Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KERANGKA TEORITIS
2
DEFINISI TEORI PERBEDAAN PARADIGMA PENELITIAN
DAPAT DILIHAT PADA 2 ASPEK : 1. POSISI DAN PERAN TEORI 2. CARA PANDANG TERHADAP FENOMENA MEMPUNYAI IMPLIKASI PADA PERBEDAAN DALAM PERUMUSAN DEFINISI TEORI
3
POSISI DAN PERAN TEORI ( PENTING DALAM PENELITIAN KUANTITATIF ) ………..PERLU PAHAM DEFINISI TEORI YANG MENJELASKAN MENGENAI ELEMEN-ELEMEN DAN FUNGSI TEORI
4
MENURUT KERLINGER : TEORI :
MERUPAKAN SUATU KUMPULAN CONSTRUCT ATAU KONSEPDEFINISI ( DEFINITION) DAN PROPOSISI ( PROPOTITION) YANG MENGGAMBARKAN FENOMENA SECARA SISTEMATIS MELALUI PENENTUAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DENGAN TUJUAN UNTUK MENJELASKAN (MEMPREDIKSI) FENOMENA ALAM
5
Kinney, Jr (1986) Pengenalan RKPS Kepada Mahasiswa Teori menurpakan kumpulan dari konsep, definisi dan preposisi-preposisi yang sitematis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Teori menyediakan penjelasan tentatif tentang hubungan fakta-fakta secara umum
6
Kinney Jr (1986) Riset empiris melibatkan teori, hipotesis dan Fakta.
Teori dan hipotesisi merupakan dua hal yang berbeda tetapi berhubungan. Riset yang bersifat pengujian (konfirmatori) teori teori , penjelasan logis dan hasil-hasil riset sebelumnya digunakan untuk membangun hipotesis
7
Pada riset yang akan membangun teori, hipotesis yang sudah diuji dan tebukti dan konsisten dari waktu ke Waktu maupun dari pengujian ke pengujian hipotesis menjadi teori yang baru. Teori ini akan bertahan sampai teori yang lain menggesernya.
8
DEFINISI TEORI MENGUNGKAP 3 HAL POKOK :
ELEMEN TEORI TERDIRI ATAS : CONSTRUCT, KONSEP, DEFINISI, DAN PROPOSISI ELEMEN-ELEMEN TEORI MEMBERIKAN GAMBARAN SISTEMATIS MENGENAI FENOMENA MELALUI PENENTUAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL TUJUAN TEORI ADALAH UNTUK MENJELASKAN DAN MEMPREDIKSI FENOMENA ALAM
9
KONSEP- CONSTRUCT KONSEP DAN CONSTRUCT MUDAH DIKACAUKAN …… KEDUANYA MEMILIKI PENGERTIAN YANG MIRIP CONSTRUCT MENURUT KAMUS = KONSEP KONSEP DAN CONSTRUCT UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAPAT DIBEDAKAN
10
KONSEP- CONSTRUCT KONSEP ATAU CONSTRUCT PENELITIAN : MERUPAKAN DASAR PEMIKIRAN PENELITI YANG KEMUDIAN DIKOMUNIKASIKAN KEPADA ORANG LAIN KONSEP ATAU CONSTRUCT PERLU DIRUMUSKAN AGAR DAPAT DIMENGERTI OLEH ORANG LAIN DAN MEMUNGKINKAN UNTUK DIREPLIKASI / DIEKSTENSI OLEH PENELITI YANG LAINNYA
11
Contoh PENELITIAN YANG MENGUJI
“APAKAH KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA” AGAR DAPAT DINYATAKAN DALAM RUMUSAN MASALAH PENELITIAN YANG JELAS ( TIDAK AMBIGUITAS) DAN HIPOTESIS YANG DAPAT DIUJI MELALUI PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
12
KONSEP- CONSTRUCT PERLU KEJELASAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN :
KEMAMPUAN KOMUNIKASI PRESTASI AKADEMIK YANG MANA MAHASISWA YANG MANA PERTANYAAN TERSEBUT BERKAITAN DENGAN KONSEP DAN CONSTRUCT PENELITIAN
13
KONSEP MENGEKSPRESIKAN SUATU ABSTRAKSI YANG TERBENTUK MELALU GENERALISASI DARI PENGAMATAN TERHADAP FENOMENA-FENOMENA ABSTRAKSI DARI REALITAS YANG TERSUSUN DENGAMENGKLASIFIKASIKAN FENOMENA- FENOMENA ( OBYEK, KEJADIAN, ATRIBUT ATAU PROSES) YANG MEMILIKI KESAMAAN KARAKTERISTIK
14
PRESTASI AKADEMIK ADALAH KONSEP
MENGEKSPRESIKAN ABSTRAKSI DARI KEMAMPUAN BELAJAR MAHASISWA ANTARA LAIN DALAM : MENGERJAKAN MATEMATIKA EKONOMI, MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN, MEMBUAT BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BOBOT ADALAH KONSEP MENYATAKAN ABSTRAKSI DARI SUATU BENDA YANG MEMPUNYAI KARAKTERISTIK BERAT ATAU RINGAN
15
YANG DIABSTRAKSIKAN DAPAT DIIDENTIFIKASIKAN
KONSEP MEMPUNYAI TINGKAT ABSTRAKSI YANG BERSIFAT PROGRESIF TERGANTUNG MUDAH TIDAKNYA FENOMENA-FENOMENA YANG DIABSTRAKSIKAN DAPAT DIIDENTIFIKASIKAN AKTIVA TETAP : TANAH, GEDUNG, PERALATAN DAN KENDARAAN …. KONSEP- KONSEP YANG MUDAH DIIDENTIFIKASI…..KARENA AKTIVA TERSEBUT MEMPUNYAI WUJUD FISIK YANG MUDAH DIAMATI
16
AKTIVA TETAP MERUPAKAN KONSEP
PENGGOLONGAN AKTIVA-AKTIVA YANG MEMPUNYAI KARAKTERISTIK : DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN MEMPUNYAI UMUR EKONOMIS LEBIH DARI 1 TAHUN DIGUNAKAN DALAM OPERASI PERUSAHAAN ( TIDAK UNTUK DIJUAL )
17
KONSEP TANAH DENGAN AKTIVA TETAP MEMPUNYAI PERBEDAAN TINGKAT ABSTRAKSI
MERUPAKAN SALAH SATU JENIS AKTIVA TETAP LEBIH ABSTRAK ATAU LEBIH UMUM (GENERAL) DARI PADA TANAH DAPAT BERUPA AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
18
KONSEP-KONSEP YANG LEBIH ABSTRAK …… CONSTRUCT
KEPUASAN KERJA (JOB SATISFACTION) MOTIVASI KERJA ( JOB MOTIVATION) SIKAP TERHADAP PEKERJAAN ( ATTITUDE TOWARD THE JOB) LEBIH ABSTRAK / LEBIH SULIT DIBAYANGKAN DARI PADA KONSEP TANAH DAN AKTIVA TETAP KONSEP-KONSEP YANG LEBIH ABSTRAK …… CONSTRUCT
19
CONSTRUCT CONSTRUCT SEBENARNYA BUKAN HANYA MERUPAKAN KONSEP-KONSEP YANG LEBIH ABSTRAK MELAINKAN MEMPUNYAI MAKNA TAMBAHAN YANG SENGAJA DIADOPSI UNTUK KEPERLUAN ILMIAH
