Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teori dan Analisis Produksi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teori dan Analisis Produksi"— Transcript presentasi:

1 Teori dan Analisis Produksi
Kelompok II

2 Pendahuluan Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan jasa yang merupakan kebutuhan konsumen. Sama halnya dengan konsumen, produsen juga bertujuan untuk memperoleh mashlahah maksimum melalui aktivitasnya. Dalam perspektif ekonomi Islam, produsen bukanlah seorang pemburu laba maksimal melainkan pemburu mashlahah. Ekspresi mashlahah dalam kegiatan produksi adalah keuntungan dan berkah sehingga produsen akan menentukan kombinasi antara berkah dan keuntungan yang memberikan mashlahah maksimum.

3 Atribut Fisik dan Nilai dalam Produk
Sebuah produk yang dihasilkan oleh produsen menjadi berharga karena adanya nilai (value) yang terkandung di dalam suatu barang dan dipandang berharga oleh konsumen. nilai yang terkandung dalam suatu barang akan memberikan kepuasan psikis kepada konsumen dalam memanfaatkan barang tersebut. Atribut fisik suatu barang pada dasarnya bersifat objektif, sedangkan nilai yang melekat pada suatu barang berssifat subjektif. Konsep nilai yang harus ada dalam setiap barang adalah nilai-nilai keislaman (Islamic values). Dengan cara pandang seperti ini maka kuantitas produk diekspresikan sebagai berikut : QM = qF + qB QM adalah barang yang memiliki mashlahah qF adalah atribut fisik barang qB adalah berkah barang tersebut

4 B. Input Produksi dan Berkah
Input produksi dibagi menjadi 2 jenis yaitu : Input Manusia : tenaga kerja / buruh dan wirausahawan Input Nonmanusia : sumber daya alam (natural resources), kapital (financial capital), mesin, alat-alat, gedung dan input-input fisik lainnya (physical capital). Pengkategorikan input produksi ini dilandasi 2 alasan yaitu : Manusia adalah produksi yang memiliki peran yang paling penting dalam faktor produksi. Manusia adalah mahluk hidup yang tentu saja memiliki berbagai karakteristik yang berbeda dengan faktor produksi lainnya.

5 Sebagaimana diketahui, berkah merupakan komponen penting dalam mashlahah. Oleh karena itu, bagaimanapun dan seperti apa pun pengklasifikasiannya, berkah harus dimasukkan dalam input produksi. Berkah tersebut melekat pada setiap input yang digunakan dalam berproduksi dan juga melekat pada proses produksi sehingga produksinya akan mengandung berkah.

6 C. Kemuliaan Harkat Kemanusiaan sebagai Karakter Produksi
Karakter penting produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah perhatiannya terhadap kemuliaan harkat kemanusiaan, yaitu mengangkat kualitas dan derajat hidup serta kualitas kemanusiaan dari manusia. Penggunaan tenaga kerja, sebagaimana penggunaan modal, dapat sepenuhnya saling menggantikan berdasarkan pertimbangan efisiensi dan produktivitas. Substitusi antara manusia/tenaga kerja dengan kapital pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Substitusi yang bersifat alamiah (natural substitution); dan Substitusi yang dipaksakan (forced substitution).

7 D. Eksplorasi dan Pembentukan Konsep Produksi
Eksplorasi Nilai dan Prinsip Islam dalam Produksi Semangat produksi untuk menghasilkan mashlahah maksimum perlu dituntun dengan nilai dan prinsip ekonomi Islam. Amanah untuk Mewujudkan Mashlahah Maksimum Amanah dimaknai sebagai usaha untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan cara yang sebaik-baiknya untuk mencapai kemakmuran manusia di muka bumi. b. Profesionalisme Setiap Muslim dituntut untuk menjadi pelaku produksi yang profesional, yaitu memiliki profesionalitas dan kompetensi di bidangnya.

