Penilaian Pajanan Tempat Kerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Desain Survei (Basic Survey Design)
Advertisements

Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
JENIS-JENIS PENELITIAN
PROSES PENELITIAN ILMIAH
MONITORING TEMPAT KERJA DAN INSTRUMENTASI
1 SEMUA RESEARCH DILIBATKAN DLM PERLAWANAN TERHADAP ERROR Sampling error Error karena nonresponse Error dlm prosesing dan statistical analisis Kesalahan.
Pertemuan IX.
Teknik pengumpulan data termasuk penentuan populasi dan sampling.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
Taksonomi Penelitian Epidemiologi
Gambaran Umum Metode Sampling
DASAR PENGUKURAN DAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Memprediksi besar dan siknifikansi (pentingnya) dampak
Uji Coba lapangan (FIELD TRIAL).
INDUSTRIAL HYGIENE.
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Masalah Penyebab Penyakit
PENGANTAR PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Teknik Penyusunan Laporan / Metodologi Penelitian
K3 Objective of safety awareness is to make students :
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
Desain Cross Sectional
FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT,
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
Kuantitatif penelitian Kualitatif.
Metode Stated Damage Function untuk Penilaian Kerugian Akibat Banjir
Kesehatan Masyarakat dalam Dokumen AMDAL
METODE DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Metode Statistika Pertemuan VII
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
RUANG LINGKUP HIGIENE LINGKUNGAN KERJA/ HIGIENE INDUSTRI
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Laporan.
Hygiene, Keamanan dan Keselamatan Kerja Pertemuan 1
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik
Beda Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
MONITORING TEMPAT KERJA DAN INSTRUMENTASI
Desain Cross Sectional
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
METODOLOGI PENELITIAN PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
Survei Pengertian Penelitian survei merupakan penelitian yang ingin mengetahui keadaan aktual suatu masyarakat dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian.
Analisis Jabatan.
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri
Metode Penelitian Perkembangan Manusia PERTEMUAN 3
PRINSIP2 DASAR HI REKOGNISI DALAM HIGIENE INDUSTRI
ALARA Risk Calculator Ricki M Mulia, ST. MSc.
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
INDUSTRIAL HYGIENE H E N D R A.
TEMU - 9 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko dan studi epidemiologi analitik.
Memprediksi besar dan siknifikansi (pentingnya) dampak
Chapter 08 POPULASI DAN SAMPLING Konten: Definisi populasi
Metode Statistika Pertemuan VII
INDUSTRIAL HYGIENE H E N D R A.
PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
ANALISIS RISIKO Oleh : Linggariama,SE,.M.Si JUMAT, 24 April 2015.
Higiene Industri.
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Metode Penilaian Keadaan Gizi
Metode Penelitian Sastra
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Transcript presentasi:

Penilaian Pajanan Tempat Kerja Nurul Wandasari S, M.Epid Semester Genap 2012/2013 Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

PAK = ƒintensitas x waktu Teori Masa Aksi PAK = ƒintensitas x waktu Dosis pajanan Masa pajanan Akut Kronik Contoh: Hg – sembelit  susunan syaraf

Tingkat pajanan pekerja Pajanan rata2 berdasarkan: Sampel area Sampel individu (toksikan, BEI mis: azide iodide pd urine krn karbondisulfida fenol dalam urine karena benzene) Berdasarkan jenis pekerjaan pajanan x tahun = person-years Pajanan sesaat vs pajanan kumulatif

Masalah Penilaian Pajanan Konsep peny. menular  tdk menular Peny. Menular – berdasarkan aspek mikrobiologi, melalui Isolasi organisme Masa laten umumnya pendek Tes serologis Peny. Tdk Menular penyebab kompleks --kontribusi 1 penyebab kecil Masa laten panjang Pajanan terdahulu sulit dinilai Multifaktor  sedikit ahli yg menguasai secara keseluruhan Hasil ukur pajanan  penentu validitas studi epidemilolgi Dpt timbul ketidak pastian

Exposure Assessment The most elegant design of study will not overcome the damage caused by unreliable or imprecise measurement (Fleiss, 1986)

Pengertian Pajanan: suatu agent/kondisi yg dpt mempengaruhi kesehatan seseorang bila terjadi kontak dengannya (epidemiologi) Pemajanan: cenderung berkonotasi kuantitatif vs kualitatif, mis. batas pemajanan Pengukuran: klasifikasi dari suatu objek & kejadian dgn simbol (angka, huruf, kata) – st simbolisasi angka terhadap objek & kejadian berdasarkan aturan – ukuran tertetentu

Klasifikasi Pajanan Pajanan dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah karakteristik – yang menentukan pemilihan metode/alat ukur Karakteristik individu / agen lingkungan? Data objektif / subjektif? Pajanan saat ini / yang lalu?

