STANDARISASI MUTU.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Advertisements

PERMOHONAN HAK UJI MATERI PP 04 TAHUN 2010
KOMPETENSI MATA KULIAH
Bandung, 1 Desember Ilustrasi sederhana tentang “mutu” Perusahaan A: membuat rangka meja Perusahaan B: membuat laci meja Perusahaan C (toko mebel):
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
STANDAR 2.
STANDARISASI MUTU Standar : aturan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif Standarisasi Mutu : penentuan mutu barang dengan menggunakan berbagai kriteria,
Studi Kasus Produk Agribisnis
ISO 9000 DALAM INDUSTRI JASA KONSTRUKSI
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
MANAGEMENT LABORATORIUM Dr. IWAN D. SETYAWAN PH, S.Si., M.Si.
MEMBINA MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Uvi Mitsaqi Putri ( ) Adi Prayogo ( ) HAK ATAS PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI START.
Pertemuan 5 ISO 9000 DALAM INDUSTRI JASA KONSTRUKSI
APTISI Wilayah V DIY Workshop Konsep & Aplikasi SPMI Berbasis Teknologi Informasi dalam Rangka Audit Eksternal (AIPT, LAM dan ISO) Yogyakarta, Maret.
DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009
Pertemuan 1 Manajemen Mutu ISO 9000
PENGUKURAN DAN PENILAIAN MUTU MELALUI STANDAR LOKAL
Standar dan instrumen akreditasi
Sistem Jaminan Mutu Hasil Pertanian
Sistem Standardisasi Nasional dan PP No
Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009
Materi – 03 Sistem Kantor.
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017 DISAMPAIKAN PADA RAKER DINAS PERINDAGSU Garuda Plaza Hotel, 26 – 28 Februari 2017 UPT.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
Sistem Standardisasi Nasional
upaya meningkatkan daya saing SDM Indonesia di Pasar Global
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT (2)
Mutu dalam Industri Pangan
Sistem Jaminan Mutu.
AIPT Standar 2. Tata Pamong, KEPEMIMPINAN, SISTEM Pengelolaan, DAN Penjaminan Mutu (BY DR. ISLAHUZZAMAN, SE., MSI., AK., CA) HP
IKATAN KONSULTAN KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PADA SMK
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
STANDARISASI NASIONAL
PERAN PENGAWASAN KFN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PRAKTIK APOTEKER
ISO 2000 sebagai Standar Mutu Persaingan Global(Bisnis Global)
STANDAR NASIONAL INDONESIA
Mutu dalam Industri Pangan
25 APRIL 2013 Dinas Kesehatan Kab. Sumedang
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Topik 2 : PERFRORMANCE IMPROVEMENT
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK)
MANAJEMEN MUTU BAB 9.
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK)
KETERKAITAN DAN KESINAMBUNGAN DALAM INDUSTRI PANGAN
ISO 9001 : 1994.
Peraturan Perundang-Undangan (Analisis Implementasi UUD 1945)
Peraturan Perundang-Undangan
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
KEBIJAKAN OBAT  .
Aggasavaka surya s ( ) ISO
STANDAR IEC PADA BIDANG INSTRUMENTASI DAN KONTROL
Adviser. : Fajrul Fallah Developer. : Selamet Hariadi S. Kom Kelas
DI SINAR GROUP BY : FREDY & BUDHI T.
MANAJEMEN MUTU BAB 9.
MANAJEMEN KUALITAS ISO:9000.
Standar Nasional Indonesia
Quality Management System (ISO 9001) The world's most recognised quality management standard Kelompok 2 : 1.Puji Susanti 2.Marni 3.Siti Jahroni Daulay.
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
Badan Standardisasi Nasional
PENGENDALIAN RISIKO & MUTU PADA USAHA/INDUSTRI KECIL
Pengakuan Regional dan Internasional Sistem Penilaian Kesesuaian
SISTEM STANDARDISASI NASIONAL
Kebijakan pengaturan kelembagaan jasa konstruksi
Transcript presentasi:

STANDARISASI MUTU

STANDARISASI Mengapa perlu Standar? Mengapa perlu standar internasional? 1. Mutu ditentukan oleh pelanggan standar mutu harus sesuai harapan pelanggan 2. Untuk menjamin kesamaan/ keseragaman mutu  perlu standar Contoh: ukuran kartu kredit, kartu telp, ukuran kertas, ukuran berat dls 3. Dalam liberalisasi perdagangan, suatu produk dianggap bermutu disuatu negara harus dapat juga diterima di negara lain 4. MEE  2 golongan/kategori produk: - Non regulated - Regulated : * Esensial (pada produknya) * Prosedur penilaiaan ketaatan (rancangan produk; sertifikasi, registrasi, pengawasan terus-menerus)

Apa itu STANDAR ?? Menurut Badan Standarisasi Nasional adalah: Dokumen berisi ketentuan, pedoman, karakteristik kegiatan atau hasilnya yang dirumuskan melalui konsensus oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan ditetapkan oleh badan yang berwenang, sebagai acuandalam kegunaan yang bersifat umum dan atau berulang untuk mencapai tingkat keteraturan optimum dalam konteks tertentu Donabedian : Rumusan tentang penampilan/nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan. Rowland & Rowland : Spesifikasi dari fungsi/tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan, agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimum dari pelayanan yang diselenggarakan. Keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal. Kisaran variasi yang masih dapat diterima.