8 C. Pembelajaran Sepanjang Waktu untuk Efisiensi Pembelajaran merupakan amanat sepanjang hidup dari ajaran Islam, artinya bahwa setiap agen Muslim perlu terus-menerus belajar. Dengan adanya pembelajaran secara terus-menerus, keahlian tenaga kerja akan dapat meningkat sehingga output yang dihasilkan pun dapat meningkat dengan efisiensi yang tinggi. Hal ini digambarkan oleh kurva efek learning curve yang ditunjukkan pada gambar berikut :

9 Learning Curve Sumbu vertikal dalam kurva di atas menunjukkan jumlah input yang digunakan untuk menghasilkan output, sementara sumbu horizontal menunjukkan jumlah output. Jika input, misalnya tenaga kerja, bersedia untuk melakukan kegiatan pembelajaran terus-menerus, maka produktivitasnya akan semakin meningkat. Ajaran Islam mengharuskan umatnya untuk melakukan long life learning (pembelajaran seumur hidup) sehingga meningkatkan produktivitas sebagaimana diilustrasikan dalam learning curve di atas.

10 E. Produksi dengan Teknologi Konstan
Konsep produksi yang sesuai dengan nilai islam adalah konsep yang menganggap bahwa teknologi berproduksi adalah sudah ‘given’ atau kosntan, dalam arti bahwa teknologi yang digunakan adalah teknologi yang memanfaatkan sumber daya manusia sedemikian rupa sehingga manusia-manusia tersebut mampu meningkatkan harkat kemanusiannya. Permasalahan produksi akan memfokus pada pemilihan kombinasi output, berapa jumlah output yang satu dan yang lainnya harus diproduksi sehingga dapat memperoleh nilai mashlahah yang maksimum.

11 1. Kurva Isoinput kurva isoinput yaitu kurva yang menggambarkan alternatif produk yang bisa dihasilkan ( X dan Y ) dengan input yang tertentu. Sesuai dengan namanya (iso berarti sama), maka semua titik di sepanjang kurva isoinput menunjukkan jumlah input yang digunakan untuk produksi adalah sama. kurva isoinput bisa didefinisikan sebagai tempat kedudukan (locus) dari berbagai output yang berbeda yang bisa dihasilkan oleh jumlah input yang sama.

12 Output yang Lebih Besar Memerlukan Input yang Lebih Besar
Pada titik A jumlah yang bisa diproduksi dari input yang ada adalah sebanyak X1 untuk barang X dan sebanyak Y1 untuk produk Y. Pada titik A’ jumlah yang bisa diproduksi adalah sebanyak X2 untuk barang X dan sebanyak Y1 untuk produk Y. Jika kita bandingkan antara kombinasi output yang ada pada titik A dan titik A’ maka secara pasti dikatakan bahwa kombinasi A’ mempunyai kandungan output yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena keduanya mempunyai kandungan Y yang sama, namun kombinasi A’ mempunyai kandungan X yang lebih besar dari kombinasi A

13 Kurva Isoinput yang Lebih Tinggi Menyediakan Input yang Lebih Tinggi
Dalam gambar terlihat bahwa kurva isoinput di mana kombinasi A berada menyediakan jumlah input sebanyak 10 (IT10), sementara kurva isoinput di mana kombinasi A’ berada menyediakan input sebesar 20 (IT20). Dengan melihat posisi kurva isoinput IT30 yang lebih tinggi, maka semakin besar input yang tersedia bagi produsen untuk melakukan kegiatan produksi. Transformasi Input Pada gambar-gambar kurva isoinput tersebut di atas terlihat bahwa kurva isoinput ini mempunyai slope negatif bermakna adanya substitusi antara barang X dan barang Y. Di sini dapat disimpulkan bahwa kenaikan jumlah barang X yang diproduksi adalah merupakan kompensasi atas turunnya jumlah barang Y yang diproduksi. Dengan demikian, terlihatlah diatas adanya substitusi dari barang X, yang meningkat, untuk barang Y yang dipakai untuk memproduksi barang Y ditransformasikan sebagai input yang digunakan untuk memproduksi barang X.