20
KEPUASAN SEBAGAI KONSEP
MISAL : KEPUASAN SEBAGAI KONSEP SUATU ABSTRAKSI DARI PENGAMATAN TERHADAP FENOMENA PSIKOLOGIS YANG DIRASAKAN OLEH SESEORANG KEPUASAN SEBAGAI CONSTRUCT ABSTRAKSI DARI FENOMENA-FENOMENA YANG DAPAT DIAMATI DARI BANYAK DIMENSI
21
PERASAAN TERSEBUT MERUPAKAN RESPON SESEORANG TERHADAP OBYEK TERTENTU YANG DINYATAKAN DENGAN PERASAAN PUAS ATAU TIDAK PUAS
22
PERNYATAAN PSIKOLOGIS PUAS ATAU TIDAK PUASNYA SESEORANG DAPAT DISEBABKAN OLEH TANGGAPAN SESEORANG TERHADAP BERBAGAI MACAM OBYEK, SALAH SATUNYA ADALAH TERHADAP PEKERJAAN …… CONSTRUCT KEPUASAN KERJA
24
CONSTRUCT KEPUASAN KERJA ABSTRAKSI DARI FENOMENA PSIKOLOGIS SESEORANG TERHADAP PEKERJAAN YANG DAPAT DIAMATI BERDASARKAN PERSEPSI YANG BERSANGKUTAN TERHADAP BERBAGAI DIMENSI LINGKUNGAN PEKERJAAN ANTARA LAIN : 1. TUGAS-TUGAS YANG DIKERJAKAN 2. ATASANNYA 3. REKAN SEKERJA 4. KOMPENSASI PEKERJAAN 5. PROMOSI
25
CONSTRUCT DIGUNAKAN UNTUK
PENELITIAN ILMIAH MELALUI 2 CARA : MENGOPERASIONALKAN CONSTRUCT KE DALAM KONSEP-KONSEP YANG DAPAT DIAMATI DAN DIUKUR MENJADI VARIABEL PENELITIAN MENGHUBUNGKAN CONSTRUCT YANG SATU DENGAN CONSTRUCT YANG LAIN MENJADI KONSTRUKSI TEORI
26
MISAL : INOVATIF DAN KREATIF MERUPAKAN BAGIAN DARI FUNGSI KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA
27
VARIABEL VARIABEL SEGALA SESUATU YANG DAPAT DIBERI BERBAGAI NILAI
TEORI MENGEKPRESIKAN FENOMENA-FENOMENA SECARA SISTEMATIS MELALUI PERNYATAAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL CONSTRUCT ABSTRAKSI DARI FENOMENA-FENOMENA KEHIDUPAN NYATA YANG DIAMATI
28
VARIABEL MERUPAKAN PROKSI ATAU REPRESENTASI DARI CONSTRUCT YANG DAPAT DIUKUR DENGAN BERBAGAI MACAM NILAI MERUPAKAN MEDIATOR ANTARA CONSTRUCT YANG ABSTRAK DENGAN FENOMENA YANG NYATA MEMBERIKAN GAMBARAN YANG LEBIH NYATA MENGENAI FENOMENA-FENOMENA YANG DIGENERALISASI DALAM CONSTRUCT
29
Nilai Variabel Variabel dapat diukur dengan berbagai macam nilai tergantung pada Construct yang diwakilinya. Nilai Variabel dapat berupa angka atau berupa atribut yang menggunakan ukuran atau skal dalam suatu kisaran nilai. Contoh Variabel: Sikap, motivasi, prestasi akademik , absensi
30
Sikap mahasiswa dapat dinilai dengan positif dan negatif.
Motivasi belajar mahaisswa dapat dinilai tinggi, sedang, kurang. Prestasi akademik Mahasiswa dapat dinilai dengan keterangan sangat memuaskan, memuaskan, cukup, kurang. Absensi dapat dinilai dari angka nol sampai dengan jumlah tertentu.
