SMA LABSCHOOL KEBAYORAN/CIBUBUR TEKNIK DASAR BASEBALL OLEH DRS. EDY RUFIANTO SMA LABSCHOOL KEBAYORAN/CIBUBUR
catcher ;catcher glove TEKNIK DASAR BASEBALL PERLENGKAPAN PEMAIN, pitcher glove catcher ;catcher glove body protector leg guard masker helmet bola bat batting “T” home plate base sepatu sarung tangan
POSISI PEMAIN 2.1. pitcher (1) 2.2. catcher (2) 2.3. 1st base (3) 2.4. 2nd base (4) 2.5. 3rd base (5) 2.6. short stop (6) 2.7. left out fielder (7) 2.8. center out fielder (8) 2.9. right out fielder (9) (posisi in fielder yaitu posisi 1 – 6 ; dan posisi out fielder 7 – 9)
CARA BERMAIN INNING, Yaitu satu kesempatan jaga dan kesempatan memukul untuk masing-masing tim dengan batasan 3 (tiga) mati (out). STRIKE, Yaitu bola lemparan pitcher yang harus dipukul oleh pemukul, batasannya 3 strike. ZONA STRIKE yaitu bola lemparan pitcher yang melewati bagian atas home plate, berada diantara di atas lutut dan di bawah ketiak pemukul. BALL. Yaitu bola lemparan pitcher yang boleh dipukul atau tidak, batasannya 4 ball. ZONA BALL yaitu bola lemparan pitcher yang berada di luar zona strike.
Yang bisa dimatikan dengan cara dibakar adalah hanya pelari keharusan. FREE WALK, Jika bola lemparan pitcher berada di luar zona strike maka Pelari mendapat kesempatan menuju base 1 dengan bebas. Dan jika ada pelari di depannya maka pelari yang berada di base (sebagai pelari keharusan) juga secara otomatis menuju 1(satu) base beikutnya. PELARI KEHARUSAN, Yaitu pelari yang harus lari meninggalkan basenya karena base yang dia tempati akan diisi oleh pelari beikutnya. BUKAN PELARI KEHARUSAN, Yaitu pelari yang boleh lari atau tidak tergantung dengan situasi permainan. MEMATIKAN PELARI DENGAN CARA DIBAKAR, Yaitu mematikan pelari dengan cara menyentuhkan bola/ glove yang berisi dengan bola ke base. Yang bisa dimatikan dengan cara dibakar adalah hanya pelari keharusan.
MEMATIKAN PELARI DENGAN CARA DI TIK. Yaitu mematikan pelari dengan cara menyentuhkan glove yang berisi bola ke salah satu anggota badan pelari sebelum pelari menyentuh base. Semua pelari ; keharusan dan bukan keharusan bisa dimatikan dengan cara di tik. SINGLE PLAY, Yaitu mematikan 1 (satu) pelari, contoh ; mematikan pelari yang menuju base 1 (batter runner). DOUBLE PLAY, Yaitu mematikan 2 (dua) pelari sekaligus. Contoh ; matikan di base 2 dan di base 1. FAIRBALL, Yaitu bola hasil pukulan pemukul yang berada di dalam area lapangan, dan pemukul harus lari menuju base
FOULBALL, Yaitu bola hasil pukulan pemukul yang berada di luar area lapangan dan pemukul harus memukul kembali hingga batasan 3 (tiga) strike. CATCHBALL, Yaitu hasil pukulan pemukul yang melambung baik di dalam maupun di luar area pemukul yang berhasil ditangkap oleh penjaga. Dan jika ada pelari yang sudah melakukan stealing maka pelari tersebut harus kembali ke base semula sebelum melanjutkan ke base berikutnya. RBI, Runner Batted In yaitu bola hasil pukulan pemukul yang mengakibatkan pelari yang ada di base masuk ke home. HOME RUN, Yaitu Pelari yang berhasil masuk ke home akibat pukulannya sendiri. STEAL, Yaitu kondisi pelari boleh lepas dari basenya selama playball.
