Perilaku Harian Harimau Sumatera ( Panthera tigris sumatrae ) dalam konservasi ex-situ Kebun Binatang Surabaya Ari Ganesa dan Aunurohim JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1 No. 1 hlm. 48-53
Klasifikasi Harimau Sumatra Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Classis : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Panthera Species : Phantera tigris sumatrae
Pendahuluan Indonesia pernah memiliki tiga dari delapan subspesies harimau yang ada di dunia, namun dua diantaranya yaitu harimau jawa dan harimau bali dinyatakan punah, sub spesies harimau sumatra adalah masih ada sampai saat ini. Jumlahnya di Sumatra hanya tinggal 450-600 ekor. Habitat alami harimau sumtra adalah hutan hujan dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian antara 0-3000 mdpl. Kebutuhan harimau sumatra yaitu ketersediaan hewan mangsa yang cukup, suber air dan tutupan vegetasi yang rapat untuk tempat menyergap mangsa. Harimau termasuk satwa soliter Berkomunikasi melalui bebauan dan suara Mempunyai indar penciuman yang kuat dan sering meninggalkan tanda berupa urin dengan bau khas, yang berfungsi sebagai penanda jalan, wilayah kekuasaan atau komunikasi informasi
Hasil dan Pembahasan Pengamatan yang dilakukan : Kondisi kandang Kondisi harimau sumatra Perilaku harimau sumatra : Perilaku harian Perilaku makan Perilaku sosial Perilaku istirahat
Kondisi Kandang dan Harimau Sumatera di Kandang Tertutup Kandang berdekatan dengan hewan karnivora lain Kandang tertutup Kandang tidak sesuai dengan habitat aslinya (lantai semen tanpa vegetasi, naungan kecil, kolam dan pohon mati) Pengelompokan harimau berdasarkan kekerabatan Beberapa harimau mengalami abrasi kulit atau penyakit kulit lainnya
Perilaku Harimau Sumatra Perilaku harian utama meliputi perilaku makan, istirahat, dan sosial. Perilaku makan mencakup perilaku mengunyah makanan, jenis pakan dan waktu yang diperlukan untuk menghabiskan pakannya. Perilaku istirahat yang meliputi tidur, tidur- tiduran, dan duduk Perilaku sosial dibedakan menjadi perilaku sosial antar harimau, perilaku sosial harimau dengan keeper dan perilaku harimau dengan pengunjung.
Harimau Sumatera di KBS lebih banyak menghabiskan waktunya untuk istirahat, diduga dipengaruhi kondisi kandang yang hanya berupa kandang berjeruji tanpa ada fasilitas bermain. Di KBS, keempat harimau melakukan penjagaan terhadap wilayah teritorinya dengan meninggalkan bau- bauan dengan urine dan feses serta tanda berupa cakaran pada lokasi tertentu. Faktor yang mempengaruhi perilaku sosial diantaranya adalah kondisi kandang, adanya penjaga hewan dan lokasi penangkaran. Semakin terbatasnya ukuran kandang menyebabkan kebutuhan ruang gerak dan kesempatan bermain menjadi terbatas. Akhirnya hewan tersebut tidak dapat melakukan kontak sosial dengan hewan lain.
Simpulan Hasil yang didapatkan pada penelitian mengenai perilaku harian empat harimau Sumatera pada habitat ex-situ di KBS yaitu rata-rata perilaku istirahat 74,9%, perilaku sosial 2,86%, perilaku makan 1,5% dan perilaku lain-lain 20,74 %.Secara umum perilaku harian harimau Sumatera di habitat ex-situ KBS punya kesamaan dengan habitat insitu. Baik dalam hal dalam hal lama waktu, cara, serta perilaku harimau Sumatera pada tiap-tiap aktivitas.