BEBERAPA ASPEK TRAFIK DAN RAMALAN PERTUMBUHAN TRAFIK Fatchurrochim Ghany Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo
Pengertian Trafik Yang dimaksud dengan TRAFIK ada 2 macam, yaitu : (1) Trafik muatan adalah jumlah penumpang dan/atau barang yang diangkut oleh kendaraan atau alat angkutan, dan (2) Trafik alat angkutan adalah jumlah kendaraan atau alat angkutan yang lalu lintas pada jalannya. Trafik alat angkutan dibedakan menjadi 2 : (1) Volume trafik adalah jumlah kendaraan yang bergerak pada suatu arah tertentu pada bagian jalan yang melewati tempat tertentu,misal per jam, per hari dsb, dan (2) Kepadatan trafik adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu bagian panjang jalan tertentu pada saat tertentu pula, biasanya dinyatakan dalam jumlah kendaraan per mil atau per km.
Mengukur Volume Trafik Berhubung kendaraan berbagai macam ragamnya serta dengan berat dan volume serta kecepatan yang berbeda, maka untuk mengukur volume trafik biasanya dinyatakan dalam suatu satuan transport (transport unit).
Satuan Transport Rumusan satuan transport diintrodusir oleh ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pasific) : Motor cycles (termasuk bemo, helicak dan lain-lain) dinyatakan satuan transportnya sebesar 1,0, truck dan bus sebesar 3,0, sepeda motor 0,5, truk yang besar-besar 4,0, gerobak yang ditarik kuda 4,0 dan gerobak yang ditarik manusia 6,0.
Menghitung Volume Trafik Mengalikan jumlah kendaraan yang melewati bagian jalan tersebut dengan satuan transport masing-masing kendaraan. Misalnya jumlah kendaraan motor cycles yang lewat sebanyak 1.000 buah, truck biasa dan bus 400 buah, sepeda motor 600 buah, truck besar-besar 450 buah, dan gerobak yang didorong manusia 60 buah. Volume Trafik = (1.000x1)+(400x3)+(600x0,5)+(450x4)+(60x6) 1.000 + 1.200 + 300 + 1.800 + 360 = 4.660 satuan kendaraan
Ramalan Pertumbuhan Trafik Straight Line Formula Dalam formula ini diambil perkiraan dan asumsi bahwa lalu lintas akan bertambah secara konstan setiap tahunnya, artinya meningkat dalam jumlah absolut yang kira-kira sama setiap tahun.
Ramalan Pertumbuhan Trafik Straight Line Formula Vn = Vo + an Vn = Volume trafik (lalu lintas) pada akhir tahun yang diramalkan. Vo = Volume trafik pada tahun dasar (base year). a = Pertumbuhan perkembangan setiap tahun secara konstan (annual constant increment of growth). n = Jumlah tahun dalam ramalan tersebut.
Ramalan Pertumbuhan Trafik Compound Interest Formula Lebih sering digunakan untuk ramalan jangka waktu menengah dan yang agak panjang (5 – 10) tahun dan relatif tepat. Vn = Vo (1+r)n atau Vn = log Vo + n log (1+r) Vn = Volume trafik pada akhir tahun yang diramalkan. Vo = Volume trafik pada tahun dasar. n = Jumlah tahun dalam ramalan tersebut r = % pertumbuhan trafik rata-rata setiap tahun di atas tahun sebelumnya.
Ramalan Pertumbuhan Trafik General Growth Formula Asumsi bahwa pada tahun-tahun permulaan terjadi pertumbuhan yang lambat, kemudian menyusul suatu periode dimana terjadi pertumbuhan secara cepat dan konstan, yang selanjutnya lagi pertumbuhannya agak lambat (kenaikan dengan proporsi yang agak menurun) dan akhirnya disusul dengan pertumbuhan yang minimum atau bahkan tidak ada pertumbuhan lagi setelah tercapai tingkat kejenuhan.
Ramalan Pertumbuhan Trafik General Growth Formula : Vm Vn = ------------------ 1 + m Rn Vn = Volume trafik tahun tertentu yang diramalkan. Vm = Volume trafik maksimum tahunan sebagaimana yang ditentukan oleh kapasitas keseluruhannya yang tersedia dari seluruh fasilitas transpor. m = Rasio dari margin kapasitas terhadap terhadap volume trafik tahunan pada tahun dasar. R = Tingkat perubahan rata-rata per tahun dalam rasio dari kapasitas marginal. n = Jumlah tahun diantara tahun dasar dan tahun tertentu.
