LENSA DAN ALAT OPTIK PERTEMUAN 06-07(OFC)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CERMIN CERMIN DATAR CERMIN LENGKUNG CERMIN CEKUNG (+)
Advertisements

FISIKA KELAS X SEMESTER II
Bayangan dibentuk oleh refraksi
MATA, KAMERA, LUP, MIKROSKOP, DAN TEROPONG
ALAT-ALAT OPTIK MATA KACAMATA KAMERA KACA PEMBESAR MIKROSKOP TELESKOP.
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA
CERMIN.
KOMPETENSI DASAR Membedakan konsep cermin dan lensa Menggunakan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya Menggunakan cermin dan lensa.
MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG
Macam dan Prinsip Kerjanya
CAHAYA.
KAMERA DAN PROYEKTOR.
BAHAN AJAR INTERAKTIF FISIKA
CAHAYA.
CAHAYA ( OPTIKA GEOMETRIS ) Oleh : Annalisa Prastica Megawati
CERMIN.
MIKROSKOP MIKROSKOP Adalah alat untuk melihat benda benda yang sangat kecil Terdiri dari 2 lensa positif (lensa cembung) Fokus Lensa Okuler > Fokus Lensa.
BERSAMA: AGNES KURNIYATI, S.Si
TEROPONG Disebut juga TELESKOP
OPTIKA GEOMETRIK A. SK : Konsep dan perinsip gejala gelombang dan optik dalam menyelesaikan masalah B. KD : Mengenal sifat cahaya, dan memformulasikanbesaran-besaran.
OPTIKA GEOMETRI.
Fisika FKM OPTIK Marselinus Laga Nur.
Persamaan lensa tipis.
Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
CAHAYA & ALAT OPTIK.
CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam.
KELOMPOK X OPTIKA GEOMETRI GUNAWAN ( D )
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
LENSA DAN ALAT OPTIK (2) Pertemuan ini membahas mengenai pembia -san oleh prisma , dispersi cahaya , aberasi pada lensa dan alat optik , kaca pembesar.
GELOMBANG CAHAYA PERTEMUAN 04-05
OPTIK geometri.
OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK
Tugas Mandiri 4 (P06) Kelompok
MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG
OPTIKA GEOMETRI.
Bio Optik Gizi Eksekutif UEU 2012 Sesi 10 Anggota Kelompok:
CAHAYA CAHAYA.
Penulis: Tuti Purwoningsih, S.Pd., M.Sc.
BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK.
CAHAYA.
CAHAYA.
CAHAYA Fandi Susanto.
OPTIK Pertemuan 14.
Lensa dan Cermin Cermin Cekung Cermin Cembung Lensa Cekung
n1 2 Modul 13 Fisika Dasar II I. Pembiasan dan Pemantulan
Science Center Universitas Brawijaya
MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
MATA LUP KAMERA MIKROSKOP TEROPONG
CAHAYA dan OPTIK Fisika kelas 8
Indera Penglihatan dan Alat Optik
SIFAT-SIFAT CAHAYA SECARA GEOMETRI
Pembiasan Lensa Ganda.
PEMBIASAN CAHAYA Hukum Snellius Tentang Pembiasan
Apa yang akan kita pelajari
1. Refleksi dan Refraksi Permukaan Datar
OPTIKA GEOMETRIK.
OPTIK.
LENSA CEKUNG.
Cermin cembung RUSMAN
Materi pembelajaran kelas X
MATA, KAMERA, LUP, MIKROSKOP, DAN TEROPONG
Optik Geometri Pemantulan.
CAHAYA.
Assalamu’alaikum wr. wb MATERI FISIKA TENTANG “LENSA CEKUNG” OLEH KELOMPOK 03 Lensa Cekung: Pengertian, Sifat, Jenis, Sinar Istimewa, Pembentukan Bayangan,
LENSA DAN PERALATAN OPTIK
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
OPTIK. Pembentukan Bayangan pada Cermin Sferis a. Cermin Cekung (Kankaf) Merupakan bagian kecil dari suatu lingkaran.
Sumber : pixabay.com/Manseok CAHAYA DAN ALAT OPTIK BAB 12.
Transcript presentasi:

LENSA DAN ALAT OPTIK PERTEMUAN 06-07(OFC) Matakuliah : K0252 / Fisika Dasar II Tahun : 2007 LENSA DAN ALAT OPTIK PERTEMUAN 06-07(OFC)

1. FOKUS LENSA (RUMUS PEMBUAT LENSA) Benda bening yang terdiri atas dua permukaan pantul dan atau per- . mukaan bias disebut lensa . Suatu benda yang diletakkan didepan . permukaan pertama menyebabkan terjadinya bayangan oleh permu . kaan pertama dan bayangan yang terbentuk menjadi benda untuk . permukaan kedua dan oleh pembiasan permukaan ke dua terbentuk . lah bayangan dari benda . – Lensa Tipis Lensa yang ketebalannya dapat diabaikan, hingga posisi vertex . dari ke dua permukaannya dapat dianggap berimpit. Lensa tipis Lensa tebal sumbu utama sumbu utama V V 3 Bina Nusantara