LAPANGAN
PITCHER
CATCHER
BATTER
BATTING “T”
RUNNER
MEMATIKAN PELARI
Tip 1: Dasar - Hitting Fundamentals HITTING CLINIC Tip 1: Dasar - Hitting Fundamentals Hitting atau memukul adalah keterampilan tangan dan mata yang cukup sulit disempurnakan. Dasar dasar yang fundamentil berikut ini seyogyanya membantu pelatih mengajarkan cara memukul baseball dengan baik kepada para pemain muda. Memilih Bat pilihlah bat yang mudah dikuasai bat seyogyanya sesuai dengan kemampuan dan kekuatan pemain panjang dan berat bat harus sesuai kemampuan pemain ketebalan pegangan bat harus terasa nyaman di tangan pemain – jangan terlalu gemuk/tebal atau terlalu kecil Pegangan atau Grip memegang bat seharusnya dengan bagian dekat pangkal jari pegangan/grip harus cukup erat namun “relaxed” buku jari kedua dari pangkal tangan sebelah atas segaris dengan buku jari kedua dari pangkal tangan sebelah bawah untuk menambah pengendalian gerakan bat, lakukan pegangan “choke up” (kedua tangan digeser ke atas ke arah ujung bat yang besar)
Sikap menanti lemparan - Stance sikap siap pemain muda sebaiknya garis bahu yang sejajar arah datang bola atau tubuh menghadap lurus ke plate kedua kaki berjarak sama dari plate kedua kaki ditempatkan berjarak sedikit lebih lebar dari lebar bahu jarak kedua cukup dekat plate agar bat pemain dapat menjangkau keseluruhan daerah plate Posisi Siap - Ready Position berat badan terbagi rata di kedua kaki yang ditempatkan berjarak sedikit lebih lebar dari lebar bahu kaki sebalh depan terarah sedikit ke arah pitcher, lutu sedikit bengkok dan “relax” pinggul tetap datar dan sejajar plate demikian pula bahu sejajar permukaan tanah kedua siku renggang dari tubuh dan kedua tangan ditempatkan di dekat dan setinggi bahu sebelah belakang bat dipegang separuh vertikal separuh datar – di tengah antara datar dan tegak kepala dan bat tidak bergerak dan mata menatap bola Swing langkah ke arah pitcher dilakukan pendek saja tangan masih di sebelah belakang dan bahu sebelah depan sedikit maju lakukan putaran (pivot) dan bertolak dari kaki belakang sambil mengayun dengan cepat saat perkenaan kaki sebelah depan tetap kokoh dan lintas horisontal ayunan diupayakan pada bidang yang sama dengan arah datangnya bola setelah perkenaan pergelangan berguling diteruskan dengan gerak lanjut sampai selesai
Tip 2: Drill Untuk Latihan Hitting Rotasi Pinggul pemain berdiri dengan kaki pelangkah di depan dan kaki putar di belakang kedua lengan dibengkokkan dengan posisi tangan di depan pinggul sambil menjepit bat yang diselipkan diantara bagian dalam sikunya dengan punggungnya pemain memutar pinggulnya ke kiri kemudian kekanan, dengan menjaga agar punggungnya tetap lurus dan berputar (pivot) dengan kaki sebelah belakangnya tujuan drill ini adalah memaksimalkan daya tolak dan gerak putaran kaki sebalah belakang pemain dan mengembangkan rotasi pinggul yang cepat Drill Melangkah pemain berlatih melakukan langkah pendek ke depan (ke arah datangnya bola) bat tidak diayunkan, kedua tangan tetap di sebelah belakang dekat bahu Simulasi Ayunan semua pemain melakukan latihan mengayun bat seakan akan bola sudah dilempar pitcher semua pemain harus mengawali ayunan dari posisi siap
Drill Memakai Tee untuk menyempurnakan ayunan pukul pemain pemain berlatih memukul bola yang ditempatkan di atas ujung tee sambil diawasi pelatih dan pemain lain untuk memperbaiki masalah kesalahan gerak mekanik jika pukulan tidak telak atau kurang bersih, berarti ayunan perlu dikoreksi tempatkan tee di depan tirai atau pagar sehingga pemain memukul ke arah pagar Drill Tirai atau Screen Drill bentuk kelompok kelompok kecil 3 atau empat pemain (satu berperan sebagai pitcher/ pengumpan, satu hitter dan satu pembantu) pitcher berlutut di depan dan di sebelah tirai sehingga batter dapat memukul bola ke arah tirai pitcher melempar bola pelan (toss) kepada hitter dari arah samping dan hitter memukul bola ke arah tirai setiap pemain melakukan beberapa kali pukulan dan kemudian dilakukan rotasi penggantian gunakan bola karet busa, plastik atau bola tenis Drill Menghilangkan Rasa Gentar empat atau lima lemparan terakhir pada drill tirai dilemparkan ke arah hitter hitter bergerak menghindar dari lempara tehnik mengindar dari bola yang mengarah kepala ialah dengan merunduk atau menurunkan badan ke arah dalam Pepper Drill bagi bagi regu menjadi kelompok kecil kecil batter memegang bat dengan 'choke up' ke arah atas pegangan dan memukul bola dengan ayunan pendek dan tidak keras kepada fielder yang berjaga di depannya bola yang diambil fielder dilempar kembali ke hitter yang kembali harus memukulnya balik ke fielder latihan ini melatih pengendalian bat dan sekaligus melatih fielding pemain berganti peran setelah beberapa pukulan
Tip 3: Seni Memukul Bunt Memukul bunt adalah aspek baseball mendasar. Melalui latihan latihan, memukul bunt dapat dijadikan senjata serang yang penting oleh regu manapun juga. Ada dua jenis pukulan bunt: sacrifice bunt atau pukulan bunt dengan mengorbankan diri dan memkul bunt untuk selamat tiba di base. Pukulan bunt jenis sacrifice yang lebih sering digunakan. Sacrifice Bunt: Tujuannya adalah untuk memajukan satu atau lebih pelari ke base berikutnya, bukan untuk mendapat angka ‘hit’ – selamat tiba di base, dengan dua cara ‘pivot’ dan cara menghadapi – ‘square around’.
