TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE STRATEGI DAN DAYA SAING INDUSTRI Disusun oleh : Achmad Zuher Zamroni (55314110020)
5S Visual Factory T P M puncak kinerja Sistem tarik / produksi flow Changeover cepat / Customer-driven lot size Pengolahan Limbah Industri Yang berkelanjutan Lean Measures Kerja terstandardisasi 5S Visual Factory T P M mengurangi fariasi/ SIX Sigma In station Conttrol Proses Leadership dengan Contoh & Komitmen Keterlibatan karyawan & Mutual Respect
Apa TPM ?? TPM adalah Lean Tools untuk mengoptimalkan efektivitas manufacturing equipment and tooling. Dimulai dengan 5S / Visual Factory Membangun sebuah downtime data base oleh sebab, frekuensi, dan durasi Predicts and prevents downtime downtime dengan PM sistem Memperluas peran Operator sebagai first point peringatan dini dan pencegahan Develops Professional Maintenance skills
1) 5S / VISUAL FACTORY Sort (organize) Shine (clean) aman, bersih, tertib kerja merupakan dasar untuk kualitas, dan efisiensi Sort (organize) Shine (clean) Set in order (make orderly and neat) Standardize (visual place for everything) Sustain (maintain the system)
2) DOWNTIME DATABASE Sub katagori untuk Equip Mengkategorikan Equip, Tooling, Other Sub katagori untuk Equip Hydraulic / pneumatic Mechanical / lubrication Electrical / controls Shot-end components Sub katagori untuk Tooling Slides Cores Inserts Ejector pins Sub katagori untuk Other Operator error Materials
3) a.PREDICTIVE MAINTENANCE TOOLS database MP2 / maintenance history statistical probability (frequency & duration) Prediksi kerusakan Fisik yang akan datang Sound (bearing) Temperature (cooling water) Flash (core pins) Shot monitoring system SPC on part geometry Hydraulic pressure (ejector pins) Spindle loads (amps) Fluids / Lubrication analysis (milipore) Vibration Signature Analysis
3) b. PREVENTIVE MAINTENANCE SYSTEM History downtime Mesin & tools Downtime measurement & tracking Waktu Di antara downtime rata-rata downtime Penyebab pada komponen Biaya untuk Maintenance Mengembangkan kartu PM berdasarkan frekuensi kerusakan dan besarnya rata-rata waktu yang hilang. Limit & prox switches Shot tip / sleeve Critical frame and cylinder mounting bolts Expendable tools Valves, hoses, packing, seals PM memiliki instruksi, jadwal / frekuensi & sign-off PM / perbaikan dilakukan di saat kesempatan ketika mesin mati Menghitung siklus atau eksekusi berdasarkan tanggal PM. PM status visual (work completed / not completed)
Active Planned Maintenance Process 4) MEMPERLUAS PERAN OPERATOR SEBAGAI FRIST POINT PERINGATAN DINI DAN PENCEGAHAN Production Operators membersih & Periksa Mengamati mengkategorikan Manufacturing Engineers Perencanaan Equipment Studi Equipment Production Planning & Control Jadwal P.M. Quality Engineers Standarisasidan Kalibrasi Active Planned Maintenance Process All of these activities must work together to fully achieve a successful planned maintenance program. Everyone must understand their roles and responsibilities and execute as a team. Planned maintenance can no longer be the sole responsibility of the maintenance department.
5) PROFESSIONAL MAINTENANCE Equip Safety Skill building Cross-training Area Maintenance WC MRO stores Maint Mgmt System Down alarms Radios Planned PM
Total Productive Maintenance PT. Coca Cola Amatil Indonesia
INTRODUCTION PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan produsen minuman ringan yang terkemuka di Indonesia. Dalam usaha untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan produktifitas, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan fasilitas/mesin produksi.
PROBLEM Sistem produksi PT. CCAI-Cikedokan Plant menggunakan 3 line mesin, yaitu line 1, line 2, dan line 4. Dari keseluruhan sistem produksi, line 2 merupakan line memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghemat waktu produksi dengan kecepatan produksi yaitu 800 bpm (bottle per minute) Seringnya breakdown mesin terjadi pada Line 1 Frestea 500ml x 24, (khususnya pada conveyor, filler machine, dan bottle washer machine) memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil produksi.
PERHITUNGAN PERFORMANCE
REKAPITULASI PERFORMANCE MAINTENANCE Bulan MTBF (menit) MTTR (menit) Aviability (%) Mei 150.11 26.50 84.99 Juni 110.98 17.43 86.43 Juli 119.15 15.64 88.39
CONVEYOR Mesin Lingkungan Metode Wear strip yang tidak rata TTC yang aus dan tidak rata Gap antara vibrator yang tidak pas Manusia Kurangnya pengetahuan/keahlian dari operator Operator kurang hati-hati dan teliti Kurangnya kepedulian/kesadaran dari operator Metode Proses penyetingan pada -akselerasi-conveyor kurang baik Kurang diperhatikannya metode lubrikasi pada nosel Lingkungan Keadaan sekitar conveyor yang penuh pecahan botol/botol roboh
FILLER MACHINE Mesin Lingkungan Metode Speed filler foaming Filler low speed Manusia Kurangnya pengetahuan/keahlian dari operator Operator kurang hati-hati dan teliti Kurangnya kepedulian/kesadaran dari operator Metode Proses penyetingan pada speed filler kurang baik Kegiatan maintenance yang kurang berjalan baik Lingkungan Keadaan sekitar filler/air cylinder yang kotor
BOTTLE WASHER MACHINE Mesin Lingkungan Metode Botol roboh di discharge washer Mekanisme kopling discharge washer yang sudah aus Manusia Kurangnya pengetahuan/keahlian dari operator Kurangnya pengawasan waktu penataan posisi botol/case Operator kurang hati-hati dan teliti Kurangnya kepedulian/kesadaran dari operator Metode Kegiatan maintenance yang kurang berjalan baik Lingkungan Keadaan sekitar infeed yang penuh pecahan botol/botol roboh
MEAN TIME BETWEEN FAILURE (MTBF) Bulan MTBF (menit) Mei 150.11 Juni 110.98 Juli 119.15 Mei - Juni Reliability kurang baik Juni - Juli Reliability baik
MEAN TIME TO REPAIR (MTTR) Bulan MTTR (menit) Mei 26.50 Juni 17.43 Juli 15.64 Mei – Juni - Juli Skill bagian Maintenance baik
AVAILABILITY (KETERSEDIAAN) MESIN/LINE Bulan MTTR (menit) Mei 84.99 Juni 86.43 Juli 88.39 Meningkatkan produktifitas tanpa adanya gangguan breakdown mesin/line. Mei – Juni - Juli