Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehannisa paryo Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
Kelompok 11 Deni Novriansyah Adsumi11150170000001 Annisa Sholihah11150170000022 Selly Aprilia Alfarani11150170000026 DZIKIR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN YANG BAIK
2
Definisi Dzikir Secara Bahasa berasal dari kalimat ذكر، يذكر، ذكرا yang artinya mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupa atau berdoa kepada Allah DZIKIR Secara istilah mengingat dan menyebut nama dan sifat-sifat Allah, yang dilakukan dalam beberapa perbuatan, antara lain: Bertahlil dan Bertakbir, Bertasbih dan Bertahmid, membaca Al-Quran, berdoa, memohon ampunan Allah, dan shallawat kepada Rasulullah Saw., juga termasuk berdzikir
3
Macam – Macam Dzikir Sayyid Bakri Al-Makki membagi dzikir menjadi dua macam 1. 1. ذِكْرُالْجَهْرِ (Dzikir Nyata ) : berdzikir dengan menggerakkan bibir, sehingga terlihat bahwa ia mengucapkan dzikir 2. ذِكْرُالْخَفِيِّ (Dzikir Tidak Nyata): berdzikir dengan tidak menggerakkan bibir, sehingga tidak terlihat bahwa ia berdzikir
4
Imam Al-Ghazali membaginya menjadi empat macam : 1. ذِكْرُاللِّسَانِ فَقَطْ : dzikir lisan yang tidak diikuti oleh kehadiran hati 2. ذِكْرُالْقَلْبِ مَعَ اللِّسَانِ تَكَلُّفًا : dzikir lisan yang cenderung dipaksakan 3. اِسْتِيْلاَءُالْمَذْكُوْرُعَلَى الْقَلْبِ وَاسْتِغْرَاقُهُ بِهِ : dzikir hati yang diikuti oleh dzikir lisan yang dilakukan dengan kesadaran sendiri 4. ذِكْرُالْقَلْبِ طَبْعًاوَحُضُوْرُهُ مَعَ اللِّسَانِ مِنْ غَيْرِتَكَلُّفٍ. : dzikir yang sudah menyatu dengan hati, sehingga perbuatan hati itu selalu berbentuk dzikir
5
Cara Berdzikir Menurut Sunah Rasulullah SAW 1.Hukum Menghitung Tasbih dengan Anak Jari Ibnu Umar ra. Berkata : رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَعْقِدُالتَّسْبِيْحَ بِيَمِيْنِهِ “Saya melihat Rasulullah menyimpulkan (menghitung) tasbihnya dengan tangan kanannya.” Yasirah ra. Berkata : “Nabi SAW. berkata “Hendaklah kamu tetap membaca tasbih, tahlil, dan taqdis dan janganlah kamu melalaikannya. Jika kamu lalai, Tuhanpun lalai dari memberikan rahmat kepadamu dan simpulah (hitunglah) bacaan mu itu dengan anak jari, karena anak-anak jari itu bertanggung jawab tentang apa yang dikerjakannya.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
6
2. Berzikir & Berdoa Dengan Merendah Diri Serta Dengan Suara Yang Perlahan “ Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu, dengan merendah diri serta dengan perasaan takut (melanggar perintahNya), dan dengan tidak pula mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang dan janganlah engkau menjadi dari orang-orang yang lalai. Sesungguhnya mereka (malaikat) Yang ada di sisi Tuhanmu tidak bersikap angkuh (ingkar) daripada beribadat kepadaNya, dan mereka pula bertasbih bagiNya, dan kepadaNyalah jua mereka sujud. (al- A’raaf 7: 205-206)
7
Dampak Dzikir Terhadap Perbaikan Diri 1.Dia akan disebut dan diingat, dipuji dan dicintai Allah SWT 2.Allah menjadi wakilnya dalam menangani urusannya 3.Allah akan menjadi teman yang menghiburnya 4.Memiliki harga diri sehingga tidak merasa butuh kepada siapapun selain Allah 5.Memiliki semangat yang kuat, kaya hati, dan lapang dada 6.Memiliki cahaya kalbu yang menerangi guna meraih pengetahuan dan hikmah 7.Memiliki wibawa yang mengesankan 8.Meraih mawaddah/ kecintaan pihak lain 9.Keberkahan dalam jiwa, ucapan, perbuatan, pakaian, bahkan tempat melangkah dan duduk 10.Pengabulan do’a DUNIA Menurut Imam Al Ghazali
8
1.Kemudahan menghadapi sakarat al- maut 2.Pemantapan dalam ma’rifat dan iman 3.Penenangan malaikat saat menghadapi kematian, tanpa rasa takut dan sedih 4.Rasa aman menghadapi pertanyaan malaikat di kubur 5.Pelapangan kubur 6.Kemudahan dalam hisab/perhitungan 7.Berat/berbobotnya timbangan amal 8.Kekekalan di syurga 9.Meraih ridho-Nya 10.Memandang wajah-Nya AKHIRAT
9
Pengalaman Rasulullah, Sahabat, Dan Ulama Salaf Dalam Hal Dzikir Dalam hadits shohihnya, dari Yusuf Al- Kaorani : Sesungguhnya Saydina Ali ra. Telah bertanya pada Nabi SAW: “Wahai Rasulullah, tunjukanlah kepada ku macam-macam Thoriqot (jalan) yang paling dekat menuju Allah dan yang paling mudah bagi hamba-hambanya dan yang paling utama disisi Allah”, maka Nabi SAW menjawab : “Wajiblah atas kamu mendawamkan dzikrullah.” Syadina Ali ra. Bertanya lagi : “Bagaimana cara berdzikirnya Ya Rasulullah?” Maka Nabi menjawab: “Pejamkan kedua matamu, dan dengarkan (ucapan) dari ku tiga kali, kemudian ucapkan olehmu tiga kali, dan aku akan mendengarkannya.” Maka Nabi SAW mengucapka Laa ilaaha illallah tiga kali sambil memejamkan kedua matanya dan mengeraskan suaranya sedangkan syadian Ali ra. Mengucapkan Laa ilaaha illah tiga kali, dan Nabi SAW mendengarkannya.” (Hadits dengan sanad shohih, dalam kitab jami’ul ushul Auliya)
10
Kaum sufi telah menggunakan dzikr jali atau “dzikir keras”, dan dzikr khafi atau “dzikir diam.” Para syaikh ini adalah pemuka dalam berbagai silsilah atau thariqah (tarekat dan jalan sufi). Dzikir-dzikir itu memberikan santapan bagi jiwanya yang lapar, menenangkan jiwanya yang resah, dan melahirkan kebahagiaan dalam hatinya yang risau. Ia terjerembab dalam cengkereman hawa nafsunya dan, ketika lalai tidak mengingat Allah biasanya terperangkap dalam jebakan, namun tidak mengetahuinya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.