TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL : Teori Klasik Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Keuntungan/Ongkos Komparatif (David Ricardo) Keuntungan/Ongkos Komparatif (John Stuart Mill) Asumsi-asumsi Klasik Penyempurnaan Teori Klasik
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Pengantar : Adam Smith memulai teorinya dengan mengkritik konsep “Merkantilisme”, dimana Smith memandang kesejahteraan suatu negara ditunjukkan oleh kapasitas produksi yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa bukan pada penguasaan logam mulia Intervensi dari pemerintah terhadap sebuah perekonomian relatif kecil. Laissez faire lingkungan yang mendorong kesejahteraan negara.
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Asumsi-asumsi : Hanya ada dua negara yang akan saling berdagang, misal negara X dan Y Hanya ada dua barang yang dapat dihasilkan, misal barang A dan B dalam menghasilkan barang-barang tersebut hanya ada 1 (satu) input yang dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan asumsi TK ini dalam suatu negara bersifat homogen atau mempunyai mobilitas yang sempurna. TK antar negara tidak mobil;
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Konsep Dasar : Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absolut. Barang ini kan di ekspor, sebaliknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage) Barang yang memiliki keunggulan aboslut, adalah barang bila dihasilkan sendiri akan lebih murah dibanding dihasilkan negara lain lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu.
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Syarat Terjadinya Perdagangan: Masing –masing negara mempunyai keunggulan absolute yang berbeda Harga internasional harus saling menguntungkan (dasar tukar internasional harus berada di antara 2 dasar tukar domestik) Contoh : Teh Kain Dasar Tukar Dalam Negeri Negara A 12 Kg 3 m2 4 Kg = 1 m2 1 Kg = ¼ m Negara B 4 Kg 8 m2 0,5 Kg = 1 m2 1 Kg = 2 m2
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Negara A : 1 Kg teh akan setara dengan 0,25 meter kain; 1 meter kain setara dengan 4 Kg teh Negara B : 1 Kg teh akan setara dengan 2 meter kain; 1 meter kain setara dengan 0,5 Kg teh Berdasarkan DTDN : Harga 1 Kg teh di Negara A lebih murah, hanya 0,25 meter kain, dibandingkan harga teh di negara B yang lebih mahal, yaitu 2 meter kain; Sebaliknya 1 meter kain di negara B lebih murah, hanya 0,5 Kg teh, dibandingkan di negara A, yang lebih mahal yaitu 4 Kg teh.
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Keunggulan absolut Negara A mempunyai keunggulan absolute komoditi Teh; Negara B mempunyai keunggulan absolute komoditi Kain; Spesialisasi Negara A spesialisai pada komoditi Teh Negara Y spesialisai pada komoditi Kain Perdagangan Negara X mengekspor komoditi Teh Negara Y mengekspor komoditi Kain
Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Keunggulan absolut Negara A mempunyai keunggulan absolute komoditi Teh; Negara B mempunyai keunggulan absolute komoditi Kain; Spesialisasi Negara A spesialisai pada komoditi Teh Negara Y spesialisai pada komoditi Kain Perdagangan Negara X mengekspor komoditi Teh Negara Y mengekspor komoditi Kain
Keuntungan Komparatif : David Ricardo Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith. Untuk kasus negara yang tidak mempunyai keunggulan absolut menurut Adam Smith tidak bisa melakukan perdagangan. Menurut David Ricardo ada kemungkinan untuk saling berdagang. Kritil terhadap Adam Smith : suatu negara berspesialisasi karena teknologi maju, yang memiliki teknologi maju adalah negara maju yang lebih efisien, maka negara sedang berekembang tidak bisa berdagang, Kasus 2 negara tidak bisa berdagang menurut Adam Smith, menurut David Ricardo bisa berdagang asalkan masig-masing negara memiliki keunggulan komparatif
Keuntungan Komparatif : David Ricardo Contoh : Produksi Per Org Per Jam Teh Kain Dasar Tukar Dalam Negeri Negara A 1/3 Kg 1/4 m2 4 kg = 3 m2; 1 Kg = ¾ m2 4/3 kg = 1 m2 Negara B 1/6 Kg 1/5 m2 5 kg = 6 m2 1 Kg = 6/5 m2 5/6 Kg = 1 m2 Menurut tabel diatas berdasar teori Adam Smith kedua negara tidak bisa berdagang, namun menurut teori David Ricardo bisa dilaksanakan perdagangan.
Keuntungan Komparatif : David Ricardo Maknanya: Bila negara A melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor 1 Kg Teh, ke negara B, maka akan memperoleh 6/5 meter kain, sedangkan kalau dari produk sendiri hanya mendapatkan ¾ meter kain; Bila negara B melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor 1 meter kain, ke negara A, maka akan diperoleh 4/3 Kg teh, sedangkan kalau dari produk sendiri hanya mendapatkan 5/6 Kg Teh; Keuntungan Perdagangan : Negara A : 6/5 meter - ¾ meter = 9/20 meter kain; Negara B : 4/3 Kg – 5/6 Kg = 9/18 Kg
Keuntungan Komparatif : John Stuart Mill Konsep : Menyempurnakan teori David Ricardo, dimana Ricardo menyatakan bahwa manfaat bersama akan diperoleh apabila: Masing-masing negara mengekspor komoditi yang memiliki keunggulan komparatif, tanpa memperhatikan apakah negara itu memiliki keuntungan mutlak atau tidak, asal Dasar Tukar Internasional (DTI) adalah 1:1; Masing-masing negara dapat menghasilkan satu satuan barang ekspornya lebih murah dari pada satu satuan barang yang diimpornya, seandainya barang ini harus dihasilkan sendiri; JS Mill menyatakan: Sayarat DTI tidak harus 1:1, tetapi cukup terletak dalam batas-batas yg ditentukan oleh DTDN masing-masing negara; Syarat kedua dari Ricardo, tidak diperlukan (dapat dihilangkan)
Keuntungan Komparatif : John Stuart Mill Contoh : Output per satuan jam Kerja Kain Teh DTD Negara A 10 m 15 kg 1 m kain = 1,5 kg teh Negara B 20 kg 1 m kain = 2 kg teh Menurut JS Mill, DTI adalah: Dinyatakan dalam kain, 1 meter kain: akan setara dengan 1,5 Kg teh < DTI < 2 Kg Teh; Dinyatakan dalam teh, 1 kg teh, akan setara dengan 0,5 m kain < DTI < 0,67 m kain;
Keuntungan Komparatif : John Stuart Mill Maknanya: Bagi Negara A, dalam satu satuan jam kerja hanya dapat memproduksi kain sebanyak 10 meter atau 15 kg teh; jadi 1 meter kain = 1,5 kg teh jika harus diproduksi sendiri; jika impor teh dari negara B, 1 meter kain akan dapat teh sebanyak antara 1,5 kg s/d 2 kg; maka sebaiknya negara A impor teh dari negara B; Bagi negara B, dalam satu satuan jam kerja hanya dapat memproduksi kain sebanyak 10 meter atau 20 kg teh, jadi 1 Kg teh = 0,5 meter kain jika harus memproduksi sendiri; jika impor kain dari negara A, maka akan dapat kain sebanyak antara 0,5 meter s/d 0,67 meter kain; maka sebaiknya negara B impor kain dari negara A;
Asumsi Dasar Teori Klasik Dua Barang, dua negara; Teori Nilai atas dasar tenaga kerja; Ongkos produksi konstan; Ongkos transportasi diabaikan; Faktor produksi bergerak bebas di DN, tetapi tidak mobil antar negara; Persaingan sempurna di pasar barang dan pasar faktor produksi; Distribusi pendapatan tidak berubah; Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter; Tidak ada perubahan teknologi.
Kritik Terhadap Klasik : William Nassau Senior Tingkat upah berupa uang yang berlaku di suatu negara ditentukan oleh produktivitas TK dalam industri barang ekspor, dibandingkan dengan produktivitas kerja industri yang sama di luar negeri; Apabila tenaga kerja di industri barang ekspor itu lebih produktif, dibandingkan tenaga kerja serupa di negara lain, maka tingkat upah dalam bentuk uang di negara tersebut akan lebih tinggi dibandingkan di negara lain; Karena itulah senior tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa tingkat upah yang tinggi akan menjadi penghambat perdagangan antar negara.
Kritik Terhadap Klasik : JE. Cairnes Non competing labour group (kelompok TK non kompetisi) telah menyebabkan bahwa harga barang-barang di dalam negeri tidak mungkin ditentukan oleh ongkos produksi/ongkos tenaga kerja saja, tetapi oleh permintaan timbal balik; Tingkat upah yang tinggi tidak akan menghambat perdagangan antar negara, tetapi justru mendorong ekspor, karena tingginya upah merupakan indikator produktivitas tinggi pada suatu industri;
Latihan 01 Diketahui bahwa : Ditanyakan : Di negara A per orang dalam satu hari, didalam memproduksi kain akan menghasilkan 120 meter, sedangkan untuk menghasilkan radio hanya mampu sebanyak 4 unit; Di negara B per orang dalam satu hari, didalam memproduksi kain akan menghasilkan 80 meter, sedangkan untuk menghasilkan radio hanya mampu sebanyak 8 unit; Ditanyakan : Apakah ke dua negara akan melakukan perdagangan antar negara? Apa yang akan diekspor dan diimpor negara A, jelaskan mengapa? Apa yang akan diekspor dan diimpor negara B, jelaskan mengapa?
Latihan 2 Diketahui bahwa : Ditanyakan : Di negara A per orang dalam satu hari, didalam memproduksi kain akan menghasilkan 120 meter, sedangkan untuk menghasilkan radio hanya mampu sebanyak 10 unit; Di negara B per orang dalam satu hari, didalam memproduksi kain akan menghasilkan 80 meter, sedangkan untuk menghasilkan radio hanya mampu sebanyak 8 unit; Ditanyakan : Apakah ke dua negara akan melakukan perdagangan antar negara? Apa yang akan diekspor dan diimpor negara A, jelaskan mengapa? Apa yang akan diekspor dan diimpor negara B, jelaskan mengapa?
Latihan 3 Diketahui bahwa : Ditanyakan : Di negara A per orang dalam satu hari, didalam memproduksi kain akan menghasilkan 100 meter, sedangkan untuk menghasilkan radio hanya mampu sebanyak 10 unit; Di negara B per orang dalam satu hari, didalam memproduksi kain akan menghasilkan 100 meter, sedangkan untuk menghasilkan radio hanya mampu sebanyak 8 unit; Ditanyakan : Apakah ke dua negara akan melakukan perdagangan antar negara? Apa yang akan diekspor dan diimpor negara A, jelaskan mengapa? Apa yang akan diekspor dan diimpor negara B, jelaskan mengapa?