Modul 2 Mengisahkan Cerita Dalam menulis feature kita dapat memakai teknik ‘mengisahkan sebuah cerita.’ Sedangkan dalam menulis berita yang diutamakan adalah pengaturan dan menyajian fakta yang diperoleh. Itulah perbedaan penulisan feature dan berita. Penulis featur harus berkisah. Ia harus melukiskan gambar dengan kata-kata, menghidupkan imajinasi pembaca dan menariknya agar masuk ke dalam cerita itu dan mengidentifikasi diri dengan tokoh utamanya
Unsur Feature Unsur sebuah feature terdiri dari beberapa hal. 1. Kreatifitas berbeda dengan penulisan berita, dalam penulisa feature seorang wartawan dapat ‘menciptakan’ sebuah cerita. Namun, tulisan harus tetap akurat. Karangan fiktif atau khayalan tidak diperkenankan. Dalam sebuah peristiwa seorang wartawa dapat menulis feature. Tapi sebelumnya ia harus mengumpulkan data yang diperlukan sebelum menulis.
2. Subyektif Dalam sebuah feature bisa saja tulisan dalam bentuk ‘aku’ sehingga wartawan bisa memasukkan pikiran dan emosinya sendiri. Meskipun banyak wartawan yang dididik dalam reportase obyektif, teknik ini bisa digunakan bila tidak ada pilihan lain dan hasilnya tetap obyektif dan enak dibaca. Misalnya pengalaman bepergian ke Eropa Timur . Bagaimana musim dingin di wilayah itu atau mengurus visa di negara orang dan sebagainya.
3. Informatif Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam berita biasa atau straight news. Misalnya manfaat yang dirasakan siswa sekolah dengan adanya musium bersejarah.
4. Menghibur Kini, feature menjadi andalan surat kabar dalam bersaing dengan media elektronik. Feature bisa digunakan untuk mengulas peristiwa secara mendalam dan detail. Inilah yang tidak bisa dilakukan media elektronik yang memiliki keterbatasan jam siaran.