TEHNIK DAN STRATEGI FASILITASI KONTROL RESPIRASI OLEH. Drs. SLAMET SOEMARNO.SMPh. RUMKITPOLPUS RS SUKANTO. AKFIS UPN, AKFIS UKI, FAKULTAS ILMU KESHATAN DAN FISIOTERPI INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA. 4/17/2017
I. PENDAHULUAN. OKSIGEN KEBUTUHAN DASAR HIDUP. RESPIRASI HAL YANG KOMPLEK DAN RUMIT. BAGAIMANA RESPIRASI YANG ADEKUAT DAN OPTIMAL. 4/17/2017
RESPIRASI YANG ADEKUAT DAN OPTIMAL a. INETRNNAL RESPIRASI - KADAR OKSIGEN ATFOSFER TINGGI. - JALAN NAFAS TERBUKA DAN KAPASITAS PARU TINGGI - GERAKAN THORAK LUAS DAN TEKANAN PLEURA MINIMAL. - POLA NAFAS TERATUR DAN FUNGSI SARAF TERKONTROL. 4/17/2017
b. EKSTERNAL RESPIRASI - MEMBRAN SEL MUDAH UNTUK DEFUSI. - KADAR OKSIGEN DARAH > 90 %. - ALVEOLI UNTUK DEFUSI LUAS. - CAIRAN SULFAKTAN CUKUP - SIRKULASI DARAH ALVEOLI CUKUP. - PH DARAH 7,35 – 7,4 (H+) 45-35 umol. - Hb antara 10-15 umol. - TAHANAN PERIFER RENDAH. 4/17/2017
II. DASAR RESPIRASI. JALAN NAFAS YANG BAIK. a. LEWAT HIDUNG. b. LUMENT TERBUKA PENUH. c. TIDAK BERUSARA. d. MAMPU MEMBERSIHKAN . e. TAHANAN RENDAH. 4/17/2017
2. VENTILASI YANG BAIK. a.TEK PLEURA (-2,5 s/d –10 mmHg). b.RESIDUAL RENDAH (1500 cc). c.FLEKSIBILITAS THORAK BAIK. d.SIMETRIS. e.CADANGAN TINGGI. 4/17/2017
III. PEMERIKSAAN RESPIRASI KELUHAN / RIWAYAT PENYAKIT. VITAL SIGN. UMUR. HR/min RR/min BP/mmHg 1. 0- 3 Bulan 120-140 40-60 70/40 2. 3-12 Bulan 100-120 30-40 80/40 3. 1-4 Tahun 80-100 25-30 100/65 4. DEWASA 50-80 12-20 95/60 -140/90 4/17/2017
C. PEMERIKSAAN POLA RESPIRASI 1. DANGKAL/ CEPAT (Takypneu). 2. DALAM / LAMBAT /Bradypneu. 3. BIOT disertai banyak batuk/cepat 4. CHEYNE STOKE dalam diselingi cepat. usaha peningkatkan TV. 4/17/2017
D. Pemeriksaan jalan nafas. SUARA NAFAS. a. Dengkur. b. Kumur. c. Lengking. d. bengek. Daerah pemeriksaan. a. Atas Intercostal 2-3. b. Tengah intercostal 4-5. c. Bawah inetrcostel 7-8. 4/17/2017
DAERAH PEMERIKSAAN. 1. DEPAN : MIDLINE CLAVIKULA. 2. SAMPING : MIDLINE AXILA. 3. BELAKANG : INTER SCAPULA. 4/17/2017
PEMERIKSAAN . SPUTUM. LOKASI. VIKOSITAS. JUMLAH. WAKTU. FUNGSI MENELAN, BATUK. 4/17/2017
PEMERIKSAAN VENTILASI. ANTOPOMETRI DADA: ANAK 2 –4 cm. DEWASA 4-6 cm. 2. MENIUP LILIN JARAK 15 INCHI. 3. PENGUKURAN FEV 1. 4. X RAY. 4/17/2017
KEKUATAN OTOT. M. INTERCOSTALIS. M. DIAPHRAGMA. M. PECTORALIS. M. TRAPEZIUS. M. ABDOMINALIS. M. CLEDOMASTOIDEUS. M. LATISIMUS DORSI. M. ROMBOID. 4/17/2017
ROM THORAK. 1. GLENOHUMERAL. 2. SCAPULA COSTAE. 3. INTERCOSTALIS. 4. VERTEBRAE COSTAE. 5. ACROMIA CLAVIKULA. 6. CLAVIKULA STERNUM. 7. INTER VERTEBRALIS. 4/17/2017