32
TIPE-TIPE VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN BEBERAPA PENDEKATAN : 1. BERDASARKAN FUNGSI VARIABEL: VARIABEL INDEPENDEN, VARIABEL DEPENDEN VARIABEL MODERATING, VARIABEL INTERVENING 2. BERDASARKAN SKALA NILAI VARIABEL : VARIABEL KONTINU, VARIABEL KATEGORIS 3. BERDASARKAN PERLAKUAN TERHADAP VARIABEL: VARIABEL AKTIF DAN VARIABEL ATRIBUT
33
VARIABEL INDEPENDEN TIPE VARIABEL YANG MENJELASKAN ATAU MEMPENGARUHI VARIABEL YANG LAIN DINAMAKAN PULA DENGAN VARIABEL YANG DIDUGA SEBAGAI SEBAB (PRESUME CAUSE VARIABLE) DARI VARIABEL DEPENDEN DISEBUT JUGA SEBAGAI VARIABEL YANG MENDAHULUI (ANTECEDENT VARIABLE)
34
VARIABEL DEPENDEN TIPE VARIABEL YANG DIJELASKAN ATAU DIPENGARUHI OLEH VARIABEL INDEPENDEN DINAMAKAN PULA DENGAN VARIABEL YANG DIDUGA SEBAGAI AKIBAT ( PRESUME EFFECT VARIABLE) DISEBUT JUGA SEBAGAI VARIABEL KONSEKUENSI (CONSEQUENT VARIABLE )
35
TUJUAN PENELITIAN : ADALAH MENJELASKAN DAN MEMPREDIKSI FENOMENA PENJELASAN DAN PREDIKSI FENOMENA SECARA SISTEMATIS DIGAMBARKAN DENGAN VARIABILITAS VARIABEL-VARIABEL DEPENDEN YANG DIJELASKAN ATAU DIPENGARUHI OLEH VARIABEL –VARIABEL INDEPENDEN BENTUK HUBUNGAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL DEPENDEN DAPAT BERUPA : HUBUNGAN KORELASIONAL DAN HUB SEBAB-AKIBAT BENTUK HUBUNGAN ANTARA VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL DEPENDEN DAPAT BERSIFAT POSITIF ATAU NEGATIF
36
CONTOH : PENGARUH PEMECAHAN SAHAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM PENGARUH DESENTRALISASI DAN KARAKTERISTIK SIAM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
37
VARIABEL MODERATING MERUPAKAN TIPE VARIABEL YANG MEMPERKUAT ATAU MEMPERLEMAH HUBUNGAN LANGSUNG ANTARA VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL DEPENDEN MERUPAKAN TIPE VARIABEL YANG MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP SIFAT ATAU ARAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL SIFAT ATAU ARAH HUBUNGAN KEMUNGKINAN POSITIF ATAU NEGATIF TERGANTUNG VARIABEL MODERATING DINAMAKAN PULA VARIABEL CONTIGENCY
38
PARTISIPASI KINERJA STRUKTUR ORGANISASIONAL STRUKTUR ORGANISASI
DESENTRALISASI SENTRALISASI TINGGI KINERJA TINGGI KINERJA RENDAH RENDAH
39
VARIABEL INTERVENING MERUPAKAN TIPE VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL-VARIABEL DEPENDEN MENJADI HUBUNGAN TIDAK LANGSUNG PARTISIPASI MOTIVASI KINERJA (VARIABEL INDEPENDEN) ( VARIABEL INTERVENING) ( VARIABEL DEPENDEN)
40
DIVERSITAS MOTIVASI KINERJA TENAGA KERJA KREATIF ORGANISASIONAL
(VARIABEL INDEPENDEN) (VAR INTERVENING) (VAR DEPENDEN) KEAHLIAN MANAJERIAL ( VAR MODERATING)
41
VARIABEL KONTINU MERUPAKAN TIPE VARIABEL PENELITIAN YANG MEMILIKI KUMPULAN NILAI YANG TERATUR DALAM KISARAN TERTENTU NILAINYA SETIDAKNYA MENGGAMBARKAN PERINGKAT ATAU JARAK BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN TERTENTU SKALA NILAINYA DAPAT BERUPA: 1. PERBEDAAN LEBIH ATAU KURANG : TINGGI – SEDANG - RENDAH 2. SKOR NILAI YANG BERBEDA DAN MEMPUNYAI JARAK : 1 SAMPAI DENGAN 7
42
VARIABEL KATEGORIS MERUPAKAN TIPE VARIABEL PENELITIAN YANG MEMILIKI NILAI BERDASARKAN KATEGORI TERTENTU ATAU LEBIH DIKENAL DENGAN SKALA NOMINAL SKALA NILAI PADA VARIABEL INI HANYA MERUPAKAN LABEL UNTK MENGIDENTIFIKASI KATEGORI ATAU KELOMPOK VARIABEL YANG BERSANGKUTAN CONTOH : VARIABEL KATEGORIS DIKOTOMI : JENIS KELAMIN ( PRIA-WANITA), PERILAKU (BAIK- BURUK), SIKAP (POSITIF- NEGATIF) VARIABEL POLITOMIS : AGAMA, TINGKAT PENDIDIKAN, KEWARGANEGARAAN
43
VARIABEL AKTIF VARIABEL ATRIBUT
ADALAH VARIABEL PENELITIAN YANG DIMANIPULASI UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN EKSPERIMEN VARIABEL ATRIBUT ADALAH VARIABEL YANG TIDAK DAPAT DIMANIPULASI MISAL , VARIABEL –VARIABEL YANG BERKAITAN DENGAN KARAKTERISTIK MANUSIA : INTELEGENSI, SIKAP, JENIS KELAMIN, STATUS SOSIAL- EKONOMI
44
DEFINISI OPERASIONAL PENENTUAN VARIABEL PADA DASARNYA MERUPAKAN OPERASIONALISASI TERHADAP CONSTRUCT, YAITU UNTUK MENGURANGI ABSTRAKSI CONSTRUCT SEHINGGA DAPAT DIUKUR DEFINISI OPERASIONAL ADALAH PENENTUAN CONSTRUCT SEHINGGA MENJADI VARIABEL YANG DAPAT DIUKUR DEFINISI OPERASIONAL MENJELASKAN CARA TERTENTU YANG DIGUNAKAN PENELITI DALAM MENGOPERASIONALISASIKAN CONSTRUCT, SEHINGGA MEMUNGKINKAN BAGI PENELITI LAIN UNTUK MELAKUKAN REPLIKASI PENGUKURAN DENGAN CARA YANG SAMA ATAU MENGEMBANGKAN CARA PENGUKURAN CONSTRUCT YANG LEBIH BAIK
45
CONTOH: VARIABEL STRUKTUR ORGANISASIONAL DIUKUR DENGAN INSTRUMEN
YANG DIKEMBANGKAN OLEH GORDON DAN NARAYANAN (1984). INSTRUMEN TERSEBUT BERISI LIMA BUTIR PERTANYAAN YANG MENGUKUR TINGKAT PENDELEGASIAN WEWENANG MANAJER DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN YAITU : 1. PENGEMBANGAN PRODUK BARU 2. PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KARYAWAN 3. PEMILIHAN INVESTASI 4. ALOKASI ANGGARAN 5. PENENTUAN HARGA JUAL RESPONDEN DIMINTA UNTUK MEMILIH SKALA NILAI 1 SAMPAI DENGAN 7 PADA SETIAP PERTANYAAN SESUAI YANG DIPRAKTIKKAN OLEH PERUSAHAANNYA BERDASARKAN JAWABAN RESPONDEN DAPAT DIUKUR APAKAH STRUKTUR ORGANISASIONAL PADA PERUSAHAAN RESPONDEN MENERAPKAN SENTRALISASI ( SKOR RENDAH) ATAU DESENTRALISASI ( SKOR TINGGI)
46
TEORI DAN PENELITIAN PENELITIAN DEDUKTIF DALAM PARADIGMA KUANTITATIF
PENELITI MENGUJI KONSTRUKSI TEORI PENELITI MENGUJI IPOTESIS/PERTANYAAN PENELITIAN YANG DIPEROLEH DARI TEORI PENELITI MENGOPERASIONALISASIKAN KONSEP (CONSTRUCT) ATAU VARIABEL- VARIABEL YANG DIPEROLEH DARI TEORI PENELITI MENGGUNAKAN INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR VARIABEL-VARIABEL DALAM TEORI PENELITIAN INDUKTIF DALAM PARADIGMA KUALITATIF PENELITI MENYUSUN KONSTRUKSI ATAU MEMBANDINGKAN TEORI DENGAN TEORI LAIN PENELITI MENCARI TEORI-TEORI PENELITI MEMBENTUK KATEGORI- KATEGORI PENELITI MENJAWAB PERTANYAAN- PERTANYAAN PENELITI MENGUMPULKAN INFORMASI
47
HIPOTESIS Tidak Semua Penelitian menggunakan hipotesis hanya penelitian berupa pengujian hipotesis yang menggunakan hipotesis. Penelitian yang menguji hipotesis pendekatan saintifik. Penelitian dengan pendekatan saintifik menggunakan teori atau logika atau riset sebelumnya untuk menguji fenomena yang ada sehingga hipotesisnya dapat diketahui diawal riset dan harus dikembangkan. Penelitian dengan pendekatan naturalis tidak menggunakan hipotesis contoh tipe penelitian eksploratori hipotesisnya belum dapat ditentukan diawal riset, yang akan diteliti sesuatu dibawah permukaan misalnya kultur yang belum tampak sebelum diobservasi dengan mendalam.
