Medan Ligan dan Teori Orbital Molekul

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Welcome !! Ikatan Kovalen dan senyawa Kovalen
Advertisements

IKATAN KOVALEN KOORDINASI (IKATAN DATIF) 8. 1
SENYAWA KOORDINASI.
Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr
Ratih Yuniastri MOLEKUL.
JENIS IKATAN KIMIA Fakultas Teknik Inkndustri.
Amalia Sholehah Jurusan T. Metalurgi FT – UNTIRTA
JENIS IKATAN KIMIA By : Erik Jonathan.
IKATAN KOVALEN.
PEMBENTUKAN MOLEKUL, IKATAN KIMIA DAN IKATAN IONIK
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
SOAL BONUS Pada P T tertentu suatu logam trivalen( logam bervalensi 3 sebanyak 11,2 gram dilarutkan dalam asam sulfat 4 M ( berlebihan ) menghasilkan 6.
PEMBENTUKAN IKATAN MENURUT TEORI ORBITAL
ZAT PADAT.
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :
Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Enter.
TEORI IKATAN DALAM SENYAWA KOMPLEK : Valence Bond Theory(VBT)
RESONANSI Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur.
IKATAN KIMIA Kun Sri Budiasih.
IKATAN KIMIA untuk SMK Teknologi dan Pertanian
IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN Oleh: Dewi Nuraini
IKATAN KIMIA OLEH NUR UMRIANI P.U, M.Si
IKATAN KIMIA.
IKATAN KIMIA.
14.KImia dasar ikatan KIMIA
IKATAN KIMIA IKATAN KOVALEN.
MATA KULIAH ELEKTRONIKA 1 MATERI : STRUKTUR ATOM DAN SEMIKONDUKTOR
Kimia Organik Adri Nora S.Si M.Si.
IKATAN KIMIA.
Teori ikatan valensi merupakan teori mekanika kuantum pertama yang muncul pada masa awal penelitian ikatan kimia yang didasarkan pada percobaan W. Heitler.
Ikatan Kimia ION KOVALEN LOGAM I. HIDROGEN G. van der Waals L-NL
IKATAN KIMIA.
Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM
SENYAWA KOORDINASI.
PERTEMUAN KE SATU KIMIA ANORGANIK 2 oleh: AFNIDAR
Ikatan kimia Annullene, C18H18 Ricin Nanotube.
11.KImia dasar ikatan KIMIA
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
Berkelas.
IKATAN LOGAM,SENYAWA IONIK,DAN KOVALEN
IKATAN KOVALEN.
Zaka Jordi Alba MEMPERSEMBAHKAN
Ikatan Kimia II: Geometri Molekular dan Hibridasasi Orbital Atom
HIBRIDISASI Jika atom akan membentuk ikatan dengan atom lain maka atom tersebut harus merubah bentuk orbitalnya sehingga memiliki bentuk dan tingkat energi.
Ikatan Kovalen Kelompok 2 Adzhani R
STRUKTUR MOLEKUL.
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul
Oleh: Ratna Kumala Dewi
Tugas kimia TEORI HIBRIDISASI
Struktur Molekul Bentuk molekul Molekul Linier = sudut ikatan 180
KESTABILAN KONFIGURASI GAS MULIA
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :
Tugas Fisika Modern: Molekul
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
Teori dan Model Atom Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr.
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul
Assalamu’Alaikum.
CREATED BY : DENNIS RAMADHAN Powered By : panduankimia.net
IKATAN LOGAM OLEH: NADYA ANASTASIA.
GEOMETRI MOLEKUL Panduankimia.net.
Unsur-unsur golongan VIIIA di dalam tabel periodik, yaitu unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn disebut unsur-unsur gas mulia. Unsur- unsur tersebut sulit.
Ikatan Kimia ION KOVALEN LOGAM I. HIDROGEN G. van der Waals L-NL
MEDAN LISTRIK.
KONSEP DASAR IKATAN KIMIA
IKATAN LOGAM ANDI SATRIANI G2J Ikatan Logam Model-Model Ikatan Struktur Logam Unit Sel Alloy.
SENYAWA KOORDINASI.
SEMIKONDUKTOR DAN ELEKTRON
STRUKTUR DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks.
Transcript presentasi:

Medan Ligan dan Teori Orbital Molekul Mata Kuliah: KIMIA KOMPLEKS Oleh: Muhamad Nurissalam Bambang Iswantoro PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

PENDAHULUAN Medan Ligan Teori Orbital Molekul Kovalen Koordinasi Gaya elektrostatis Teori Ikatan Valensi (VBT) Teori Medan Kristal (CFT) Sifat Magnet dan warna Bentuk Molekul Medan Ligan Teori Orbital Molekul

Medan Ligan Teori Orbital Molekul Interaksi Kovalen Interaksi Elektrostatis Dalam teori ini, orbital–orbital dari atom pusat akan saling berinteraksi dgn orbital – orbital dari ligan membentuk orbital – orbital molekul

Splitting Energi Orbital d pada Oktahedral [CoF6]3- [Co(NH3)6]3+ ada empat elektron tidak berpasangan tidak memiliki elektron berpasangan d2sp3 sp3d2 Tdk mampu dijelaskan dengan VBT, namun Medan kristal dapat menjelaskan Medan ligan mengkolaborasikan ikatan kovalen dan elektrostatis

Orbital d pada ion logam Orientasi Medan ligan Orbital d pada ion logam Gambar 1. Lima orbital d dari ion logam transisi

Jika ion logam dikelilingi oleh bola elektrostatis, energi orbital d akan meningkat secara keseluruhan dalam jumlah yang sama. Pada gambar 2 kompleks oktahedral dari sebuah ion logam yang dikelilingi oleh enam ligan.

Gambar 2. Senyawa kompleks oktahedral dengan 6 ligan pada sumbu x, y, z.

Gambar 3. Splitting orbital d dalam medan kristal untuk oktahedral simetri

Spektrum tunggal yang menunjukkan ikatan luas yang dipusatkan di 20 Spektrum tunggal yang menunjukkan ikatan luas yang dipusatkan di 20.300 cm -1, yang sesuai langsung dengan ∆o. Energi yang terkait dengan ikatan ini dihitung sebagai berikut

Energi ini (243 kj mol-1) cukup besar untuk menimbulkan efek ketika sebuah ion logam yang dikelilingi oleh enam ligan ion : Ti2+ dalam Ti(H2O)63+ Elektron d akan menempati orbital t2g. ∆o= perbedaan energi orbital t2g dan eg ion ini akan menangkap sekuanta radiasi dan mengubah energi tersebut ,energi eksitasi elektron dari t2g ke eg,dari spektrum tampak, maka ion Ti(H2O)63+ bertanggung jawab pada =20300 cm-1 yang dihubungkan ke energi sekitar = 243 kJ/mol menghasilkan warna ungu  

Gambar 4. Medan kristal dari perbandingan energi dari elektron pairing energi

Splitting Energi Orbital d pada Medan Simetri lain TETRAHEDRAL Gambar 5. Kompleks tetrahedral dalam sistem koordinat. Dua lobes of dz2 pada garis z aksis, dan dual lobes dari orbital dx2-y2 pada garis x

pola splitting yang dihasilkan oleh suatu oktahedral terbalik dalam sebuah tetrahedral. Besarnya splitting dalam sebuah tetrahedral ditetapkan sebagai ∆t,

Ada beberapa perbedaan antara pemisahan oktahedral dan tetrahedral Ada beberapa perbedaan antara pemisahan oktahedral dan tetrahedral. Tidak hanya dua set energi orbital terbalik tapi juga mengalami splitting di tetrahedral jauh lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh sebuah oktahedral.

Pertama, hanya ada empat ligan memproduksi medan dibandingkan enam ligan hadir dalam kompleks oktahedral Kedua, tak ada satupun dari orbital d titik langsung di ligan di tetrahedral. Dalam sebuah kompleks, oktahedral dua dari titik orbital langsung ke arah ligan dan tiga titik antara mereka. Hasilnya, ada sebuah energi maksimum membuat efek spitting orbital d dalam sebuah oktahedral. Bahkan, hal ini dapat menunjukkan bahwa jika ligan identik hadir dalam kompleks dan metal-to-ligand jarak yang identik, ∆t = (4/9) ∆o. Hasilnya adalah bahwa tidak ada low-spin pada kompleks tetrahedral karena pemisahan orbital d tidak cukup besar untuk memaksa pasangan elektron.