14 Tingkat Marginal Transformasi Input
Tingkat transformasi input marginal/marginal rate of input transformation (MRIT) menunjukkan besarnya jumlah input yang digunakan untuk memproduksi barang Y yang ditarik dan kemudian digunakan untuk memproduksi barang X. slope dari kurva isoinput bisa dilihat pada penurunan ekspresi dibawah ini: Slope IT = DY/DX =MRIT Jika mengambil derivative total dari fungsi isoinput di atas maka diperoleh: DI = ƏI/ƏX.DX+ƏI/ƏY.DY Derivative total diatas menunjukkan perubahan yang terjadi pada input sepanjang kurva isoinput adalah sebesar nol, karena jumlah input yang tersedia adalah sama di semua titik pada kurva tersebut. Selanjutnya bisa dilihat bagaimana perubahan slope tersebut di atas jika jumlah produksi barang X meningkat. Bisa dilihat pada gambar disamping ini:

15 2. Implikasi Konsep Produksi Islam pada Kegiatan Produksi
Penurunan Input Marginal Ketika output produksi meningkat, maka pengggunaan input juga meningkat. Namun, jumlah tambahan input untuk memproduksi satu unit outputini, yaitu marginal input, semakin lama akan semakin menurun sebagai akibat dari adanya efek learning curve. Efisiensi dan Tingkat Efisiensi Penggunaan Input Penurunan marginal input juga mengimplikasikan telah terjadi efisiensi penggunaan input, sebab dengan output yang sama jumlah input yang dibutuhkan semakin sedikit. Dengan kata lain, efisiensi ini merupakan tingkat penurunan dari marginal input. Karena penurunan marginal input ini terjadi karena efek learning curve.

16 Kombinasi Output Maksimum
Tujuan dari produsen yang ingin memaksimumkan mashlahah bisa diekspresikan menjadi : M = f(X,Y) Sementara itu, keadaan input yang dihadapi oleh produsen diasumsikan konstan sehingga fungsi kendalanya adalah banyaknya input yang besarnya sudah tertentu, yaitu kurva isoinput. Fungsi kendala ini bisa di ekspresikan sebagai berikut ini: I = i(X,Y) Dalam keadaan seperti ini alternatif terbaik yang memberi mashlahah optimum bagi produsen adalah kombinasi B karena kombinasi B tepat berada pada kurva isoinput.

17 L = m(X,Y) + λ[ I – i(X,Y)] (7.8) ƏL/ƏX = m’(X) – λi’ (X) = 0 (7.9)
Untuk memperoleh nilai mashlahah yng maksimum, maka fungsi tujuan dan fungsi kendala perlu dipadukan dalam satu fungsi langrangian berikut ini: L = m(X,Y) + λ[ I – i(X,Y)] (7.8) ƏL/ƏX = m’(X) – λi’ (X) = 0 (7.9) ƏL/ƏY = m’(Y) – λi’ (Y) = 0 (7.10) ƏL/Əλ = I – i(X,Y) = 0 (7.11) Persamaan (7.9) dan persamaan (7.10) bisa ditulis kembali menjadi : m’(X)/i’(X) = λ (7.12) m’(Y)/i’(Y) = λ (7.13) menyamakan persamaan (7.12) dan persamaan (7.13) didapat : m’(X)/i’(X) = m’(Y)/i’(Y) (7.14) m’(X)/m’(Y) = i’(X)/i’(Y) (7.15) Berdasar definisi tersebut bisa diberikan penafsiran terhadap persamaan (7.15) yaitu bahwasanya jika perusahaan ingin memaksimumkanmashlahah yang mereka peroleh dari kegiatan produksinya, maka kondisi yang harus dipenuhi adalah bahwa dia harus mampu menyamakan nilai rasio mashlahah marginal barang X dan mashlahah marginal barang Y sama dengan rasio input marginal dalam memproduksi barang X dan input marginal dalam memproduksi baranng Y. Inilah optimum mashlahah condition yang harus dipenuhi oleh produsen.

