Tanaman Perkebunan Kompilasi Tugas Pengetahuan Bahan Semester Genap 2014/ 2015 Kelas A2, G2, Q2, Q6

TEH (Camelia sinensis)

Pendahuluan Camellia sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus Camellia. Camellia sinensis berasal dari daratan Asia Selatan dan Tenggara, namun sekarang telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik daerah tropis maupun subtropis. Merupakan tanaman budidaya yang sudah dikonsumsi sejak 3000 tahun yang lalu. Merupakan minuman terpopuler kedua setelah air. Terdapat berbagai hasil olahan dari daun teh seperti teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan lainnya.

Polifenol (flavonoid dan catechin) Lemak Vitamin Komponen Kimia asam amino Alkanoid Polisakarida

KANDUNGAN SENYAWA KIMIA KATEKIN Katekin teh efektif mengurangi penyerapan kolesterol dari usus, menurunkan kelarutan kolesterol dan meningkatkan ekskresi feses kolesterol dan jumlah lemak. GOLONGAN POLIFENOL FLAVANOID antioksidan, yang berperan sebagai unsur yang bereaksi dengan radikal bebas, mampu menghilangkan endogin penghasil superoxide, peroxyl, dan radikal hidroxyl KANDUNGAN SENYAWA KIMIA

KEUNGGULAN Anti kanker  dengan menghambat berbagai enzim stitokrom dan meningkatkan aktivitas pemindahan glucuronyl, yang dapat memudahkan jalur detoxifikasi karsinogen tertentu. Anticaries/ anti pembusukan gigi  ekstrak teh mengandung polyphenols, yang memiliki sifat anti bakteri terhadap patogen pada mulut, seperti Streptococcus (bakteri yang lekat berhubungan dengan karies gigi). Pencucian mulut dengan teh hitam secara sering, dapat menambah kesehatan mulut melalui penghambatan plak, kadar keasaman, dan microflora kariogenik.

Kekurangan KAFEIN TANIN ginjal dikenal sebagai efek diuretik (meningkatkan laju aliranurin). Kafein memiliki efek farmakologis pada sistem saraf pusat, jantung, pembuluh darah perifer dan pusat, ginjal, saluran pencernaan dan sistem pernapasan. berlebihan dalam darah akan mengganggu penyerapan zat besi. TANIN teh mengandung senyawa anti gizi yang mampu menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.

Proses pengolahan produk Pelayuan Penggilingan dan fermentasi Pengeringan Sortasi dan Grading Pengemasan

KEMIRI / Candlenut (Aleurites moluccana)

Pengetahuan Dasar Berasal dari Hawaii Banyak digunakan sebagai rempah dan bumbu Tumbuh sekitar 15-25 meter Dapat tumbuh 150-1000 meter di atas permukaan laut Kemiri terdiri dari kulit luar, cangkang, dan kernel Diameter kernel sekitar 4-6 cm

Pemanenan Di Indonesia, dipanen dengan mengambil biji kemiri yang jatuh dari pohonnya (sudah matang) Dikupas kulit luarnya Cangkang dihilangkan dengan cara dipecah, diperoleh kernel Bijinya dapat disimpan dalam bentuk masih bercangkang maupun sudah lepas dari cangkangnya

Komposiis kimia 200 mg 2 mg trace element proksimat Zat besi Vit B1 kalori Karbohidrat Vit A 636 kkal 8 g/100 g 200 mg 0 IU fosfor protein Lemak 19 g/100 g 63 g/100 g

Aktivitas farmakologi dan keunggulan kemiri Sebagai campuran lotion yang melindungi kulit kering Minyak kemiri Mengontrol rayap 50% pada permukaan kayu namun raman lingkungan Minyak Kemiri Mengnadung racun sehingga tidak dapat dikonsumsi Kemiri Sunan Menurunkan paw edema dengan menghambat sintesis histamin, serotonin, prostaglandin Ekstrak metanolat Daun kemiri Memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menghambat DPPH dan ABTS Minyak kemiri

So....? So....? But.... The problem is.. HAS ROUGH AND HARD SHELL CANDLENUT TREE HAS 25-40 M HIGH WITH 1 M ROD So....?