48
Hipotesis Hipotesis berbeda dengan preposisi
Hipotesis adalah prediksi tentang fenomena
49
PROPOSISI (PROPOSITION)
MERUPAKAN UNGKAPAN ATAU PERNYATAAN YANG DAPAT DIPERCAYA, DISANGKAL ATAU DIUJI KEBENARANNYA MENGENAI KONSEP ATAU CONSRUCT YANG MENJELASKAN ATAU MEMPREDIKSI FENOMENA-FENOMENA Proposisi dimaksudkan untuk tidak diuji kebenarannya. PROPOSISI YANG DIRUMUSKAN DENGAN MAKSUD UNTUK DIUJI SECARA EMPIRIS DISEBUT HIPOTESIS
50
Penting !!! Hipotesis berbeda dengan proposisi.
Hipotesis merupakan dugaan yang akan diuji kebenarannya dengan fakta yang ada. Proposisi merupakan pernyataan yang tidak ingin diuji secara empiris.
51
FUNGSI HIPOTESIS HIPOTESIS MENJELASKAN MASALAH PENELITIAN DAN PEMECAHANNYA SECARA RASIONAL HIPOTESIS MENYATAKAN VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN YANG PERLU DIUJI SECARA EMPIRIS HIPOTESIS DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN UNTUK MEMILIH METODE-METODE PENGUJIAN DATA HIPOTESIS MENJADI DASAR UNTUK MEMBUAT KESIMPULAN PENELITIAN
52
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
HIPOTESIS DIKEMBANGANKAN DARI TELAAH TEORITIS ATAU LITERATUR SUMBER LITERATUR DAPAT BERASAL DARI LITERATUR YANG DIPUBLIKASIKAN (JURNAL, BUKU TEKS, TEXT-DATABASE) ATAU LITERATUR YANG TIDAK DIPUBLIKASIKAN (SKRIPSI, TESIS, DISETASI, PAPER, MAKALAH SEMINAR) SULIT MENENTUKAN JUMLAH LITERATUR YANG HARUS DITELAAH UNTUK MENGEMBANGKAN HIPOTESIS
53
CRESSWELL MENGUSULKAN MODEL SEBAGAI PARAMETER DALAM MENELAAH LITERATUR, YANG TERDIRI ATAS LIMA KOMPONEN: 1. BAGIAN PENDAHULUAN TELAAH LITERATUR BERISI PENGENALAN MENGENAI POKOK BAHASAN DALAM TELAAH LITERATUR DAN SISTEMATIKA PEMBAHASANNYA 2. TELAAH LITERATUR MENGENAI VARIABEL-VARIABEL iNDEPENDEN JIKA TERDAPAT LEBIH DARI SATU MACAM VARIABEL INDEPENDEN DITITIK BERATKAN TELAAH PADA SATU VARIABEL YANG PALING PENTING.TELAAH LITERATUR DIBATASI PADA TOPIK YANG RELEVAN DENGAN VARIABEL INDEPENDEN 3. TELAAH LITERATUR YANG BERKAITAN DENGAN VARIABEL DEPENDEN. JIKA ADA LEBIH DARI SATU MACAM VARIABEL DEPENDEN DIPERTMBANGKAN UNTUK DITIK BERATKAN TELAAH PADA SATU VARIBEL DEPENDEN YANG PENTING
54
4. TELAAH LITERATUR BERKAITAN DENGAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIBEL DEPENDEN ( VARIABEL MODERATING DAN VARIABEL INTERVENING , JIKA ADA ) LITERATUR YANG DITELAAH HARUS DAPAT MEMBERIKAN PERSPEKTIF TEORI PADA JAWABAN MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN YANG DINYATAKAN DALAM RUMUSAN HIPOTESIS 5. BAGIAN AKHIR DARI TELAAH LITERATUR BERUPA RANGKUMAN YANG MEMBERIKAN PENJELASAN MENGENAI POKOK BAHASAN YANG PENTING DALAM TELAAH LITERATUR
55
