Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehtrisna wati Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Oleh Purbianto
2
PENDAHULUAN Penderita yang oleh suatu penyebab
Penderita gawat darurat Penderita yang oleh suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) jika tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal Time saving is life saving = waktu adalah nyawa Tindakan pada menit-menit pertama menentukan hidup atau mati penderita Tindakan yang harus tepat, cepat & cermat
3
Karakteristik Kondisi Kegawat-Daruratan:
Tingkat kegawatan pasien sulit diprediksi Ketebatasan waktu,data & sarana: Pengkajian, diagnosis, dan tindakan Keperawatan diberikan untuk seluruh usia, Tindakan memerlukan kecepatan dan ketepatan yang tinggi Saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan
4
Prinsip Umum AsKep Gadar
Cepat dan tepat: a. Triase, b. Diagnose keperawatan, c. Tindakan keperawatan, d. Evaluasi yang berkelanjutan Pelayanan utama: Penyelamatan hidup dan stabilisasi Monitoring kondisi pasien setiap sesuai kondisi
5
Prinsip Umum AsKep Gadar (Lanjutan....)
Alat kesehatan penyelamat hidup harus selalu siap pakai dan sesuai Jaga keamanan diri perawat dan pasien Informasi dan pendidikan kesehatan: cepat, tepat dan mudah dimengerti Sistem dokumentasi: mudah, cepat, dan tepat digunakan. Tetap menjaga aspek etik dan legal keperawatan
6
Triase Lapangan (Bencana)
Sangat dinamis, tergantung dari keadaan, jumlah korban dan kemampuan penolong. Sangat sulit, kurang sensitif atau spesisifik dan mungkin jauh dari sempurna. Namun, tetap penting untuk menentukan prioritas penanganan dan transportasi (rujukan).
7
SISTEMATIKA DALAM PPGD
Triase Survei primer + resusitasi Survei sekunder Stabilisasi Rujukan / Terapi definitif
8
TRIASE TRIASE Terapi definitif Survei primer dan resusitasi / rujukan
RS. lain Kamar Operasi I C U (Quick Dx. - Quick Rx.) Survei sekunder Stabilisasi
9
TRIASE Cara pemilahan penderita berdasarkan : Kebutuhan terapi
Sumber daya yang tersedia Terapi didasarkan pada kebutuhan : A : Airway B : Breathing C : Circulation D : Disability E : Exposure
10
TRIASE & TRIASE SKENARIO
MUSIBAH MASSAL Jumlah penderita Masalah gawat darurat Tidak melebihi kemampuan RS Melebihi kemampuan RS PRIORITAS PRIORITAS Yang gawat darurat dan multi trauma Kemungkinan survival yang terbesar
11
TRIASE SKENARIO 1. + 1 2. - 3 3. 2 4. 4 5. Dst A B C D E Kasus Airway
Emergency A B C D E Kasus Airway Breathing Circulation Disability Prioritas 1. + 1 2. - 3 3. 2 4. 4 5. Dst
12
KATAGORI TRIASE MERAH darurat, mengancam jiwa KUNING gawat, tdk mengancam jiwa HIJAU tidak gawat, cedera ringan HITAM mati atau sangat parah dan tidak ada harapan hidup.
13
Triase di UGD Di UGD RS, triage dapat dilakukan dengan lebih baik dan spesifik Re-triage diperlukan karena keterbatasan alat/staf/perkembangan kondisi korban dari tempat kejadian.
