Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ISU – ISU STRATEGIS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ISU – ISU STRATEGIS."— Transcript presentasi:

0 BAHAN INFORMASI BAHAN INFORMASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
DI PULAU JAWA, BALI, DAN NUSA TENGGARA TA. 2015 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PADA MUSRENBANG REGIONAL SE WILAYAH JAWA, BALI, DAN NUSA TENGGARA NTB, 10 Desember 2014

1 ISU – ISU STRATEGIS

2 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR
KONSEP RPJMN TAHUN PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR Menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan Nasional. Pemenuhan ketersediaan infrastruktur dasar dan Standar Pelayanan Minimum (SPM): Tantangan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; Penguatan Konektivitas Nasional; Penyediaan air minum dan sanitasi sebagai layanan dasar bagi masyarakat; Minimnya keberlanjutan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi. Pengembangan Transportasi Masal Perkotaan. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastuktur serta pengembangan mekanisme pendanaan alternatif (creative financing scheme) dan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Kelembagaan pengelolaan dan ketersediaan data informasi. SUMBER: DEPUTI SARANA DAN PRASARANA, BAPPENAS

3 ISU STRATEGIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Diperlukan persiapan antisipasi, adaptasi, dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim, diantaranya perubahan pola hujan; Pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan perkembangan ekonomi menyebabkan adanya perubahan guna lahan dan penurunan kapasitas tampung air; Adanya peningkatan kejadian banjir menyebabkan kebutuhan pendanaan kegiatan pengendalian banjir yang cukup besar; Dukungan penyediaan air baku, yang merupakan salah satu target MDG’s; Belum optimalnya pengelolaan tampungan alami; Potensi pengembangan PLTA untuk mendukung ketahanan energi; Dalam rangka menjaga kecukupan beras nasional, diperkirakan Indonesia membutuhkan ha DI baru setiap 5 tahun, namun ketersediaan lahan beririgasi semakin terbatas; Adanya kerusakan lingkungan Sumber Daya Air seperti penurunan kapasitas alami dan kondisi tutupan daerah alirannya menurun drastis.

4 ISU STRATEGIS BIDANG JALAN
Adanya backlog dalam pengembangan jaringan jalan tol; Tingginya biaya transportasi darat sebagai akibat dari rendahnya konektivitas antar Pusat Kegiatan Ekonomi; Penyediaan infrastruktur yang andal untuk meningkatkan daya saing kualitas jalan; Konektivitas dan integrasi jaringan jalan dan antar moda; Masyarakat menuntut peningkatan keselamatan jalan dan kelaiakan fungsi jalan; Kemacetan dan gangguan fungsi serta kearusakan jalan akibat beban berlebih; Aksesibilitas di daerah terisolasi dan terpencil, kawasan perbatasan, dan di pulau-pulau terdepan/terluar.

5 ISU STRATEGIS BIDANG CIPTA KARYA
Kebutuhan pelayanan infrastruktur permukiman untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan; Tantangan pemenuhan infrastruktur permukiman perkotaan untuk mengantisipasi kecenderungan urbanisasi; Pengarusutamaan gender dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman; Perlunya mobilisasi pendanaan melalui KPS dan CSR; Mengantisipasi dampak perubahan iklim dan bencana alam; Mengamankan pencapaian target MDG’s; Mendorong investasi infrastruktur permukiman dalam skala regional; Mendorong pencapaian SPM Bidang Permukiman; Pengembangan infrastruktur hijau dan berkelanjutan; Penguatan peran serta masyarakat.

6 BIDANG PERUMAHAN RAKYAT
ISU STRATEGIS BIDANG PERUMAHAN RAKYAT Masih terdapat backlog rumah terhadap KK yang tidak memiliki rumah milik sendiri/hunian; Masih diperlukan upaya percepatan penghunian rusunawa (termasuk penyelesaian utilitas pendukung dan fasum rusunawa yang telah terbangun); Perlu didorong adanya percepatan penyelesaian RPP turunan dari UU No. 1 Tahun dan UU No. 20 Tahun 2011; Masih diperlukan lanjutan dukungan terhadap Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah tapak; Perlu adanya penanganan terhadap perumahan dan kawasan permukiman di daerah perbatasan termasuk perumahan untuk warga baru eks pengungsi Timor Timur di NTT.

7 SASARAN/TARGET PEMBANGUNAN

8 SASARAN POKOK RPJMN (SUMBER: RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN BAPPENAS)

9 BIDANG SUMBER DAYA AIR [1-4]
SASARAN BIDANG SUMBER DAYA AIR [1-4] RENCANA PEMBANGUNAN WADUK TOTAL RENCANA 65 WADUK ON GOING 2014 16 WADUK Payaseunara (Aceh), Rajui (Aceh), Jatigede (Jawa Barat), Bajulmati (Jawa Timur), Nipah (Jawa Timur), Titab (Bali), Marangkayu (Kalimantan Timur), Kuningan (Jawa Barat), Bendo (Jawa Timur), Gongseng (Jawa Timur), Tukul (Jawa Timur), Tugu (Jawa Timur), Gondang (Jawa Tengah), Pidekso (Jawa Tengah), Teritip (Kalimantan Timur), Karalloe (Sulawesi Selatan) SEDANG LELANG TA WADUK Krueng Kreuto (Aceh), Karian (Banten), Logung (Jawa Tengah), Raknamo (Nusa Tenggara Timur), Lolak (Sulawesi Utara) RENCANA 2015 6 WADUK Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat), Tanju dan Mila (Nusa Tenggara Barat), Rotiklod (Nusa Tenggara Timur), Pasalloreng (Sulawesi Selatan), Telagawaja (Bali), Tapin (Kalimantan Selatan) RENCANA 2016 8 WADUK Rukoh (Aceh), Ciawi (Jawa Barat),Sukamahi (Jawa Barat), Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara), Kolhua (Nusa Tenggara Timur), Sindangheula (Banten), Lambuk (Bali), Sukoharjo (Lampung) RENCANA 2017 10 WADUK Leuwikeris (Jawa Barat), Bener (DIY), Semantok (Jawa Timur), Pamakkulu (Sulawesi Selatan), Komering II (Sumatera Selatan), Sadawarna (Jawa Barat), Tiro (Aceh), Lausimeme (Sumatera Utara), Pelosika (Sulawesi Tenggara), Lompatan Harimau (Riau) RENCANA 2018 Karang Talun (DIY), Mujur (Nusa Tenggara Barat), Ladongi (Sulawesi Tenggara) , Jenelata (Sulawesi Selatan), Cipanas (Jawa Barat), Sukahurip (Jawa Barat), Sukaraja III (Lampung), Segalamider (Lampung), Bagong (Jawa Timur), Sidan (Bali) RENCANA 2019 Napunggete ( Nusa Tenggara Timur), Meninting (Nusa Tenggara Barat), Bonehulu ( Gorontalo), Way Apu (Maluku), Kerekeh ( Nusa Tenggara Barat), Matenggeng (Jawa Barat), Lesti III (Jawa Timur), Jambo Aye (NAD), Wonodadi (Jawa Timur), Temef ( Nusa Tenggara Timur)

10 1 juta ha 3 juta ha SASARAN BIDANG SUMBER DAYA AIR [2-4]
RENCANA PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI IRIGASI 1 juta ha jaringan irigasi baru Catatan : Alokasi dan target 2015 merupakan RKAKL 2015 belum termasuk rencana APBNP TA. 2015 3 juta ha rehabilitasi

11 BIDANG SUMBER DAYA AIR [3-4]
SASARAN BIDANG SUMBER DAYA AIR [3-4] PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BAKU TAHUN AIR BAKU PEMBANGUNAN : 58,2 m3/detik SPAM Regional Kota Bengkulu, SPAM Regional Keburejo (Kebumen-Purworejo), SPAM Regional Banjar – Bakula (Banjar - Barito Kuala), SPAM Regional Pasigala (Palu, Sigi dan Donggala), SPAM Regional Wosusokas (Wonogiri, Sukoharjo, Kota Surakarta, Karanganyar, dan Sragen), SPAM Regional Purbamas (Purbalingga, Banjarnegara, dan Banyumas), SPAM Regional Wononegara (Wonosobo - Banjarnegara), SPAM Regional Kartamantul (Kota Yogyakarta - Sleman-Bantul), SPAM Regional KAPET Kulonprogo, SPAM Regional Sistem Banyusoco (Gunungkidul – Bantul), SPAM Regional Sistem Sungai Bawah Tanah Gunung Kidul, SPAM Regional Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar), Air Baku Kawasan Bregas (Brebes, Tegal, Slawi) II (Tuk Suci), Air Baku Kawasan Bregas III (Tuk Suniarsih), Air Baku Kawasan Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo), Air Baku Kawasan Jabodetabekpunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur), Air Baku Kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), Air Baku S. Maro REHABILITASI : 12,7 m3/detik Rehabilitasi Tampungan Air Baku Selat Lampa di Kab. Natuna, Rehabilitasi Tarum Barat, Rehabilitasi Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku Bendungan Manggar Peningkatan layanan air baku dari 51,44 m3/det menjadi 109,63 m3/det dalam rangka mendukung program 100 % akses layanan air bersih masyarakat tahun 2019

12 SUB BIDANG SUMBER DAYA AIR [4-4]
SASARAN SUB BIDANG SUMBER DAYA AIR [4-4] PENANGANAN DAYA RUSAK AIR TAHUN PENANGANAN DAYA RUSAK AIR PENGAMANAN KAWASAN RAWAN BANJIR SELUAS HA meliputi: DKI Jakarta, Jawa (Pantura), Solo, Medan, Padang, Manado, Palembang, Bandung, Gorontalo dll. NORMALISASI SUNGAI KM meliputi: S. Pesanggrahan, S. Angke, S.Sunter, S. Ciliwung, S. Bengawan Solo, S. Batang Anai, S. Citarum, S. Juana, S. Batanghari, S. Asahan, S. Jeneberang dll. PENGAMANAN ABRASI PANTAI 500 KM terutama di Jakarta/National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), Bali, Batam dan Pulau – Pulau Terdepan dll. PEMBANGUNAN PENGANDALI SEDIMEN LAHAR GUNUNG BERAPI 300 BUAH meliputi: kawasan Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dll.

