Penggolongan Rekening dan Sistem Pembukuan Berpasangan Ulinnuha Yudiansa P, M.Acc, Ak, CA
Akun sebagai Alat Pencatatan Akun adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban Tujuan pemakaian akun, antara lain: Untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan keuangan Dapat memberikan informasi tentang operasi perusahaan setiap hari Dengan menggunakan akun, setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap Kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan suatu perusahaan disebut buku besar atau ledger Akun dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu; (1) Akun neraca (akun riil), dan (2) Akun Laba-Rugi (akun nominal)
Akun sebagai Alat Pencatatan (Cont.) Setiap akun harus diberikan nama yang jelas, sehingga mudah diketahui hal apa yang dicatat dalam masing-masing akun tersebut. Jumlah akun nominal akan tergantung pada seberapa jauh jenis-jenis pendapatan dan beban harus dirinci sehingga dapat dilakukan pengawasan sebaik-baiknya. Bentuk akun yang sering digunakan adalah bentuk “T” dengan modifikasi:
Hubungan Antara Akun Riil dengan Neraca Posisi saldo akun riil di buku besar sejalan dengan penyajian pos-pos dalam neraca yang disusun dalam bentuk akun. Akun aset (harta) yang dicantumkan pada sisi kiri neraca adalah akun yang biasanya mempunyai saldo debet. Sedangkan akun kewajiban dan modal yang dicantumkan pada sisi kanan neraca adalah akun yang biasanya mempunyai saldo kredit. Hubungan akun riil dengan neraca dapat dilihat di contoh berikut; Tanggal 1 September 2010, A mendirikan perusahaan reparasi “Televisi Cepat”. Sebagai modal pertama, A menyetorkan uang tunai sebesar Rp 260.000 Perusahaan membeli onderdil televisi seharga Rp 70.000 secara tunai. Perusahaan membeli peralatan reparasi dari PT Maju seharga Rp 240.000. Berhubung perusahaan belum memiliki cukup dana maka belum dapat seluruhnya dibayar secara tunai. Perusahaan membayar tunai Rp 150.000 dan sisanya sebesar Rp 90.000 akan dibayar 2 bulan yang akan datang.
Hubungan antara Akun Nominal dengan Modal Akun nominal adalah akun yang digunakan untuk mencatat sumber pendapatan dan beban yang terjadi dalam usaha memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada beban maka perusahaan memperoleh laba dan ini akan menyebabkan modal menjadi bertambah. Demikian sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut maka pendapatan cenderung akan menambah modal dan beban cenderung akan mengurangi modal Sebagai contohnya Perusahaan Reparasi Televisi memperoleh pendapatan sebagai hasil dari pekerjaan reparasi yang telah diselesaikan sebesar Rp 50.000 Perusahaan membeli alat tulis menulis untuk kebutuhan kantor seharga Rp 25.000
Akun Prive Pemilik perusahaan perseorangan atau sekutunya biasanya secara periodik mengambil yang atau barang dagangan dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan prive menyebabkan modal pemilik berkurang. Pendebetan atas akun prive sama artinya dengan mengurangi modal. Dalam hal ini akun prive sama dengan akun beban
Sifat Akun Riil, Akun Nominal dan Saldo Normal Akun Prosedur penggunaan akun aset dengan akun kewajiban dan modal saling berlawanan. Debet Kredit Pertambahan dan akun aset Pengurangan dalam akun aset Pengurangan dalam akun kewajiban Pertambahan dalam akun kewajiban Pengurangan dalam akun modal Pertambahan dalam akun modal Pengurangan dalam akun pendapatan Pertambahan dalam akun pendapatan Pertambahan dalam akun beban Pengurangan dalam akun beban Jenis Akun Pertambahan Pengurangan Saldo Normal Aset Debet Kredit Kewajiban Modal Pendapatan Beban
Pembukuan Berpasangan Sistem pencatatan transaksi keuangan dalam suatu perusahaan disebut pembukuan (bookkeeping). Pemakaian akun dimaksudkan untuk dapat menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dan perubahan serta sebab-sebab yang mengakibatkan perubahan pada kondisi keuangan perusahaan Di dalam sistem pembukuan berpasangan, setiap transaksi keuangan yang terjadi selalu dicatat dengan cara sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya terhadap aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban Prinsipnya adalah bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit 2 buah akun atau lebih dengan jumlah yang sama
