PENGEMBANGAN KREATIVITAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mind Mapping.
Advertisements

MIND MAPPING Drs. Fidelis E. Waruwu, M.Sc.Ed
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Kegunaan Diagram Fishbone dalam Management Organisasi yang sehat
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
PENDEKATAN PERSON CENTER
Problem Solving.
4. Model Proses Analisis Bisnis
Penggalian Ide (Brainstorming)
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR NON RASIONAL DALAM PK
Episode 9 Season 2 BRAINSTORMING
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
Pengertian dan Teknik Kreatif dan Inovatif
Model Proses Analisis Bisnis
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
DOSEN PENGAMPU : ALI HANAFIAH, SE. MM.
KONSELING KELOMPOK.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
SEPULUH TIPS MENGEMBANGKAN BUDAYA INOVASI
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR NON RASIONAL DALAM PK
ENAM TOPI BERPIKIR (EDWARD DE BONO)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERPIKIR.
Kecakapan Antarpribadi
MIND MAPPING.
MENGAMBIL KEPUTUSAN Seorang wirausaha harus kreatif, terutama dalam mengambil keputusan. Kemampuan mengambil keputusan inilah yang membedakan seorang wirausaha.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Konsep Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
Mind Mapping.
MOTIVASI & KESUKSEAN KIAT SUKSES UN & SPMB
Merumuskan Solusi Masalah
Decision Making Process
Brainstorming A. Adriana AT P
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KREATIVITAS SMK SWADAYA SEMARANG OLEH IKA UMAYA YASINTA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MACAM METODE BERPIKIR KREATIF (1)
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
BERPIKIR.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suksma Ratri.
Mindset, Kreativitas dan Inovasi
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MIND MAPPING Drs. Fidelis E. Waruwu, M.Sc.Ed
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Mengidentifikasi Masalah
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
HOTS (Higher Order Thinking Skills)
KREATIVITAS.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN KREATIVITAS Minggu 13-14 Oleh: Ris Yuwono Y.N

Pengembangan Kreativitas rutinitas Problem Solving Stres Konsep Negatif Asumsi Teknik Mind Mapping Menembus Penghambat Pengembangan Kreativitas Aplikasi Pendahuluan Konsep Jenis Kreativitas GBPP Perkenalan Pendorong, Penghambat Teknik Kreatif RIS YUWONO YUDO NUGROHO

Problem Solving Skills

Pendahuluan Setiap orang menghadapi ragam masalah Membutuhkan pemecahan Cara pemecahan yang baik menjadi salah satu kunci sukses.

Pendahuluan Proses pemecahan yang baik menimbulkan percaya diri. Pemecahan menjadi lebih cepat dan efektif. Sebaliknya, menjadi mandek atau tidak ada pemecahan.

Tahapan dalam problem solving There are four basic steps in problem solving: Defining the problem. Generating alternatives. Selecting and Evaluating alternatives Implementing solutions. When your problem is simple, the solution is usually obvious

Defining The Problem Defining the problem. Mencari dan yakin bahwa yang dihadapi adalah masalah yang sebenarnya. Beberapa teknik untuk menemukan penyebab masalah antara lain : 5 Whys, Cause and Effect Diagram

The 5 Whys 5 Mengapa  teknik sederhana mencari akar masalah, dipopulerkan oleh perusahaan Toyota tahun 1970an Menggunakan kata tanya Mengapa? Atau Apa yang menyebabkan terjadi? Jawaban pertama diikuti pertanyaan berikut : Mengapa? Keuntungan 5 Whys : Lebih cepat menemukan jawaban. Mudah dipelajari dan diterapkan

Contoh Mengapa pembeli tidak senang? Karena kita tidak dapat mengirim pesanan tepat waktu. Mengapa kita tidak dapat mengirim pesanan tepat waktu? Kerena kita membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk persiapan pengiriman. Mengapa kita membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk persiapan pengiriman? Karena kita salah memahami kerumitan pekerjaan. Mengapa kita salah memahami kerumitan pekerjaan? Karena tidak merencanakan siapa yang mengirim. Mengapa tidak merencanakan siapa yang mengirim? Karena kita sedang melakukan proyek lain dan belum melakukan perencanan waktu dan prosedur.

Cause and Effect Diagram Analisis atau Diagram Sebab akibat, biasa disebut juga dengan analisis tulang ikan (Fishbone Analysis)  Menyediakan struktur berfikir penyebab masalah, dan membantu mencari jalan keluar dari masalah

Contoh:

Generating Alternatives Lebih banyak pilihan untuk memutuskan, lebih menyeluruh keputusan yang akan dibuat. Ketika kita membangkitkan pikiran mencari pilihan, menekan pikiran untuk mencari lebih dalam, akhirnya dapat memandang persoalan dari sudut yang berbeda. “If you don't have reasonable alternatives, then there's really not much of a decision to make!”

