BUKTI AUDIT ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.
AUDIT TOP-DOWN VS BOTTOM-UP Bukti audit top down berfokus pada upaya auditor memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri, sasaran dan tujuan manajemen, bagaimana manajemen menggunakan sumber dayanya untuk mencapai sasaran, keunggulan kompetitif organisasi di pasaran, proses inti bisnis, serta laba dan arus kas yg dihasilan Bukti audit bottom up, befokus pada pengujian secara langsung atas transaksi saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo akun.
KEPUTUSAN PENTING TENTANG BUKTI AUDIT Ketika merencanakan audit, auditor harus membuat 4 keputusan penting tentang : Sifat pengujian yg harus dilaksanakan Saat pengujian yg harus dilaksanakan Luas pengujian yg harus dilaksanakan Penetapan staf untuk melaksanakan audit
TUJUAN AUDIT SPESIFIK DAN ASERSI MANAJEMEN KATEGORI ASERSI TRANSAKSI ATAU SALDO TUJUAN AUDIT SPESIFIK Keberadaan atau keterjadian (EO) Transaksi Saldo Semua transaksi penjualan (E01), penerimaan kas (E02), dan penyesuaian penjualan (E03) yang telah dicatat terjadi selama periode tersebut. E04. Piutang usaha menunjukkan jumlah yang valid dan diakui pelanggan sebagai hutang pada tanggal neraca. Kelengkapan (C) Cl. Semua transaksi penjualan yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat. C2.Semua transaksi peneriman kas yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat. C3.Semua transaksi penyesuaian penjualan yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat. C4.Piutang usaha meliputi semua tagihan kepada pelanggan pada tanggal neraca.
TUJUAN AUDIT SPESIFIK DAN ASERSI MANAJEMEN KATEGORI ASERSI TRANSAKSI ATAU SALDO TUJUAN AUDIT SPESIFIK Hak dan kewajiban (RO) Saldo R01. Piutang usaha pada tanggal neraca menunjukkan tagihan yang sah dari entitas terhadap para pelanggan untuk memperoleh pembayaran. Penilaian atau alokasi (VA) Transaksi Semua penjualan (VA1), penerimaan kas (VA2), dan penyesuaian penjualan (VA3) telah dinilai dengan benar sesuai biaya historis dan telah dijumal, diikhtisarkan, dan dibukukan dengan benar. VA4.Piutang usaha menunjukkan tagihan kotor terhadap pelanggan pada tanggal neraca dan telah sesuai dengan buku besar piutang usaha. VA5.Cadangan piutang tak tertagih menunjukkan estimasi yang memadai tentang selisih antara piutang kotor dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net realizable value).
TUJUAN AUDIT SPESIFIK DAN ASERSI MANAJEMEN KATEGORI ASERSI TRANSAKSI ATAU SALDO TUJUAN AUDIT SPESIFIK Penyajian dan pengungkapan (PD) Transaksi Saldo Rincian transaksi penjualan (PD1), penerimaan kas (PD2), dan penyesuaian penjualan (PD3) telah mendukung penyajian dalam laporan keuangan, termasuk penggolongan dan pengungkapan terkait. PD4. piutang usaha telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar dalam neraca. PDS. Pengungkapan yang sesuai telah dibuat atas piutang usaha yang telah diberikan atau dijaminkan
BUKTI AUDIT, INFORMASI PENGUAT, DAN PROSEDUR AUDIT Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari: data akuntansi yang mendasari Buku-buku ayat jurnal awal. Buku besar dan buku pembantu. Pedoman akuntansi terkait. Catatan informal dan memorandum, seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi. informasi penguat yang tersedia bagi auditor Dokumen-dokumen seperti cek, faktur, kontrak, dan risalah rapat. Konfirmasi dan penyajian tertulis lainnya. Informasi yang diperoleh dari permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik. Informasi lain yang diperoleh atau dikembangkan oleh auditor
SIFAT DAN KEANDALAN BUKTI PENGUAT Jenis Sifat dan keterandalan bukti penguat contoh Bukti analitis Sifat : Perbandingan dengan harapan yang dikembangkan berdasarkan pengalaman, anggaran, data industri, pengetahuan tentang bisnis dan industri sebelumnya. Keandalan: Tergantung pada relevansi data yang digunakan dalam mengembangkan nilai yang diharapkan auditor. Perbandingan saldo atau rasio-rasio kunci klien dengan Hasil-hasil tahun yang talu Anggaran Statistik industri Harapan lain yang dikembangkan auditor Bukti dokumenter Sifat: Klien seringkali memiliki ragam dokumen yang luas dan dapat diperiksa selama audit berlangsung. Keandalan: Dokumen-dokumen yang berasal dari luar entitas pada umumnya lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan dokumen-dokumen yang berasal dari dalam entitas. Demikian juga dengan karakteristik dokumen, seperti pengesahan, tanda tangan pihak ketiga atas dokumen intern, atau validasi cek oleh bank akan meningkatkan keandalan suatu dokumen intern. Risalah rapat dewan direksi Laporan bank Kontrak Konosemen dengan tanda tangan pengangkut Faktur-faktur pemasok Cek-cek yang dibatalkan Faktur penjualan klien Laporan yang dihasilkan komputer