14
MERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit)
Prioritas Kegawatan MERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit) Masalah A-B-C Kesulitan bernafas, Cedera kepala berat, Cedera tulang belakang, Syok, Kejang Nyeri dada, Cedera multipel Trauma dada/abdomen terbuka, Kelainan persalinan, Perdarahan tidak terkontrol
15
KUNING: Darurat tidak Gawat (waktu respon: 30 menit)
Prioritas Kegawatan… KUNING: Darurat tidak Gawat (waktu respon: 30 menit) Nyeri karena gangguan paru Luka bakar Penurunan kesadaran (GCS > 8) Diare dengan dehidrasi sedang Muntah terus menerus Panas tinggi
16
HIJAU: Tidak gawat tidak darurat Hitam: DOA (death on arrival)
Prioritas Kegawatan… HIJAU: Tidak gawat tidak darurat (waktu respon: 60 menit ) Fraktur tertutup, dislokasi, luka minor, batuk Hitam: DOA (death on arrival) (waktu respon: 120 menit) Meningal
17
Admini- strasi Forensik/ Km Jenazah Hitam Terminal Care Ambulan
Standard Gadar Triase Pra-RS HCU Merah ICU R. Resus. Orange ICCU Admini- strasi PICU/ Perina ReTriase / Triase RS Pasien UGD R. OK IW R. Tindak / Monitor Kuning Kebidanan R.Rawat Dewasa Ambulan lain/ Datang sendiri/ diantar R. Rawat anak Hijau Pulang R. Tunggu 17
18
PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
19
PENGKAJIAN Pengkajian primer A: Airway dengan kontrol servikal B: Breathing dan ventilasi C: Circulation dengan kontrol perdarahan D: Disability E: Exposure
20
TUJUAN MENOLONG PENDERITA DENGAN TRAUMA
Mencegah kematian dan kecacatan Kata Kunci : Waktu
21
Selalu pakai alat proteksi diri
Langkah 1 Selalu pakai alat proteksi diri Sarung tangan Kaca-mata
22
A (AIRWAY) Nilai Airway (assess) Bila ada kelainan atasi
23
Cara menilai Airway : Sadar
Masih dapat berbicara Airway baik Tanpa suara tambahan, seperti Gurgling (bunyi kumur-kumur) Cairan Snoring (mengorok) Lidah Stridor Sumbatan anatomis
24
Cara menilai Airway : Tidak Sadar
Look, listen and feel
25
Obstruksi Jalan nafas Total Partial
26
Obstruksi Jalan nafas Total
Tidak mampu berteriak Tidak ada udara yg dapat masuk ke paru Hanya memegangi leher
27
Pertolongan…. Heimlich manuver
28
Obstruksi Jalan nafas PARTIAL
Mengeluh sesak (pasien sadar) Peningkatan frekuensi pernafasan Retraksi dinding dada Bunyi nafas tambahan
29
Obstruksi Jalan nafas PARTIAL
Cairan (gurgling) fingger swab
30
Membuka Jalan Nafas Head Tild Chin Lift
Lidah (snoring) Membuka Jalan Nafas Head Tild Chin Lift
33
Breathing Nilai Breathing (assess) Oksigenasi
Ventilasi (bila breathing tidak adekuat)
34
Gejala gangguan breathing
Frekuensi pernafasan meningkat Sesak nafas Pucat (sianosis) Look - listen - feel
35
Penanganan 1. Oksigen 2. Memberi bantuan nafas Mulut ke mulut
Mulut ke masker Baging/ Bag Valve Mask (BVM)
37
Frekuensi ventilasi tambahan
Dewasa kali / menit Anak 20 kali / menit Bayi 20 kali / menit
38
C (Circulation) Nilai Circulation (assess) Kompresi jantung luar
Kontrol Perdarahan Perbaikan volume
39
Meraba denyut nadi
40
Frekuensi denyut jantung
Dewasa Anak Bayi Dewasa- tachycardia bila > 100
41
41
42
Tanda syok 1. Gelisah 2. Sering menguap
3. Frekuensi denyut nadi meningkat 4. Denyut nadi lemah/ tidak teraba 5. Akral dingin 6. Kesadaran menurun 7. Frekuensi pernafasan meningkat
43
Terapi Syok Stop perdarahan Perbaikan volume
44
evaluasi Monitor respon tindakan tanda perbaikan perfusi Akral hangat
Nadi lebih besar Kesadaran membaik Pantau produksi urin Dewasa : cc/jam; 0.5 cc / kg BB Anak : 1 cc / kg BB Bayi : 2 cc / kg BB
45
Disability 1. Tingkat kesadaran A = Allert
V = Respon to voice P = Respon to pain u = unresponsive 2. Pupil / tanda lateralisasi lain Ukuran pupil kanan dan kiri Respon pupil terhadap cahaya
46
Exposure 1. Buka pakaian penderita : Pakaian basah hipotermia
Observasi dari ada cedera lain yang mengancam nyawa ? 2. Selimuti penderita : Supaya tidak hipotermia
47
AIRWAY Ada tidaknya sumbatan jalan nafas Distress pernafasan
