Pengampu: Isnaini Budi Hastuti BIMBINGAN KONSELING Pengampu: Isnaini Budi Hastuti
Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari “guidance” dan “counseling” dalam bahasa inggris. Secara harfiyah istilah “guidance” dari akar kata “guide” berarti mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir.
Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut: Shertzer dan stone, mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Sunaryo Kartadinata (1998) mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Rochman Natawidjaja, mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.
Pengertian Konseling Robinson, mengartikan konseling adalah “ semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seorang, yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.” ASCA (American School Counselor association) mengemukakan bahwa: konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya.
Tujuan konseling di sekolah adalah membantu siswa menjadi lebih matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya, membantu siswa maju dengan cara yang positif, membantu dalam sosialisasi siswa dengan memanfaatkan sumber-sumber dan potensinya sendiri.
Ragam bimbingan menurut masalah: Bimbingan Akademik Bimbingan Sosial-pribadi Bimbingan Karir Bimbingan Keluarga
Tujuan bimbingan Agar individu dapat: Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, serta kehidupannya di masa yang akan datang Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingk masyarakat, serta lingk kerjanya Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingk kerja.
Landaan bimbingan dan konseling Landasan filosofis Landasan religius Landasan psikologis Landasan sosial budaya Landasan pedagogis
Fungsi bimbingan Pemahaman Preventif Pengembangan Perbaikan Penyaluran Adaptasi penyesuaian
Prinsip-prinsip bimbingan Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu Bimbingan bersifaft individualisasi Bimbingan menekankan hal yang positif. Bimbingan merupakan uaha bersama. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
PERKEMBANGAN REMAJA Pengertian Remaja Menurut Sarwono (2006), masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa, masa ini remaja umumnya mengalami perubahan jasmani maupun rohani. Masa remaja dimulai pada saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat anak mencapai usia matang secara hukum.Usia remaja berlangsung antara usia 12 – 18 tahun Remaja itinjau dari sudut perkembangan fisik, berasarkan ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya
Masa pematangan fisik ini berlangsung kurang lebih 2 tahun dan biasanya dihitung mulai menstruasi (haid) pertama bagi remaja wanita dan sejak pria mengalami mimpi basah (mengeluarkan air mani pada waktu tidur)yang pertama. Masa 2 tahun ini dinamakan masa pubertas.
Menurut WHO, bahwa remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana: Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksualnya Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa Terjadi peralihan dari ketergantungann soaial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Ciri-ciri remaja: Menurut Hurlock (1999) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut : Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental yang cepat Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat universal yaitu perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak- kanak masalah-masalahnya sebagian besar diselesikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi masalah. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya.
remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena adanya anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak- anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, karena arena remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja Keluarga Lingkungan Sekolah kelompokTeman sebaya
Tugas Perkembangan Remaja Menurut Syamsu Yusuf ( 2004 : 72 ), tugas perkembangan remaja, yaitu : 1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. 2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figure yang mempunyai otoritas. 3. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual atau kelompok. 4. Menemukan manusia model yang disajikan identitasnya. 5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. 6. Memperkuat self – control ( kemampuan mengendalikan diri ) atas dasar skala nilai, prisip – prinsip atau falsafah hidup ( Weltanschauung )
Gejala yang sering muncul ketika masa remaja: Kegelisahan (keadaan yang tidak tenang menguasai diri si remaja) Pertentangan, yang terjadi di dalam diri mereka juga menimbulkan kebingungan baik diri mereka, maupun orang lain. Berkeinginan besar untuk mencoba segala sesuatu hal yang belum diketahuinya, Keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas. Menghayal dan berfantasi Aktivitas kelompok sesama remaja.
Permasalahan Remaja Masalah Pribadi a. Kurang motivasi untuk mempelajari agama b. Kurang memahami agama sebagai pedoman hidup c. Kurang menyadari bahwa setiap perbuatan manusia diawasi tuhan d. Masih merasa malas melaksanakan salat Masalah Sosial a. Kurang menyenangi kritikan orang lain b. Kurang memahami tatakrama ( etika ) pergaulan c. Kurang berminat untuk berpartisipasi dalam kegiatan social d. Merasa malu berteman dengan lawan jenis
Masalah Belajar a. Kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik b Masalah Belajar a. Kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik b. Kurang memahami cara belajar yang efektif c. Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar d. Kurang memahami cara membaca buku yang efektif Masalah Karir a. Kurang mengetahui cara memilih proram studi b. Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang karir c. Masih bingung memilih pekerjaan d. Merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus