Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan, serta Produksi dan Panen Kelapa Sawit
2
Istilah-istilah tentang bahan tanaman
Biji adalah organ reproduktif yang dihasilkan oleh tanaman setelah terjadinya anthesis. Anakan kelapa sawit yang biasanya tumbuh liar di piringan merupakan produk dari biji Benih adalah biji yang digunakan untuk tujuan penanaman (komersial), biasanya telah diseleksi dan dijamin kemurnian genetiknya (legitim), sehingga dapat dikatakan semua benih adalah biji, tetapi tidak semua biji bisa menjadi benih Kecambah adalah benih yang telah diberi perlakuan sehingga membentuk plumula (pucuk) dan radikula (akar) serta siap untuk ditanam di pembibitan
3
Ramet adalah kecambah hasil perbanyakan vegetatif dengan teknik kultur jaringan melalui embriogenesis kalus primer, sementara ortet adalah ramet yang telah ditanam di lapangan Bibit adalah bahan tanaman yang siap untuk ditanam di lapangan. Bibit bisa berasal dari organ reproduktif (benih) dan/atau hasil perbanyakan vegetatif (ramet)
4
Pemilihan bahan tanaman yang tidak tepat akan membawa resiko yang sangat besar. Perusahaan akan menderita kerugian dana, waktu, dan tenaga jika bibit yang ditanam ternyata tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hal ini baru bisa diketahui setelah tanaman mulai menghasilkan, sekitar 2-4 tahun Pembibitan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, antara lain innate, induce dan enforce Selain itu juga bahan tanaman kelapa sawit yang unggul, yang bisa berasal dari hasil persilangan berbagai sumber dengan metode seleksi dan juga dari pemuliaan pada tingkat molekuler yang diperbanyak secara vegetatif dengan teknik kultur jaringan
5
Bahan tanaman kelapa sawit yang umum ditanam di perkebunan komersial yaitu persilangan dura x pisifera (D x P) yang disebut tenera Tanaman induk dura berasal dari 4 pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Raya Bogor (1848) dan dikenal sebagai deli dura Tanaman induk pisifera berasal dari berbagai sumber di Afrika dan sejak tahun 1914 telah digunakan untuk menghasilkan berbagai persilangan. Tipe pisifera La Me, Nifor, Yangambi, dan Ekona
6
Pentingnya pembibitan antara lain,
Keadaan kecambah kelapa sawit yang mudah diserang insekta, tikus, dan hama lain Bahan tanaman memerlukan ketegakan habitusnya sehingga tidak miring atau roboh Pembibitan diperlukan untuk memperpendek waktu antara persiapan lapangan dan penanaman pertama sehingga begitu lahan siap tanam bibit sudah siap untuk ditanam
7
Faktor utama dalam perencanaan dan pengelolaan pembibitan dilakukan atas dasar sebagai berikut,
Pemusatan pembibitan yang permanen di satu tempat dengan pembibitan yang tersebar di beberapa tempat Pembibitan dilakukan di lapangan (tanah) dengan pembibitan yang dilakukan dalam polibag Pembibitan sistem polibag satu tahap (single step nursery) dengan pembibitan sistem polibag dua tahap (double step nursery)
8
Karakter menyimpang (off type) benih
Kelainan pada habitus tanaman Bibit tumbuh meninggi dan kaku. Sudut pelepah dengan sumbu batang lebih tajam (gejala steril). Gejala ini muncul setelah sekitar 2-3 bulan di pembibitan Permukaan tajuk rata. Bentuk bibit memendek karena pelepah yang muda tidak mau memanjang dan lebih pendek daripada pelepah yang tua. Hal ini terjadi setelah sekitar 2-3 bulan di pembibitan Bibit tumbuh terkulai, terjadi setelah sekitar 6 bulan di pembibitan Anak daun tidak membelah, sedangkan anak daun pada bibit lain yang umurnya sama telah mebelah. Hal ini terjadi setelah sekitar 3-4 bulan di pembibitan
9
Kelainan pada bentuk anak daun (leaflet)
Sudut anak daun dengan tulang daun sangat tajam (cenderung steril). Hal ini terjadi setelah sekitar 3 bulan lebih di pembibitan Helaian anak daun sempit seperti jarum, kadang-kadang menggulung dan membentuk sudut yang tajam dengan tulang daun. Hal ini terjadi setelah sekitar 3 bulan di pembibitan Anak daun pendek-pendek, terjadi setelah sekitar 5 bulan di pembibitan Anak daun tersusun sangat rapat atau sebaliknya tersusun jarang-jarang. Hal ini terjadi setelah sekitar 5 bulan di pembibitan
