PEMBEDAHAN ORTHOPEDIK RAHAYU SETYOWATI
LEARNING OBJECTIVE Setelah pembelajaran mahasiswa akan memahami : PERAWATAN PRA OPERATIF PERAWATAN POST OPERATIF
Persiapan spesifik pembedahan orthopedik Persiapan psikologis : untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan berhubungan dengan pembedahan. 2. Persiapan Fisik - lakukan pemeriksaan klien melakukan prosedur X-Ray, CT Scan, FBC, BUSE, cross check sebagai dasar perbandingan - monitoring tingkat kesadaran - monitoring tanda vital
perdarahan Lokasi tulang Jumlah kehilangan darah Frakur femoral Fraktur pelvis 750 – 6000 ml Fraktur ankle 250 – 1000 ml Frakur humerus 500 – 1500 ml Fraktur tibia fibula 250 – 2000 ml
3. Pemeriksaan status neurovaskular - pain - pallor - paralysis - parasthesia - pulse - poikilothermia
Penilaian neurovaskular tanda & gejala (6P) I . Pergerakan (movement) 1. paralysis 2. Sensasi (sensation) 2. Pain 3. Parastesia 3. Peredaran darah (sirculation) 4. Pallor 5. Pulselessness 6. poikilotermia
4. Persiapan Kulit bersihkan tubuh dari setiap yang berpotensi terhadap mikroorganisma 5. Pengkajian klien : makanan, tidur, eliminasi dan aktifitas. 6. Berikan obat-obat antibiotik sebelum pembedahan
7. Inform Consent untuk - pembedahan - pemberian obat anestesi - high risk consent 8. Puasa 9. Tidak merokok
PERAWATAN POS OPERATIF Sediakan tempat tidur orthopedik Lakukan pengkajian : - keadaan umum - neurovaskular - tanda vital - tanda infeksi - tanda perdarahan
3. Lakukan rawatan luka - wound inspection POD 2 untuk melihat proses inflamasi, bengkak serta keluaran pada luka insisi - pembukaan jahitan dilakukan POD 14 - wsd dikeluarkan jika dlm 24 – 48 jam keluaran kurang dr 20 ml - pencucian luka setiap hr / bd dgn providine/Normal Saline - hindari penekanan pada luka
4. Pengobatan - 3 dosis antibiotik diberi pada pembedahan elektif/terjadwal - obat antibiotik diberi tergantung luka - obat analgetik diberi untuk mengurangi sakit : PCA, suntikan IM/SC
Masalah keperawatan Klien setelah Operasi Gg rasa nyaman : sakit berhuban dengan kecederaan dan pembedahan Tujuan : klien menyatakan sakit berkurang dan kelihatan lebih nyaman - nilai skala sakit yang dialami : lokasi, ciri, intensiti - perhatikan balutan dressing.
- kolaborasi pemberian obat analgesik - elevasikan ekstremitas dengan bantal untuk lebih nyaman (meningkatkan venous return utk mengurangi edema) - anjurkan klien untuk melakukan aktifitas untuk mengalihkan rasa sakit - monitor efek obat - monitor efek samping obat
- monitor status neurovaskular setiap jam untuk memastikan adanya gangguan - anjurkan klien untuk melakukan ROM pada ujung2 ekstremitas yang dibedah (mencegah terjadinya atropi otot dan kontraktur)
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan rawatan dan perawatan Objektif : klien menyatakan paham dan dapat bekerjasama - beri penerangan pada : tujuan pembedahan, manfaat yang dapat diperoleh, - tunjukan contoh pembedahan menggunakan gambar - kenalkan dengan pasien yang menjalani pembedahan yang sama
- anjurkan anggota keluarga membantu dan memberi dukungan emosi 3 - anjurkan anggota keluarga membantu dan memberi dukungan emosi 3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kesakitan dan pergerakan yang terbatas - kaji kemampuan klien untuk menilai perawatan - beritahu klien menggunakan bel untuk panggilan apabila memerlukan bantuan
- bantu klien dlm aktivitas harian dalam pemenuhan ADL - rujuk fisioterapi agar klien melakukan ROM aktif dan teknik ambulasi - anjurkan melakukan ROM aktif dan senaman isometrik
Isometrics exercise
4. Resiko infeksi pada luka pembedahan Objektif : tidak tanda-tanda infeksi - kolaborasi pemberian obat antibiotik (Zinacef) - periksa luka 24 jam setelah operasi - lakukan ganti balutan dengan teknik asepsis - perhatikan tanda-tanda infeksi (merah, bengkak, pus, warm)
- monitor tanda vital (tekanan darah , suhu, nadi meningkat infeksi) - dengar keluhan kesakitan, kesakitan terus infeksi - kolaborasi untuk pemberian obat antibiotik - beri makanan seimbang untuk mempercepat penyembuhan (high protein n vitamin) - nasehatkan untuk menjaga kebersihan meningkatkan imunitas dan menghindari infeksi
- lakukan pemeriksaan darah FBC dan WBC - keluarkan benang bedah / klip hr ke 14 POD
5. Resiko kekakuan sendi dan atropi berhubungan dgn kurang pergerakan dan kesakitan Objektif : Tidak terjadi kekakuan sendi dan otot - anjurkan klien duduk di atas tempat tidur pada hr 1 pos op untk menghindari komplikasi pd paru-paru - anjurkan klien melakukan ROM pasif/aktif - kolaborasi pemberian obat analgesik
DAFTAR PUSTAKA Lewis, Heitkemper. Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of clinical problems. 2004. Mosby : USA Boyer M.J. Brunner & Saddart Text Book on Medical Surgical Nursing. 10th ed. 2004. Lippincott : Philadelphia Smeltzer, Suzanne. Medical Surgical Nursing. 10th ed. 2004.Lippincott : Philadelphia