18 F. Produksi dengan Modal Tetap
Fungsi Produksi Fungsi produksi menunjukkan berapa basar output, dengan kandungan berkah tertentu, bisa diproduksi dengan input-input yang disuplai ke dalam proses produksi dan dengan jumlah modal/kapital yang tertentu. Fungsi produksi ini bisa dilihat seperti: Q= T f(K, HK, L, E, M, B.) bisa direduksi, untuk keperluan analisis, menjadi sebagai berikut: Q= T f(K, HK, L, B.) Mengingat bahwa human capital melekat pada tenaga kerja, maka ekspresi di atas bisa ditulis dalam bentuk sebagai berikut: Q = T f(K, L, B) Sedangkan mengingat bahwa berkah melekat pada setiap input yang lain, maka fungsi produksi bisa ditulis menjadi: Q= BT f(BK, BL) B dalam ekpresi di atas menunjukkan adanya kandungan berkah dimasing-masing input. substitusi yang terjadi antara kapital dengan tenaga kerja akan menimbulkan masalah kemanusian, maka masalah seperti ini semestinya tidak terjadi. Pada kondisi ini fungsi produksi akan menjadi BK= y*BL. Hal itu menunjukkan bahwa hubungan antara kapital (K) dan tenaga kerja (L) adalah hubungan yang komplementer yang tidak saling menggantikan satu dengan yang lain.

19 2. Produktivitas Rata-Rata
Produktivitas rata-rata input menunjukkan kemampuan satu unit input tertentu dalam menghasilkan output, secara rata-rata. Berikut ini definisi produktivitas rata-rata: APi= 𝑸 𝑰𝒊 . Peningkatan jumlah tenaga kerja akan meningkatkan ataupun menurunkan nilai produktivitas rata-rata dari tenaga kerja tergantung pada tahap mana produksi berada. Q= f(K, L) Dengan ekspresi di atas, maka bisa diperoleh nilai produktivitas rata-rata kapital sebagai berikut: APl k= 1 𝐾 Q= 1 𝐾 f(K, L) APl L= 1 𝐿 Q = 1 𝐿 f(K, L)

20 3. Marginal Physical Product of Input dalam Islam
Marginal physical product (MPP) adalah kenaikan jumlah output fisik sebagai akibat dari adanya kenaikan salah satu input fisik, sementara jumlah input fisik lainnya adalah konstan. a. Penyebab Berubahnya Marginal Physical Product of Input Derivitive total dari persamaan (7.17) adalah sebagai berikut Dq= 𝜕𝑓 𝜕𝐾 dK+ 𝜕𝑓 𝜕𝐻𝐾 dHK+ 𝜕𝑓 𝜕𝐿 dL+ 𝜕𝑓 𝜕𝐸 dE+ 𝜕𝑓 𝜕𝑀 dM+ 𝜕𝑓 𝜕𝐵 Db Anggap hanya tenaga kerja saja yang mengalami perubahan sementara yang lain jumlahnya tetap. Dengan situasi yang seperti ini maka ekspresi di atas akan menjadi: dQ= 𝜕𝑓 𝜕𝐿 dL 𝑑𝑄 𝑑𝐾 = 𝜕𝑓 𝜕𝐿 Dengan cara yang sama kita bisa memperoleh ekspresi dari nilai produk fisik marginal sebagai berikut: 𝑑𝑄 𝑑𝐾 = 𝜕𝑓 𝜕𝐾 𝑑𝑄 𝑑𝐻𝐾 = 𝜕𝑓 𝜕𝐻𝐾 Ekspresi dalam persamaan di atas menunjukkan nilai produk marginal fisik dari tenaga kerja, kapital, human capital, energi, dan material yang nyata-nyata diperoleh dengan cara menungkatkan jumlah masing-masing input dan membiarkan jumlah input yang lain tetap konstan.

