SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan Organ peredaran darah (terdiri dari jantung dan pembuluh darah) Berdasarkan pembuluh darahnya, peredaran darah makhluk hidup dibedakan menjadi peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup.
Peredaran darah terbuka adalah peredaran darah yang tersebar ke seluruh tubuh keluar dari pembuluh darah. Peredaran darah tertutup adalah perputaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung dan selalu berada di dalam pembuluh darah
Berdasarkan jarak perputarannya, peredaran darah dibedakan menjadi peredaran darah kecil (Pulmonalis) dan peredaran darah besar (Sistemik) Peredaran darah kecil adalah perputaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. peredaran darah besar adalah perputaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
DARAH Darah tersusun dari 2 bagian, yaitu plasma darah (55%) dan sel darah (45%). Perbandingan bagian yang padat dan cair ini disebut nilai hematokrit Nilai hematokrit bervariasi, normalnya adalah 40-50% pada pria dewasa, 35-45% pada wanita dewasa, 35% pada anak-anak di atas 10 tahun, dan 40-60% pada anak-anak. Nilai hematokrit dapat mencerminkan volume total eritrosit
Sel darah ada 3 macam, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Plasma Darah Plasma atau cairan darah terdiri atas 90% air, 8% protein (terdiri dari albumin, hormon, globulin, protrombin dan fibrinogen), 0,9% mineral dan 0,1% bahan organik (glukosa, lemak, urea, asam urat, asam amino, enzim, dan antigen). Protein yang larut di dalam darah disebut protein darah.
Protein darah yang penting antara lain hormon, fibrinogen, albumin, dan globulin. Hormon penting untuk kerja fisiologi alat tubuh Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah Albumin penting untuk menjaga tekanan osmotik darah Globulin penting untuk membuat zat kebal.
Sel Darah Merah (Eritrosit) Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen. Eritrosit berbentuk pipih, cekung di bagian tengahnya (bikonkav), dan tidak berinti. Setiap 1 mm3 darah mengandung ±5 juta eritrosit. Eritrosit mengandung hemoglobin (Hb) yaitu suatu senyawa protein yang mengandung unsur besi. Eritrosit
Hb berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih. Setelah eritrosit berumur ±120 hari, maka sel menjadi usang. Eritrosit pun dirombak oleh hati dan limpa. Di dalam hati, Hb diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin). Sedangkan unsur besi di Hb digunakan lagi untuk membuat eritrosit baru
Sel Darah Putih (Leukosit) Leukosit berfungsi untuk membunuh bibit penyakit dan membentuk zat antibodi. Leukosit bening tidak berwarna dan bentuknya tidak tetap seperti amoeba. Setiap 1 mm3 darah terdapat 8.000 leukosit. Leukosit memiliki 5 macam bentuk yaitu monosit, limfosit, basofil, eosinofil dan netrofil.
Keping-keping Darah (Trombosit) Trombosit berfungsi untuk membekukan darah. Trombosit berbentuk kecil, tidak teratur, dan tidak berinti. Setiap 1 mm3 darah terdapat ±250.000 trombosit. Trombosit memiliki enzim trombokinase.
Apabila darah keluar karena terluka, maka trombosit akan pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit. Karena pengaruh ion kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup dan tidak mengeluarkan darah terus menerus. Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.
Proses Pembekuan Darah karena Terluka
Tabel Perbandingan antara eritrosit, leukosit dan trombosit No Faktor pembeda Sel darah merah (eritrosit) Sel darah putih (leukosit) Keping darah (trombosit) 1. Tempat produksi Sumsum tulang Sumsum tulang dan buku limfa 2. Jumlah 5.000.000/mm3 7.000/ mm3 250.000/ mm3 3. Ukuran 7,5 µm 5-9 µm 2-4 µm 4. Bentuk Cakram bikonkaf Tidak beraturan 5. Struktur Tanpa nukleus Mempunyai hemoglobin Mempunyai nukleus Tanpa hemoglobin Tanpa hemoglobin 6. Fungsi Membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh Fagosit memakan kuman Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman Pembekuan darah
Fungsi Darah 1. Sebagai Alat Pengangkut a. Eritrosit berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh sel-sel tubuh; b. plasma darah mengangkut: sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh; karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru; urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan; hormon dari kelenjar hormon keseluruh tubuh;
2. Leukosit berfungsi untuk membunuh bibit-bibit penyakit. 3. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah. 4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia berkisar 370C, walaupun suhu lingkungan meningkat atau menurun. Hal ini dikarenakan penyebaran energi panas yang secara merata dilakukan oleh darah.