PEMERIKSAAN SIRKULASI. BP. WARNA KULIT. VENA JUGULARIS. EDEMA. GAS DARAH. PH. 7,35- 7,4 (45 – 35 n mol) PaO2 10,7-13,3 kpa ( 80-100 mmHg. PaCO2 4,7 –6 kpa (35 – 45 mmHg). 4/17/2017
J. PMERIKSAAN FUNGSIONAL. I. PEMERIKSAAN SIKAP. SKOLIOSIS, KIPOSIS. BENTUK DADA: BAREL CHEST. RETRAKSI, ELEVASI SCALUPA. J. PMERIKSAAN FUNGSIONAL. AUTOMATIK RESPON. GERAK DASAR. ADL, KERJA DAN HOBI. 4/17/2017
IV. ANALISA DATA GANGGUAN JALAN NAFAS. GANGGUAN VENTILASI. GANGGUAN POLA NAFAS. GANGGUAN SIRKULASI. GANGGUAN NYERI. GANGGUAN SIKAP. GANGGUAN METABOLISME. GANGGUAN PSIKOLOGIS. GANGGUAN GERAK FUNGSIONAL. 4/17/2017
DIAGNOSA FISIOTERAPI. GANGGUAN JALAN NAFAS KARENA: - SPASME BHRONKUS. - BANYAK SKRET. - ASPIRASI. - POSISI PANGKAL LIDAH. GANGGUAN VENTILASI KARENA: - KERJA DIAPHRAGMA TIDAK OPTIMAL (TEK INTRA ABDOMINAL TINGGI). - POSISI TIDAK RILEKS DLL. GANNGUAN POLA NAFAS KARENA - OKSIGEN & VENTILASI RENDAH. 4/17/2017
V. PERENCANAAN. MENENTUKAN TUJUAN. a. MENGEFEKTIFKAN POLA NAFAS. b. MENINGKATKAN VENTILASI. c. BEBASKAN JALAN NAFAS. d. RETRAINING KONTROL NAFAS. e. MEMBANTU RILEKSASI. f. MENINGKATKAN MOBILISASI THORAK dll. 4/17/2017
2. PENENTUAN DOSIS. FREKUENSI( 3-5/Mg) INTENSITAS(RINGAN, SED, BERAT TIME (DURASI) 10-15/ MIN TYPE DLM EXC MIS. PURSED LIP BREATHING. REPETISI/MIN (RPM) GERAKAN /MIN. 4/17/2017
VI. TEHNIK DAN STRATEGI FASILITASI KONTROL RESPIRASI. PENGERTIAN. PENGATURAN POSISI. STRATEGI GERAKAN. TEHNIK PENGEMBANGAN VENTILASI. 4/17/2017
TEHNIK PENGEMBANGAN VENTILASI. TEHNIK FASILITASI KONTROL POLA NAFAS DIAPHRAGMA. MOBILISASI THORAK. TEHNIK FASILITASI POLA NAFAS DADA ATAS. TEHNIK FASILITASI POLA NAFAS ASIMETRIS. TEHNIK FASILITASI MEMPERLAMBAT NAFAS DANGKAL 4/17/2017
PENGATURAN POSISI. TUJUAN. MEMBUKA JALAN NAFAS. MEMFASILITASI OTOT INSPIRATOR BEKERJA OPTIMAL. MENDAPATKAN RILEKSASI GENERAL /LOKAL OPTIMAL. INERGI PALING RENDAH. VENTILASI PALING TINGGI. GUNAKAN GERAKAN SEBAGAI FASILITATOR ATAU INHIBITOR. 4/17/2017
POSISI MENGAKTIFKAN DADA DEPAN ATAS. POSISI SUSPINE LYING. KEPALA SEMI EKSTENSI, ROT. HIP, KNEE EKSTENSI (inhibisi diaphagma). 4. LENGAN POSISIKAN DIATAS KEPALA ( fasilitasi dada atas) 4/17/2017
POSISI MENGAKTIFKAN DIAPHRAGMA POSISI : FOWLER, SIDE LYING energi minimal, DUDUK/BERDIRI lebih tinggi. KEPALA Semi Ekstensi, Rotasi SEMI EKSTENSI : Trunk, Hip dan knee. 4. SEMI EKSTENSI : Shoulder, Ekstensi Elbow. 4/17/2017