▪ Hubungan jarak benda(d0) – jarak bayangan (di ) D ABL = muka gelombang s = sumber cahaya EFG = muka gelombang S C2 C1 P R2 R1 nl = index bias lensa nudara = 1 Menurut azas Fermat AD + DE = nl BF Untuk sinar-sinar paraxial : AD ≈ HO , DE ≈ OI dan HO + OI ≈ nl BF atau HO + BO + OF + FI = nl (BO + OF) HB + FI = (nl = 1) (BO + OF) ………..(01) A E n;l H B O F I L G 4 Bina Nusantara

sebagaimana tergambar . A (JH) (HB) = (AH) (AC) J B atau HB ,FI , BO dan OF adalah jarak tali busur dengan busurnya sebagaimana tergambar . A (JH) (HB) = (AH) (AC) J B atau (2R - x) x = h2 C Dalam keadaan x kecil maka : h2 ≈ 2Rx atau x ≈ h2/2R ……….. (02) Karena lensa tipis maka BO dan FO kecil → HB dan FI kecil maka : h R H x 5 Bina Nusantara

FP = dI = d2 , BC1 = R1 dan FC2 = – R2 maka ……………(03) Untuk sinar-sinar paraxial : AH ≈ DO dan SB = d0 = d1 , FP = dI = d2 , BC1 = R1 dan FC2 = – R2 maka ……………(03) Apabila lensa berada dalam medium dengan index bias nm , persamaan (03) menjadi : ……… … (04) R1 dan R2 adalah jejari permukaan cembung dan cekung d0 dan di adalah jarak benda dan bayangan Persamaan ini disebut rumus pembuat lensa 6 Bina Nusantara

Apabila dalam persamaan (04) d0 → ∞ maka ; • Persamaan Gauss Apabila dalam persamaan (04) d0 → ∞ maka ; dan apabila di → ∞ maka : Dalam keadaan f0 = fi = f maka ………………..(05) 7 Bina Nusantara

fi Dengan demikian persamaan (04) menjadi : ………(06) Perbesaran lensa tipis : ………(07) di R2 y0 fi C2 C1 yi f0 d0 R1 8 Bina Nusantara

* Rumus Newton untuk lensa X0 Xi = f2 ………(08) X 0 = jarak benda ke titik fokus pertama X i = jarak bayangan ke titik fokus kedua Perjanjian tanda untuk lensa : (1). y0 , yi (+) positif di atas sumbu utama (2). X0 positif (+) sebelah kiri F0 (3). Xi positif (+) debelah kanan Fi f Xi f X0 9 Bina Nusantara

Apabila dua lensa tipis digabung dan keduanya terpisah sebesar ▪ Gabungan lensa tipis Apabila dua lensa tipis digabung dan keduanya terpisah sebesar d cm maka panjang fokus ekivalennya adalah : (09) Contoh soal 1 : Sebuah sumber cahaya titik terletak pada sumbu utama dan . berada 30 cm dari lensa plan-konvex . Jejari kelengkungan lensa . adalah 5 cmLensa dicelupkan dalam air , . nair = 1.33 . Index bias . lensa , n1 = 1.5 .Tentukanlah letak bayangan : : . (a). Bila sumber cahaya sepihak permukaan lensa yang datar . (b). Bila sumber cahaya sepihak dengan permukaan cembung . lensa 10 Bina Nusantara

Bayangan bersifat maya dan terletak di sebelah kiri lensa (b). Jawaban : (a). R1 = ∞ , R2 = 5 cm Bayangan bersifat maya dan terletak di sebelah kiri lensa (b). Bayangan bersifat maya dan terletak di sebelah kiri lensa , sama seperti pada (a) 11 Bina Nusantara

Sinar-sinar dari suatu lensa memusat ke arah titik P (lihat gambar) Contoh 2 : Sinar-sinar dari suatu lensa memusat ke arah titik P (lihat gambar) Berapa tebal (t) kaca yang index biasnya 1.5 agar bayangan terbentuk pada titik P* . P P* t Jawaban : Ujung kiri kaca ; n = 1 , n2 = 1.5 Jarak benda d11 dari permukaan pertama ⅛’’ 6’’ 12 Bina Nusantara

Jarak bayangan oleh permukaan pertama : Untuk permukaan kanan : n1 = 1.5 ; n2 = 1 , R = ∞ Jarak benda untuk permukaan ke dua : d12 = – ( d11 – t) = – ( 8.8125 – t) , d22 = 6 – t 13 Bina Nusantara

1. Sebuah obyek diletakkan 10 ft didepan lensa sebuah kamera . Soal latihan : 1. Sebuah obyek diletakkan 10 ft didepan lensa sebuah kamera . Bayangannya jelas pada film yang berada 6 inch dibelakang lensa Sebuah platkaca tebal 0.5 inch dengan index bias 1.5 disisipkan di antara lensa dan film seperti tergambar film a).Tentukan posisi bayangan yang baru [Jawaban : 0.167’’→film ] b).Pada jarak berapa suatu obyek harus diletakkan didepan lensa agar bayangan tepat jatuh pada film [Jawaban : 23.4 ft] ½’’ 4’’ 6’’ 14 Bina Nusantara

diletakkan terpisah sejauh 20 cm .Suatu benda diletakkan 2. Dua lensa konvergen berfokus f1 =20 cm dan f2 = 25 cm diletakkan terpisah sejauh 20 cm .Suatu benda diletakkan sejauh 60 cm didepan lensa pertama . Tentukan : a). Letak bayangannya {Jawaban : 7.14 cm , } b). Perbesaran total [Jawaban : – 0.357 terbalik ] c). Gambarkan jalannya berkas cahaya dalam sistem tersebut. 15 Bina Nusantara

