Farros Asti Rara Yesi Dzikria Hanna
Perkembangan paradigma Psikologi Islami selama hampir dua dekade di Indonesia menunjukkan dinamika keilmuwan yang berarti. Dinamika dalam menginterpretasikan paradigma Islam ke dalam konsep psikologi menunjukkan fase route to normal service dari gerakan keilmuan yang selalu ditandai dengan proses revisi dan interpretasi antar generasi. Dilihat dari sudut pandang sosiologi, integrasi antara psikologi dan Islam di Indonesia menawarkan keterbukaan, keanekaragaman dan penerimaan yang dapat menjadi peluang bagi studi yang khas Indonesia.
TIGA VARIAN INTEGRASI PSIKOLOGI DAN ISLAM DI INDONESIA Islamisasi Ilmu Psikologi Islam (Islamic Psychology) Mengembangkan metode rekonstruksi, objektivikasi, telaah kritis, similarisasi, komparasi dan verifikasi dalam melakukan integrasi antara psikologi dengan Islam. Landasan metodologi dengan metode baru antara lain metode keyakinan (Method of Tenacity), metode otoritas (Method of Authority), metode (Method of Intuisi)
Pengilmuwan Islam Psikologi dalam Islam (Psychology of Islam) Pendekatan pemikirannya menggunakan pendekatan pemikiran Islam yang bersifat klasik, seperti : 1. Bayani, mengkaji konsep psikolog dari teks Al-Qur’an dan Hadis. 2. Burhani, berfikir spekulatif dan falsafi untuk menjelaskan nash secara lebih eksperensial 3. Irfani, pendekatan sufistik yang bersumber dari pengetahuan intuisi (al-hadassiyyah) atau rasa (al- zaqwiyyah)
Pendekatan integrasi-interkoneksi dengan menekankan pada esensi fitrah Secara metodologikal psikologi fitrah melakukan rekonstruksi teori dari dua generasi sebelumnya
PERAN DIRASAT ISLAMIYYAH BAGI INTEGRASI PSIKOLOGI DENGAN ISLAM Artinya, peran dirasat Islamiyah disini adalah akses utama berintegrasinya psikologi dengan Islam Dalam hal ini pendekatan yang digunakan adalah irfani yang dikolaborasikan dengan pengalaman Sehingga, psikologi Islam tidak saja bertugas mendeskripsikan fakta historis umat tetapi juga berdaya kritis dan kebutuhan pastisipatif dan emansipatoris terhadap dimensi kehidupan umat Islam.
PERAN DIRASAT ISLAMIYYAH BAGI INTEGRASI PSIKOLOGI DENGAN ISLAM 1. Platonian dan Arestotelian 2. Al Ghazali 3. Ibn Maskawyh 4. Al Farabi 5. Ibn Bajjah
INTEGRASI PSIKOLOGI DENGAN ISLAM saling berinteraksi antara satu dan lainnya saling mengisi kekurangan secara metodologis dan etis antara satu dengan lainnya paradigma dan interpretasinya
AKHIR KATA Adanya integrasi psikologi dengan Islam adalah bentuk dari ketidak puasan para pendidik pada psikologi yang pada umumnya belum mampu menerangkan tentang kehidupan beragama. Psikologi yang ada pada saat ini umumnya dikenal sebagai psikologi negatif karena hanya membahas tentang penyakit dan bagaimana menyembuhkannya. Padahal psikologi juga bersifat positif ketika membahas motivasi, harapan dan lain lain yang disangkut pautkan dengan agama, salah satunya adalah Islam.
CATATAN DOSEN PENJELASAN SUDAH RUNTUT DALAM DISKUSI PERLU DIJELASKAN LEBIH LANJUT MENGENAI TERMA-TERMA YANG DIGUNAKAN (PARADIGMA, PARADIGMA ILMU DAN PARADIGMA ISLAM, ISTILAH2 DLM PARADIGMA ISLAM, DLL) BELUM ADA CATATAN DARI DISKUSI YANG ADA (PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI, SEHINGGA DOSEN TIDAK BISA MEMBERI MASUKAN/PENJELKASAN MENGENAI MATERI2 YANG DIRASA BELUM FAHAM)