Wawasan Nusantara “Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme”
Masyarakat Pluralistis Masyarakat Indonesia Adalah Masyarakat Pluralistis (Majemuk), ditandai : PLURALISTIS/MAJEMUK SUKU AGAMA RAS/ETNIS BUDAYA
Karakteristik Berghe (dalam Nasikun, 1993) Terjadi segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang memiliki sub kebudayaan yang berbeda; Memiliki struktur sosial yang bersifat non komplementer; Kurangnya mengembangkan konsensus diantara para anggota terhadap nilai yang bersifat mendasar; Relatif sering mengalami konflik diantara kelompok dengan kolompok lainnya; Integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan; Dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok lain.
Wawasan Nasional Lokal Cara pandang suatu bangsa yang didalamnya menampakkan bagaimana suatu bangsa itu melakukan dialogis dengan kondisi geografis dan sosial budayanya. (Wawasan Nusantara) Lokal Tataran Lokal (Daerah) bangsa indonesia memiliki kebhinekaan. (Majemuk)
Bagaimana Eksistensi “Wawasan Nusantara/Nasional” jika dikaitkan dengan keberadaan “Wawasan Lokal/Pluralistis” ini??? Wawasan Nusantara sebagai jembatan penghubung dan pemersatu yang terdapat disetiap daerah atau geografis nusantara atas keberadaan wawasan Lokal.
Pemahaman kritis SARA Pluralitas Bangsa SARA merupakan akronim dari Suku,Agama,Ras, dan Antar Golongan. Fenomena Kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang di indonesia. Sekarang, pemahaman realitas SARA hendaknya harus dirajut kembali. Dari ideologi bahwa SARA adalah sumber pemicu perpecahan sosial.
Integrasi Nasional Wawasan Kebangsaan sebagai cara pandang bangsa, sebagai konsep kerangka berpikir dan mentalitas. Sedangkan jika dikaitkan dengan Pluralitas Bangsa, subtansinya adalah integrasi nasional (unsur aspek terpenting dalam wawasan kebangsaan)
Membina Rasa Nasionalisme : Mempersatukan Potensi Perbedaan Bangsa Indonesia Menghormati Bendera Kebangsaan Menghormati dan menghayati Isi dan Makna lagu Kebangsaan Menghormati makna Lambang Negara Republik Indonesia
Indonesia Kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku, Marilah kita berseru, Indonesia Tanah Airku, Tanah tumpah darahku, Disanalah aku berdiri, Jadi pandu ibuku Indonesia Kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku, Marilah kita berseru, Indonesia bersatu Reff…..Hiduplah tanahku, hiduplah negriku, Bangsaku, rakyatku semuanya, Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya merdeka-merdeka Tanahku negriku yang kucinta, Indonesia Raya merdeka-merdeka, Hiduplah Indonesia Raya. Mengajarkan bahwa kita semua memiliki tanah air Indonesia. Pengakuan kita semua terhadap bangsa dan tanah air satu, yaitu Indonesia. Kewajiban kita semua untuk membangun negara, bangsa, dan tanah air Indonesia. Kemerdekaan itu mahal harganya.
Garuda Pancasila Jumlah sayap 17, Ekor 8 dan bulu leher 45 : Proklamasi 17-8-1945 Menoleh kanan melambangkan tujuan baik Kaki mencengkram, teguh menggalangkan persatuan dan kesatuan. Kalung Pancasila, Hidup matinya Garuda Pancasila (NKRI) tergantung pada Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
Keserasian, Keselarasan dan Keseimbangan Mengasihi, membina, memberi Menggalang persatuan dan kesatuan PERILAKU NASIONALISTIS Tidak menonjolkan perbedaan, melainkan mencari kesamaan Menjauhi pertentangan dan perkelahian Kecintaan terhadap lingkungan hidup Berkerjasama sesama warga, lingkungan dan pemerintah