Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah Erti Rahmawati Ferdi Muhammad Ramdan Fachri Prasetya
Akibat gangguan sirkulasi perifer Akibat gangguan sirkulasi perifer terdiri dari : Syndrome Boorger Arteriklerosis
Penyakit arteri perifer Penyakit arteri perifer adalah semua penyakit yang terjadi pada pembuluh darah setelah keluar dari jantung dan aortailiaka, jadi penyakit arteri perifer meliputi ke empat ekstremitas, arteri karotis, renalis, mesentrika, dan semua percabangan setelah keluar dari aortailiaka.
1. Syndrome Boorger Penyakit Boorger atau Tromboangitis Obliterans (TAO) adalah suatu penyakit vaskulitis dari pembuluh darah yang paling sering ditemukan pada perokok pria yang berusia pertengahan. Penyebabnya tidak jelas. Penderita penyakit ini umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai merokok pada usia muda, kadang pada usia sekolah. Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan pada penyakit ini.
Klasifikasi Terdiri dari : Sumbatan arteri trombotik Keadaan hiperkoagulasi Sumbatan arteri embolik Jenis lain dari sumbatan arteri akut
Patofisiologi Mekanisme penyebaran penyakit Boorger sebenarnya belum jelas, tetapi beberapa penelitian telah mengindikasikan suatu implikasi fenomena imunologi yang mengawali tidak berfungsinya pembuluh darah dan wilayah sekitar thrombus
Tanda dan Gejala Rasa nyeri Klaukadikasio intermiten Nyeri spontan berupa rasa nyeri yang hebat pada jari. Bila terjadi osteoporosis kaki akan sakit bila diinjakkan. Pulsasi arteri pada arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior biasanya menghilang.
Asuhan Keperawatan Syndrome Boorger Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Perencanaan Keperawatan 4. Implementasi Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan
2. Arteriklerosis Aterosklerosis (Inggris: Arteriosclerosis) menyebabkan arteri menjadi keras atau kaku, serta hilangnya elastisitas arteri. Arteri adalah pembuluh darah dalam tubuh manusia yang menjalankan fungsi vital membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Idealnya, arteri harus fleksibel, kuat, dan elastis.
Gejala Arteriklerosis Aterosklerosis sering mempengaruhi tungkai terlebih dahulu. Nyeri Kronis di kaki Kehilangan rambut pada kaki Nyeri otot Mati rasa pada kaki
Pengobatan Arteriklerosis Beberapa perawatan yang dapat diberikan untuk seorang penderita ateriklerosis : Pengobatan Kolestrol Obat antiplatelet atau trombotik Operasi Perawatan Diri
Asuhan Keperawatan Arteriklerosis Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Perencanaan Keperawatan 4. Implementasi Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan
Akibat Kelainan Darah Akibat kelainan darah terdiri dari : Anemia DIC (Disseminated Intravaskular Coagulation) RPTI (Referat Purpurae Trombositopenia Idiopatik)
1. Anemia Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Gejala Anemia : Kelopak mata pucat, sangat kelelahan, sering mual, sakit kepala, ujung jari pucat, sesak nafas, denyut jantung tidak teratur, wajah pucat, rambut rontok, menurunnya kekebalan tubuh.
Jenis Anemia Iron Deficiency Anemia Vitamin Deficiency Anemia Anemia Of Chronic Disease Aplastic Anemia Anemias Associated Hemolytic Anemia Sickle Cell Anemia
Faktor Resiko Terkena Anemia Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain: Rendahnya asupan gizi pada makanan. Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil. Menstruasi. Kehamilan. Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati. Faktor keturunan.
Pencegahan Penyakit Anemia Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Untuk membantu menghindari dengan makanan sehat yang mengandung: Zat besi Folat Vitamin B12 Vitamin C
Asuhan Keperawatan Anemia Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Perencanaan Keperawatan 4. Implementasi Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan
2. DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah suatu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar di seluruh aliran darah. Orang-orang yang memiliki resiko paling tinggi untuk menderita DIC yaitu wanita yang telah menjalani pembedahan kandungan, penderita cedera kepala yang hebat, terkena gigitan ular berbisa.
Asuhan Keperawatan DIC Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Perencanaan Keperawatan 4. Implementasi Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan
RPTI (Referat Purpurae Trombositopenia Idipatik) Referat Purpure Trombositopenia Idiopatik merupakan kelainan yang berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghancuran trombosit secara dini dalam sistem retikuloendontel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya berasal dari immunoglobulin G (IgG) yang bersirkulasi dalam darah.
Manifestasi Klinis Manifestasi klinis PTI sangat bervariasi mulai dari manifestasi perdarahan ringan, sedang dampai dapat mengakibatkan kejadian-kejadian yang fatal. Kadang juga asimptomatik. Etiologi : Berdasarkan etiologi PTI dibagi menjadi 2 yaitu primer (idiopatik) dan sekunder. Berdasarkan awitan penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 6 bulan dan kronik bila lebih dari 6 bulan.
Patofisiologi Syndrome PTI disebabkan oleh autoantibody trombosit spesifik yakni berikatan dengan trombosit autolog kemudian dengan cepat dibersihkan dari sirkulasi oleh sistem fagosit mononuklir melalui reseptor Fc makrofag.
Asuhan Keperawatan RPTI Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Perencanaan Keperawatan 4. Implementasi Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan
SEMOGA BERMANFAAT TERIMAKASIH