– Lensa konvergen (positif) 2. METODA GRAFIS Pembentukan bayangan secara grafis didasarkan pada sifat-sinar . utama dari lensa. . (1). Sinar-sinar datang sejajar sumbu akan dibiaskan melalui titik . fokus kedua (FI) . (2). Sinar-sinar datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan tanpa . mengalami pembiasan . (3). Sinar-sinar datang melalui titik fokus utama akan dibiaskan . sejajar sumbu, . (4). Sinar-sinar datang sejajar dengan sinar yang melewati pusat . lensa akan dibiaskan pada bidang focus ( bidang melewati titik . focus dan tegak lurus sumbu ) ▪ Lensa konvergen (positif) dan lensa divergen (negatif ) – Lensa konvergen (positif) Lensa dengan panjang fokus positif yang bersifat mengumpulkan cahaya 16 Bina Nusantara

• Lensa Divergen Lensa dengan panjang fokus fokus negatif , dan bersifat menye- . barkan sinar. 17 Bina Nusantara

Sinar-sinar datang yang sejajar dengan sinar yang melalui . pusat lensa . bidang fokus sumbu utama 18 Bina Nusantara

Mata terdiri atas : lensa mata , diafgrama dan retina. Agar 3. ALAT OPTIK (1). Mata Mata terdiri atas : lensa mata , diafgrama dan retina. Agar tampak jelas, bayangan haruslah tepat di retina. • Titik dekat Jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas. Umum nya titik dekat bertambah dengan bertambahnya usia. • Titik jauh Jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas, Titik jauh mata normal di tak terhingga. • Cacat mata a.Terang Jauh ( Presbiopik ) Titik dekat lebih jauh dari titik dekat mata normal . Untuk dapat melihat objek pada jarak baca normal (25 cm) digunakan lensa positif , yang berfungsi menempatkan bayangan di titik dekat mata. 19 Bina Nusantara

b. Terang Dekat ( miopik ) b. Terang Dekat ( miopik ) . Titik jauh terletak pada jarak berhingga ; Untuk cacat mata . ini dapat menggunakan lensa negatif, agar bayangan dari . benda di tak terhingga tepat di titik jauh mata miopik. (2). Kaca pembesar(loupe) . Berupa sebuah lensa konvergen, yang diletakkan di dekat . mata. Benda diletakkan di titik fokus lensa, sehingga . bayangan semu terletak di tak terhingga. lensa mata θ 25 cm 20 Bina Nusantara

Jalannya sinar dengan pertolongan loupe dan mata tak berakomodasi , benda sekan-akan di tak terhingga lensa flensa mata Perbesaran loupe : m = θ* / θ ……..(10) atau M = 25/f ……..(11) Kemampuan perbesaran dengan loupe sangat terbatas , yaitu sekitar 2 sampai 3 kali dikarenakan oleh aberasi sferis . Perbesaran ini dapat diperbaiki sedikit dengan mendekatkan lensa ke mata dan mengatur akomodasi mata (lihat gambar berikut). Θ* 21 Bina Nusantara

h ▪ Flensa d1 d2 mata ……(12) Θ* Θ* f 22 Bina Nusantara

Berfungsi untuk melihat benda-benda sangat kecil. Terdiri (3). Mikroskop Berfungsi untuk melihat benda-benda sangat kecil. Terdiri atas dua lensa konvergen, yang disebut sebagai lensa objektif (dekat benda ) dan lensa Obyek berada diluar fokus lensa obyektif ,sedangkan bayangan berimpit dengan titilk fokus lensa okuler. Perbesaran mikroskop : ……..(13) X* = jarak antara F0 * dan F0C f1 = panjang fokus obyektif fOC = panjang fokus okuler 23 Bina Nusantara

Skema : Jalan berkas sinar (Mikroskop) mata lensa okuler lensa obyektif obyek bayangan bayangan imajiner Skema : Jalan berkas sinar (Mikroskop) mata 24 Bina Nusantara

Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh .baik yang berukuran besar maupun yang sulit diamati dengan mata biasa telanjang .Prinsip kerjanya adalah mendekatkan benda kepada pengamat . mata ● ● Skema : Jalan berkas sinar (Teleskop) Fob FoC FoC θ Θ* h 25 Bina Nusantara

fob = panjang fokus lensa obyektif foc = panjang fokus lemsa okuler Perbesaran sudut : ………(14) fob = panjang fokus lensa obyektif foc = panjang fokus lemsa okuler 26 Bina Nusantara

Sampai Jumpa 27 Bina Nusantara