Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehdony abrianto donce Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
NAMA : DONY ABRIANTO NIM : 2013440025
2
Pati sagu basah merupakan hasil ekstraksi dari empulur sagu yang dapat diolah menjadi pati kering Melalui proses pengeringan. Untuk meningkatkan produksi dan kualitas maka perlu adanya alat pengolahan, khususnya pengering pati sagu basah menjadi pati sagu kering yaitu dengan alat Cross Flow Fluidized Bed (CFFB) bertenaga surya dan biomassa
3
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat pengering CFFB bertenaga surya dan bio massa dengan kapasitas 50-100 kg. Prinsip kerja dari alat berdasarkan Gambar 1 dan 2 yaitu :
5
Perbedaan yang terjadi : 1.kadar lemak pati sagu yang dikeringkan dengan cffb lebih rendah 2. Waktu pengeringan dengan alat cffb hanya 3 jam untuk mencapai kadar air 13,42 % dengan suhu dalam ruang pengeringan 57-60˚C, sedangkan untuk alat konvensional membutuhkan waktu 38 jam untuk mencapai kadar air 13,69% dengan suhu 31˚C
7
1. kadar amilosa patisagu yang dikeringkan menggunakan alat pengering CFFB bertenaga surya dan biomassa lebih tinggi dibandingkn pati sagu yang dikeringkan secara konvensional 2. Suhu gelatinisasi pati sagu yang dikeringkan menggunakan alat pengering CFFB lebih tinggi dan mempunyai kisaran lebih luas dibandingkan pati sagu yang dikeringkan secara konvensional 3. Daya Pengembangan Pati (SwellingPower) dan Kelarutan pati sagu yang dikeringkan Menggunakan alat pengering CFFB lebih rendah Dibandingkan pati sagu yang dikeringkan secara konvensional
8
Pati sagu menggunakan alat pengering cffb mampu mempertahankan komposisi kimia dan memperbaiki sifat fisikokimia pati sagu kering, sehingga kualitas pati yang dikeringkan dengan alat tersebut sanga tbaik
9
1. AOAC (Association of Official Agricultural Chemists), (1999), Official Methods of Analysis of AOAC International, Arlington, Virginia. USA 2. Apriyantono,A., Fardiaz, D., Puspitasari, N., Sedarwati,dan Budiyanto,S., (1989), Analisis Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 3. PAU-Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia 4. Haryanto, B. danPangloli, P., (1992), Potensi dan PemanfaatanSagu,Kanisius, Jogjakarta.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.