Produk dan Metode Olahan Kemiri Kemiri yang diambil minyaknya biasanya disebut minyak kemiri Kandungan minyak 55-66% dari berat biji Minyak kemiri banyak mengandung asam lemak jenuh, sedikit asam lemak tak jenuh Candlenut Oil or Kukui Oil Pure Kukui Oil

Minyak kemiri dapat diambil dengan metode full pressing atau metode penekanan mekanik Metode ini dilakukan pada kemiri yang mengandung lebih dari 30% minyak Proses penekanan dibedakan menjadi dua, yaitu proses penekanan saja tanpa ekstraksi dan penekanan sebelum ekstraksi

PEMBUATAN MINYAK KEMIRI DENGAN PROSES PEMURNIAN

Manfaat Minyak Kemiri Penyubur rambut Bahan pembuat cat Bahan pembuat kosmetik Sabun Pernis Bahan bakar (Biodiesel)

TEMBAKAU

1. Daun tembakau memiliki beberapa varietas umum seperti Nicotania bigelovii, Nicotania glauca, Nicotania plumbagifolia dan Nicotania tabacum. 2. Di Indonesia sendiri kurang lebih ada 100 varietas daun tembakau yang tumbuh. 3. Daun tembakau merupakan tanaman jenis herbal (Solanaceae) yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Berdasarkan data dari pusat statistik (BPS) Jumlah ekspor Tembakau Indonesia (dalam ribuan ton) : 165 (2007)  170 (2008)  173 (2009)  182 (2010) Negara tujuan ekspor Tembakau Indonesia : 1. Amerika serikat 3. Jepang 2. Senegal 4. Ukraina

KEKURANGAN Nikotin yang terkandung pada tembakau dapat menimbulkan ketergantungan, contoh tembakau pada rokok. Perkebunan tembakau membutuhkan tenaga kerja hampir tiga kali lipat apabila dibandingkan dengan pertanian padi.. KELEBIHAN Nikotin yang terkandung pada tembakau dapat dijadikan sebagai racun serangga. Tanaman yang paling menguntungkan untuk petani karena penghasilan yang diperoleh petani ketikawaktu panen tembakau lebih besar dibandingkan panen padi. Memiliki resiko yang minimal karena harga tembakau cenderung stabil dibandingkan padi yang harganya sering mengalami penurunan. TEMBAKAU

Kekurangan dan Kelebihan Secara global konsumsi tembakau dalam rokok membunuh satu orang setiap 10 detik Sekitar 56-80% dari semua penyakit saluran pernapasan kronik disebabkan karena tembakau termasuk bronchitis kronis dan emfisema

Menghirup asap rokok orang lain, disebut juga asap tembakau di lingkungan (ETS), berbahaya bagi kesehatan. Asap tembakau mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia, termasuk 43 diantaranya yang diketahui menyebabkan kanker (karsinogen)

PRODUK DARI TEMBAKAU Rokok Tembakau hampir seluruhnya dijadikan rokok. Daun tembakau adalah elemen utama untuk membuatsebatang rokok. Bioinsektisida Nikotin yang diekstrak dari daun tembakau diberikan beberapa perlakuan sehingga didapatkan kristal nikotin. Kristal nikotin inilah yang akan diolah menjadi bioinsektisida. Pewarna kain sutera Penambahan jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) pada ekstrak tembakau menghasilka warna coklat muda pada sutera. Namun masih dipertanyakan lama warna dapat terserap dalam air, sehingga dapat juga dilakukan penambahan mordan jeruk nipis dengan tujuan untuk memperbesar daya serap kain terhadap zat warna alam. PRODUK DARI TEMBAKAU

Bioinsektisida Rokok Daun tembakau Daun tembakau Dikeringkan Dipotong Disimpan dengan jangka waktu tertentu Diproses Dicampur cengkeh kering Diracik Rokok Daun tembakau Dipotong Digiling Diekstrak Ditambah tawas Disaring dengan vacuum Kristal nikotin