Organ Peredaran Darah
Jantung Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Jantung berukuran satu kepalan tangan, dan berongga. Rongga jantung manusia terbagi menjadi 4 bagian, yaitu Atrium kanan, Atrium kiri, Ventrikel kanan dan Ventrikel kiri. Jantung diselubungi oleh selaput ganda yang disebut perikardium
Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung Otot jantung berkontraksi dengan cara mengembang dan mengempis. Kecepatan denyut jantung tiap orang berbeda tergantung kondisi setiap orang, misalnya usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas seseorang Tekanan darah pada saat bilik jantung mengembang disebut tekanan diastol Tekanan darah pada saat bilik jantung mengempis disebut tekanan sistol
Tekanan darah dapat diukur dengan tensi meter (sphigmomanometer). Tekanan darah orang dewasa normal 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastol
Pembuluh darah yang menuju atau keluar jantung adalah: Vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, bermuara pada serambi kanan Arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari ventrikel kanan menuju ke paru-paru, darahnya banyak mengandung CO2
3. Vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke atrium kiri darahnya banyak mengandung oksigen 4. Aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh 5. Arteri koronaria, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung
Jantung
Pembuluh Darah Pembuluh darah dibedakan menjadi 2 yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri dan vena dihubungkan oleh pembuluh kapiler.
Pembuluh Nadi (Arteri) Arteri adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Arteri terletak agak ke dalam tersembunyi dari permukaan tubuh. Ateri memiliki dinding pembuluh yang kuat dan elastis. Arteri yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta. Aorta mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Pembuluh Nadi (Arteri)
Aorta memiliki satu katup dekat jantung yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke jantung. Arteri yang keluar dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis membawa darah yang kaya CO2 Karbondioksida dilepaskan oleh darah di paru-paru, dan oksigen ditangkap oleh Hb. Darah yang telah memperoleh oksigen akan dialirkan menuju jantung melalui vena pulmonalis.
Pembuluh Balik (Vena) Vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju ke jantung. Vena terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Vena memiliki dinding pembuluh yang tipis dan tidak elastis. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluh yang berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah menuju jantung.
Pembuluh Balik (Vena)
Dari seluruh tubuh, semua vena bermuara menjadi satu pembuluh darah besar yang disebut vena cava. Vena cava mengalirkan darah yang kaya karbondioksida dari tubuh masuk ke jantung melalui serambi kanan. Sedangkan vena pulmonalis mengalirkan darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Pembuluh Kapiler Pembuluh kapiler hanya tersusun atas satu lapis sel endotelium yang sangat tipis dan berfungsi untuk pertukaran zat. Jumlah pembuluh kapiler sangat banyak dan jumlah luas permukaannya mencapai 600 m2. Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh dan jaringan untuk menyalurkan oksigen dan zat-zat makanan. Selanjutnya karbondioksida, air dan sisa-sisa pembakaran diambil, untuk diangkut ke paru-paru dan alat pengeluaran lainnya.
Macam Peredaran Darah Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke Paru-paru kemudian kembali ke jantung Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari bilik kiri jantung keseluruh tubuh, kemudian kembali keserambi kanan jantung
Golongan Darah Golongan darah dapat digolongkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O (nol) Orang yang memberikan darah disebut donor Orang yang menerima darah disebut resipien Darah dapat menggumpal karena adanya aglutinogen dan aglutinin Aglutinogen adalah zat protein darah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B
Aglutinin adalah zat protein darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin a (anti zat A) dan aglutinin b (anti zat B)
Aglutinogen A dapat digumpalkan aglutinin a (anti A) Aglutinogen B dapat digumpalkan oleh aglutinin b (anti B) Golongan darah A mengandung zat Aglutinogen A dan aglutinin b Golongan darah B mengandung zat Aglutinogen B dan aglutinin a Golongan darah AB mengandung zat Aglutinogen A dan B, dan tidak memiliki aglutinin Golongan darah O tidak mengandung zat Aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin a dan b
Sistem Peredaran Getah Bening (Limfa)
Di dalam tubuh juga terdapat alat tubuh yang fungsinya sama dengan kelenjar limfa yaitu: Limpa ialah sebuah kelenjar yang berwarna ungu tua dan terletak di sebelah belakang lambung. Limpa berfungsi untuk: tempat pembentukan leukosit dan antibodi; tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah, maka limpa akan mengeluarkan cadangannya; tempat pembongkaran eritrosit yang sudah mati;
2. Tonsil dan Amandel Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan pangkal tenggorokan. Tonsil berupa kelenjar limfa yang dikenal dengan amandel. Kelenjar pada amandel banyak mengandung limfosit. Selain itu tonsil juga ada di rongga hidung yang disebut polip (polip hidung). Amandel dan polip bekerja sebagai garis depan pertahanan tubuh dari infeksi yang dapat tersebar dari hidung, mulut dan tenggorokan.
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Anemia Leukemia Hemofilia Hipertensi Aterosklerosis dan Arteriosklerosis Wasir (Hemeroid) Varises Penyakit Kuning
Varises Varises adalah kelainan pada sistem peredaran yang disebabkan adanya pelebaran pembuluh darah vena pada kaki atau betis. Varises disebabkan oleh : Terlalu banyak berdiri Menekuk kaki setelah berlari
WASIR Wasir adalah kelainan pada peredaran darah yang disebabkan oleh adanya pelebaran pembuluh vena di dubur. disebabkan oleh : Aktivitas mengejan
Arterioskelerosis Arteriosklerosis adalah kelainan pada sistem peredaran darah yang disebabkan oleh adanya penumpukan endapan kapur. Arteriosklerosis disebabkan oleh : Kerusakan ginjal Kurang minum air putih
ATEROSKELROSIS Atherosklerosis adalah kelainan pada sistem peredaran darah yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh nadi oleh endapan lemak. Atherosklerosis disebabkan oleh : Kerusakan ginjal Kurangnya enzim pencernaan
EMBOLUS Embolus adalah kelainan pada peredaran darah yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di berbagai bagian tubuh oleh (zat asing) yang di bawa ke tempat tersebut oleh aliran darah. Embolus disebabkan oleh : Gumpalan darah yang terbawa aliran darah
Trombus Trombus adalah kelainan pada peredaran darah yang disebabkan oleh darah yang membeku. Trombus disebabkan oleh : Adanya penumpukan keping darah yang membentuk penyumbat karena adanya faktor koagulasi.
Teknologi yang Terkait dengan Sistem Peredaran Darah Golongan Darah dan Pengujian Keturunan Operasi Jantung dan Pembuluh Darah Transplantasi Jantung Jantung Buatan
ANGIOPLASTI Angioplasti adalah cara yang dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat plak (lemak) dengan menggunakan balon.
BY PASS JANTUNG Bypass jantung adalah cara untuk membuka penyumbatan pembuluh darah arteri jantung dengan cara mencangkok pembuluh darah baru dari aorta menuju jantung.
Sistem Tansportasi pada hewan
Sistem Transportasi Protozoa Protozoa menyerap oksigen dan air melalui seluruh permukaan tubuhnya Zat tersebut masuk ke dalam plasma sel Zat-zat tersebut beredar di dalam sitoplasma melalui proses difusi Zat-zat sisa yang dihasilkan diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan
Porifera Porifera memiliki sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel-sel ameboid Sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan Makanan porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum
Cnidaria Contoh: Hydra Makanan yang telah dicerna di dalam rongga gastrovaskuler langsung diserap oleh sel-sel endoderma penyusun dinding rongga gastrovaskuler Sel-sel endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara difusi dan osmosis Sisa makanan dikeluarkan melalui mulut
Planaria Makanan masuk ke dalam usus Usus bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan Usus tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya ke seluruh tubuh
Cacing Tanah Alat transportasi cacing tanah terdiri atas: Pembuluh darah, yang terdiri atas: Pembuluh darah punggung (dorsal) Pembuluh darah perut (ventral) Pembuluh kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung dan pembuluh perut Lengkung aorta sebagai jantung Peredaran darah cacing merupakan sistem peredaran darah tertutup
Cacing Tanah
Serangga Peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka Sistem transportasi belalang terdiri atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan. Bagian belakang pembuluh tersebut ujungnya tertutup, sedangkan bagian paling depan ujungnya terbuka. Pembuluh tersebut berfungsi sebagai jantung sehingga disebut jantung pembuluh
Serangga
IKAN Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal Jantung ikan terdiri dari serambi dan bilik Peredaran darah ikan: Seluruh tubuh Sinus venosus serambi bilik Konus arteriosus Seluruh tubuh Aorta dorsal insang Aorta ventral
Katak Sistem peredaran darah katak tertutup dan ganda Jantung katak terdiri atas serambi kiri dan kanan serta satu bilik Peredaran darah katak: Seluruh tubuh Serambi kanan bilik Arteri pulmonalis Paru- paru aorta bilik Serambi kiri Vena pulmonalis
Reptilia Pada buaya, jantungnya terdiri dari 4 ruang, yaitu serambi kiri dan kanan, serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan, juga antara bilik kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) Darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus dan ke bilik kanan Ada 2 lintasan aliran darah dari bilik kanan, yaitu:
Bilik kananarteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis serambi kiri Bilik kanan aorta kiri bergabung dengan aorta kanan Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui lubang yang disebut Foramen Panizzae Fungsi foramen Panizzae adalah untuk menyeimbangkan tekanan darah dalam jantung pada saat hewan tersebut menyelam dalam air
Pada kura-kura, kadal, ular, jantungnya terdiri dari serambi kiri dan kanan, serta bilik kiri dan kanan Antara serambi kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat, sedangkan antara bilik kiri dan kanan tidak dipisahkan oleh sekat Darah dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus serambi kanan bilik (kiri dan kanan belum berseptum) arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis serambi kiri bilik kiri lengkung aorta seluruh tubuh
Aves Jantung burung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik Sistem peredaran darahnya ganda dan tertutup Sistem peredaran ganda artinya satu kali beredar melalui jantung dua kali Sistem peredaran darah tertutup artinya peredaran darahnya selalu di dalam pembuluh
Terima Kasih