Pukulan Bunt Pivot posisi menanti dengan kedua kaki selebar bahu dan menghadap ke plate posisi berdiri sedikit lebih mendekati pitcher namun tetap di dalam box ketika pitcher mengeluarkan bola dari glove-nya, hitter memutar tubuhnya di atas kedua kakinya sehingga ia menghadap ke pitcher tubuh condong ke depan, lutut bengkok, kedua lengan diluruskan ke depan dengan lemas (relax) bat di pegang di depan plate sedikit dicondongkan bat dipegang longgar (ringan) tangan sebelah atas digeser ke atas bat membentuk V dengan jari jempol di sebelah atas dan jari lain di sebelah bawah untuk memukul bola rendah, tubuh diturunkan Square Around batter menggeser kaki sebelah depannya sedikit ke luar sambil menggeser kaki sebelah belakangnya hampir sejajar dengan kaki sebelah depan dilanjutkan dengan cara ‘pivot’ mulai langkah 4 Berikut beberapa petunjuk memukul bunt dengan sukses: penting agar batter menempatkan dirinya di bagian depan box, sehingga peluang pukulannya masuk kawasan ‘fair’ menjadi lebih besar hitter seyogyanya hanya mencoba memukul bunt lemparan strike saja pukulan bunt jarang jarang dipaksakan ketika hitungan sudah dua strike, karena ketika itu jika pukulan bunt menjadi ‘foul’ maka ia tetap dinyatakan strike jangan mencoba mengejar bola atau mencoba “menonjoknya”. Akan berakibta bola terpukul lambung atau terlalu keras batter tidak berharap mendapat awalan cepat menuju base satu hingga ia sudah berhasil memukul bunt. Prioritasnya adalah memajukan pelari, bukan untuk mendapat hit di daerah infield.
Tip 4: Menjalankan Latihan Batting Bagian terbesar waktu latihan regu terpusat pada latihan memukul atau batting. Batting adalah sebuah komponen permainan yang berlaku sama pada semua pemain. Selama latihan batting yang diorganisir baik, pelatih dapat membuat pemain pemain belajar dan berlatih keterampilan khas posisi masing masing (yaitu fielding, base running d.s.b.) Satu atau dua pemain disiapkan sebagai hitter berikut (on deck) – sisa regu berada di posisi masing masing atau melakukan pukulan fungo atau bertugas sebagai pembantu, penerima, pengumpul bola (shaggers) Outfielder memukul dengankelompoknya agar supaya infielder dapat bekerja sama sebagai satu unit – demikian pula sebaliknya Rutin rutin harus dilakukan dengan disiplin selama latihan berjalan dan regu harus mengetahui semua rutin demi menjaga keselamatan dan untuk dapat memanfaatkan waktu latihan yang ada sebaik baiknya Pitcher bertugas sebagai pemukul fungo dan berdiri dekat home-plate di bagian paling belakang agar tak terkena bola pukul Pemukul fungo memukul ke infielder hanya jika bola lemparan pitch sudah lewat atau dipukul ke arah lain Hanya bola fungo yang boleh dilempar ke infielder lain, bola lemparan pitch tak boleh dilempar ke infielder
Pemukul fungo mengambil tempat di belakang base satu atau tiga untuk memukul bola lambung kepada outfielder (biasanya dua outfielder akan mengambil bola fungo lambung sisanya menangani bola hasil pukulan - batted ball) Pitcher secara bergilir bertugas sebagai “shagger” bagi pitcher yang melayani latihan batting. Posisi teraman untuk pemain back-up adalah di belakang base dua di daerah outfield yang ada rumputnya. Latihan base running dengan menempatkan seorang hitter di base satu untuk hitter berikutnya. Pelari dapat berlatih maju ketika bola dipukul atau dibunt batter. Cara itu akan membantu mereka belajar mengambil awalan ancang ancang dan berlatih tehnik baserunning. Catcher bertugas sebagai wasit meneriakkan hasil lemparan pitch – tanpa memperdulikan apakah batter mengayun atau tidak. Cara itu mengembangkan pengenalan zona strike oleh batter dan mendorongnya untuk menjadi lebih agresip. Selama itu catcher dapat berlatih menerima menangkap bola lemparan pitch. Tak kurang pentingnya adalah kegiatan pitcher selama latihan batting. Mereka belajar dan berlatih menghadapi batter dari atas bukit pitcher dan dengan demikian situasi pertandingan tersimulasikan.