Kreatifitas Pertemuan ke 3.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGGALI KREATIVITAS MENULIS
Advertisements

S K M INFORMATIKA PELITA NUSANTARA.
Karakteristik Anak Berbakat
Konsep Dasar Kewirausahaan
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS.
PENGERTIAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Materi Pertemuan 7 Mengembangkan Kreativitas Anak
Problem Solving.
MENGENALI KEPRIBADIAN, BAKAT, DAN MINAT UNTUK BERPRESTASI
Model discovery learning
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
Pertemuan 12 : “ MANDIRI, KREATIF, DAN INOVATIF “
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Berpikir Kreatif dan inovaTIF
Pengertian dan Teknik Kreatif dan Inovatif
Model discovery learning
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MENGENALI KEPRIBADIAN, BAKAT, DAN MINAT UNTUK BERPRESTASI
TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK
Kreatifitas Pertemuan ke 3.
Teori Belajar Humanistik
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
KEWIRAUSAHAAN (Entrepreneurship)
Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 5
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
Menanamkan Kecerdasan Kreatif pada Anak
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pengertian Kreativitas Pertemuan 3
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom
KOMPETENSI PENDIDIK PAUD
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Mengembangkan Semangat Wirausaha
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP RENZULI.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KREATIVITAS.
Kreativitas dan Keberbakatan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KONSEP RENZULI.
KP.2. Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu.
Transcript presentasi:

kreatifitas Pertemuan ke 3

Apa itu kreatifitas Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Daya cipta di masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan

Simbol dari daya cipta

4 tahap kreativitas Persiapan (Preparation) Inkubasi (incubation) Iluminasi (illumination) Verifikasi (Verification)

Persiapan (Preparation) Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. individu mencoba memikirkan berbagai alternative pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah. namun pada tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai alternative pemecahan masalah. pada tahap ini masih amat diperlukan perkembangan kemampuan divergen.

Inkubasi (incubation) Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam prasadar individu seolah-olah melepaskan diri untuk sementara waktu dari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya secara sadar melainkan mengendapannya dalam alam prasadar. proses inkubasi ini dapat berlangsung lama ( berhari-hari atau bahkan bertahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) kemudian timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah.

Iluminasi (illumination) Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru. ini timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar pada tahap inkubasi.

Verifikasi (Verification) Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. Pada tahap ini pemikiran divergen harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. penerimaan secara total harus diikuti oleh kritik. filsafat harus diikuti oleh pemikiran logis. keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. imajinasi harus diikuti oleh pengujian terhadap realitas. jadi pada tahap preparation, incubation, dan illumination adalah proses berfikir divergen yang menonjol maka dalam tahap verification yang lebih menonjol adalah proses berpikir konvergen.

Ciri-ciri Kreatifitas Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas), sebagai berikut: Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai macam ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan suatu situasi

Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu: Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu: Rasa ingin tahu Bersifat imajinatif Merasa tertantang oleh kemajemukan Berani mengambil resiko Sifat menghargai

Faktor penunjang kreatifitas yaitu : Faktor Lingkungan Keluarga Faktor Lingkungan Sekolah Faktor Lingkungan Masyarakat

Faktor yang mendukung perkembangan kreatifitas adalah sebagai berikut : Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu. Situasi yang mendorong tanggungjawab dan kemandirian Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya, merasa, mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil perkiraan dan mengomunikasikan. kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan potensi kreatifitas secara lebih luas karena akan memberikan pandangan dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi masalah, dan mampu mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman yang dimilikinya. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreatifitas, anak sulung laki-laki lebih kreatif daripada anak laki-laki yang lahir kemudian) Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan, sekolah, dan motivasi diri.

Faktor Penghambat Berkembangnya Kreatifitas adalah sebagai berikut: Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung resiko, dan upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan penyelidikan Stereotip peran seks Diferensiasi antara bekerja dan bermain. Otoritarianisme Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan

Teknik-teknik menumbuhkan kreatifitas yaitu: Saran dan pendapat Pertanyaan yang mengubah ide Daftar sifat yang dimiliki Pertanyaan terbuka dan demokrasi Memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat

Peka terhadap persoalan Hargailah gagasan yang imajinatif dan kreatif Mendorong ekspresi kreatif. Yaitu mengemukakan saran tentang apa yang dapat dilakukan guru terhadap siswanya sebagai berikut : Hargailah pertanyaan-pertanyaanya, termasuk yang kelihatan aneh atau luar biasa Peka terhadap persoalan Hargailah gagasan yang imajinatif dan kreatif Tunjukan pada siswa bahwa gagasan itu bernilai Kadang berikanlah kesempatan pada siswa untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman akan dinilai Masukan faktor hubungan sebab akibat didalam penilaian.

Tugas utama sebagai siswa kreatif dalam berfikir adalah : Sanggup meneriman segala uraian guru dan tugas yang harus dipecahkan Menyingkat pengalaman belajar Memberi analisis tentang pemecahan masalah Memberi kritik yang sehat tentang pemecahan masalah Dapat menggunakan ilmu yang dimiliki dalam perbuatan dan tindakan

Ciri-ciri berfikir kreatif antara lain : Hasil yang dicapai bersifat orisinil Menggunakan prosedur dengan cara-cara baru dan tidak dapat diperkirakan   sebelumnya.

Tipe-tipe manusia dan cara berfikir menurut SPRANGER : Berfikir teoritis Ciri-ciri dari orang kepribadian teori adalah seorang pemikir, suka membaca Berfikir ekonomis Kalau kita ingin melihat kepribadian orang yang bertipe ekonomi kita bisa melihat orang ras china yang hidup di negara kita Berfikir estetis Untuk melihat orang memiliki kepribadian seni bagi kita tidak sulit. Kita bisa melihat musisi, penyanyi, pelukis, dan lain sebagainya, atau kita bisa melihat orang yang dalam kesehariannya menghabiskan waktunya untuk keindahan. Karena pada intinya orang yang memiliki kepribadian sini adalah orang yang jiwanya dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan. Berfikir sosial Orang yang supel atau mudah bergaul, inilah orang yang memiliki kepribadian sosial. Karena orang berkepribadian sosial biasanya mudah dan suka bergaul, suka bergaul dan suka bergaul, suka menolong, suka menolong dan rela berkorban untuk oranglain. Berfikir politik Berfikir religious Inilah kepribadian yang dimiliki para ulama, pastur, pendeta, dan pemuka agama lainnya. Bagi orang yang memiliki kepribadian agama yang terpenting bagi mereka adalah menghambakan diri dan menghabiskan hidupnya demi Tuhan YME.

Memberikan saran agar guru dapat mengajar secara kreatif Memberikan saran agar guru dapat mengajar secara kreatif. Sara- saran tersebut adalah sebagai berikut : Guru menghargai kreatifitas siswa Guru bersikap terbuka terhadap gagasan Guru mengakui dan menghargai adanya perbedaan individual Guru bersikap menerima dan menunjang anak Guru menyediakan pengalaman mengajar yang berdiferensiasi Guru cukup memberikan struktur dalam mengajar sehingga anak tidak merasa ragu Setiap anak ikut mengambil bagian dalam merencanakan pekerjaan kelompok Guru tidak bersikap sebagai tokoh yang maha mengetahui tetapi menyadari keterbatasan sendiri