Proses Pengolahan Produk Biodiesel Pewarna kain sutera Biji tembakau Dikeringkan Digiling Diekstrak Didistilasi Biodiesel Daun tembakau Ditimbang Diekstrak Kain direndam larutan jeruk nipis Kain dicelup dalam ekstrak tembakau

TEBU

Pengetahuan Dasar Bentuk batang konis Lapisan lilin tipis Antar ruas berbuku Warna daun hijau kekuningan Penampang melintang agak pipih Lebar daun 4-6 cm Daun melengkung kurang dari ½ panjang daun Warna batang hijau kekuningan Saccharum officinarum L

Tanaman beriklim tropis Pengetahuan Dasar Komponen-komponen yang terdapat dalam batang tebu Sumber karbohidrat Komponen Jumlah (%) Monosakarida 0,5 – 1,5 Sukrosa 11 – 19 Zat-zat Organik Zat-zat Anorganik 0,15 Sabut Air 65 – 75 Bahan lain 12 Industri gula Tanaman beriklim tropis

KEKURANGAN Membutuhkan waktu panen yang lebih lama kurangnya lahan Tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama Rendemen rendah

Mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol KELEBIHAN Mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol Anti diabetes Anti radang

Pengolahan Tebu pada industri 5% dimanfaatkan menjadi produk Gula 90% Ampas Tebu 5% sisanya berupa Molase (tetes tebu) dan Air

Substitusi bahan bakar minyak PRODUK OLAHAN TEBU PUCUK & DAUN Makanan ternak Substitusi bahan bakar minyak NIRA Gula Molase Etanol MSG Protein sel tunggal Blotong Bahan cat Pupuk organik AMPAS Pupuk Cellulose pulp Particle board Furfural Sumber energi listrik Bahan bakar boiler

PENGOLAHAN PRODUK Proses Pengolahan Tebu menjadi Gula Merah Pemerasan dengan mesin penggerak Penyaringan Pemasakan Pendinginan serta pengadukan Pengujian Pencetakan Gula Merah

Produksi etanol dari tetes tebu Tetes tebu yang siap diencerkan dengan aquades Dilakukan proses pretreatment Tetes tebu diendapkan selama 24 jam dalam suhu ruang setelah itu disaring Dilakukan pemanasan pada suhu ±90°C selama 5 menit Sebelum dan sesudah pretreatment dilakukan analisis kadar abu dan kalsium Fermentasi dilakukan pada suhu 30°C, 100 rpm selama 72 jam Analisis optical density (OD) sel, pH, gula reduksi setiap 24 jam Analisis kadar etanol pada jam ke-72

Kelapa Sawit

Pengetahuan Dasar Mengenai Komoditas Kebutuhan dunia terhadap minyak dan lemak nabati mengalami peningkatan setiap tahun. Sehingga perlu didukung oleh pengolahan minyak sawit untuk menghasilkan komoditas berbasis sawit yang beraneka ragam, termasuk minyak makan. Minyak makan adalah minyak yang dikonsumsi langsung. MINYAK SAWIT Minyak sawit adalah salah satu produk hasil olahan dari Kelapa Sawit yang memiliki kandungan mikronutrien yang tinggi terutama beta-karoten

Keunggulan Dan Kekurangan Kelapa Sawit Pertumbuhan Sangat Pesat Produk yang dihasilkan memiliki daya saing ekonomis yang tinggi Hampir semua bagian pohon kelapa sawit dapat dimanfaatkan KEKURANGAN Membutuhkan lahan yang luas Harga yang relatif mahal Limbah yang dihasilkan

Proses Pengolahan Produk Minyak Kelapa Sawit 1 Penerimaan tandan buah segar(TBS) 2 Perebusan 3 Perontokan 4 Pelumatan 5 Ekstraksi Minyak 6 Klarifikasi

Permasalahan yang berkaitan dengan produk olahan kelapa sawit Pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (minyak kelapa sawit) menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Limbah dari pengolahan minyak kelapa sawit terdiri dari: Limbah cair Limbah padat Limbah gas