Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ALSIN BUDIDAYA DAN PASCAPANEN MENDUKUNG UPSUS CABAI DAN BAWANG MERAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ALSIN BUDIDAYA DAN PASCAPANEN MENDUKUNG UPSUS CABAI DAN BAWANG MERAH"— Transcript presentasi:

1 ALSIN BUDIDAYA DAN PASCAPANEN MENDUKUNG UPSUS CABAI DAN BAWANG MERAH
oleh: Dr. Astu Unadi, M.Eng. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong

2 PENDAHULUAN Komoditas hortikultura prioritas Cabai dan bawang merah
Memerlukan banyak tenaga kerja  waktu dan biaya tinggi untuk: Penyiapan lahan Pembibitan Penanaman Peyiangan Penyiraman Panen dan penanganan hasil Pengeringan penjemuran bawang merah 4-7 hari

3 Persyaratan lain untuk Budidaya Cabe dan Bawang :
Baik ditanam saat hujan sedikit  air terbatas Waktu terbatas Suhu udara tinggi

4 ALSIN UNTUK BUDIDAYA CABAI DAN BAWANG MERAH
Pengolahan Lahan Penyiapan bibit Pemeliharaan tanaman (penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama) Irigasi/Fertigasi( irigasi Tetes, Sprinkler)  lahan terbuka atau screen house/greenhouse Penanganan Pasca Panen Pengolahan Hasil Pertanian

5 Penyiapan Lahan Untuk Cabai dan Bawang Merah
Guludan dan Bedengan Umumnya menggunakan tenaga manusia Untuk mekanisasi diperlukan traktor berukuran kecil yang manuvernya tinggi dan ringan dilengkapi dengan: Bajak singkal Rotary Ridger Mulch layer

6 ALSIN PENGOLAHAN TANAH UNTUK
CABAI DAN BAWANG MERAH Traktor R2 dengan motor disel 8.5 hp untuk petakan yang agak luas Traktor R2 dengan motor bensin 6.5 hp untuk petakan yang sempit

7 Alsin Pengolah tanah dan Pembuat Alur (Ridger)
Fungsi dan Keunggulan : Mengolah tanah dan membuat alur (guludan) untuk tanaman pangan dan hortikultura Ditarik dengan traktor roda dua yang dilengkapi dengan rotary; Tidak merubah konstruksi traktor Kedalaman dapat diatur Spesifikasi : Tipe : Mengolah dan membuat alur dua arah Penarik  :  Traktor roda dua dilengkapi dengan rotary Bobot     :   15 kg Lebar Kerja         :   40 cm Kapasitas Kerja Teoritis     :   10 jam/Ha

8 ALSIN PENGOLAHAN TANAH UNTUK CABAI DAN BAWANG MERAH
Mesin pengolahan tanah yang berfungsi juga untuk menggulut dan membuat parit dengan motor penggerak berbahan bakar bensin 6.5 hp untuk hortikultura

9 ALSIN PERBIBITAN SAYURAN
Mesin perbibitan : menyiapkan bibit dalam tray secara otomatis untuk berbagai ukuran benih Industri nursary hortikutura Screen house untuk sayur daun

10 SCREEN HOUSE / GREEN HOUSE
Konsep PHT Ventilasi alami Konstruksi Rangka : Pipa Galvanis Net/Plastik (Anti-UV) Umur pakai: Rangka: > 15 Thn Net/Plastik: 3 – 5 Thn Cost :Rp. 375 rb/m2

11 TROPICAL SCREEN HOUSE Fungsi dan Keunggulan:
Sebagai rumah tanaman untuk buddaya hortikultura Menjaga kualitas hasil tanaman hortikultura lebih baik. Mencegah serangan hama dan penyakit tanaman Memperpanjang umur produksi hortikultura. Spesifikasi: Tipe : Rumah tanaman ventilasi alami Dimensi : P (21 m) x L (8 m) x T (6,5 m) Tinggi ruang tanam: 4 m Penutup atap : Plastik UV 0,2 mm, Ventilasi : Screen ukuran 35 mesh Beda suhu : 1 – 5 ºC (rata-rata 2,5 C)

12 IRIGASI UNTUK BUDIDAYA CABAI DAN BAWANG MEAH
Menurut cara pengalirannya: Saluran terbuka (open channel) Jaringan pipa (pipe network) Menurut cara distribusi di lahan: Irigasi permukaan Irigasi curah Irigasi tetes ALSINTAN YG DIPERLUKAN: Penampung air Pompa Pipa irigasi dan kelengkapanya

13 POMPA IRIGASI UNTUK CABAI DAN BAWANG MERAH
Pompa centrifugal terpisah dengan motor penggeraknya (Indirect shaft) Pompa centrifugal dengan motor penggerak satu poros (Direct shaft)

