Pendahuluan Pertemuan 1-2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
L E R E N G 09.
Advertisements

PETA & TOPOGRAFI PENGANTAR
MINGGU VIII UJIAN TENGAH SEMESTER PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN
APLIKASI RANCANGAN 3.
Pertemuan/ Tatap muka Pokok Bahasan Materi TIK Metode
Air Hujan Hujan turun ke lingkungan binaan manusia yang di penuhi oleh gedung, jalan, tempat parkir, taman dan mencari jalan ketujuannya secara alami,
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
Bubbe diagram.DOC Pertemuan
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya
Irigasi I Jaringan Irigasi.
A N A L I S I S TAPAK Chairul Maulidi Mata Kuliah: Perencanaan Tapak
PEMETAAN.
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 7
Studio Perancangan Arsitektur 04
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 4
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 3
Pertemuan 01 PENDAHULUAN
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 19 & 20
Survey Pertemuan 5 Matakuliah : R0464 / Perancangan Tapak
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
CIVIC SPACE DEFINISI : Ruang Luar yang digunakan untuk aktivitas penduduk kota sehari-hari. Dapat dikatakan sebagai : RUANG PERTEMUAN UMUM Berada di tengah.
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 2
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 12

Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
1 Matakuliah: R0204/Perancangan Tapak Tahun: September 2006 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
1 Matakuliah: R0204/Perancangan Tapak Tahun: September 2006 Grading (Penataan) Pertemuan
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Pertamanan Pertemuan 6.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Perancangan Pertemuan 14-15
Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
RANCANGAN SIRKULASI DAN PARKIR
SISTEMATIKA Laporan Perancangan
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Analisis Kontur.
Infrastruktur Air Jaringan Irigasi.
Proyeksi dan Perspektif
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
Kuliah I Pengantar.
REKAYASA LINGKUNGAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
REKAYASA LINGKUNGAN.
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN
Lintasan Kompas Ditempuh apabila peta dasar yang diperlukan tidak tersedia. Adanya singkapan detail yang penting tidak dapat dipetakan pada skala peta.
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK TAPAK
PROSES PERANCANGAN DARI TAHAP AWAL HINGGA SKEMATIK DESAIN
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
MENGGAMBAR TEKNIK 1.
Perancangan Pertemuan 7
Irigasi I Jaringan Irigasi.
STUDI AWAL BENTUK DAN. PERLETAKAN MASSA BANGUNAN
PERTEMUAN KE-04 ANALISA TAPAK
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
Pendahuluan Pertemuan 1-2
GAMBAR RANCANGAN POTONGAN BANGUNAN
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
Matakuliah : R0204/Perancangan Tapak Tahun : September 2006
Bentuk muka bumi Daratan: Bentuk muka bumi daratan dapat kita
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Undang-undang No. 32 Tahun 2009
Grading & Landscape Engineering
Kurnia Fajar Islamto( )
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
 Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik- titik dengan ketinggian sama.  Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis.
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
Teknik Pengukuran dan Perhitungan Pada Pemetaan
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Zonasi merupakan pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan.
Transcript presentasi:

Pendahuluan Pertemuan 1-2 Matakuliah : R0464 / Perancangan Tapak Tahun : September 2008 Pendahuluan Pertemuan 1-2

Persyaratan mengikuti kuliah Perancangan Tapak R0464 adalah sebagai berikut: Maksimum absen 20% atau 6 kali absen dalam satu semester (26 pertemuan). Kalau lebih dari 20% absen maka yang ber-sangkutan tidak berhak ikut ujian akhir semester (UAS) Keterlambatan setiap kuliah maksimum 15 menit. Lebih dari 15 menit maka yang ber-sangkutan tidak berhak mengisi daftar absen tetapi diizinkan untuk mengikuti kuliah. 3 Bina Nusantara

3. Angka akhir didapat dari : 50% tugas mandiri 20% Ujian Tengah Semester (UTS) 30% Ujian Akhir Semester (UAS) 4 Bina Nusantara

II. Perancangan Tapak secara umum: Tujuan Perancangan Tapak adalah mengatur bangunan-bangunan dan struktur lainnya sehingga dapat dicapai keseim-bangan dan keharmonisan agar bermanfaat bagi manusia dalam suatu lingkungan. Bina Nusantara

Yang dimaksud dengan “struktur lainnya” dapat berupa buatan manusia seperti dinding (retaining wall), pagar, dll atau berupa struktur buatan alam seperti batu besar, gundukan tanah, kumpulan pohon-pohonan dll. Bina Nusantara

2. Perancangan Tapak dipengaruhi oleh 4 disiplin yakni : a. Arsitektur b. Tata kota / lingkungan c. Arsitektur pertamanan d. Engineering Bina Nusantara

Perancangan Tapak terbentuk karena pengaruh keempat disiplin di atas Perancangan Tapak terbentuk karena pengaruh keempat disiplin di atas. Besarnya pengaruh masing-masing disiplin didapat dari analisa data, kesimpulan dan kreatifitas dari arsitek Perancang-an Tapak tersebut. Bina Nusantara

Perancangan Tapak adalah seni mengatur lingkungan fisik ruang luar untuk mendukung tingkah laku manusia. Bina Nusantara