Ketiga, karena hanya ada empat ligan sekitar ion logam dalam sebuah tetrahedral

Energi orbital d dari segiempat planar empat ligan. Susunan orbital d pada medan ligan dan perbandingan ligan pada sumbu z. Energi orbital d dari segiempat planar empat ligan.

Metal-to-ligan dengan panjang ikatan yang besar dalam arah z dikenal sebagai tetragonal dengan perpanjangan sumbu z. Jika pada sumbu ligan z yang dekat dengan ion logam memaksa untuk menghasilkan tekanan tetragonal dengan z menunjukkan orbital dua set yang terbalik Susunan kompleks orbital d sedemikian seperti yang ditampilkan untuk perpanjangan sumbu z, kecuali bahwa splitting jauh dengan dxy di atas dz2 (planar segiempat) Hal ini dapat menandakan bahwa energi yang memisahkan dxy dan orbital dx2 _ y2 sebenarnya ∆o, pemisahan antara t2g dan eg dalam sebuah oktahedral

Energi yang memisahkan dxy dan orbital dx2 _ y2 sebenarnya ∆o, pemisahan antara t2g dan eg dalam sebuah oktahedral. Pada d8 seperti ion Ni2+, Pd 2+, dan Pt 2+ membentuk komplek persegi planar yang diamagnetik. MENGAPA

Delapan elektron dapat berpasangan di empat orbital energi terendah meninggalkan dx2 _ y2 tersedia untuk membentuk sebuah set orbital hibrida dsp2. Orbital hibrida sp3, yang akan mengakibatkan stuktur tetrahedral. Jika perbedaan energi antara dxy dan dx2 _ y2 tidak cukup untuk memaksa pasangan elektron, semua orbital d yang diduduki, dan kompleks memiliki empat ikatan akan diharapkan untuk memanfaatkan

Kekuatan ligan dilihat dari deret spektrokimia Makin kuat suatu ligan berarti makin mampu membedakan jenis orbital eg atau t2g sehingga pembelahan energi orbital tersebut makin besar Faktor yang berpengaruh pada deret spektrokimia : Ukuran atom/molekul, ex : bandingkan F- dan I- Adanya pasangan elektron non – ikatan, ex : H2O & NH3 Adanya back boding ex : piridin, bipy dan terpiridin

Harga ∆o kompleks oktahedral periode 4 ion logam transisi

Penempatan Splitting dari Medan Kristal akibat dari splitting energi orbital d Jika ion +2 pada logam transisi periode 4 dianggap ada peningkatan panas hidrasi dalam struktur sebagai akibat dari penurunan radius ionik dibawa oleh kenaikan muatan inti Proses dalam hidrasi ion

Kestabilan energi untuk ligan dalam Dq

Panas dari hidrasi ion logam transisi 2+dari transisi pertama.

DISTORSI JAHN-TELLER Gambar 12. Energi orbital d dari ion d9 hasil dari distorsi Jahn-Teller.

Gambar 13. Sebuah ilustrasi dari prinsip Franck-Condon Gambar 13. Sebuah ilustrasi dari prinsip Franck-Condon. Dalam hal ini, transisi adalah dari v = 0 dalam keadaan dasar elektronik dan v’ = 3 dalam keadaan elektronik tereksitasi.

Gambar 14. Sistem koordinat orbital yang digunakan dalam membentuk orbital molekul untuk kompleks oktahedral.

Gambar 15. Kombinasi orbital ligan dengan orbital s, px, py, pz, dz2, dan dx2-y2 dalam ion logam.

Gambar 16. Diagram tingkat energi orbital molekul untuk kompleks oktahedral.

Gambar 17. Kompleks tetrahedral dengan lobus dari dx2- y2 dan dz2 orbital diarahkan antara ligan.

Gambar 18. Diagram kualitatif orbital molekul untuk kompleks tetrahedral.

Gambar 19. Kombinasi logam dan orbital ligan di kompleks bujur sangkar.

Gambar 20. Diagram tingkat energi orbital molekul untuk kompleks bujur sangkar.

TERIMA KASIH