21 B. Penurunan Marginal Physical Product
Nilai produk marginal fisik dari suatu input akan mengalami penurunan sebagai akibat dari penambahan jumlah input tersebut ke dalam produksi. Munculnya waktu menunggu seorang tenaga kerja ketika bekerja akan menyebabkan jumlah output fisik marginal menurun. Inilah yang menjadi latar belakang menurunnya nilai produk marginal fisik. Hal ini bisa ditunjukkan melalui ekspresi berikut: 𝜕𝑄 𝜕𝐼 >0

22 C. Hubungan antara Produktivitas Rata-rata dan Produktivitas Marginal
penurunan jumlah produk marginal fisik dari tenaga kerja sebagai akibat dari penambahan tenaga kerja justru meningkatkan produktivitas rata-rata dari modal. Nilai produktivitas rata-rata kapital sebagai berikut: AP1 K = 1 𝐾 Q = 1 𝐾 f (K, L)

23 Jika jumlah tenaga kerja ditambah sebanyak dL menjadi L’ , maka output akan bertambah sebanyak dQ menjadi Q’. Padahal pertambahan Q sebanyak dQ bisa dilihat melalui cara lain yaitu: dQ = 𝜕𝑓 𝜕𝐾 dK + 𝜕𝑓 𝜕𝐿 dL dalam kasus ini tenaga kerja bertambah sementara jumlah kapital dikekang untuk tidak bertambah (dK = 0) sehingga menjadi: dQ= 𝜕𝑓 𝜕𝐿 dL dengan menggunakan persamaan di atas kiita bisa mendapatkan nilai Q’ Q’ = Q + dQ Q’ = Q + 𝜕𝑓 𝜕𝐿 dL Di sini menunjukkan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja di satu pihak, menurunkan nilai produk marginal fiisik dari tenaga kerja, tetapi pihak lain, justru meningkatkan nilai produktivitas rata-rata kapital

24 Sekarang akan dilihat lebih jauh lbagaimana dampak dari penambahan jumlah tenaga kerja pada nilai produktivitas rata-rata tenaga kerja sendiri. Nilai produktivitas rata-rata kapital adalah sebagai berikut: AP1 K = 1 𝐾 Q = 1 𝐾 f (K, L) AP1 L = 1 𝐿 Q = 1 𝐿 f (K, L) Sekarang kita telusuri akibat yang ditimbulkan dari peningkatan tenaga kerja pada nilai produktivitas rata-rata tenaga kerja. Hal ini bisa dilihat pada pemaparan berikut ini: 𝑑 𝑑𝐿 APL = 1 𝐿 𝑓𝐿 𝐾, 𝐿 − 𝑓 (𝐾, 𝐿 ) 𝐿 𝑑 𝑑𝐿 APL = 1 𝐿 ( fL (K, L) –APL ) Dari ekspresi persamaan di atas terlihat bahwa setiap kenaikan dari tenaga kerja satu unit akan menambah nilai produk sebesar nilai produk marginal fisik tenaga kerja. Namun, kenaikan tersebut berjalan dengan tingkat kenaikan yang menurun. Di lain pihak kenaikan jumlah tenaga kerja menunjukkan bahwa prilaku dari nilai produktivitas rata-rata input akan mengalami kenaikan pada awalnya dan kemudian akan mengalami penurunan ketika tambahan yang dihasilkan oleh nilai produk marginal fiisk sudah tidak mampu lagi mengkompensasi penurunan yang disebabkan oleh penurunan nilai produktivitas rata- rata dari input yang bersangkutan.


Download ppt "Teori dan Analisis Produksi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google