3. Hasil dari Perancangan Tapak berupa ruang untuk hidup yang terorganisir secara baik dan produktif merupakan sumber kehidupan yang sangat penting di samping unsur lainnya seperti energi, udara dan air. Bina Nusantara

Data dapat dibagi menjadi : a.Data keras : III. Seperti pada setiap perancangan maka tahap pertama memulai Perancangan Tapak adalah pengumpulan data-data dan infor-masi. Data dapat dibagi menjadi : a.Data keras : lokasi dimensi iklim kontour dll Bina Nusantara

b. Data lunak : pemandangan lingkungan kegiatan di atas Tapak kebisingan Dll Yang dimaksud dengan Data Keras adalah data-data yg tidak mungkin atau sangat sulit ber-ubah sedang Data Lunak adalah sebaliknya. Bina Nusantara

3. Jenis informasi yang dapat di-kumpulkan : lokasi lingkungan sekitar Tapak c. ukuran dan tata wilayah d. undang-undang/peraturan e. keistimewaan fisik alamiah yg ada f. keistimewaan buatan yang ada g. sirkulasi h. utilitas i. efek panca indera di lokasi Tapak j. manusia dan kebudayaan k. iklim Bina Nusantara

Seperti pada perancangan lain-nya maka informasi dan data-data akan diolah, dianalisa dan kemudian ditarik kesimpulan. (sintesa). Uraian mengenai jenis informasi di atas akan diadakan pada per-temuan 3 dan 4. Bina Nusantara

Kontur 1. Definisi Kontur Kontur adalah sebuah garis yang menghubungkan titik-titik pada per-mukaan tanah yang memiliki ketinggian yang sama terhadap titik duga tertentu. Bina Nusantara

2.Setiap perancang harus mengenal tentang informasi dasar mengenai Tipografi serta memahami peta kontur permukaan tanah secara 3 dimensi. Ini sangat penting untuk perancangan tapak. Bina Nusantara

3. Identitas kontur adalah sebagai berikut : Kontur tidak pernah terjadi sebagai garis tunggal Tidak pernah berpotongan Garis-garis kontur mempunyai selisih jarak vertikal yang sama. Garis-garis kontur dengan jarak yang sama menunjukkan keseragaman dalam kelandaian. Semakin rapat garis kontur, se-makin curam kelandaiannya. Bina Nusantara

Kontur yang berbentuk “V” me-nunjukkan punggung bukit atau lembah. Semakin jauh garis kontur semakin kecil sudut kelandaian-nya atau semakin datar. Kontur yang berbentuk “V” me-nunjukkan punggung bukit atau lembah. Kontur yang melingkar dan ter-tutup menunjukkan lekukan atau gundukan. Bina Nusantara

Perataan Tanah (Grading) Kebanyakan tanah tapak yang ada di alam tidak siap pakai dan perlu diolah lebih lanjut sebelum proses peran-cangan. Perlu ada survey dan peren-canaan mengenai pemakaian tapak tersebut. Salah satu pemakaian tanah yang efektif adalah Perataan Tanah (Grading). Bina Nusantara

2. “Grading” merupakan alat yang penting bagi seorang arsitek karena setiap perancangan tapak memer-lukan perubahan contour dengan perataan (grading) ; “Grading” juga dipakai agar peng-gunaan tanah dari suatu lahan dapat digunakan untuk aktifitas manusia semaksimal mungkin. Bina Nusantara

Tujuan pengaturan permukaan tanah (contour) dengan “grading” adalah : a. Untuk mengatur drainase b. Untuk mengatur pencapaian c. Untuk memudahkan pemeliharaan permukaan tanah d. Untuk melestarikan lingkungan yang perlu dipertahankan e. Untuk pertimbangan dan pem-bentukan estetika f. Untuk mengatur tata letak bangunan dan estetika Bina Nusantara

Sistem terpenting dalam melak-sanakan “Grading” adalah sistem “Cut & Fill”, dimana volume “Cut” & volume “Fill” sebaiknya se-banding untuk menghindari pem-bengkakan biaya yg terlalu besar. Kecuali jika lahan tersebut me-merlukan pengurukan tanah atau pembuangan tanah (karena ada bukit yang perlu dibuang). Bina Nusantara

Perparkiran 1. Parkir Ukuran parkir yang standar untuk mobil pribadi adalah 2,5 m x 5 m per kendaraan. Ukuran ini dapat dikurangi sesuai dengan hasil peng-amatan pada jenis kendaraan yang akan memakai lapangan parkir tersebut. Misalnya jika kendaraan yang parkir adalah kendaraan ukuran sedang maka ukuran parkir adalah 2,2 m  4,5 m per mobil. Bina Nusantara

2. Pada suatu proyek perkantoran, setiap 100 m2 luas lantai per-kantoran harus menyediakan paling sedikit 1 parkir mobil. Peraturan ini dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dari kemajuan ekonomi suatu daerah. Bina Nusantara

3. Kemiringan lantai parkir untuk sistem drainase yang baik adalah 3%. Jika sudut kemiringan lebih besar dari 3% maka mobil dapat meluncur karena gravitasi. 4. Ada beberapa sistem parkir seperti sistem parkir Tegak lurus, parkir miring, parkir parallel. (Beri contoh-contoh) Bina Nusantara

Bina Nusantara

Bina Nusantara