Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya Tahun : 2008 INTERAKSI DENGAN ORANG ASING Nuriyati Samatan, Dra.,M.Ag., Dr. Buku: Gudykunts Bab IV dan Martin & Nakayama Part III Bab VIII Pertemuan 9-10
INTERAKSI DENGAN ORANG ASING Buku Gudykunts dan Kim Bab IV h. 267-375 Membahas tentang bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan orang asing, mengelola konflik, membangun relasi dengan orang asing, dan bagaimana beradaptasi dengan budaya baru Buku Martin dan Nayakama Bab III, h. 283-434 Membahas tentang memahami transis antarbudaya; budaya, komunikasi dan hubungan antarbudaya; serta budaya, komunikasi dan konflik yang mungkin terjadi dalam proses KAB Bina Nusantara
Interaksi dengan Orang Asing Negosiasi Membangun Hubungan dengan Orang Berkomunikasi yang Efektif dengan Orang Asing Mengelola Konflik dan Menghadapi Orang Asing Bina Nusantara
Berkomunikasi yang Efektif dengan Orang Asing Beberapa poin yang akan dibahas adalah: Definisi komunikasi efektif dan kompetensi Pendekatan dalam studi efektvitas komunikasi Kompetensi dan kemampuan persepsi Bina Nusantara
Definisi komunikasi efektif dan kompetensi Mengefektifkan Komunikasi Suasana komunikasi yang efektif tergantung pada kesetaraan makna di antara partisipan dalam proses pertukaran pesan Komunikasi yang efektif juga menyangkut minimalisasi ketidak-pahaman Secara umum, semakin besar kesamaan budaya dan bahasa dengan orang asing, baik secara kelompok maupun budaya, akan semakin kecil terjadinya ketidak-pahaman dalam proses pertukaran pesan Kemampuan persepsi - Kemampuan persepsi dilihat dalam dua kemampuan dasar: Pertama, pandangan yang mengasumsikan bahwa kompetensi terdapat pada komunikator; Kedua, pandangan yang mengasumsikan bahwa kompetensi berada di antara komunikator, Bina Nusantara
Pendekatan dalam studi efektvitas komunikasi Beberapa pendekatan yang dikemukakan, antaranya: Gardner (1962) yang menyebutkan bahwa untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang asing, adalah universal communicators, dengan lima karakter (Gardner, 1962, dalam Gudykunts dan Kim, 2003: 273) Gudykunts et al. mengakui bahwa orang-orang tidak selalu dapat menggunakan budaya-ketiga (budaya di antara budaya komunikator dan komunikan). Asumsi yang diajukan adalah bahwa pengetahuan dan keterampilan memberikan kontribusi terhadap keefektifan komunikasi, tetapi tidak memberi sugesti pada pengetahuan dan keterampilan serupa yang merupakan kompetensi Bina Nusantara
Kompetensi dan kemampuan persepsi Beberapa poin yang diajukan oleh Gudykunts dan Kim (2003) mengenai kompetensi dan kemampuan persepsi adalah: Motivasi Pengetahuan Kemampuan (Skill) Bina Nusantara
Motivasi Hal-hal yang menyangkut motivasi: Kebutuhan untuk memprediksi Kebutuhan untuk menjauhi tersebarnya kegelisahan Kebutuhan untuk menopang konsep-diri Bina Nusantara
Pengetahuan Hal yang menyangkut pengetahuan dalam berkomunikasi dengan orang asing adalah: Pengetahuan tentang bagaimana mengumpulkan informasi Pengetahuan tentang persamaan personal Pengetahuan tentang interpretasi alternatif Bina Nusantara
Kemampuan (Skill) Beberapa aspek yang menyangkut kemampuan (skill): kemampuan untuk berhati-hati Kemampuan toleran terhadap sesuatu yang ambigu (mendua) Kemampuan memanaj kegelisahan Kemampuan berempati Kemampuan mengadaptasi tingkah laku Kemampuan membuat prediksi dan eksplanasi akurat Bina Nusantara
Memanaj Konflik dan Menghadapi Negosiasi Memahami Konflik Perbedaan budaya dan etnis dalam memanaj konflik Face and facework Face-Negotiation Theory Konflik dalam Kelompok Bina Nusantara
