar ultraviolet oleh sel melanin yang menyerap sebagian sinar tsb. Gangguan mikroba oleh lemak di permukaan kulit

FUNGSI ABSORPSI Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat. Cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap kulit Zat yang larut dalam minyak jugalebih mudah diserap kulit Permeabilitas kulit terhadap gas CO2 dan O2 menunjukkan peran respirasi kulit

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN ABSORPSI KULIT Tebal tipisnya kulit Hidrasi Kelembaban udara Metabolisme zat yang menempel kulit Jenis vehikulum zat yang menempel kulit PENYERAPAN DAPAT MELALUI CELAH ANTAR SEL, SALURAN KELENJAR ATAU SALURAN KELUAR RAMBUT

FUNGSI EKSRESI Kelenjar pada kulit mengeluarkan zat tak berguna dan sisa metabolisme tubuh: Na Cl, urea, asam urat, amonia, dan sedikit lemak Sebum hasil produksi kelenjar palit meminyaki kulit sehingga menahan penguapan berlebihan dan kulit tidak menjadi kering Produk kelenjar lemak dan keringat membentuk keasaman kulit pada pH 5-6,5 yang memiliki fungsi sawar agar eksresi melalui kulit tidak berlebihan

FUNGSI PEMBENTUKAN PIGMEN (MELANOGENESIS) Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal epidermis Melanin dibuat dari protein tirosin dengan bantuan ensim tirosinase, ion Cu dan oksigen Jika pajanan sinar matahari meningkat maka produksi melanin akan meningkat, kulit menjadi lebih gelap

FUNGSI PRODUKSI VITAMIN D Kulit membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan tubuh sehingga perlu tambahan dari luar melalui makanan

FUNGSI PENGATURAN SUHU TUBUH (TERMOREGULASI) Pada saat suhu tubuh meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak leringat ke permukaan kulit dan bersamaan dg itu terjadi pembuangan kalori/panas tubuh Vasokonstriksi pembuluh darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi diri dari kehilangan panas pada waktu dingin Mekanisme termoregulasi ini diatur pleh sistem saraf simpatis yang mengeluarkan zat perantara asetilkolin

FUNGSI KERATINISASI Lapisan kulit orang dewasa memiliki 3 jenis sel utama : keratinosit, melanosit dan sel Langerhans. Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboit, bermitosis ke atas berubah bentuk menjadi sel spinosum yang lebih poligonal, terangkat lebih keatas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel granulosum. Kmd sel tsb terangkat keatas lebih gepeng dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering, menjadi keras, gepeng, tanpa inti yang disebut sel tanduk. Sel tanduk ini secara kontinyu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya

PROSES KERATINISASI SEBAGAI SAWAR MEKANIK Sawar kulit berfungsi mencegah keluar masuknya zat dari luar dan dalam tubuh Fungsi sawar kulit berada di sel epidermis dan berbeda kemampuannya bergantung pada kondisi epidermisnya. Skrotum adalah kulit dengan tingkat sawar paling rendah sehingga paling permeabel, disusul oleh kulit wajah dan punggung tangan. Telapak tangan dan telapak kaki paling baik sawarnya shg tidak dapat dilalui komponen apapun

FUNGSI PENGINDRA (SENSORI) Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis Badan Ruffini yang terletak di dermis menerima rangsangan dingin dan panas diperankan oleh badan Krause. Badan taktil Meissner di papil dermis dan badan Merkel-Renvier menerima rangsangan rabaan Saraf-saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah erotik

FUNGSI EKSPRESI EMOSI Hasil gabungan berbagai fungsi kulit menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang ada dalam jiwa manusia Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan tersenyum Kesedihan diutarakan oleh kelenjar air mata Ketegangan berkaitan dengan otot kulit dan kelenjar keringat Ketakutan oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit shg kulit menjadi pucat Rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga kulit tampak semakin merah, berminyak dan menyebarkan bau khas.

PARFUM (WANGI-WANGIAN) Parfum diperlukan untuk menambah penampilan dan menutupi bau badan yang mungkin kurang sedap untuk orang lain Selain bermanfaat, Parfum mempunyai tingkat resiko yang tinggi bagi kulit yang sensitif thd zat kimia yang terdapat pada komponennya yang berupa minyak atsiri Minyak atsiri dalam sediaan parfum terdapat dalam campuran dengan zat pembawa atau base oils

BASE OILS / MINYAK PEMBAWA Minyak atsiri terlalu pekat untuk diaplikasikan langsung di kulit ataupun sebagai aromaterapi dan parfum Pengenceran dengan minyak pembawa/base oils memungkinkan dapat diaplikasikan dengan dioleskan atau dipijatkan pada kulit dengan takaran yang tepat dan dapat meliputi daerah yang luas di kulit

BASE OILS Merupakan bahan yang berasal dari sayuran, buah atau biji Sering berfungsi juga sebagai zat aktif atau memiliki efek terapetik Selain berupa minyak lemak, base oils dapat berupa gel/musilago, pektin, atau minyak mineral Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang berfungsi juga sebagai base oils karena konsistensinya yang kental

PEDOMAN UKURAN PENGENCERAN MINYAK ATSIRI DENGAN BASE OILS Min-max tetes MA Volume base oils (mL) 0 – 1 tetes 1 2 – 5 5 4 – 10 10 6 – 15 15 8 – 20 20 10 – 25 25 12 – 30 30

PEDOMAN UKURAN PENGENCERAN MINYAK ATSIRI DENGAN BASE OILS Jika membeli minyak atsiri 20 tetes = 1 mL 40 tetes = 2 mL 60 tetes = 3 mL Dst. 5 mL = 1 sendok teh 10 mL = 1 sendok bubur 15 mL = 1 sendok makan Min-max MA Volume base oils (tetes) (mL) 0 – 1 1 2 – 5 5 4 – 10 10 6 – 15 15 8 – 20 20 10 – 25 25 12 – 30 30

GEL Gel sangat sesuai untuk semua jenis kulit dalam berbagai kondisi Secara komersial gel dijual dalam bentuk mikro-emulsi hingga yang berbasis akrilik yang terlihat bening Salah satu contoh gel adalah yang terdapat pada daun lidah buaya

PEKTIN Berupa serbuk yang bereaksi sedikit asam, dibuat dari kulit buah jeruk atau apel Pektin dapat dibuat dengan mudah dari buah apel yang jatuh karena angin, blender kulit buahnya selama 30 menit, peras, lanjutkan memblendernya sehingga larutan menjadi kental. Jika didinginkan akan terbentuk gel. Floral pectin dapat dibuat dengan membuat infusa kulit buah apel hingga terbentuk gel

PENCAMPURAN PEKTIN Untuk setiap 30 gram gel pektin, tambahkan 1 sendok teh minyak almond (5 mL), aduk dengan blender kemudian tambahkan minyak atsiri yang diinginkan dan aduk kembali hingga rata. Gel yang terbentuk sangat baik, bereaksi asam, merupakan gel astringen yang sangat sesuai untuk kulit berlemak dan berjerawat.