10
Kelainan daya pertumbuhan
Ada bibit yang bentuk dan daunnya normal, tetapi pertumbuhannya sangat lambat. Bibit yang demikian (laggard seedling) termasuk yang dibuang Bibit abnormal akibat serangan hama penyakit, defisiensi unsur hara, dan kesalahan tindakan kultur teknis (terkena drift herbisida, pemupukan berlebihan, dll) dapat dipelihara terus dengan perlakuan khusus. Jika 3-4 bulan setelah perawatan tidak ada perbaikan, maka bibit harus disingkirkan
11
Penanaman Penanaman merupakan aktivitas utama yang menentukan tingkat keberhasilan usaha suatu perkebunan. Aktivitas yang dilakukan yaitu penanaman kacang-kacangan sebagai penutup tanah untuk mempersiapkan kondisi yang kondusif bagi penanaman kelapa sawit sehingga tidak ada yang mati dan mampu menghasilkan produksi seperti yang direncanakan Umumnya, pola tanam kelapa sawit berbentuk segitiga sama sisi pada areal rata/datar sampai bergelombang
12
Sedangkan pada areal berbukit dengan sudut kemiringan lebih dari 120, perlu dibuat teras kontur dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan Panjang sisi (jarak tanam) harus dibuat seoptimal mungkin sehingga setiap individu tanaman mendapat ruang lingkungan serta sinar matahari yang memadai dan seragam untuk mendapatkan produksi per ha yang maksimal selama satu siklus hidup
13
Pemeliharaan Pengendalian gulma Pengendalian ilalang
Pemeliharaan piringan, pasar rintis, dan TPH (tempat penampungan hasil) Pengendalian gulma lainnya (gulma berkayu, pakis/paku-pakuan, keladi liar, pisang liar) Dosis herbisida dan kalibrasi alat semprot
14
Pengendalian hama dan penyakit
Ulat api dan ulat kantong Tikus Rayap Adoretus dan apogonia Babi hutan Penyakit-penyakit daun selama pembibitan Penyakit busuk pangkal batang Penyakit busuk tandan buah (marasmius) Penyakit busuk pucuk (spear rot)
15
Pestisida dan pengelolaannya
Mengetahui penggolongan pestisida Penimbunan pestisida Penyimpanan pestisida Mengetahui bahaya keracunan pestisida dan gejalanya
16
Produksi dan Panen Biomassa kelapa sawit terbentuk melalui proses fotosintesis. Dalam proses ini, karbondioksida (CO2) dan air (H2O) diubah menjadi karbohidrat (CH2O) dengan menggunakan radiasi matahari yang diserap melalui klorofil di dalam kloroplas hijau daun Dalam pembahasan produktivitas, tanaman dirujuk sebagai “sumber-terbatas” atau “penerima-terbatas” karbohidrat (CH2O) yang tersedia untuk produksi bahan kering Besarnya tergantung pada proporsi radiasi aktif fotosintesis yang diserap
17
“penerima” adalah bagian dari tanaman yang membutuhkan CH2O, yaitu daun, akar, batang, dan tandan buah Produksi-produksi produk ekonomi (MKS dan MIKS) ditentukan oleh laju asimilasi kotor CO2 dan bukan oleh jumlah dan berat tandan yang tersedia sebagai penerima asimilat daun, kecuali mungkin pada tanaman muda, dimana ukuran tandan “penerima” mungkin membatasi besarnya produksi Dalam hal potensi produksi, tanaman harus mampu beradaptasi terhadap lingkungan sebagai tempat tumbuhnya serta mendapat pasokan hara dan air tanpa ada gangguan hama dan penyakit
18
Panen (potong buah) merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa sawit karena langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjualan MKS dan MIKS Hal-hal yang perlu dilakukan di dalam mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan potong buah yaitu, Persiapan kondisi areal Penyediaan tenaga potong buah Pembagian seksi potong buah Penyediaan alat-alat kerja
19
Traksi dan Transportasi pada Industri Kelapa Sawit
20
Dalam pengelolaan kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus
Keterlambatan pengangkutan TBS (tandan buah segar) ke pabrik akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir Kegiatan traksi di perkebunan kelapa sawit terutama diarahkan untuk menjamin kelancaran arus transportasi produksi TBS kelapa sawit, selain membantu gerak seluruh aspek kegiatan di kebun seperti sarana listrik, pompa air, jembatan, jalan, alat-alat, dsb
21
Kegiatan traksi dapat diringkas sebagai berikut,
Merawat/memperbaiki seluruh mesin-mesin/alat berat/kendaraan milik perkebunan agar selalu siap pakai untuk program pekerjaan-pekerjaan penting di kebun Mengatur distribusi/penempatan alat transfor dan mesin-mesin lainnya (mesin listrik, mesin air, dsb) ke afdeling (sesuai dengan kebutuhan/permintaan kebun atau afdeling) serta membantu memonitor kegiatan operasionalnya
22
Membantu tindakan perawatan/perbaikan prasarana kebun (jembatan, rumah karyawan, dan bangunan lainnya) Mengadakan prasarana kebun dan peralatan (pembuatan titi panen, alat-alat panen, atau alat-alat pertanian lainnya) sesuai standar kualitas kebun Merencanakan persiapan suku cadang alat dan mesin-mesin dengan berpedoman pada monitoring operasional dan administrasi, up to date, terkendali, dan tepat guna
23
struktur, wewenang, dan kewajiban dalam organisasi Traksi
Bagan organisasi traksi di perkebunan biasanya terdiri dari satu orang staf traksi, yang posisinya sejajar dengan asisten afdeling (divisi) dan sama-sama berada di bawah manajer kebun Staf traksi membawahi kepala tukang, kepala bengkel, mandor transpor, dan kerani traksi
24
Fungsi manajer adalah menetapkan kebijakan sistem kerja unit traksi
Fungsi staf traksi adalah menjabarkan kebijakan manajer agar seluruh fungsi unit traksi secara teknis, operasional dan administrasi dapat mencapai sasaran efisien dan efektif Fungsi asisten afdeling adalah melakukan koordinasi dengan staf traksi dalam hal kebutuhan kendaraan, alat kerja, mesin-mesin, serta ikut aktif dalam pengawasan operasional di lapangan guna sasaran disiplin, efektif, efisien dan administrasi yang up to date
25
Adapun pengorganisasian Traksi sebagai berikut,
Staf traksi Kepala bengkel Mandor transpor Kepala tukang Krani traksi Sopir/operator
26
Sistem kerja Traksi Mekanisme kerja servis maintenance (perawatan mingguan) Teknis pelaksanaan kerja Perawatan/maintenance (doorsmeer) Jadwal penggantian Top overhaul General overhaul
27
PERAWATAN MINGGUAN jadwal servis catatan di carlog
Sopir/operator jadwal servis catatan di carlog Mandor transport mengatur kendaraan pengganti Mandor bengkel laporan servis dan antisipasi kerusakan kesiapan bahan pembantu (grease, air, battery, dsb) periksa oli/filter, saluran BBM, battery/electrical, belting, radiator, grease, bearing, ban, baut-baut, dsb mekanik Krani traksi alokasi jam kerja mekanik persiapan bahan-bahan pembantu
28
PERBAIAKN KERUSAKAN laporan lisan catatan di carlog
Sopir/operator laporan lisan catatan di carlog analisis sebab kerusakan mengatur kendaraan pengganti laporan kerusakan Mandor transport periksa kerusakan dan petunjuk perbaikan persiapan suku cadang periksa hasil perbaikan dan laporan servis Mandor bengkel persiapan suku cadang yang dibutuhkan pelaksanaan perbaikan sesuai petunjuk mandor bengkel laporan hasil perbaikan mekanik Krani traksi persiapan suku cadang kontrol stok gudang alokasi jam kerja mekanik
29
Mekanisme transpor dan produksi
Tipe alat transpor Transpor darat (wheel tractor, truk, dumptruk, dan sejenisnya), transpor railban, dan transpor air Mata rantai kebun – transpor – pabrik Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran transpor buah Organisasi potong buah Bentuk/pola pasar motor Kondisi/perawatan pasar motor Jenis atau tipe alat-alat transpor Kondisi/perawatan alat-alat transpor
30
Administrasi Kantor afdeling traksi sopir Krani traksi
Buku permintaan afdeling Buku instruksi kerja Rencana kerja harian Carlog (uraian perjalanan angkutan) Carlog Perincian pengangkutan Rekapitulasi angkutan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.