Alat Ukur Pajanan Angket Wawancara Analisis biokimia darah/spesimen biologi lainnya Analisis lingkungan fisik, kimia, ergonomi, psikososial

Metode Pengukuran Pajanan dlm Epidemiologi Jenis Data Waktu Jenis Pajanan Subj Obj Saat Ini Masa Lalu Karakt. Indiv. Agen Lingk Interview + - Angket Observasi Data Sekunder Pengukuran Personal Pengukuran Lingkungan

Tujuan Pengukuran Pajanan Hasil ukur dengan validitas tinggi Mendapatkan karakteristik pajanan Sifat pajanan Variabel yg diukur harus spesifik, sensitif Rute pajanan oral, nasal, dermal dll. Cara pengendalian pajanan Dosis Konsentrasi di lingkungan Dosis pajanan kumulatif Dosis intake Waktu pajanan Masa kerja Masa pajanan Estimasi pajanan puncak, pajanan rata-rata

Occ. or Env. Exposure Contact with a variety of elements (air, water, soil) over a specified duration Portal of entry (inhalation, ingestion, and/or dermal absorption) Level

Exposure vs Dose Exposure: Concentration of a contaminant in air, water or a bodily fluid sampled over some specified of time (g/m3 or g/l) Dose: amount actually deposited or absorbed in the body over a given time period

Exposure assessment Qualitative methods – crude classifications may obscure our ability to detect exposure-outcome relatioships Ever vs never exposed Duration or frequency of exposure Proximity to source Quantitative methods – measure the agent at the portal of entry or in a biological fluid Environmental monitoring (air, water, soil) Personal monitoring (e.g. Noise dose meter, breathing zone of the individual) Biological monitoring

Rekognisi Kuantitatif Kualitatif Menggunakan alat ukur Menggunakan metode yang akurat Kualitatif Menggunakan panca indera Memahami tahapan proses produksi/proses kerja

Rekognisi Secara Kuantitatif 15

Bahaya dan Alat Ukur Hazards General air Pekerja Kebisingan SLM NDM Heat WBGT PHM Radiasi Survey Meter TLD, Dosepen,dll Pencahayaan Lux meter - Chemicals Ch. Detector 16

Alat Ukur Suhu (Panas) Thermal Environment Monitor (WBGT) Personal Heat Monitoring

Alat Ukur Kebisingan Sound Level Meter

Audiometer 19

Pencahayaan Lux Meter (Extech) Lux Meter (SKC) No Data Logger With Data Logger 20

Debu 21

Pemantauan Radiasi Film Badge

Pemantauan Radiasi Survey meter (Lingkungan) 23

Sampling Bahaya Kimia Sampling Instruments Analysis Instruments Impinger Sampling bag Charcoal Silica gel Filter dll GC AAS HPLC Microscope

Pump & Charcoal 25

Gas Monitor 26

Gas Monitor

Gas Monitor

Penyedia layanan… Laboratorium K3 FKMUI Laboratorium Hiperkes Instansi swasta dll 30

Apa potensi bahayanya…? 31

Apa potensi Bahayanya…?

Apa potensi Bahayanya…?

Estimation of Dose Assumption Worker is exposed, on average to 30 g/m3 of mercury vapor during 8 hours Inhalation of 9.6 m3 of air during 8 hours Absorption in the lung of 80% Exposure occurs 5 out of 7 days Calculation of estimated dose per day: Concetration*inhalation dose*absorption factor* exposure regimen: = 30*9.6*0.80*5/7 = 165 g/day

Rekognisi Secara Kualitatif 060919 Epid-K3 Penilaian Pajanan 35

Walk Through Survey Survei jalan selintas Merupakan metode yang banyak dipakai dalam melakukan identifikasi/rekognisi bahaya lingkungan kerja. Nama lainnya : “look-and-see” Dilaksanakan oleh tim (kelompok) 36

Walk Through Survey Keuntungan Cepat (tidak menyita waktu yang lama) Lingkungan kerja dapat terobservasi dengan menyeluruh Tim yang baik (multidisiplin) akan menghasilkan informasi yang lengkap serta memperkecil terjadinya bias. Informasi dasar tentang kondisi yang ada sekarang dapat segera diketahui dan dibandingkan. Alat yang sederhana seperti checklist dapat membantu tim dalam melakukan investigasi. 37

Walk Through Survey Keterbatasan Merupakan inspeksi pada kondisi dan waktu tertentu saja  “Snap-Shot” Pengetahuan investigator akan sangat mempengaruhi hasil identifikasi. Sistem dan prosedur kerja tidak terlalu terinvestigasi (lebih fokus pada bahaya di lingkungan kerja) Bahaya yang timbul pada kondisi yang tidak normal atau bahaya yang tidak terlihat (non-obvious hazards) bisa terlewatkan.

Form Rekognisi Bahaya Date :_________________________ Area : _________________________ Investigator : ________________________ TYPE OF EXPOSURE DESCRIPTION OF POTENTIAL HAZARD EMPLOYEES POTENTIALLY AFFECTED PRESENT CONTROLS LEVEL OF EFFECT LOW-MED-HI PROBABILITY HAZARD EXISTING PRIORITY

Activity/Plant/ Equipment Existing Risk Treatments Form Rekognisi Bahaya Document No. : HAZARD IDENTIFICATION Revision Site Assessed by: Dept./Div. Date No Activity/Plant/ Equipment Potential Hazards Risk Existing Risk Treatments N & AN Note : N : Normal Condition AN : Abnormal Condition

Form Rekognisi Bahaya Tempat/ Proses Bahaya Fisik Bahaya Kimia Bahaya Biologi Gangguan Ergonomi Gangguan Psikologi PAK, PAHK, KAK

Hazard Recognition Activity

Hazard Recognition Activity Dalam melakukan rekognisi, perhatikan : Jenis bahan yang dikerjakan (cari kemungkinan adanya bahaya fisik, kimia, dan biologi) Cara kerja (cari kemungkinan gangguan faal/ergonomic, psikologis) Waktu pemaparan Jam dan waktu kerja Alat pelindung diri yang digunakan/tidak Pengendalian yang sudah ada dll

terimakasih