Catatan Tambahan Mengenai Trafik Pada umumnya suatu negara mengalami tendensi peningkatan dalam jumlah kendaraan yang beroperasi dan demikian pula jumlah volume serta kepadatan lalu lintas cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Disamping total trafik meningkat meningkat, maka distribusi dari trafik relatif telah bergeser diantara berbagai macam jenis transportasi, dan bahkan juga antar berbagai rute dan antar berbagai wilayah suatu negara. Dalam hubungan dengan data ongkos, produksi dan pemasaran, maka analisis trafik adalah sangat diperlukan untuk berbagai tujuan. Yang terpenting diantaranya adalah :
Catatan Tambahan Mengenai Trafik Untuk menentukan sumber dan jumlah luasnya kebutuhan dan pasar dari jasa transport, disamping untuk mengetahui persaingan antara berbagai perusahaan angkutan; Untuk menilai kemampuan penerimaan, kelayakan dan pemerataan daripada pelayanan jasa dan tarif angkutan di pasar transport tertentu; Untuk mengembangan pasaran dan sumber bahan mentah yang baru bagi sesuatu produk yang dihasilkan; dan Untuk mengukur kelayakan usaha dari suatu usaha angkutan yang akan diselenggarakan oleh suatu perusahaan angkutan.
Model Gravitasi Distribusi Perjalanan Voorhees Tujuan utamanya adalah mendistribusikan atau mengalokasikan jumlah perjalanan yang berasal dari setiap zone dan diantara setiap zone tujuan yang memungkinkan. Analisis terhadap distribusi perjalanan merupakan salah satu tahap penting dalam perencanaan sistem transportasi.
Pengukuran Daya Tarik dan Eksponen Dari Jarak Untuk Model Gravitasi Voorhees Maksud Perjlnan Pengukuran Daya Tarik Eksponen Dari Jarak 1.Bekerja Jml orang yg bekerja 0,5 2.Sosial Satuan kelompok 3 3.Berbelanja Kebuth utama Luas lantai komersial 2 Kebuth kenyamanan 4.Bisnis Luas lantai 5.Rekreasi 6.Lain-lain ***
Menghitung Distribusi Perjalanan Misalkan kita ingin menghitung distribusi perjalanan angkutan udara dari Jakarta ke Medan, Banjarmasin, dan Surabaya. Rata-rata penumpang yang bepergian dari Jakarta adalah 4.000 penumpang per hari. Jumlah penduduk Jakarta = 6 juta Surabaya = 4 juta Medan = 3 juta Banjarmasin = 1 juta Waktu tempuh rata-rata : Jakarta – Surabaya = 1,0 jam Jakarta – Medan = 2,0 jam Jakarta – Banjarmasin = 1,5 jam Asumsi tujuan perjalanan adalah lain-lain, pengukuran daya tarik berdasarkan jumlah penduduk dan eksponen jarak (b) = 2.
dpij = opi ------------------------------- Formula Matematis : apj ------- (cij)b dpij = opi ------------------------------- apj apj apj ------- + ------- + -------- (cij)b (cij)b (cij)b Dimana : dpij = perjalanan per satuan waktu dengan maksud p dari zone i ke zone j. opi = perjalanan per satuan waktu dengan maksud p yang berasal dari zone i. apj = daya tarik zone j untuk perjalanan dengan maksud p. cij = biaya perjalanan, waktu perjalanan atau jarak perjalanan dari zone I ke zone j. b = suatu eksponen jarak yang dipergunakan dalam model. n = jumlah zone yang diamati.
Perhitungan Distribusi Perjalanan 4.000.000/(1)2 d12 = 4.000 --------------------------------------------------------- 4.000.000/(1)2 + 3.000.000/(2)2 + 1.000.000/(1,5)2 d12 = 4.000 ------------------- = 3.080,20 perjalanan/hari 5.194.444 3.000.000/(2)2 d13 = 4.000 ------------------- = 577,60 perjalanan/hari 1.000.000/(1,5)2 d14 = 4.000 ------------------- = 342,20 perjalanan/hari
Perhitungan Distribusi Perjalanan Kesimpulan : Dari 4.000 perjalanan penumpang per hari dari Jakarta, dapat diperkirakan distribusi perjalanan sebagai berikut : Jakarta – Surabaya = 3.080 Jakarta – Medan = 578 Jakarta – Banjarmasin = 342 Total perjalanan/hari = 4.000
KUIS - 3 Suatu perusahaan memiliki 3 (tiga) pabrik yang berlokasi di Surabaya, Kediri dan Malang. Perusahaan memiliki 30 unit produk yang tersedia di Surabaya, 15 unit produk di Kediri dan 25 unit produk di Malang. Perusahaan menerima pesanan dari penyalurnya dan harus mengirim ke Madiun 25 unit produk, ke Jombang 25 unit produk, dan Tuban 20 unit produk. Biaya transport per unit antara kota-kota tersebut adalah : Dari – Ke : Jombang Madiun Tuban Surabaya 8 15 12 Kediri 7 11 16 Malang 11 14 18 Bagaimana seharusnya perusahaan mendistribusikan 70 unit produk ke masing-masing penyalur di kota-kota yang berbeda untuk meminimumkan biaya transportasi total, gunakan minimum 3x simulasi dan berikan kesimpulan.