Memahami Konflik Konflik “terjadi ketika aktivitas yang tidak dapat didamaikan” (Deutsc, 1973). Roloff (1987) memisahkan beberapa sumber konflik: Konflik terjadi ketika orang-orang tidak dapat menginterpretasi tingkah laku yang lain. Konflik terjadi muncul dari persepsi yang bertentangan Konflik muncul bila orang-orang tidak setuju dengan seseorang atau tingkah laku orang lain Bina Nusantara
Membangun Hubungan dengan Orang Asing Aspek-aspek universal mengenai Hubungan Variasi Antarbudaya dalam Relasi Interpersonal dan Romantik Membangun hubungan Interpersonal dengan orang asing Hubungan romantik dengan orang asing Bina Nusantara
Aspek-aspek universal mengenai Hubungan Beberapa hal menyangkut aspek tersebut adalah: Asumsi tentang konflik Para ahli membagi konflik dalam Expressif Konflict dan Instrumental Conflict. Dalam beberapa penelitian terlihat bahwa terdapat perbedaan terhadap munculnya konflik, yang dibedakan antara masyarakat Individualistik dan masyarakat Kolektifistik (Gudykunts dan Kim, 2003: 297-298) Gaya konflik Gaya konflik yang dimaksudkan adalah cara untuk memanaj konflik dalam suasana berbeda (Ting-Toomey, 1988). Gleen, Witmeyer dan Stevenson (1977) mebagi tiga gaya persuasi yang dilakukan dalam memanaj konflik: (a) factual-deductive; (b) axiomatic-deductif; (c) affective-Intuitive (selengkapnya dalam Gudykunts dan Kim, 2003: 299-303) Bina Nusantara
Sambungan … 3. Negosiasi bisnis Dua puluh tahun terakhir ini, para ahli memperluas penelitiannya tentang negosiasi bisnis, dan menghubungkannya dengan manajemen konflik (lihat Cai & Drake, 1998). Cai, Wilson dan Drake (2000) memasukkan posisi negosiator mempengaruhi negosiasi. Sementara, Adler dan Graham (1989) memberikan argumen tentang perbedaan proses negosiasi dalam konteks Intrakultural dan Interkultural (selengkapnya dalam Gudykunt dan Kim, 2003: 303-304) Bina Nusantara
Sambungan … 4. Perbedaan etnis dalam memanaj konflik Beberapa penelitian yang diajukan dalam analisis ini mengacu pada penelitian di Amerika Serikat, tentang perbedaan manajemen konflik antara Afro-Amerika; Euro-Amerika. Penelitian ini mewakili dua kultur yang berbeda dalam manajemen konflik; Afro-Amerika yang kolektivis dan Euro-Amerika yang individalis Bina Nusantara
Membangun Hubungan dengan Orang Asing Aspek-aspek universal dalam hubungan Triandis (1977) membagi empat dimensi dalam relasi sosial universal: Association-dissociation; Superordination-subordination; Intimacy-formality Overt-covert Bina Nusantara
Variasi Antarbudaya dalam Relasi Interpersonal dan Romantik Beberapa hal yang dibahas dalam variasi Antarbudaya konteks ini adalah: Kategori Relasi Interpersonal Kedekatan dalam hubungan Interpersonal Memanaj kegelisahan/ ketidakpastian Penyingkapan diri dan Penetrasi sosial Bina Nusantara
Membangun hubungan Interpersonal dengan orang asing Beberapa hal penting yang dibahas dalam sessi ini adalah: Ekspektasi (harapan) Memanaj kegelisahan dan ketidakpastian Pemahaman bahasa dan budaya Kesamaan Penyingkapan diri dan Penetrasi Sosial Keterlibatan interaksi Kepuasan (hati) dalam komunikasi Ukuran dalam membangun hubungan Bina Nusantara
Hubungan romantik dengan orang asing Materi diskusi tentang membangun hubungan dengan orang asing, juga membahas mengenai bagaimana membangun hubungan romantik dengan orang asing. Beberapa hal yang dibahas adalah: Hubungan kencan intergroup Pernikahan intergroup Bina Nusantara