14 POMPANISASI UNTUK IRIGASI

15 SISTEM IRIGASI MIKRO Irigasi mikro merupakan salah satu strategi yang bersifat sepadan antara jumlah air yang tersedia, tipe iklim dan jenis tanamannya Irigasi yang diterapkan harus mengacu kepada konsep rasionalitas dalam hal tepat jumlah, saat pemberian, lama pemberian dan ketepatan penjatuhan airnya di daerah perakaran tanaman Strategi : (1) meningkatkan efisiensi irigasi 30 – 40%); (2) pembuatan dan pemanfaatan field water harvesting pada lahan berskala sempit; (3) mengubah paradigma nilai produktivitas lahan dari hasil (produk komoditi) per satuan luas lahan menjadi hasil per satuan volume air yang digunakan; (4) mengubah cara irigasi dari genangan menjadi intermitten, semprot maupun tetes

16 SISTEM IRIGASI MIKRO Efisiensi dan efektivitas (hemat) air
Efisiensi biaya dan tenaga pengairan Lebih efisien bila diaplikasikan dengan pupuk (fertigasi) Sesuai dengan kebutuhan air tanaman Jaminan produksi (yield)

17 SISTEM IRIGASI MIKRO Irigasi mikro merupakan salah satu strategi yang bersifat sepadan antara jumlah air yang tersedia, tipe iklim dan jenis tanamannya Irigasi yang diterapkan harus mengacu kepada konsep rasionalitas dalam hal tepat jumlah, saat pemberian, lama pemberian dan ketepatan penjatuhan airnya di daerah perakaran tanaman Strategi : (1) meningkatkan efisiensi irigasi 30 – 40%); (2) pembuatan dan pemanfaatan field water harvesting pada lahan berskala sempit; (3) mengubah paradigma nilai produktivitas lahan dari hasil (produk komoditi) per satuan luas lahan menjadi hasil per satuan volume air yang digunakan; (4) mengubah cara irigasi dari genangan menjadi intermitten, semprot maupun tetes

18 SISTEM IRIGASI MIKRO Efisiensi dan efektivitas (hemat) air
Efisiensi biaya dan tenaga pengairan Lebih efisien bila diaplikasikan dengan pupuk (fertigasi) Sesuai dengan kebutuhan air tanaman Jaminan produksi (yield)

19 IRIGASI TETES Irigasi tetes: suatu sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah melalui suatu pemancar (emiter / dripper) Debit kecil dan konstan serta tekanan rendah. Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah, dan jenis tanaman

20 SKEMA IRIGASI TETES

21 Gambar sistem irigasi tetes (drip irrigation)
21

22 KOMPONEN IRIGASI TETES
Hozelock 4 LPH Adjustable dripper 8 ways multi dripper 1 GPH dripper Elbows Drip tube / drip pipe Pressure regulator Water flow meter Filter Pressure gage

23 APLIKASI IRIGASI TETES PADA TANAMAN CABAI

24 IRIGASI TETES PADA TANAMAN BAWANG MERAH

25 ONION WITH DRIP FERTIGATION

26

27 ALSIN FERTIGASI Harga prototipe: Rp.15 jt (2007)
Fungsi: mencampur pupuk dengan air irigasi sekaligus untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Harga prototipe: Rp.15 jt (2007)

28 Alsin Fertigasi Untuk Tan Hortikultura
Sistem Pencampuran Pupuk : Injection Sumber Tenaga : Listrik 220 V AC, 50 Hz, 5 A. Kapasitas tangki pencampur : 100 liter/menit Pompa air : 0,5 HP Tekanan pompa : 2 bar Pengontrol dosis pupuk : Sensor EC Pengontrol lengas tanah : Sensor Gypsum Block Luas optimal lahan manggis : 3000 m2 (50 x 60 m) Kegunaan : untuk mencampur pupuk dengan air irigasi secara otomatis dan mendistribusikannya ke tanaman.

