Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EVALUASI-DIRI INSTITUSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EVALUASI-DIRI INSTITUSI"— Transcript presentasi:

1 EVALUASI-DIRI INSTITUSI
BAN-PT EVALUASI-DIRI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

2 MAKNA EVALUASI-DIRI Evaluasi-diri merupakan upaya program studi/perguruan tinggi untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh program studi/perguruan tinggi sendiri berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman BAN-PT menempatkan evaluasi-diri itu sebagai salah satu aspek dalam keseluruhan daur akreditasi, dan menempatkannya dalam posisi yang sangat penting, yaitu sebagai suatu langkah yang mendahului pemberian informasi dan data akreditasi dari program studi atau perguruan tinggi kepada BAN-PT, sehingga hasil evaluasi-diri itu dapat merupakan bahan untuk mengisi borang akreditasi atau menyusun portfolio akreditasi, serta dapat digunakan sebagai bahan yang disediakan pada saat dilakukan asesmen lapangan oleh BAN-PT di tempat program studi/perguruan tinggi

3 TUJUAN EVALUASI DIRI Perencanaan IPT/ Prodi
Mendapatkan gambaran keseluruhan input-process-output-outcome-impact penyelenggaraan pendidikan IPT/ Prodi untuk Perencanaan IPT/ Prodi Pengembangan IPT/Prodi untuk SECARA SINAMBUNG Perbaikan IPT/ Program Studi untuk Penjaminan Mutu Internal IPT/Prodi untuk

4 Tujuan Evaluasi-diri Penyusunan profil lembaga yang komprehensif dengan data mutakhir.  Perencanaan dan perbaikan-diri secara berkelanjutan.  Penjaminan mutu internal program studi/lembaga perguruan tinggi. Pemberian informasi mengenai program studi/perguruan tinggi kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya (stakeholders).  Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi )

5 Manfaat Evaluasi-diri
   Membantu dalam identifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institutional evaluation) dan analisis-diri. Memperkenalkan staf baru kepada keseluruhan program studi/ perguruan tinggi. Memperkuat jiwa korsa dalam lembaga, memperkecil kesenjangan antara tujuan pribadi dan tujuan lembaga dan mendorong keterbukaan. Menemukan kader baru bagi lembaga. Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang. Memberi informasi tentang status program studi/perguruan tinggi dibandingkan dengan program studi/perguruan tinggi lain.

6 Ciri Evaluasi-diri yang Baik
Dilakukan dengan motivasi intrinsik. Pimpinan mendukung penuh. Semua pihak dalam lembaga mendukung. Direncanakan sesuai denan keperluan lembaga. Dimaksudkan untuk menilai kembali tujuan lembaga. Proses evaluasi-diri dilaksanakan dan dipimpin dengan baik. Evaluasi-diri dilaksanakan secara terbuka/transparan, objektif, jujur, bertanggung jawab dan akuntabel. Mendeskripsikan dan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki program studi/perguruan tinggi, dan peluang serta ancaman yang ada di lingkungan program studi/perguruan tinggi. Berbagai permasalahan diteliti dan dicarikan alternatif pemecahannya. Hasil evaluasi-diri dimanfaatkan untuk menyusun strategi dan rencana pengembangan dan perbaikan program secara berkelanjutan. Hasilnya berupa perbaikan proses evaluasi kelembagaan dan analisis-diri, serta perbaikan dan pengembanan program secara berkelanjutan (continuous program improvement and development). Laporan disusun dengan baik.

7 Pola Akreditasi Program Studi/ Intitusi PT Dokumen Akreditasi PS/PT
Asesmen Kecukupan MULAI Proses Akreditasi Asesmen Lapangan Program Studi/ Intitusi PT Kirim ke BAN-PT ME-NYU-SUN Dokumen Akreditasi PS/PT Asesmen Surveilen Keputusan & Sertifikat

8 EVALUASI-DIRI PERBAIKAN INTERNAL KEPUTUSAN AKREDITASI
Evaluasi-diri dalam Daur Penjaminan Mutu/Akreditasi EVALUASI-DIRI dan seterusnya… PERBAIKAN INTERNAL DAN PEMBINAAN PERBAIKAN INTERNAL KEPUTUSAN AKREDITASI EVALUASI EKSTERNAL/ AKREDITASI

9 T UGAS SPKI* Kepercayaan Stakeholders JAMINAN MUTU INTERNAL AKREDITASI
DOKUMEN EVALUASI-DIRI INSTITUSI/ PROGRAM STUDI [selalu dimutakhirkan] EVALUASI EKSTERNAL USULAN PROYEK [PHKI] ALA T MANAJEMEN *SPKI = SATUAN PENJAMINAN KUALITAS INTERNAL (Internal Quality Assurance Unit) Pengembangan/ Perbaikan yang Sinambung

10 KOMPONEN EVALUASI-DIRI
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1 1 TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU 2 2 3 MAHASISWA DAN LULUSAN 3 4 SUMBER DAYA MANUSIA 4 KURIKULUM, PEMBELAJARAN & SUASANA AKADEMIK 5 5 PEMBIAYAAN, SARANA & PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI 6 6 PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, & KERJA SAMA 7 7

11 FORMAT LAPORAN 6. Pembiayaan, sarana, dan prsarana JUDUL LAPORAN
DAFTAR ISI RINGKASAN / Abstrak SUSUNAN TIM DAN TUGASNYA I. DESKRIPSI KOMPONEN & SWOT: 6. Pembiayaan, sarana, dan prsarana 7. Penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama II. ANALISIS SWOT 1. Analisis antarkomponen 2. Strategi dan pengembangan program REFERENSI LAMPIRAN 1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran 2. Tatapamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, penjaminan mutu, dan sistem informasi 3. Mahasiswa dan lulusan 4. Sumberdaya ma nusia 5. Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik

12 CATATAN UNTUK FORMA T LAPORAN
Susunan Tim dan Tugasnya, yaitu penjelasan tentang: Identitas diri setiap anggota tim Jabatan pada perguruan tinggi yang bersangkutan (mis: ketua program studi) Deskripsi tugas dan fungsi khusus dalam tim (misal: menganalisis data dan informasi, mengkaji draf laporan) Tanda tangan. Deskripsi setiap komponen evaluasi diri, yaitu uraian singkat setiap komponen yang diakhiri dengan pernyataan SWOT (bukan analisis) komponen yang bersangkutan.

13 “K I A T” PENYUSUNAN LAPORAN ED (1 dari 4)
ED: upaya mawas diri, untuk mengembangkan dan memperbaiki mutu program studi/perguruan tinggi, dilakukan secara sinambung, tidak atas permintaan pihak lain: institutional/management tool Dokumen evaluasi-diri merupakan bahan dasar untuk menyusun borang, portfolio, atau proposal lainnya Data dan informasi yang diberikan dalam Laporan evaluasi-diri sesuai dengan Keadaann yang sebenarnya Berikan evidensi/bukti yang mendukung informasi yang diberikan

14 “KIAT” PENYUSUNAN LAPORAN E D (2 dari 4)
Lakukan analisis antar komponen dengan analisis S W OT– bukan hanya deskripsi yang terpisah-pisah – digunakan sebagai dasar untuk pengembangan program dan strategi pelaksanaannya Format dan isi laporan selaras dengan pedoman yang diberikan oleh pihak yang meminta laporan evaluasi diri Dilaksanakan oleh suatu tim khusus yang terdiri atas personel yang paling mengetahui keadaan program studi/perguruan tinggi Pimpinan lembaga/program studi dan Semua pihak di dalam lembaga memberikan dukungan penuh

15 “KIAT” PENYUSUNAN LAPORAN ED (3 dari 4)
Menggunakan orang luar untuk turut melakukan penilaian, bukan untuk menyusun laporan Evaluasi-diri dilaksanakan dengan motivasi intrinsik Dirancang sesuai dengan keperluan lembaga Dimaksudkan untuk menilai kembali tujuan dan kebijakan lembaga, serta mengembangkan/ memperbaiki program

16 “KIAT” PENYUSUNAN LAPORAN E D (3 dari 4)
Berbagai permasalahan ditemukan, diteliti dan dicarikan alternatif pemecahannya Perbaikan dilakukan selama proses berjalan Hasilnya berupa perbaikan proses evaluasi kelembagaan dan analisis-diri Laporan disusun dengan baik

17 Pemanfaatan Pakar Sejawat
Jika perlu, program studi/lembaga perguruan tinggi dapat memanfaatkan pakar sejawat sebagai pengkaji dari luar untuk penilaian, tetapi bukan untuk menyusun laporan. Nama pakar sejawat dicantumkan dalam laporan evaluasi diri. Pemanfaatan kunjungan tim dari luar untuk mendorong perubahan. Pemanfaatan kerjasama dengan badan-badan eksternal. Perwajahan Laporan Kertas A-4 Spasi: 1.5 Bentuk huruf (Font): Times new Roman atau Arial Ukuran huruf: 12 Sistematis Perwajahan dan tata tulis konsisten Bahasa Indonesia yang baik & benar

18 2. W = Weaknesses (Kelemahan)
Analisis LINGKUNGAN INTERNAL 1. S = Strengths (Kekuatan) adalah “kekuatan-kekuatan” yg dimiliki & ada di Institusi/ Program Studi/ Fakultas/ Jurusan/ SekolahTinggi/ Akademi/Politeknik dan andal untuk didayagunakan agar Institusi / Program Studi dapat tumbuh dan berkembang serta menang bersaing. Semakin mampu mengkuantifikasi kekuatan yang ada, semakin baik analisis ED-nya. 2. W = Weaknesses (Kelemahan) adalah kelemahan-kelemahan yg dimiliki dan ada dlm Program Studi/Fakultas/Jurusan/ Sekolah tinggi/ Akademi/ Politeknik, yang menjadikan institusi atau PS sukar/tidak dapat tumbuh dan berkembang dan tidak mampu bersaing. Semakin mampu mengkuantifikasi kelemahan yang ada, semakin baik analisis ED-nya.

19 Analisis LINGKUNGAN EKTERNAL :
3. O = Opportunities (Peluang) adalah sebanyak mungkin peluang yang dapat diraih dan didayagunakan agar program studi dapat tumbuh dan berkembang dan mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya. Semakin mampu mengkuantifikasi peluang yg ada akan semakin baik analisis ED-nya 4. T = Threats (Ancaman) adalah ancaman-ancaman thd keberlangsungan Institusi/PS dlm persaingan yg jika PS tidak memahami & menyadarinya untuk segera diatasi atau diantisipasi, maka kehidupan, kemampu-tumbuhan, kemampuan bersaing Institusi/PS sebagai organisasi bisa hancur

20 Mahasiswa (calon mahasiswa dan Mahasiswas) Suprastruktur (kurikulum)
Program Studi harus mampu menganalisis semua bagian dari sistem manajemen secara komprehensif: INPU T S (Masukan) PROCESES (Proses-proses) OUTPU T S (Keluaran) OUTCOMES (Hasil) IMPAC T S (Dampak) 1. Input SDM (DOSEN, STAF PENDUKUNG ( Teknisi/Laboran/ Adminstrasi, Kerumahtanggan) Mahasiswa (calon mahasiswa dan Mahasiswas) Suprastruktur (kurikulum) Keuangan dan Dana MIS Fasilitas (Gedung & Peralatan) & Infrastruktur (Sarana & Prasarana) 2. Process (Pembelajaran, suasana akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ( PkM)) 3. Output (Sarjana,hasil penelitian, Hasil PkM) 4. Outcome (Persebaran lulusan, penerbitan buku, hasil penelitian, dan hasil PkM) 5. Impact (Kinerja lulusan di masyarakat, perujukan hasil penelitian, PkM dan penerbitan oleh masyarakat akademik)

21 Prosedur Analisis Data Evaluasi diri
Data dan informasi: keadaan sebenarnya Deskripsi SWOT (setiap komponen) Data pendu-kung Analisis SW OT (antar komponen) Masukan termasuk mahasiswa, dosen dan tenaga pendukung, kurikulum, sarana dan prasarana, dan pendanaan. (Kalau perlu visi, misi, sasaran, dan tujuan dijadikan masukan lingkungan). Proses termasuk tata pamong, pengelolaan program, proses pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keluaran termasuk lulusan dan keluaran lainnya yang mencakup tugas akhir mahasiswa, sripsi/ tesis/disertasi, model-model, publikasi, hasil pengabdian kepada masyarakat. Bagan deskripsi SWOT adalah sebagai berikut. Rumusan strategi dan pengembangan program

22 REKOMENDASI UNTUK MELAKUKAN ANALISIS SWOT
Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling urgen untuk diatasi secara umum pada semua komponen. Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1. Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan Langkah 2) ke dalam Bagan Deskripsi SWOT. Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan, atau jika terlalu banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses, dan keluaran. Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan lebih lanjut. Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunlah suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan. Masukan termasuk mahasiswa, dosen dan tenaga pendukung, kurikulum, sarana dan prasarana, dan pendanaan. (Kalau perlu visi, misi, sasaran, dan tujuan dijadikan masukan lingkungan). Proses termasuk tata pamong, pengelolaan program, proses pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keluaran termasuk lulusan dan keluaran lainnya yang mencakup tugas akhir mahasiswa, sripsi/ tesis/disertasi, model-model, publikasi, hasil pengabdian kepada masyarakat. Bagan deskripsi SWOT adalah sebagai berikut.

23 ANALISIS SWOT KEKUATAN KELEMAHAN Apa yang dilakukan dengan baik?
Apa yang salah sekarang? FOKUS INTERNAL PELUANG Kemungkinan apa yang ada? ANCAMAN Apa yang dapat menjadi salah? FOKUS EKSTERNAL

24 Analisis SWOT Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Faktor Internal
lingkungan internal organisasi Kelemahan Faktor Eksternal Peluang lingkungan eksternal organisasi Ancaman

25 Analisis SWOT Perluasan Konsolidasi S > W O > T S < W

26 Perluasan Konsolidasi ANALISIS S W OT Kekuatan [S] Kelemahan [W]
Faktor Internal Eksternal Kekuatan [S] Kelemahan [W] Peluang [O] Strategi SO Gunakan “S” untuk memanfaatkan “O” Konsolidasi Perluasan Strategi WO Menghilangkan “W” dan memanfaatkan “O” Ancaman [T] Strategi ST Gunakan “S” untuk Menghindarkan “T” Strategi WT Minimalkan “ W” untuk Menghindarkan “T”

27 A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA
RINCIAN SETIAP KOMPONEN EVALUASI DIRI A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga. Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga. Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran untuk merumuskan strategi pengembangan program studi. Sumber Informasi, antara lain: Statuta, Renstra, direktori program studi, kurikulum program studi, peraturan perundang-undangan yang terkait.

28 B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
Rincian Komponen … (lanjutan) B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU (1) Struktur dan suasana organisasi. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan. Evaluasi program dan pelacakan lulusan. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal.

29 B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
Rincian Komponen … (lanjutan) B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU (2) Kerjasama dan kemitraan. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa. Rancangan pengembangan sistem informasi. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet)  LAN. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)  WAN.

30 B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN,
Rincian Komponen … (lanjutan) B. TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU (3) Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa. Pengembangan program. Metodologi baku mutu (benchmarking). Evaluasi internal yang berkelanjutan. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program. Kerja sama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu. Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, risalah rapat pimpinan, hasil studi pelacakan, rencana pengembangan program, hasil evaluasi internal, hasil akreditasi, pedoman pelaksanaan penjaminan mutu internal, laporan khusus unit pelayanan informasi, pengamatan pemanfaatan sistem informasi, peraturan perundang-undangan terkait.

31 C. MAHASISWA DAN LULUSAN ( 1 )
Rincian Komponen … (lanjutan) C. MAHASISWA DAN LULUSAN ( 1 ) Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa. Profil mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kepanitiaan. Kegiatan ekstra-kurikuler. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa) Pelayanan untuk mahasiswa: a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik; b. Informasi dan bimbingan karir; c. Konseling pribadi dan sosial.

32 C. MAHASISWA DAN LULUSAN (2)
Rincian Komponen … (lanjutan) C. MAHASISWA DAN LULUSAN (2) 7. Hasil Pembelajaran Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan. Data kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi (termasuk IPK dan yudisium lulusan). Kepuasan lulusan. Kualitas dan kurun waktu penyelesaian tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi (termasuk proses penelitiam, penulisan, dan pembimbingannya). Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, buku pedoman rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa, pedoman layanan mahasiswa, hasil studi pelacakan, laporan wisusda tahunan/tengah tahunan, transkrip hasil belajar para lulusan, direktori lulusan program studi, hasil studi pelacakan, peraturan perundang-undangan yang terkait.

33 Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung.
Rincian Komponen … (lanjutan) D. SUMBERDAYA MANUSIA Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen/tenaga pendukung terhadap mahasiswa). Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya). Peraturan kerja dan kode etik. Pengembangan staf. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya. Sumber informasi, antara lain: buku pedoman rekrutmen dan seleksi calon dosen dan tenaga pendukung, direktori program studi, program pengembangan staf, laporan tahunan pimpinan program studi/ perguruan tinggi, peraturan perundang-undangan yang terkait.

34 E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (1)
Rincian Komponen … (lanjutan) E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (1) Kesesuaian kurikulum dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin). Kurikulum lokal. Mata kuliah pilihan. Skripsi/tesis/disertasi/tugas akhir. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/organisasi). Peluang mahasiswa untuk: melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan memahami materi khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang dapat ditransfer, terorientasikan ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan. 10. Misi pembelajaran Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan. Efisiensi internal dan eksternal.

35 E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (2)
Rincian Komponen … (lanjutan) E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (2) 11. Mengajar Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan. Relevansi. Efisiensi dan produktivitas. Struktur dan rentang kegiatan mengajar. Penggunaan teknologi informasi. 12. Belajar a. Keterlibatan mahasiswa. b. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan: pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidangnya, keterampilan umum dan yang dapat ditransfer, memahami dan memanfaatkan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar mandiri, nilai, motivasi dan sikap.

36 E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (3)
Rincian Komponen … (lanjutan) E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (3) 13. Penilaian a. Peraturan dan data mengenai kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa setiap tahun. b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa. c. Penentuan yudisium. d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa dan pengguna lulusan. 14. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen –mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional.

37 E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (4)
Rincian Komponen … (lanjutan) E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK (4) Mutu dan kuantitas kegiatan interaksi akademik dosen, mahasiswa, dan civitas academica lainnya. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keikiutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, ekshibisi) di kampus. Pengembangan kepribadian ilmiah. Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, buku pedoman pengembangan kurikulum, hasil studi pelacakan, statuta, Renstra, kebijakan pimpinan, kebijakan-kebijakan mengenai pembelajaran, pedoman evaluasi hasil pembelajaran, pedoman pembelajaran, hasil pengamatan, laporan tahunan, peraturan akademik yang berlaku, laporan wisusda tahunan/tengah tahunan, transkrip hasil belajar para lulusan, direktori lulusan program studi, hasil studi pelacakan, peraturan perundang-undangan yang terkait.

38 F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRSARANA, SERTA SISTEM INFORMASI
Rincian Komponen … (lanjutan) F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRSARANA, SERTA SISTEM INFORMASI Sumber dana dan pembiayaan. Sistem alokasi dana. Pengelolaan dan akuntabilitas. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, laporan keuangan tahunan, rencana pengembangan lembaga, peraturan perundang-undangan terkait.

39 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen.
Rincian Komponen … (lanjutan) G. PENELITIAN, PENGABDIAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA (1) Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepadqa masyarakat. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen.

40 Hubungan kerja sama dan kemitraan penelitian dengan lembaga lain.
Rincian Komponen … (lanjutan) G. PENELITIAN, PENGABDIAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA (2) Hubungan kerja sama dan kemitraan penelitian dengan lembaga lain. Publikasi hasil penelitian, kumpulan rangkuman tugas akhir mahasiswa. Kerjasama dengan instansi yang relevan. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama. Hasil kerjasama yang saling mengjntungkan. Kepuasan fihak-fihak yang bekerjasama Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, rancangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, daftar tugas pembimbingan mahasiswa, catatan mengenai penyelesaian tesis, daftar tesis, naskah MoU kerjasama, peraturan perundang-undangan terkait.

41 (Penilaian Laporan Evaluasi-diri)
ASPEK YANG DINILAI (Penilaian Laporan Evaluasi-diri) 1 1. Akurasi dan kelengkapan data serta informasi (dua subaspek) 2 2. Kualitas analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah keseluruhan komponen ED (empat subaspek) 3 3.Strategi pengembangan dan perbaikan Program (tiga subaspek) 4 4. Keterpaduan dan keterkaitan antar komponen evaluasi-diri (dua sub aspek) Banyaknya skor: 11 buah

42 MATRIKS PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI
No. Skor 4 3 2 1 Makna Aspek Penilaian Baik Sekali Baik Cukup Kurang Akurasi dan kelengkapan data serta informasi yang digunakan untuk menyusun laporan evaluasi-diri Cara perguruan tinggi mengemukakan fakta tentang situasi perguruan tinggi, pada semua komponen evaluasi-diri, a.l. kelengkapan data, kurun waktu yang cukup, cross-reference. Laporan sangat jelas, didukung oleh data dan informasi yang lengkap, dengan kejelasan mengenai kurun waktu keberlakuan fakta yang dilaporkan, dilengkapi dengan cross-reference antar semua komponen evaluasi-diri Laporan disusun dengan jelas, didukung oleh data dan informasi yang cukup lengkap, kurun waktu keberlakuan fakta yang dilaporkan kurang jelas, ada cross-reference antar beberapa komponen evaluasi-diri Laporan kurang jelas, data dan informasi kurang lengkap, kurun waktu keberlakuan fakta yang dilaporkan tidak jelas, kurang ada cross-reference antar komponen evaluasi-diri Laporan tidak jelas, data dan informasi tidak lengkap, kurun waktu keberlakuan fakta yang dilaporkan tidak dijelaskan, tidak ada cross-reference antar komponen evaluasi-diri Pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat, a.l. menggunakan metode-metode kuantitatif yang tepat, serta teknik representasi yang relevan. Data diolah menjadi informasi dengan menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif yang sangat memadai. Data diolah menjadi informasi dengan menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif yang cukup memadai. Data diolah menjadi informasi dengan menggunakan metode kualitatif dan sangat sedikit metode kuantitatif. Data diolah menjadi informasi tanpa menggunakan metode kuantitatif.