CONTOH : LIHAT HAL 75 TELAAH LITERATUR TERUTAMA YANG BERSUMBER PADA PENELITIAN- PENELITIAN SEBELUMNYA DIARAHKAN UNTUK : MEMPEROLEH PERSPEKTIF ILMIAH YANG MENJADI LANDASAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS MENGHINDARI KEMUNGKINAN DUPLIKASI DALAM PENGGUNAAN METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN MASALAH-MASALAH PENELITIAN TERDAHULU YANG BELUM TERJAWAB PENELITI DAPAT MELAKUKAN : REPLIKASI TERHADAP PENELITIAN SEBELUMNYA UNTUK KONFIRMASI TEORI TERTENTU EKSTENSI UNTUK MEMPERBAIKI KETERBATASAN-KETERBATASAN PENELITIAN TERDAHULU
56
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS : 1. KERANGKA TEORITIS MEMBAHAS IDENTIFIKASI VARIABEL-VARIABEL YANG RELEVAN DENGAN MASALAH PENELITIAN DAN DIBERI NAMA YANG JELAS DALAM PEMBAHASAN KERANGKA TEORITIS 2. KERANGKA TEORITIS MENYATAKAN SIFAT ATAU ARAH HUBUNGAN ATAU PERBEDAAN ANTAR VARIABEL YANG DITELITI 3. KERANGKA TEORITIS MENJELASKAN HUBUNGAN ATAU PERBEDAAN ANTAR VARIABEL YANG DIVISUALISASIKAN DALAM BENTUK DIAGRAM 4. KERANGKA TEORITIS MENJELASKAN PERSPEKTIF YANG MENJADI LANDASAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BERDASARKAN PADA TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN SEBELUMNYA
60
Berdasarkan temuan-temuan penelitian tersebut, penelitian ini menguji pengaruh struktur organisasional terhadap hubungan antara anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial, yang dinyatakan dalam rumusan hipotesis sebagai berikut
61
“Partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh posistif terhadap kinerja manajerial pada struktur desentralisasi, dan mempunyai pengaruh negatif pada struktur sentralisasi”
62
RUMUSAN HIPOTESIS KRITERIA:
BERUPA PERNYATAAN YANG MENGARAH PADA TUJUAN PENELITIAN BERUPA PERNYATAN YANG DIRUMUSKAN DENGAN MAKSUD UNTUK DAPAT DIUJI SECARA EMPIRIS 3. BERUPA PERNYATAAN YANG DIKEMBANGKAN BERDASARKAN TEORI-TEORI YANG LEBIH KUAT DIBANDINGKAN DENGAN HIPOTESIS RIVALNYA
63
BERUPA PERNYATAAN YANG MENGARAH PADA TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian Hipotesis, dalam penelitian kuantitatif, merupakan jawaban rasional yang dideduksi dari teori-teori yang ada
64
DENGAN MAKSUD UNTUK DAPAT DIUJI SECARA EMPIRIS
BERUPA PERNYATAN YANG DIRUMUSKAN DENGAN MAKSUD UNTUK DAPAT DIUJI SECARA EMPIRIS Tujuan penelitian ( terutama penelitian dasar ) adalah menguji teori atau hipotesis Agar dapat diuji , hipotesis harus menyatakan secara jelas variabel-variabel yang diteliti dan dugaan mengenai hubungan hubungan antar variabel
65
BERUPA PERNYATAAN YANG DIKEMBANGKAN BERDASARKAN TEORI-TEORI YANG LEBIH KUAT DIBANDINGKAN DENGAN HIPOTESIS RIVALNYA Beberapa teori kemungkinan saling bertentangan antara yang satu dengan yang lain atau teori yang satu lebih kuat dari pada yang lain Hipotesis yang dikembangkan oleh peneliti harus mempunyai dukungan teoritis yang lebih kuat dari pada alternatif hipotesis-hipotesis lainnya yang kemungkinan dapat dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lain
66
FORMAT FORMAT PERNYATAAN “ JIKA-MAKA” ( if then statement ) ATAU PROPOSISI FORMAT HIPOTESIS NOL ( null hypothesis ) FORMAT HIPOTESIS ALTERNATIF ( alternative hypothesis )