POSISI MEMBUKA SENDI THORACO COSTAE. POSISI SUSPAINE LYING. LETAKKAN GULUNGAN ANDUK MEMANJANG DIBAWAH TULANG BELAKANG DARI Th 1 S/D Th 12. LETAKKAN TANGAN DIATAS/ MENYENTUH KEPALA. KEPALA SEMI EKSTENSI, ROTASI. DENGAN MELETAKKAN GULUNGAN ANDUK DIBAWAH LEHER. 4/17/2017
POSISI MEMFASILITASI PARU AKTIF. POSISI SUSPINE, SIDE LYING ATAU FOWLER. KEPALA DIPOSISIKAN MEMBUKA JALAN NAFAS. INHIBISI PARU NON AKTIF dengan cara mengunci, fiksasi posisi. 4/17/2017
FOWLER. FORD WARD KNEELING. RELECSED SITTING. RELECSED STANDING. POSISI RELEKSASI FOWLER. FORD WARD KNEELING. RELECSED SITTING. RELECSED STANDING. 4/17/2017
STRATEGI KONTROL RESPIRASI. HUBUNGAN GERAKAN DAN PENINGKATKAN VENTILASI. a. LAKUKAN INSPIRASI BILA GERAKAN: 1). Ekstensi Trunk. 2). Fleksi, abduksi, eksorotasi shoulder. 3). Fleksi hip dan knee. 4/17/2017
b. LAKUKAN EKSPIRASI bila : 1). FLEKSI TRUNK. 2). EKSTENSI, ADDUKSI DAN EKSOROTASI SHOULDER. 3). EKSTENSI HIP DAN KNEE. BILA ANDA LAKUKAN KEBALIKAN DIATAS ANDA MELATIH KONTRA LATERAL DENGAN BEBAN LEBIH BESAR. 4/17/2017
2. STRATEGI GERAK DINAMIS TAHANAN PERIFER RENDAH. KERJA JANTUNH RINGAN. TIDAK MUDAH LELAH. SIRKULASI PARU LEBIH BAIK. TIDAK MEMBUAT CEMAS DAN MALAS. 4/17/2017
3. PEMERIKSAAN STRATEGI KONTROL RESPIRASI ROLLING. BANGUN DARI DUDUK. BERAKTIFITAS, BERPAKAIAN Dll. 4/17/2017
TEHNIK DAN STRATEGI FASILITASI DIAPHRAGMATIK BREATHING. UNSURNYA: TEHNIK RELAKSASI. TEHNIK PENGULANGAN POLA. SNIFFING. TEHNIK DIAPHRAGMATIK SCOOP. TEHNIK FASILITASI LATERAL COSTAE. TEHNIK INHIBISI DADA ATAS. TEHNIK NORMAL TIMING. 4/17/2017
1. TEHNIK RELAKSASI. PENGATURAN POSISI. KONTRAK RILEKS (JACOBSEN’S). STRETCHING. MASSAGE. HEATHING. 4/17/2017
2. TEHNIK PENGULANGAN POLA. RELEKS PURSED LIP BREATHING. DIMULAI EKSPIRASI TAHAN . DIMULAI INSPIRASI TAHAN. SNIFFING (MENINGKATKAN EKSPIRASI) - POSISIKAN RELEKS ABDOMINAL - HIRUP LEWAT HIDUNG. - FASILITASI KONTRAKSI PERUT SAAT EKSPIRASI DENGAN TANGAN. 4/17/2017
4.TEHNIK DIAPHRAGMATIK BREATHING ( SCOOP). POSISI SIDE LYING. TANGAN Ftis DIATAS PERUT DIATAS UMBILIKUS. SAAT AKIR EKSPIRASI LAKUKAN STRETCHING PADA PERUT UNTUK MEMPERPANJANG WAKTU EKSPIRASI DAN MENGURANGI SISA UDARA (RESIDUAL VOLUME) IKUTI ABA-ABA. TINGKATKAN KE POSISI DUDUK/BERDIRI. 4/17/2017
5. TEHNIK FASILITASI LATERAL KOSTAE BREATHING. BILATERAL LOWER LOBE Expansion BILATERAL MID CHEST EXPANSION SELF ASSESTED BILATERAL CHEST EXPANSION. BILATERAL POSTERIOR CHEST EXPANSION. UNILATERAL LEFT MID LUNG. 4/17/2017