Penerapan Sistem Pembukuan Berpasangan Setiap akan melakukan pencatatan transaksi, sebelumnya dilakukan analisis untuk menentukan dampak dari suatu transaksi terhadap komponen laporan keuangan (aset, kewajiban, modal, beban dan pendapatan) Tahapan dalam menganalisis meliputi; Menentukan komponen laporan keuangan yang terpengaruh Menentukan nama akun dari komponen laporan yang terpengaruh Menentukan akun yang didebet dan akun yang dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing
Contoh Soal Pada awal Oktober 2010, Budi mendirikan perusahaan angkutan yang diberimanam Perusahaan Angkutan “AMAN” dan menanamkan modalnya dalam perusahaan tersebut berupa; uang tunai sebesar Rp 7.400.000 dan peralatan kantor seharga Rp 150.000 Perusahaan membeli 2 buah truk yang harganya masing-masing: Rp 2.000.000 dan Rp 2.500.000 secara tunai Perusahaan membayar sewa gedung bulan Oktober 2010 sebesar Rp 15.000 Dibeli barang-barang perlengkapan kantor (kertas, karbon, tinta dan lainnya) seharga Rp 4.000 secara tunai Dibeli sebidang tanah untuk tempat reparasi kendaraan seharga Rp 1.000.000 dari H. Basri. Dari harga tanah tersebut, Rp 750.000 dibayar tunai dan sisanya akan dibayar secara bertahap dalam waktu 2 bulan Diterima pembayaran dari Arifin sebesar Rp 25.000 untuk pengangkutan barang ke Jakarta
Dibeli secara tunai bensin dan oli seharga Rp 50.000 Dibayar utang kepada H. Basri sebesar Rp 100.000 Dibayar gaji pegawai untuk periode 2 minggu pertama bulan Oktober sebesar Rp 30.000 Diterima pendapatan angkutan sebesar Rp 40.000 Dibayar beban telepon dan macam-macam beban lainnya sebesar Rp 8.000 Diterima hasil jasa angkutan Rp 35.000 Dibayar gaji pegawai untuk periode 2 minggu kedua bulan Oktober sebesar Rp 30.000 Diterima hasil jasa angkutan Rp 38.000 Dibeli bensin dan oli seharga Rp 60.000 Budi (pemilik perusahaan) mengambil uang dari perusahaan sebanyak Rp 15.000 untuk keperluan pribadi
NERACA SALDO Adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh akun yang ada di dalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuan dibuatnya neraca saldo adalah; (1) Untuk menguji kesamaan debet dan kredit di dalam buku besar, (2) Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan Neraca saldo berisi nama akun dan jumlah saldonya sesuai di buku besar serta secara umumnya dibuat pada akhir tiap bulan Proses pembuatan neraca saldo; Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kredit untuk semua akun yang terdapat di buku besar Tulislah hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam akun yang bersangkutan Hitunglah saldo semua akun yang terdapat dalam buku besar yaitu dengan cara menghitung selisih jumlah kolom debet dan kredit Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua akun yang terdapat dalam buku besar beserta saldonya masing-masing
Penyebab Ketidakseimbangan Neraca Saldo Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab ketidakseimbangan di dalam neraca, antara lain; Kesalahan di dalam menyusun neraca saldo Salah menjumlahkan kolom saldo (rupiah) Satu buah akun atau lebih, belum dicantumkan dalam neraca saldo atau salah menuliskan jumlah saldonya Kesalahan di dalam menentukan saldo akun Salah menghitung jumlah saldo Saldo debet suatu akun ditulis sebagai saldo kredit atau sebaliknya Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi akun Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebitan yang tidak sama besar dengan jumlah pengkreditan Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya Lupa mencatat suatu pendebitan atau pengkreditan
Tugas Soal 2-1 hal 109 Soal 2-2 hal 110