13 SASARAN BIDANG JALAN RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN TAHUN Pengembangan Jaringan Jalan Total ( Km) Jalan Bebas Hambatan (1.000 Km) meliputi: Trans Jawa 600 Km (termasuk 6 Ruas Tol DKI Jakarta), 400 km Peningkatan Kapasitas Jalan Arteri (2.700 Km) Pembangunan Jalan Nasional Baru (2.350 Km) meliputi: Kawasan Perbatasan Kalimantan, penuntasan missing link di Aceh, Kalimantan, Papua, dll. Penggantian Jembatan ( m) Pembangunan Jembatan ( m) meliputi: wilayah Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Papua, dll. Fly Over dan Under Pass dan Perlintasan Tak Sebidang Kereta Api ( m) di kawasan megapolitan/metropolitan, kota besar dan double track di P. Jawa CATATAN: Rencana peningkatan pelayanan arus mudik Lebaran 2015 di Pantura akan lebih baik dengan penyelesaian Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km (status per 29 Oktober 2014 progres fisik 67% selesai). Untuk menjamin kondisi Jalan Pantura Non Tol sepanjang Km dilakukan melalui upaya pemeliharaan dan peningkatan struktur jalan termasuk meneruskan pembetonan (rigid pavement).

14 Indikator Utama Outcome 2015 - 2019 Output Prioritas Nasional
SASARAN BIDANG CIPTA KARYA RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PERMUKIMAN TAHUN Indikator Utama Outcome Output Prioritas Nasional Perkiraan Capaian 2014 Target 2015 Target 2019 Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman (Perbaikan Kampung/KIP) Pembangunan Rusunawa (Urban Renewal) 12% ** (7,2 juta KK) 8 % 0 % Capaian pelayanan akses air minum SPAM Regional Penyehatan PDAM SPAM Kab/Kota SPAM MBR (di Rusunawa, Kawasan Kumuh dan Kawasan Nelayan) SPAM di Kawasan MP3EI, dan KAPET/KEK SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) SPAM di Pelabuhan Perikanan SPAM di Kawasan Perbatasan SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/ Terpencil Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) SPAM: Sistem Penyediaan Air Minum 68,5% 74 % 100% Capaian pelayanan akses sanitasi TPA Regional Infrastruktur Air Limbah terpusat Infrastruktur Drainase Perkotaan Infrastruktur TPA Sampah Skala Kab/Kota Infrastruktur Air Limbah Komunal Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/3R Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) 60,5% 68 % ** Angka Bappenas untuk perkiraan jumlah RT Kumuh pada tahun 2014 sebesar 10,1%

15 Rencana Penanganan Backlog Rumah
SASARAN BIDANG PERUMAHAN RAKYAT RENCANA PENGURANGAN BACKLOG RUMAH TAHUN Rencana Penanganan Backlog Rumah ( Unit) Perumahan Formal Unit Penyediaan Rumah Milik melalui Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan (KPR FLPP) Rumah Tapak dan Rusun Unit Penyediaan Hunian Sewa (30% Rusunawa dan 70% Fasilitasi Rumah Sewa yang dilaksanakan oleh Masyarakat dan Swasta) Unit Perumahan Swadaya Unit KPR Swadaya Unit Pembangunan Baru Rumah Swadaya Unit Catatan : Jumlah Kekurangan Tempat Tinggal (Backlog) Tahun 2014 berdasarkan Konsep Penghunian: 7,6 JUTA Rumah (Sumber : Data BPS dan BKKBN diolah). Jumlah Rumah Tangga yang Tidak Menempati Rumah Milik Sendiri Tahun 2014: 14,2 JUTA (Sumber: Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan (Inperkesling) Tahun 2011, BPS. Basis Data Tahun 2010 sebesar 13,5 Juta)

16 PENDANAAN

17 REKAPITULASI ALOKASI ANGGARAN PULAU JAWA, BALI
DAN NUSA TENGGARA BIDANG PU & PERA TA. 2015

18 DANA ALOKASI KHUSUS PULAU JAWA, BALI, DAN NUSA TENGGARA
BIDANG PU & PERA TAHUN ANGGARAN 2015 (Dalam Jutaan Rupiah)


Download ppt "ISU – ISU STRATEGIS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google