Kemungkinan fraktur servikal Sumbatan jalan nafas total Pasien sadar : memegang leher, gelisah, sianosis Pasien tidak sadar: tidak terdengar suara nafas dan sianosis
48
Contoh Sumbatan Parsial Jalan Nafas
Tampak kesulitan bernafas Retraksi supra sternal Masih terdengar suara terdengar suara : gaurgling, snoring atau stridor
49
SUMBATAN TOTAL JALAN NAPAS
- TIDAK ADA SUARA NAPAS - ADA KESULITAN BERNAPAS - RETRAKSI INTERKOSTAL - TIDAK DAPAT BERBICARA / BATUK - MEMEGANG LEHER - ADA TANDA-TANDA KEPANIKAN - WAJAH PUCAT, SIANOTIK
50
BREATHING Frekuensi nafas Suara pernafasan
Adanya udara keluar dari jalan nafas Cara pengkajian Look : Lihat pergerakan dada, irama, kedalaman, simetris atau tidak, dyspnea Listen : dengarkan dengan stetoskop Feel : rasakan dengan perkusi dan palpasi
51
CARA PENGKAJIAN Look : apakah kesadaran menurun, gelisah, adanya jejas diatas clavikula, adanya penggunaan otot tambahan Listen : dengan atau tanpa stetoskop apakah suara tambahan Feel : rasakan dengan cara perkusi dan palpasi
52
CIRCULATION Ada tidaknya denyut nadi karotis
Ada tidaknya tanda-tanda syok Adanya tidaknya perdarahan eksternal
53
DISABILITY AVPU Alert – Verbal – Pain – Unresponsive GCS
Eye – Motorik – Verbal Pupil Kemampuan motorik Ada tidak parese dan nilai kekuatan otot
54
PENGKAJIAN SEKUNDER Riwayat penyakit
SAMPLE (Sign and Symptoms, Allergy, Medication, Past medical history, last meal, event leading) Metode untuk mengkaji nyeri : PQRST Pengkajian Head to toe Psikososial Pemeriksaan penunjang (Lab, Ro, dll)
55
DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan urutan masalah, penyebab, dan data (problem, etiology, symptoms / PES), baik bersifat aktual maupun resiko tinggi. Terkadang di IGD hanya ditulis masalah keperawatan saja Prioritas masalah ditentukan berdasarkan besarnya ancaman terhadap kehidupan klien ataupun berdasarkan dasar/penyebab timbulnya gangguan kebutuhan klien.
56
CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN GAWAT DARURAT
Bersihan jalan nafas tidak efektif Pola nafas tidak efektif Gangguan pertukaran gas Penurunan curah jantung Gangguan perfusi jaringan perifer Gangguan perfusi jaringan serebral Nyeri dada
57
CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN GAWAT DARURAT (Lanjutan...)
Kelebihan volume cairan Kekurangan volume cairan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan Gangguan termoregulasi (hiper dan hipo) Kecemasan/panik Resiko Cedera Kerusakan mobilitas fisik
58
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Observasi, pemantauan/monitor, Tindakan mandiri keperawatan, Kolaborasi Pendidikan kesehatan
59
Contoh Intervensi Keperawatan
MANDIRI : Airway : head tild chin lift, jaw trust, Heimlich manuveur, suction, pasang OPA, NPA Breathing : posisi semifowler, observasi RR, irama, latihan nafas dalam, latihan batuk, bagging, dll Circulation : BHD, monitor TTV, monitor intake output, monitor tetesan infus, menghentikan perdarahan dengan balut tekan, dll
60
Contoh Intervensi Keperawatan
KOLABORASI : Airway : Pemasangan intubasi, krikotirotomi Breathing : terapi oksigen, Nebulizer, dll Circulation : pemberian terapi cairan, pemasangan cateter, dll
61
EVALUASI Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan klien dapat 5 menit, 15 menit, 30 menit, atau 1 jam sesuai dengan kondisi klien/kebutuhan.
62
DOKUMENTASI Tujuan Dokumentasi Keperawatan adalah :
Perangkat asuhan pasien. Komunikasi Dokumen Legal Penelitian Statistik Pendidikan Audit
63
Model Dokumentasi keperawatan di IGD
Prinsip adalah kemudahan dan kecepatan pencatatan dilakukan secara cepat dan tepat.
64
Bentuk Dokumentasi Askep
Grafik/flow sheet : untuk catatan yang berulang-ulang ( TD, BB) Rencana, Catatan keperawatan : sebaiknya chek list/komputerisasi Catatan pengobatan Lembaran untuk pemeriksaan diagnostic/penunjang Laporan kegiatan spesifik Rencana pulang: ( follow up care, rujukan).
65
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.