Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3"— Transcript presentasi:

1 TEKNIK PENGATURAN http://www.mercubuana.ac.id MODUL KE-3
DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc L OG O UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU 2006

2 sehingga yang akan diperoleh adalah :
Pada regulator, efek gangguan ini perlu dikompensir agar harga keluaran tetap sama dengan masukan. Dari persamaan di atas, berarti: r(t ) c(t ) u ≈ 0 sehingga yang akan diperoleh adalah : r(t) – c(t) ≈ 0 atau r(t) yaitu masukan = keluaran.  Karekteristik Sistem Pengaturan Otomatis, seperti telah dijelaskan sebelumnya, suatu sistem pengaturan adalah otomatis jika sistem tersebut merupakan jaringan tertutup dan cara pengaturan variable dilakukan oleh peralatan elektris, pneumatik, mekanis maupun kombinasinya. Berdasarkan pada hal tersebut, beberapa karakteristik penting dari sistem pengaturan otomatis adalah sebagai berikut : a. Merupakan sistem dinamis berubah terhadap waktu, yang dapat berbentuk linier maupun non linier. Secara matematis kondisi ini dinyatakan oleh persamaan-persamaan yang berubah terhadap waktu, misalnya persamaan diferensial linier dan tidak linier. b. Mempunyai sifat menerima informasi, memprosesnya, mengolahnya dan kemudian mengembangkannya. c. Seluruh komponen / unit yang membentuk sistem pengaturan ini akan saling mempengaruhi (berinteraksi). d. Mempunyai sifat mengembalikan sinyal ke bagian masukan (feedback) dan ini digunakan untuk memperbaiki sifat sistem. e. Karena adanya pengembalian sinyal ini (umpan balik) maka pada sistem pengaturan otomatis selalu terjadi masalah stabilisasi.  Contoh Aplikasi Sistem Pengaturan Otomatik, banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari baik pemakaian langsung maupun tidak langsung. Aplikasi dari sistem pengaturan ini dapat dikelompokkan, sebagai berikut : a. Pengaturan proses, temperatur, aliran, tekanan, permukaan cairan, viskositas dan lain-lain. Misalnya pada industri kimia, makanan, tekstil, pengilangan dan lain-lain. b. Pembangkit tenaga listrik, dilakukan pengaturan distribusi tenaga. c. Pengaturan numerik, pengaturan operasi yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses yang berulang-ulang. Misalnya: pengeboran, pembuatan lubang, tekstil, pengelasan, dan lain-lain.

3 b. Masukan acuan ( R ), sinyal actual yang masuk ke dalam sistem pengaturan.
Sinyal ini diperoleh dengan menyetel harga v melalui Gv (selector switch) sehingga dapat dipakai dalam sistem pengaturan. c. Keluaran yang diatur ( C ), merupakan harga (nilai) yang akan dipertahankan bagi perubahan yang diatur, dan merupakan harga yang ditunjukkan pencatat. d. Perubahan yang dimanipulasi (m), sinyal yang keluar dari elemen pdan berfungsi sebagai sinyal pengatur tanpa adanya gangguan, U. e. Sinyal umpan balik (b), sinyal yang merupakan fungsi dari keluaran yang dicatat oleh alat pencatat. f. Kesalahan (e), adalah selisih antara sinyal acuan ( R ) dan (b). Sinyal ini adalah sinyal yang dimasukkan ke elemen pengatur G1 dan harganya diinginkan sekecil mungkin. Sinyal (e) ini menggerakkan unit pengatur untuk menghasilkan keluaran pada suatu harga yang diinginkan. g. Sinyal gangguan, U, merupakan sinyal tambahan yang tidak diinginkan, cenderung mengakibatkan harga (c ) berada dengan masukan ( r ) (distel). Disebabkan oleh perubahan beban sistem, misalnya lingkungan, getaran, dan lain-lain.  Elemen Pengatur Dalam Praktek, dalam kehidupan sehari-hari dikenal berbagai jenis sistem pengatur, elektris, termis, pneumatik/hidraulis atau kombinasinya, yang pada dasarnya dapat dibuat dalam bentuk diagram seperti terlihat pada Gambar 3.1. Contoh konfigurasi fisis sistem ini pada Gambar 3.2. (Penjelasan Tatap Muka) Gambar 3.2. Elemen-elemen Sistem Pengaturan Dalam Praktek Dimana, - Beban adalah sistem fisis yang akan diatur (mekanis, elektris, termis, hidraulik, atau pneumatik). alat pengatur merupakan peralatan untuk mengatur beban (sistem) yang dapat digabung dengan penguat. Respons adalah output yang diperoleh dari alat pencatat. Elemen umpan balik menunjukkan atau mengembalikan hasil pencatatan ke dektetor sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (distel) Error dektetor (alat deteksi kesalahan), menunjukkan selisih antara input dan respons melalui umpan balik.


Download ppt "TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google