29 Alat untuk Fertigasi Greenhouse Spesifikasi :
Fungsi dan Keunggulan : Untuk melaksanakan pemupukan dan pengairan dalam satu waktu dengan jumlah dan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mudah dalam perawatan karena menggunakan bahan non-korosif, Mudah pengoperasiannya, dan mempunyai presisi (akurasi) cukup tinggi Dapat menurunkan biaya pemupukan dan irrigasi maupun jumlah tenaga kerja yang digunakan. Pengoperasian : Sistem kontrol dinamis, adjustable & otomatis,Mudah dioperasikan, Relatif murah (investasi) yaitu sekitar Rp. 15 juta dibanding dengan produk sejenis dari luar negeri yang harganya berkisar antara Rp. 45 – 60 juta per unit. Alat untuk Fertigasi Greenhouse Spesifikasi : Nama : Mesin fertigasi untuk greenhouse, Model / Tipe : Fertimix AFH 2006, Dimensi : Lebar 1000 mm × Panjang 1000 mm × Tinggi 1200 mm, Berat: < 30 kg (bersifat portabel dan mudah dipindahkan), Sumber tenaga : Listrik 220 V AC – 50 Hz, 16 A, Kapasitas : Debit penyaluran 4 m3/h Tekanan pompa : 2 bar, Kemampuan : Dapat mencampur 2 macam pupuk cair sekaligus, Pengaturan dosis : Sensor EC, Pengaturan asam/ basa : Sensor pH, Kisaran setting : EC : 0.3 – 4 S/cm dan pH: 5 – 8, Bahan/ Material : Non-korosif stainless steel, PVC: tidak korosif, non-reaction dan aman bagi bahan kimia, Aplikasi : Dapat digunakan untuk single/ multispan greenhouse Maksimum 6 multispan greenhouse (8 m × 30 m), Dapat juga untuk sistem pertanaman non-greenhouse

30 IRIGASI SUMUR RENTENG (DIY)

31 IRIGASI CURAH (SPRINKLER IRRIGATION)

32 IRIGASI SPRINKLER - DEMPLOT DI LAMPUNG (2007)

33 Mesin Pengering Tipe Lorong
Fungsi dan Keunggulan Mengeringkan produk hortikultura yang sudah dirajang shg menjadi KA aman disimpan Kadar air seragam Pengeringan semi kontinyu Hemat energi & mudah dioperasikan Spesifikasi Tipe : Lorong (Tunnel) Dimensi : 6 m x 1 m x 1,65 m Jumlah rak : 15 rak/ troli Penghembus : Axial blower 18” (2800 rpm) Penggerak : Motor listrik 4 HP Sumber pemanas : LPG (2,6 kg/j) Pengatur suhu : otomatis

34 Mesin pengering tipe lorong

35 Mesin Penepung Cabai Kering
A. Dimensi Unit Keseluruhan Mesin Panjang : 2485 mm Lebar : 690 mm Tinggi : 1150 mm Cyclon : Tinggi : 375 mm Diameter : 260 mm Disk Mill Diameter : 295 mm Tebal : 40 mm

36 Cabai Kering dan Tepung Cabai

37 Paket Mesin Pengolahan Cabai
Berfungsi untuk pengolahan cabai segar menjadi cabai kering atau tepung cabai Mesin pengering lorong, mesin penepung dan mesin pengemas. BAHAN MENTAH IRISAN PENGERING PENEPUNG PENGEMAS HASIL BLEACING

38 Paket Alsin Penanganan Bawang Merah
Penyimpanan bawang merah umumnya dilakukan di ruangan terbuka  Suhu dan RH tidak bervariasi (25-30 oC dan RH %). Akibat susut bobot karena busuk atau keropos mencapai 25% lebih. Bawang yang disimpan umumnya hanya digunakan untuk kebutuhan benih. Lama penyimpanan minimal sekitar 2 bulan. Terjadi fluktuasi harga bawang yang cukup tinggi pada saat musim panen raya dan off season.

39 Alat Pengering dan Penyimpan Bawang Merah (In Store Drying)

40 Penerapan Prototipe Mesin Pengering Bawang Merah di Kalteng
Nama Petani : Sutaji dan Suroto Lokasi : Kec.Tengkiling, Kab. Palangkaraya Penempatan : Bulan Agustus 2014

41 Penataan Bawang di Dalam Ruang Pengering

42 Mesin Pengering Hybrid
7 Tungku pemanas Tungku pembakaran Blower Saluran udara pengering Ruang pengering Rak pengering Vortek Cerobong asap 8 5 6 4 3 1 6 2

43 Deskripsi Mesin Pengering Hybrid
Tipe pengering : Hibrid menggunakan energi panas dari efek “Rumah Kaca” dan tungku kayu bakar. Sistem pemanasan : tidak langsung (indirect heating) menggunakan tungku pemanas yang dilengkapi dg pipa penukar panas (heat exchanger). Ruang pengering berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 x 4 m, dilengkapi dengan satu buah pintu berukuran 80 x 120 cm utk pemasukan dan pengeluaran BM Rangka utama terbuat dari kayu, sedangkan atap dan dinding terbuat dari polycarbonat Blower yang digunakan adlh tipe axial, dg diameter 50 cm yang digerakkan oleh motor listrik 1,5 HP Tungku pemanas berbentuk kotak dilengkapi dengan ruang pembakaran, pipa penukar panas, dan cerobong asap. Bahan bakar yang digunakan adlh kayu Kapasitas alat : 1000 kg bawang basah

44 TERIMA KASIH 44


Download ppt "ALSIN BUDIDAYA DAN PASCAPANEN MENDUKUNG UPSUS CABAI DAN BAWANG MERAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google