6 TEHNIK INHIBISI DADA ATAS POSISI SIDE LYING. SILANGKAN TANGAN Ftis DIATAS DADA PASIEN . TUJUAN: a. MERASAKAN POLA NAFAS. b.MENGUNCI GERAKAN DADA. ANJURKAN BERNAFAS DENGAN PERUT. SAMBIL PELVIK TELTING. 4/17/2017
7. TEHNIK MENGATUR NAFAS (NORMAL TIMING) TANDA TERBATASNYA DIAPHRAGMA KERJA PERUT MINIMAL. PENGEMBANGAN ARAH LATERAL GERAK DADA BAWAH LEMAH GERAK DADA ATAS DEPAN LEMAH TEKNIK MENGATUR NAFAS. POSISI FOWLER. TANGAN DIATAS UMBILIKUS SAAT INSPIRASI TANGAN KE XIPOID SAAT EKSPIRASI TANGAN KE BAWAH. 4/17/2017
D. MOBILISASI THORAK PASIF. a. POSISI SUSPINE LYING. GUNAKAN GULUNGAN ANDUK LETAKKAN DIBAWAH VERTEBRAE MEMANJANG. b. POSISI SIDE LYING. GUNAKAN BANTAL UNTUK INHIBISI BAGIAN BAWAH DAN MEMFASILITASI BAGIAN ATAS. c. KOMBINASI GERAKAN PASIF EKTREMITAS (UNTUK MEMBUKA IGA). d. GERAK PNF TRUNK. e. TEHNIK STRETCHING MYOFASIAL INTERCOSTALIS. 4/17/2017
2. TEHNIK ASSESTED/AKTIF. LAKUKAN GERAKAN AKTIF YANG MENAMBAH VENTILASI IRV. LAKUKAN GERAKAN AKTIF YANG MENAMBAH ERV. BIASSANYA DILAKUKAN GERAKAN SAMA DALAM INSPIRASI DAN EKSPIRASI. 4/17/2017
E. FASILITASI POLA PERNAFASAN DADA ATAS. FASILITASI OTOT PECTORALIS. PENGGERAK CASTAE BELAKANG LATERAL. FASILITASI OTOT TRAPEZIUS. MEMBANTU GERAKAN ELEVASI. INHIBISI DIAPHRAGMA LEMAH/ KUAT (SPINAL CORD INJURY, CEREBRAL POLSY , POLIO). 4/17/2017
F. MENINGKATKAN POLA NAFAS SIMETRIS. ATUR POSISI UNTUK FASILITAS DAERAH NON AKTIF KUAT JADI SEIMBANG (PENINGKATAN DAYA REGANG AREA NON AKTIF, KUAT) INHIBISI DAERAH AKTIF (LEMAH). ARAHKAN PERNAFASAN SIMETRIS. 4/17/2017
G.MENURUNKAN KECEPATAN RESPIRASI . - TEHNIK COUNTERROTATION. - TEHNIK BUTTERFLY PADA POSISI DUDUK. - TEHNIK RELEKSASI PURSED LIP BREATHING. 4/17/2017
1. TEHNIK COUNTERROTATION. POSISI PASIEN LEFT SIDE LAYING HIP, KNEE SEMI FLEKSI, LENGAN NYAMAN. USAHAKAN RELEKS. Ftis DIBELAKANG PASIEN TANGAN KIRI Ftis PEGANG BAHU KANAN PASIEN DAN TANGAN KANAN Ftis PEGANG COXAE , ROTASI ANTERIOR SAAT EKSPIRASI DAN KEMBALI SAAT INSPIRASI. 4/17/2017
2. TEHNIK BATTERFLY. POSISI PASIEN DUDUK YAMAN. USAHAKAN RELEKS. TANGAN PASIEN DIBELAKANG KEPALARI FISIOTERAPIS DIBELAKANG PASIEN PEGANG SIKU KANAN DAN KIRI PASIEN SAAT EKSPIRASI ADD HORISONTAL DAN SAAT INSPIRASI ABD HORIZONTA. SAMBIL DIULUR (TRETCHING KE BELAKANG). KOMBINASI DENGAN ROTASI. 4/17/2017
VIII PENUTUP. PERIKSA DNG TELITI SEBELUM BERTINDAK. ANALISA PENYEBAB PROBLEM. PILIH TEHNIK YANG PAS. TENTUKAN DOSISI. AMATI RESPON DENGAN TELITI. LAKUKAN BERULANG. 4/17/2017
SAMPAI JUMPA DILAIN KESEMPATAN. IX. SEKIAN TERIMA KASIH. SAMPAI JUMPA DILAIN KESEMPATAN. 4/17/2017