Ruang Lingkup Standar Internasional ( ISO ) Nasional ( SNI ) : Adalah standar tentang produk (barang, jasa, sistem), proses, sistem manajemen dan hasil yang berkaitan yang diterapkan secara nasional. SNI wajib : yang diberlakukan secara wajib secara nasional melalui regulasi teknis Lokal ( Protap/SOP ) Jenis – jenis Standar (Donabedian) Standar Structure:  inputs  organization Standar Process:  content  configuration  procedural end point Standar Outcome:  impact

KLASIFIKASI STANDAR Syarat-syarat Standar: QUALITY MANUAL (KEBIJAKAN) QUALITY PROCEDURE (PROSEDUR) WORK INSTRUCTION (INSTRUKSI KERJA) Syarat-syarat Standar: Dapat diukur Dapat dicapai Wajar Sesuai keinginan Tidak membingungkan

SIKLUS PENERAPAN STANDAR PLAN (PENYUSUNAN STANDAR) DO (UJI COBA) ACTION (PENERAPAN) CHECK (PENGUJIAN & PERBAIKAN

STANDAR INTERNASIONAL Organisasi yang mengatur standar di dunia, namanya International Organization for Standardization (ISO), markasnya di Geneva. Anggota ISO saat ini 163 negara, meliputi hampir 94% seluruh penduduk di planet ini. Organisasi standar ISO terkait hampir seluruh jenis produk, kecuali produk elektronika dan kelistrikan . Tahun 2009-2010, Indonesia, bukan hanya menjadi anggota biasa, namun  menjadi anggota Council ISO, yaitu dewan mengatur operasional ISO yang terdiri dari 20 negara. Di Oslo, Norwegia, pertengahan bulan September 2010 yang lalu, bahkan telah ditetapkan suatu resolusi, Indonesia terpilih  menjadi Chairman dari Committee on Developing Country Matters (DEVCO) yang anggotanya  135 negara berkembang dan wakil negara maju,   untuk  periode 2011-2012.   Dalam hal standar terkait elektronika dan kelistrikan,  diatur oleh organisasi International Electrotechnical Commission (IEC), dan yang terkait dengan standar telekomunikasi namanya International Telecommunication Union (ITU). Organisasi standar yang terkait dengan pangan namanya Codex Alimentarius Commission, atau CODEX. Masing-masing organisasi itu  tiap tahun mengadakan pertemuan, di dalam setiap pertemuan itu dibahas arah perkembangan standar ke depan dan berembug mengenai topik bersama hari standar dunia yang jatuh setiap  tanggal 14 Oktober  . Tahun ini thema yang ditetapkan oleh ISO, ITU dan IEC adalah  Accessibility for all with international standard.  Dan masih banyak lainnya seperti: Malcom Balridrige National Quality Award/MBNQA Deming Prize Dls

STANDAR NASIONAL Badan Standardisasi Nasional/BSN: Keppres No. 13 Tahun 1997  Keppres No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi  Keppres No. 103 Tahun 2001, merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia. BSN menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional – DSN. Dalam melaksanakan tugasnya BSN berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi. Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BSN di bidang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran dilakukan oleh Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU). KSNSU mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN mengenai standar nasional untuk satuan ukuran.Sesuai dengan tujuan utama standardisasi adalah melindungi produsen, konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan, pengaturan standardisasi secara nasional ini dilakukan dalam rangka membangun sistem nasional yang mampu mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar global. Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa Indonesia di pasar global.

KAN dapat menugaskan institusi baik pemerintah maupun non pemerintah yang memenuhi pedoman yang ditetapkan BSN untuk melakukan penilaian terhadap pemohon akreditasi. KAN bertugas pula untuk memperjuangkan keberterimaan di tingkat internasional atas sertifikat yang diterbitkan oleh laboratorium , lembaga inspeksi dan lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi oleh KAN. KAN dibantu oleh Panitia Teknis/PT : 91 PT yang berasal dari K/L terkait, misalnya Kemkes, Kemnaker dls Dan 31 Sub Panitia Telnis/SPT: merupakan Sub dari PT, misalnya: PT (Peralatan Kesehatan)  Pusat Sarana Prasarana dan Peralatan Medik (PSPPK), Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan (Depkes) Maka SPT (Peralatan Kesehatan non Elektromedik)  Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan - Departemen Kesehatan