FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI SYAHMIRZA INDRA LESMANA
PENDAHULUAN Angka kejadian penyakit degenerasi meningkat karena transisi epidemiologi Operasi orthopedi meningkat Perlu penanganan komprehensif Kerja tim yang baik termasuk fisioterapi Semua anggota tim perlu mengetahui kerja fisioterapis PEningkatan pemahaman fisioterapi pada pasca bedah orthopedi
RUANG LINGKUP ORTHOPEDI Fractur fisioterapi biasanya berperan dalam tahap lanjut penanganan setelah fiksasi Cidera jaringan lunak fisioterapi sebagai kontak pertama dengan pasien Rhematologi fisioterapi bekerja dalam tim untuk penanganan pasien Penyakit tulang fisioterapi juga dalam tim Deformitas congenital Fisioterapi bekerja dalam tim Joint Replacment Fisioterapi berperan segera setelah pemasangan prothese
Fraktur Klasifikasi fraktur; meliputi fraktur terbuka atau tertutup; bentuk patah (tranverse, spiral, cominuted, crush, greenstick), disposisi fragment fraktur (undisplaced, displaced, impacted, stable) Penyebab fraktur; trauma langsung, trauma tidak langsung, patologik, stress/ fatigue, avulsi Penanganan fraktur (tindakan medis); reduksi, imobilisasi (external dan internal), rehabilitasi
Joint Replacement Aspek penting dari joint replacment, fiksasi, masalah fungsi yang muncul, asesmen, rehabilitasi umum Hip joint replacement, type sendi panggul, sisi insisi, komplikasi (dislokasi, luka, vena trombosis, fraktur, nyeri hebat post op, failure). rehabilitasi Knee Joint replacement; type sendi lutut, kriteria dari knee replacement, komplikasi, rehabilitasi
KEPMENKES 1363 Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
KEPMENKES 1363 Pasal 12 (1)Fisioterapis dalam melaksanakan praktik fisioterapi berwenang untuk melakukan ; a. Asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi b. Diagnosa fisioterapi c. Perencanaan fisioterapi d. Intervensi fisioterapi e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.
Fisioterapi pada Fraktur Fisioterapi dilakukan segera setelah dilakukan mobilisasi dalam keadaan akut fraktur Terdapat prinsip dasar fisioterapi pada penanganan fraktur Fisioterapi bekerja dalam tim dalam penanganan terhadap kasus kasus fraktur
Masalah Fisioterapi pada Fraktur Bengkak dilakukan penanganan dengan posisitioning dan latihan serta massage Nyeri massage, positioning Kelemahan otot latihan Ketebertasan gerak latihan Gangguan weight bearing latihan
Masalah fisioterapi pada Joint Replacement Gangguan gerak sendi terutama pada ekstensi, abduksi dan rotasi, dilakukan latihan reedukasi Kekuatan otot dilakukan dengan latihan Memelihara fungsi vaskular dan respirasi Reedukasi untuk menjaga stabilitas sendi yang baru dan latihan jalan
Tujuan terapi latihan Kekuatan Daya tahan dan kebugaran Mobilitas dan fleskibilitas Stabilitas Relaksasi Kordinasi, keseimbangan dan Kemampuan Fungsional
Latihan pada Pasca bedah Latihan dimulai dengan bentuk isometrik (latihan tanpa adanya gerakan pada sendi) Pada hari kelima dapat mulai diberikan latihan isotonik dengan penambahan beban secara bertahap dibawah pengawasan fisioterapis Latihan penambahan gerak sendi dilakukan secara hati hati dibawah pengawasan fisioterapis Latihan fungsional dilakukan ketika pasien sudah mampu berjalan
Positioning pada tempat tidur Tinggikan bagian distal untuk melancarkan sirkulasi darah Hindari posisi bergerak pada sendi Usahakan dalam posisi anatomis dan fungsional Untuk total hip selalu dalam posisi abduksi Pada total knee dengan penggunaan CPM perhatikan bengkak dan rasa nyeri
Mobilisasi tempat tidur Pasien pasca bedah perlu bantuan dalam berubah posisi ketika tidur Terutama pada posisi bridging untuk bab dan bak Proses pembelajarannya sebaiknya dipersiapkan sebelum operasi Khusus bagi pasien THP perhatikan posisi kaki agar tetap abduksi
Weight Bearing exercise Latihan berjalan dilakukan bila pasien sudah memiliki keseimbangan berdiri secara independen Pada umumnya latihan berjalan terdiri atas non, partial dan full weight bearing Tahap latihan berjalan tergantung kepada permintaan dari Dokter yang melakukan operasi
Massage Massage dapat diberikan pada pasien post op untuk melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi nyeri. Massage diberikan bila tidak ada luka terbuka Sebaiknya tidak diberikan pada daerah perpatahan Gunakan pelincin untuk menghindari iritasi Lakukan efflurage dan stroking
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT