Pembangunan Berkelanjutan
Konsep Dasar Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan: tindakan atau proses pengembangan, pertumbuhan, kemajuan. • Pembangunan berkelanjutan: pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dalam Pembangunan Berkelanjutan, keputusan kita harus mempertimbangkan dampak potensial terhadap masyarakat, lingkungan dan ekonomi, dengan tetap mengingat bahwa tindakan kita akan memiliki pengaruh signifikan terhadap masa depan.
Sistem Alam Sistem alam mensyaratkan adanya: Harmony Diversity Interdependency Sustainability Sistem Alam
Interaksi antara Sistem Sosial dan Sistem Alam Manusia tidak mungkin dapat bertahan tanpa lingkungan yang mampu memenuhi kebutuhan manusia
Sistem Ekonomi Ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam mengalokasikan sumber-sumber yang langka untuk memenuhi keinginannya (‘want’). Terjadi interaksi antara Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dan harga menjadi indikator keseimbangan antara S vs D. Konsepnya adalah: Aliran (flow) dan tidak mengindahkan stock. Sistem Ekonomi supply demand
Hubungan Sistem Ekonomi & Alam Hukum Ekonomi supply demand Sistem Alam Alam Sebagai Bahan baku limbah
Hubungan Aktivitas Manusia dan Perubahan Sistem Alam Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya, manusia melakukan kegiatan dengan memanfaatkan sumberdaya baik sumberdaya buatan manusia (man-made) maupun sumberdaya alam.
Permasalahan Kegiatan Ekonomi Terhadap Lingkungan dan Kerentanan Pembangunan Berkelanjutan Sistem Alam Assimilative Capacity Harmony Diversity Sistem Sosial Sistem Ekonomi Equilibrium S D Eksternalitas Kerusakan Alam - Hilangnya Keanekaragaman Tercemarnya Lingkungan - Gas rumah kaca - Global warning Limbah Ekstraksi
Keberlanjutan/Kemajuan Ekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Alam Trade Offs: Dilema? Pemerintah Keberlanjutan/Kemajuan Ekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Alam Policy?
Kasus: Pembalakan Hutan (motif keuntungan jangka pendek) Hasilnya: hilangnya pendapatan selama jangka panjang, hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida
Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan Pemerataan dan Keadilan Menghargai Keanekaragaman (diversity) Menggunakan Pendekatan Integratif Meminta Perspektif Jangka Panjang
Pembangunan Berkelanjutan: Proses atau Hasil Akhir? Sebagai Proses: berupa cara menerapkan prinsip-prinsip integrasi - melintasi ruang dan waktu - untuk semua keputusan (kebijakan). Sebagai Hasil Akhir: mengidentifikasi dan memperbaiki masalah-masalah khusus dari berkurangnya kemampuan sumber daya (alam), perawatan kesehatan, keterbelakangan sosial, kemiskinan, pengangguran, dll
Tujuan yang harus dicapai: Primer Keberlanjutan Ekologis: a. Memelihara integritas tatanan lingkungan (ekosistem) b. Memelihara keanekaragaman hayati Keberlanjutan Ekonomi: a. Keberlanjutan makro ekonomi - efisiensi ekonomi - kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan - pemerataan dan distribusi kemakmuran melalui proses penyesuaian struktural yang menyertakan disiplin fiskal dan moneter. b. Keberlanjutan ekonomi sektoral.
Tujuan yang harus dicapai: Sekunder Keberlanjutan Sosial dan Budaya a. Stabilitas penduduk b. Memenuhi kebutuhan dasar manusia c. Mempertahankan keanekaragaman budaya d. Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan Keberlanjutan Politik a. Respek pada Hak Azasi Manusia b. Demokrasi c. Kepastian ketersediaan bahan pokok (sandang, pangan, papan) 5. Keberlanjutan Pertahanan dan Keamanan.
Ancaman Dampak Bencana terhadap Keberlanjutan Pembangunan Ekonomi Lokal Dampak Langsung timbul karena berkurangnya ketersediaan modal lokal dan tenaga kerja menyebabkan output menjadi rendah seperti yang diperkirakan oleh hubungan produksi normal. Dampak Tidak Langsung timbul karena kerusakan transportasi dan utilitas umum (listrik, air). Karena gangguan yang diakibatkan oleh kegagalan dari input infrastruktur, output turun.
Proteksi Terhadap Keberlanjutan Pembangunan Menjaga Keberlanjutan (Sustainability) dengan Model Mitigasi Berbasis Asuransi BESARAN “PREMI” MITIGASI BENCANA Budget - Government Proteksi Terhadap Keberlanjutan Pembangunan Meningkatnya bencana dalam dekade terakhir telah mendorong kepentingan substansial dalam berbagai aspek dalam penyediaan asuransi terhadap risiko bencana alam.
Rintangan? (1) keengganan individu untuk membeli asuransi dan berinvestasi dalam upaya mitigasi; (2) interaksi antara asuransi, pengeluaran mitigasi, dan bantuan pasca-bencana yang tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan inefisiensi. (3 ) belum dimilikinya desain instrumen keuangan yang tepat untuk memanfaatkan asuransi swasta terhadap kejadian bencana besar.
Model Empiris Terkini Dampak Bencana Terhadap Ekonomi Model ini menggunakan input-output dengan menekankan efek bencana pada output industri Fasenya bahwa bencana akan menurunkan output ke tingkat yang rendah dan mengganggu ketersediaan input lokal dan kemampuan untuk mengangkut masukan dari lokasi alternatif. Model input-output daerah mensyaratkan bahwa tingkat saling ketergantungan antara industri lokal diidentifikasi. Sejauh mana industri lokal mengandalkan input dari produk setengah jadi yang diproduksi secara lokal dibuat jelas dalam proses pemodelan. Dengan demikian, efek output dari sumber-sumber gangguan pasokan lokal dapat ditentukan. Tentu saja, sulit untuk menentukan dampak bencana pada ketersediaan input yang diimpor dari luar daerah untuk menggantikan pasokan lokal. Namun model input-output dapat digunakan untuk memperkirakan efek dari gangguan pasokan lokal di bawah asumsi alternatif pada ketersediaan impor.
Terimakasih