67
FORMAT PERNYATAAN “ JIKA-MAKA” ( if then statement ) ATAU PROPOSISI
Hipotesis penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan “jika-maka” atau berupa proposisi yang menyatakan : Hubungan antar variabel dan perbedaan antar dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variabel-variabel tertentu yang dapat diuji
68
Contoh : Jika karyawan mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi Karyawan yang mengalami tekanan dalam bekerja lebih rendah , akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi
69
Hipotesis yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih atau perbedaan dua kelompok dengan menggunakan istilah misal : positif, negatif, lebih atau kurang dari …. Disebut hipotesis directional yaitu hipotesis yang menyatakan sifat atau arah hubungan antar variabel Hipotesis Nondirectional : hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan antar variabel
70
Rumusan hipotesis non-directional disebabkan antara lain :
Belum ada ( ditemukan ) teori-teori yang menjadi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variabel yang diteliti Menurut hasil penelitian-penelitian sebelumnya , ada konflik atau ketidakjelasan ( equivocal ) hubungan antar variabel yang diteliti
71
Contoh : Personil End-User Computer ( EUC) yang memiliki sikap pesimis yang relatif rendah terhadap komputer akan memperlihatkan tingkat keahlian komputer yang lebih tinggi daripada personil EUC yang memiliki sikap pesimis yang relatif tinggi ( hipotesis directional ) Ada hubungan langsung antara kegunaan yang dirasakan dari karakteristik partisipasi penganggaran dengan ketiga variabel yaitu gaya kepemimpinan, ketidakpastian lingkungan yang dirasakan dan informasi job relevant ( hipotesis nondirectional )
72
FORMAT HIPOTESIS NOL ( null hypothesis )
Merupakan Hipotesis yang menyatakan suatu hubungan antar variabel yang definitif atau eksak sama dengan nol , atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan ( signifikan ) antar variabel yang diteliti
73
Contoh : Tidak ada perbedaan signifikan antara persepsi akuntan dan mahasiswa terhadap etika bisnis Ho : µA = µM atau Ho : µA - µM = o
74
FORMAT HIPOTESIS ALTERNATIF
( alternative hypothesis ) Merupakan lawan pernyataan dari format hipotesis nol yang menunjukkan adanya hubungan atau perbedaan ( signifikan ) antar variabel yang diteliti
75
Contoh : Ada perbedaan motivasi kerja yang signifikan antara pekerja pada perusahaan asing dengan perusahaan nasional HA : µA ≠ µN atau HA : µA - µN ≠ o Pekerja pada perusahaan asing mempunyai motivasi kerja yang lebih tinggi daripada pekerja pada perusahaan nasional atau pekerja pada perusahaan nasional mempunyai motivasi kerja yang lebih rendah daripada pekerja pada perusahaan asing HA : µA > µN atau HA : µN < µA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.