Jenis Sifat dan keterandalan bukti penguat contoh Bukti elektronik Sifat: Informasi yang dihasilkan atau dikelola secara elektronik. keandalan: Tergantung pada keandalan pengendalian atas penciptaan, pemilihan, dan kelengkapan data serta kompetensi alat audit yang digunakan untuk menilai bukti elektronik. Bukti elektronik yang diciptakan atau diperoleh melalui media elektronik, misalnya scanners, sensors, magnetic media, atau pesanpesan komputer. Konfirmasi Sifat: Suatu jenis khusus bukti dokumenter yang berbentuk tanggapan tertulis langsung sesuai yang diketahui oleh pihak ketiga atas permintaan spesifik tentang informasi yang sebenarnya. Keandalan: Sangat dapat diandalkan, namun dianggap juga sebagai prosedur yang mahal. Konfirmasi atas: Kas keluar dan masuk bank Piutang usaha dari pelanggan Persediaan dalam gudang umum dari gudang kustodian Hutang obligasi dari perwalian Persyaratan sewa guna usaha dari pihak yang menyewakan (lessor) Bagian saham biasa yang dimiliki dari pencatat saham
Jenis Sifat dan keterandalan bukti penguat contoh Bukti Matematis Sifat: Perhitungan ulang yang dilakukan oleh auditor atas angka dan nilai yang digunakan idien untuk menyusun laporan keuangan. Keandalan: Pada umumnya dianggap dapat diandalkan karena telah diverifikasi secara independen oleh auditor. Secara relatif dianggap rendah biaya. Menghitung ulang item-item seperti: Total jurnal Buku besar Skedul pendukung Pembayaran minimum sewa guna usaha (lease) Kewajiban dana pensiun Perhitungan EPS Bukti fisik Sifat: Bukti yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik atau inspeksi atas aktiva berwujud. Keandalan: Biasanya sangat dapat diandalkan. Namun, dapat saja auditor yang melakukannya tidak cukup mampu menetapkan mutu, kondisi, atau nilai berdasarkan bukti fisik, sehingga diperlukan bantuan seorang spesialis. Pemeriksaan atas Penerimaan kas yang belum disetorkan Persediaan Aktiva tetap
Jenis Sifat dan keterandalan bukti penguat contoh Representasi tertulis Sifat: Pernyataan yang ditandatangani oleh perorangan yang bertanggungjawab dan dikenal sebagai pihak yang berkaitan dengan asersi manajemen. Keandalan: Tergantung pada kualifikasi, reputasi, dan independensi dari yang membuat pemyataan serta kemampuannya untuk memperkuat bukti lain. Representasi tertulis dari pakar yang berasal dari pihak luar Surat representasi klien Bukti lisan Sifat: Auditor seringkali menerima bukti lisan sebagai tanggapan atas sejumlah permintaan keterangan yang diajukan langsung kepada para pejabat dan pekerja. Keandalan: Kurang dapat diandalkan dan biasanya masih memerlukan bukti penguat tambahan. Nilai utamanya adalah dapat mengarahkan auditor kepada sumber bukti lainnya. Tanggapan lisan atas permintaan keterangan auditor Penjelasan atas perlakuan akuntansi atau penilaian klien atas estimasi akuntansi
PROSEDUR AUDIT Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yg mencukupi dan kompeten 10 Jenis prosedur audit : Prosedur analitis (analytical procedures) Inspeksi (inspecting) Konfirmasi (confirming) Permintaan keterangan (inquiring) Penghitungan (counting) Penelusuran (tracing) Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) Pengamatan (observing) Pelaksanaan ulang (reperforming) Teknik audit berbantuan komputer (computer- assisted audit techniques)
Prosedur analitis: penelitian dan perbandingan hubungan di antara data Prosedur analitis: penelitian dan perbandingan hubungan di antara data. meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana, analisis vertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran, serta penggunaan model matematis dan statistik, seperti analisis regresi. Inspeksi (inspecting): Inspeksi (inspecting) meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumberdaya berwujud. Konfirmasi (confirming): bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien Permintaan keterangan (inquiring): permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor Penghitungan (counting): Pemeriksaan fisik atas sumberdaya yg berwujud, akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut
Penelusuran (tracing) : (1) memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan 2 menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi Pemeriksaan bukti pendukung (vouching): (1) pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi, dan (2) mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi. Pengamatan (observing): memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan berbgai kegiatan atau proses Pelaksanaan ulang (reperforming): Perhitungan dan rekonsiliasi yg dibuat oleh klien Teknik audit berbantuan komputer (computer- assisted audit techniques)
Terima Kasih