43 2 Kualitas analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah pada semua komponen evaluasi-diri. Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan dengan baik. Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan secara kritis, cermat, jujur, terbuka, analitis, sistematis, dan sistemik. Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan secara kritis, cermat, jujur, terbuka, analitis, sistematis tetapi tidak sistemik. Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan secara kritis, cermat, jujur, terbuka, tetapi tidak analitis, sistematis dan sistemik. Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan tanpa memperhatikan sifat kritis, cermat, jujur, terbuka, analitis, sistematis dan sistemik.. Ketepatan dalam melakukan appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi. Appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi dilakukan secara sangat tepat. Appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi dilakukan secara cukup tepat. Appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi dilakukan secara kurang tepat. Appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi dilakukan secara tidak tepat. Permasalahan dan kelemahan yang ada dirumuskan dengan baik. Permasalahan dan kelemahan perguruan tinggi dirumuskan secara jelas, cermat, jujur, terbuka, analitis, sistematis. Permasalahan dan kelemahan perguruan tinggi dirumuskan secara jelas, cermat, jujur, terbuka, tetapi tidak analitis, sistematis. Permasalahan dan kelemahan perguruan tinggi dirumuskan secara jelas, cermat, jujur, tetapi tidak terbuka, analitis, sistematis. Permasalahan dan kelemahan perguruan tinggi dirumuskan secara tidak jelas. Deskripsi/Analisis SWOT berkenaan dengan ketepatan penempatan aspek dalam komponen SWOT, tumpuan penekanan analisis. Semua penempatan aspek di dalam komponen SWOT dilakukan dengan benar. Penempatan aspek di dalam komponen SWOT telah dilakukan dengan benar dari 85% s.d. 99%. Penempatan aspek di dalam komponen SWOT yang dilakukan dengan benar dari 70% s.d. 84%. Kurang dari 70% penempatan aspek di dalam komponen SWOT yang dilakukan dengan benar.

44 3 Strategi pengembangan dan perbaikan Program Ketepatan perguruan tinggi memilih/ menentukan rencana perbaikan dari kekurangan yang ada. Perguruan tinggi menentukan rencana perbaikan dan perkembangan program secara sangat tepat, berdasarkan analisis yang komprehensif tentang situasi dan kondisi yang ada. Perguruan tinggi menentukan rencana perbaikan dan perkembangan program secara tepat, berdasarkan analisis situasi dan kondisi yang ada. Perguruan tinggi menentukan rencana perbaikan dan perkembangan program kurang tepat, meskipun didasarkan pada hasil analisis situasi dan kondisi yang ada. Perguruan tinggi menentukan rencana perbaikan dan perkembangan program tanpa didasari hasil analisis situasi dan kondisi yang ada. Kejelasan perguruan tinggi menunjukkan cara untuk mengatasi masalah yang ada. Perguruan tinggi menunjukkan cara yang sangat jelas untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Perguruan tinggi menunjukkan cara yang jelas untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Perguruan tinggi menunjukkan cara yang kurang jelas untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Perguruan tinggi menunjukkan cara yang tidak jelas untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Kelayakan dan kerealistikan strategi dan sasaran yang ingin dicapai. Perguruan tinggi menerapkan strategi yang sangat layak dan sangat realistik untuk mencapai sasaran pengembangan program yang sangat layak dan sangat realistik pula. Perguruan tinggi menerapkan strategi yang layak dan realistik untuk mencapai sasaran pengembangan program yang layak dan realistik pula. Perguruan tinggi menerapkan strategi yang kurang layak dan kurang realistik untuk mencapai sasaran pengembangan program. Perguruan tinggi menerapkan strategi yang tidak layak dan tidak realistik untuk mencapai sasaran pengembangan program.

45 4 Keterpaduan dan keterkaitan antar komponen evaluasi-diri Komprehensif (dalam, luas dan terpadu). Laporan menunjukkan analisis keseluruhan komponen evaluasi-diri yang mendalam, komprehensif, dan sistemik. Laporan menunjukkan analisis seseluruhan komponen evaluasi-diri yang mendalam, komprehensif, tetapi tidak sistemik. Laporan menunjukkan analisis seseluruhan komponen evaluasi-diri yang mendalam, tetapi tidak komprehensif dan sistemik. Laporan tidak menunjukkan analisis yang mendalam, komprehensif, dan sistemik. Kejelasan analisis intra dan antar komponen evaluasi-diri. Analisis intra dan antar komponen tergambarkan dengan sangat jelas. Analisis intra dan antar komponen tergambarkan dengan jelas. Analisis intra dan antar komponen tergambarkan dengan kurang jelas. Analisis intra dan antar komponen tergambarkan dengan tidak jelas.

