Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Gerakan Nasional Revolusi Mental
KemenTERIAN koORDINATOR BIDANG Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Gerakan Nasional Revolusi Mental Disampaikan Oleh: ARIF BUDIMANTA Ketua Tim Pokja Revolusi Mental
2
KONDISI INDONESIA HARI INI
4
OIII…. ANTRI DONG BUANG SAMPAH JANGAN SEMBARANGAN …!!!!
5
Aparatur Sipil Negara (ASN)
6
POTRET SDM INDONESIA HARI INI (dalam beberapa Indikator)
HDI = skor rank = 108 dari 152 Negara Competitiveness Index 2014 = 86 dari 93 Tenaga kerja yang skilled = 7,2 % Karakter org Indonesia : (Muchtar Lubis): 1) Munafik 2) Enggan Bertanggung Jawab 3) Feodal, 4) Percaya Takhayul, 5) Watak yang Lemah, 6) Tidak Hemat, 7) Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau terpaksa, 8) Tukang Menggerutu/ Berani Berbicara diBelakang, 9)Sok/suka pamer, 10) Muda meniru, 11) Cepat Cemburu dan Dengki, TAPI 12) Artistik/Suka Seni
9
Tenaga Kerja (Human Capital)
Tenaga kerja Indonesia yang memiliki kualifikasi pendidikan tinggi berjumlah 7,2%. Yang memiliki kualifikasi pendidikan menengah hanya 22,4%, sementara majoritas tenaga kerja berkualifikasi pendidikan dasar. APK Pendidikan Tinggi baru mencapai 30%, dengan jumlah mahasiswa 6,876,680 yang menempuh studi di program studi di perguruan tinggi. [disparitas kualitas] Peneliti Indonesia hanya 544 dari 1 juta penduduk. Padahal di Turkey = 1.730, Pr China = 1.285, Japan = 7.021, Malaysia 2.384, Singapura 7.199, dan Brazil ( 11 July 2014)
10
MAU BERUBAH NGGAK …!!!
11
Mana yang lebih baik?
12
Mana yang lebih baik?
13
Mana yang lebih baik?
14
INI yang lebih baik?
15
INI yang lebih baik?
16
INI yang lebih baik?
17
INI yang lebih baik?
18
Agar Negara Agar Terus Hadir, Publik Berpartisipasi..
19
Agar Negara Agar Terus Hadir, Rakyat Berpartisipasi.
20
AYO REVOLUSI MENTAL…!!!!!!
21
Mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi Mental?
Kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya. Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena kita kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif. Sebagai bangsa kita krisis Identitas. Karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat Gotong royong, saling bekerja-sama demi Kemajuan bangsa meluntur. Kita harus mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke watak luhurnya, yaitu Gotong Royong
22
Tiga Isu Strategis Bangsa
Krisis integritas dan pandemik korupsi. Akibatnya kejujuran dan integritas menjadi barang mahal dalam kehidupan para penyelenggara negara dan masyarakat. Kepercayaan antar penyelenggaran Negara rendah, aturan dibuat untuk tidak untuk ditaati, perilaku tak amanah pada berbagai lapis kepemimpinan. Lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas. Indonesia makin tertinggal dari negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk meraih tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai produk barang dan jasa, padahal sumberdaya alam dan manusia melimpah. Akibat etos kerja, produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah. Krisis identitas yang melunturkan kepribadian gotongroyong. Individu yang baik terbatas di ruang privat, namun tidak termanifes dalam praktek kewargaan dan semangat kebangsaan. Padahal, Republik didirikan dengan semangat kegotong-royongan. Kewargaan sebagai modal sosial berbangsa.
23
Bagan Konsepsi Revolusi Mental Jokowi (Versi Kompas 24 Mei 2014)
INSTITUSI / KELEMBAGAAN STRUKTURAL INSTITUSI / KELEMBAGAAN STRUKTURAL TRANFORMASI Pemilihan Umum Langsung/Demokratis. Amandemen UUD: bentuk : KPK, MK, Ootonomi Daerah Perubahan UUD Nasional/Daerah, Otonomi Pertumbuhan Ekonomi (10 besar dunia), perombakan struktural lain Pemilihan tidak langsung, pemilu tidak demokratis Ekonomi surut, Kelembagaan MPR, Otonomi, UU : dareah/ nasional Character Building Nation Building BUDAYA / NILAI, MINDSET, PERILAKU, PARADIGMA BUDAYA / NILAI, MINDSET, PERILAKU, PARADIGMA Cita-cita Proklamasi: Masy sejahtera, adil, makmur, sehat, cerdas. dstnya TRANFORMASI Korupsi, Serakah/rakus Tidak Jujur Opportunis Malas/Etos kerja rendah Ingin menang sendiri/tdk sportif Tidak taat hukum Feodal, Mental “budak”, rendah diri, Tidak rasional Tergantung/tidak mandiri, Intoleransi , kekerasan (Premanisme?) Tidak korupsi Tdk serakah, jujur, Sportif, Etos kerja tinggi, rasional, Kreatif, innovatif Meritokratik, Taat hukum Mandiri, mental “Tuan” Toleran Damai (non violent) Tawaran: Revolusi Mental: TRISAKTI
24
Kerangka Pikir Revolusi Mental
SYARAT RM Manusia Unggul dengan pendidikan yang baik, memiliki keahlian dan keterampilan, menguasai teknologi, pekerja keras, mempunyai etos kemajuan. RASIONAL Mentalitas menentukan kemajuan suatu bangsa Revolusi Mental bermula di alam pikiran, menuntun dalam meraih cita-cita dan mencapai tujuan bernegara. Revolusi Mental membangkitkan kesadaran untuk berprestasi tinggi, produktif menuju bangsa maju dan modern. NILAI-NILAI ESENSIAL RM Integritas Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, Bertanggungjawab Etos Kerja Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya saing Gotong Royong -Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal, Berorientasi pada Kemaslahatan, Kewargaan. PILAR REVOLUSI MENTAL Kedaulatan Politik Kemandirian Ekonomi Kepribadian dalam Kebudayaan HASIL AKHIR Bangsa Indonesia yang maju, modern, makmur, sejahtera & bermartabat MAKNA REVOLUSI MENTAL Mengubah cara pandang, pikiran, sikap, perilaku untuk berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, Gerakan kolektif yang melibatkan seluruh komponen bangsa dengan memperkuat peran institusi pemerintahan dan pranata sosial-budaya di masyarakat. Internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, keluarga, insititusi sosial, masyarakat dan lembaga negara. MODAL DASAR RM Posisi geografis: strategis sebagai negara maritim Geo-ekonomi dan geo-politik: strategis menjadi kekuatan ekonomi-politik tangguh di kawasan Jumlah Penduduk yang besar (254 juta jiwa) Kekayaan Sumber Daya Alam Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
25
Apa itu Revolusi Mental?
Revolusi Mental adalah gerakan nasional untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Revolusi Mental dengan kata lain dapat dikatakan sebagai Gerakan Hidup Baru bangsa Indonesia. Revolusi Mental bertumpu pada tiga nilai-nilai dasar : Integritas, Etos kerja dan Gotong Royong.
26
Tujuan Revolusi Mental
Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong.
27
Tiga Rumpun Nilai Strategis Revolusi Mental
1. Integritas Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, Bertanggungjawab 2. Etos Kerja Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya saing 3. Gotong Royong Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal, Berorientasi pada Kemaslahatan, Kewargaan.
28
Sasaran Gerakan Revolusi Mental
I. Penyelenggara Negara Eksekutif Yudikatif Legislatif II. Masyarakat Keluarga Masyarakat Pendidikan Masyarakat Dunia Usaha Masyarakat Media Kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
29
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi Mental
SEKTOR PEMERINTAH: Reformasi Birokrasi, Pelayanan satu atap Transparansi anggaran Pembuatan SOP pelayanan Publik seluruh Indonesia, Program Monitoring: perencanaan, implementasi dan laporan pogram di kementrian/lembaga Membuat Portal pengaduan masyarakat atas pelayanan publik Gerakan disiplin waktu kerja Pendidikan karakter di sekolah-sekolah
30
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi Mental
SEKTOR SWASTA/BISNIS: Program Inkubasi bisnis Penguatan kemitraan pengusaha kecil, menegah dan besar Insentif bagi produk lokal yang inovatif Kolaborasi penguasaha dan pemerintah menyelenggarakan “indonesian Bazaar” di luar negeri,
31
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi Mental
SEKTOR MASYARAKAT: Gerakan taat hukum Gerakan hidup bersih Gerakan peduli lingkungan Gerakan Tertib berlalu-lintas Pembuatan iklan masyarakat film pendek, happening arts gerakan revolusi mental Gerakan partai politik “bersih” Komunitas Kreatif Menciptakan “pulau integritas” di lingkungan RT, RW, Komunitas, Ormas-Orpol.