Brainstorming Metode curah pendapat adalah bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,pengalaman, dari semua peserta. Brainstorming berasal dari ide Alex Faickney Osborn pada tahun 1939 sebagai sebuah metode untuk pemecahan masalah secara kreatif. Ia frustrasi oleh ketidakmampuan karyawan untuk mengembangkan ide-ide kreatif individu untuk iklan komersial.

Fokus pada kuantitas: Asumsinya adalah bahwa semakin besar jumlah ide yang dihasilkan, semakin besar kesempatan untuk menghasilkan solusi yang radikal dan efektif.  Menahan kritik:  Dengan menangguhkan penilaian, peserta akan merasa bebas untuk menghasilkan ide-ide yang tidak biasa.  Selamat Datang ide yang tidak biasa: Untuk mendapatkan daftar yang baik dan panjang ide, ide yang tidak biasa yang menyambut. Mereka dapat dihasilkan dengan melihat dari perspektif baru dan asumsi menangguhkan. Ini cara berpikir yang baru dapat memberikan solusi yang lebih baik.  Menggabungkan dan meningkatkan ide: ide yang baik dapat dikombinasikan untuk membentuk ide yang baik tunggal yang lebih baik, seperti yang disarankan oleh slogan "1 +1 = 3". Hal ini diyakini untuk merangsang bangunan ide oleh proses asosiasi. 

Bagaimana cara meningkatkan kunjungan ke perpustakaan? Koleksi buku terbaru Fasilitas diperbagus Tempat dibuat unik Pelayanan menarik Bedah buku Kerapian buku Bonus pengunjung Pertunjukan musik Sekat baca Tanpa denda

Six Thinking Hats Konsep berpikir "Six Thinking Hats" alias "Enam Topi Berpikir" diciptakan oleh Dr. Edward de Bono - seorang penulis, penemu, dokter, pemikir, sekaligus konsultan asal Republik Malta pada tahun 1985. Menurutnya, manusia memiliki berbagai macam perspektif (sudut pandang) ketika melihat sebuah masalah atau mengambil keputusan bisnis. Macam-macam perspektif tersebut, diumpamakan sebagai enam macam topi dengan warna yang berbeda.

Six Thinking Hats Dr. Edward de Bono Keuntungan metode ini antara lain: Meningkatkan jumlah ide atau solusi Menyusun lebih banyak solusi kreatif Memperbaiki kualitas dari ide atau solusi Dr. Edward de Bono

Topi putih. Dengan "memakai" topi ini, Anda memandang masalah dengan cara fokus pada data dan informasi yang tersedia. Melalui data dan informasi tersebut, Anda mempelajari situasi dan berusaha menganalisanya. Topi merah. Anda yang "memakai" topi merah akan memandang masalah dengan menggunakan naluri, emosi, serta memikirkan reaksi. Topi hijau. Topi hijau akan mengajak Anda berpikir kreatif - termasuk berpikir di luar kotak atau think out of the box. Anda yang "mengenakan" topi ini dapat mengembangkan solusi kreatif atau jalan alternatif dari suatu masalah. Topi kuning., topi kuning akan membantu Anda berpikir positif, optimis, serta bersikap ceria. Anda akan bisa melihat seluruh manfaat dan nilai yang dihasilkan dari sebuah keputusan, bahkan masalah yang terlihat begitu rumit. Topi hitam. Kebalikan dari topi kuning "Memakai" topi hitam akan membantu Anda untuk bersikap kritis dalam melihat berbagai kelemahan dari sebuah masalah/keputusan. Anda harus memikirkan dan mempertimbangkan dengan baik sisi-sisi negatif ini. Topi biru. Dengan "memakai" topi ini, Anda bisa melakukan kontrol dengan bijaksana dari suatu proses, kemudian mengambil kesimpulan. Intinya, think wise and BIG!

Arti dari 6 warna Topi Pemikir : PUTIH untuk informasi, fakta, data MERAH untuk intuisi, perasaan, dan emosi HIJAU untuk kreatifitas, dan ide baru KUNING untuk nilai positif, keuntungan, dan kesempatan HITAM untuk nilai negatif, kritik, kewaspadaan, dan resiko. BIRU untuk organisasi, proses, dan kesimpulan