46 FORMAT 2. PENILAIAN LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI (Asesmen Kecukupan)
No Aspek Penilaian Penilaian* Informasi dari Laporan Evaluasi diri Bobot Asr-1 Asr-2 Nilai Akhir 1 Akurasi dan kelengkapan data serta informasi yang digunakan untuk menyusun laporan evaluasi diri a Cara program studi mengemukakan fakta tentang situasi program studi, pada semua komponen evaluasi diri, a.l. kelengkapan data, kurun waktu yang cukup, cross-reference. 12.5 b Pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat, a.l. menggunakan metode-metode kuantitatif yang tepat, serta teknik representasi yang relevan.

47 2 Kualitas analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah pada semua komponen evaluasi diri. a Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan dengan baik. 7.5 b Ketepatan dalam melakukan appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di program studi. c Permasalahan dan kelemahan yang ada dirumuskan dengan baik. d Deskripsi/Analisis SWOT berkenaan dengan ketepatan penempatan aspek dalam komponen SWOT, tumpuan penekanan analisis.

48 3 Strategi pengembangan dan perbaikan program a Ketepatan program studi memilih/ menentukan rencana perbaikan dari kekurangan yang ada. 10 b Kejelasan program studi menunjukkan cara untuk mengatasi masalah yang ada. 5 c Kelayakan dan kerealistikan strategi dan sasaran yang ingin dicapai. 4 Keterpaduan dan keterkaitan antar komponen evaluasi diri Komprehensif (dalam, luas dan terpadu). 12.5 Kejelasan analisis intra dan antar komponen evaluasi diri. Jumlah 100

49 Rekomendasi Pembinaan
FORMAT 7. LAPORAN PENILAIAN AKHIR EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI (Asesmen Lapangan) No. Aspek Penilaian Penilaian* Penjelasan/Dasar Penilaian yang Diperoleh dari Dokumen ED dan Observasi Rekomendasi Pembinaan Asr-1 Asr-2 Nilai Akhir 1 Akurasi dan kelengkapan data serta informasi yang digunakan untuk menyusun laporan evaluasi diri a Cara program studi mengemukakan fakta tentang situasi program studi, pada semua komponen evaluasi diri, a.l. kelengkapan data, kurun waktu yang cukup, cross-reference. b Pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat, a.l. menggunakan metode-metode kuantitatif yang tepat, serta teknik representasi yang relevan. 2 Kualitas analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah pada semua komponen evaluasi diri. Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan dengan baik.

50 Rekomendasi Pembinaan
No. Aspek Penilaian Penjelasan/Dasar Penilaian yang Diperoleh dari Dokumen ED dan Observasi Rekomendasi Pembinaan Asr-1 Asr-2 Nilai Akhir b Ketepatan dalam melakukan appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di program studi. c Permasalahan dan kelemahan yang ada dirumuskan dengan baik. d Deskripsi/Analisis SWOT berkenaan dengan ketepatan penempatan aspek dalam komponen SWOT, tumpuan penekanan analisis. 3 Strategi pengembangan dan perbaikan program a Ketepatan program studi memilih/ menentukan rencana perbaikan dari kekurangan yang ada. Kejelasan program studi menunjukkan cara untuk mengatasi masalah yang ada.

51 Rekomendasi Pembinaan
No. Aspek Penilaian Penilaian* Penjelasan/Dasar Penilaian yang Diperoleh dari Dokumen ED dan Observasi Rekomendasi Pembinaan Asr-1 Asr-2 Nilai Akhir c Kelayakan dan kerealistikan strategi dan sasaran yang ingin dicapai. 4 Keterpaduan dan keterkaitan antar komponen evaluasi diri a Komprehensif (dalam, luas dan terpadu). b Kejelasan analisis intra dan antar komponen evaluasi diri. Jumlah

52 NUWUN


Download ppt "EVALUASI-DIRI INSTITUSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google