32
Empat Pelaku Utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
Penyelenggara Negara Dunia Usaha Konsorsium GNRM Keteladanan Penyelenggara Negara Partisipasi Masyarakat Masyarakat Dunia Pendidikan
33
Peran Strategis Penyelenggara Negara: Inisiatif dan Menghadirkan Keteladanan
Kemenkum & HAM, TNI-POLRI, Kejaksaan RI, KPK, MK, Komnas HAM, Ombudsman RI, Kemenhub, Kemen PP & PA, Peningkatan kepatuhan & penegakan hukum dan reformasi lembaga peradilan Kemendagri, Kemenag, Kemensos, Kemenkominfo, Kemenpora, Kemenkes, Kemen PP & PA BKKBN, Kemenko PMK Peningkatan peran lembaga sosial, agama, keluarga, media publik Perkuatan kelembagaan politik & reformasi birokrasi pemerintahan Kemendagri, Kemen PAN & RB, KPU, Kemenkes, Kemenko Polhukam, Bawaslu, LAN, BPKP, Ombudsman RI, Kemen Desa, Trans, PDT, Kemen PP & PA, Kemenkominfo, Kemenlu Kemedikbud, Kemenag, Kemendagri, Kemenko Polhukam, Kemenpora, Kemen LH & Hutan, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kemenkes, Kemen PU & PR, KPK, Perpusnas Bappenas: Koord Perencanaan; Menko: Koord Pelaksanaan MELAKSANAKAN REVOLUSI MENTAL Kemenindag, Kemenindustri, Kemen Pariwisata, Kemen KP, Kemenpar, KPPU, KemRistek & Dikti, Kementan, Kemen ESDM, Kemen PP & PA, BPOM, BKPM, Kemenkes Pengembangan kepribadian & peneguhan jati diri bangsa Peningkatan kemandirian ekonomi & daya saing bangsa Pemanfaatan Modal Sosial dan Modal Budaya Pembangunan pendidikan yang berkualitas dan kebudayaan yang memacu daya cipta & inovasi Kemensos, Kemen Desa, Trans, PDT, Kemen PP & PA Kemdikbud, KemRistek & Dikti, Kemenag; Kemen KP, Kemenkes, Kemenhub Kedaulatan Politik Kemandirian Ekonomi Kepribadian dalam Kebudayaan
34
Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
Merupakan gerakan nasional, mengacu pada integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan kepribadian bangsa. Program Pemerintah bagian dari gerakan nasional yang melibatkan inisiatif masyarakat. Pemerintah bertekad untuk menjamin kesungguhan dan keberlanjutan gerakan revolusi mental. Bersifat lintas-sektoral, meliputi seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah. Bersifat partisipatif, merupakan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan akademisi.
35
Delapan Prinsip Gerakan Nasional Revolusi Mental
Diawali dengan dengan program pemicu (value attack) untuk mengubah perilaku masyarakat secara kongkrit dan cepat Program dirancang secara ramah pengguna, populer dan bagian dari gaya hidup Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial dan moralitas publik, bukan terbatas pada moralitas privat Dapat diukur dampaknya.
36
Visi Gerakan Revolusi Mental
“Terwujudnya penyelenggara negara dan masyarakat Indonesia yang berintegritas dan beretoskerja dengan semangat gotong royong”
37
Misi Gerakan Nasional Revolusi Mental
Memperkuat nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak para penyelenggara negara dan masyarakat Menegakkan aturan-aturan yang mengacu pada nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong terhadap penyelenggara negara Mempraktikkan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat. Melembagakan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong secara sistemik dan terstruktur pada penyelenggara negara dan masyarakat. Memperluas keterlibatan penyelenggara negara dan masyarakat dalam membangun budaya integritas, etos kerja, dan gotong royong.
38
Sasaran dan Strategi Gerakan RM
Tahun 2019: Kondisi Kolektif Bangsa: Revoluasi Mental sebagai bagian dari gaya hidup, bagian dari jatidiri. # Role Model & Change Makers pada berbagai K/L, dunia usaha & masyarakat. # Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan RM Indeks Persepsi Korupsi berkurang 30%. (*) Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan publik (*) Sasaran dan Strategi Gerakan RM 2015: Sosialisasi 2016: Sosialisasi & Penegakan Aturan 2017: Penegakan Aturan & Pembiasaan 2018: Pembiasaan & Pelembagaan Transformasi sikap dan perilaku bangsa melalui gerakan nasional Revolusi Mental 5 Strategi Gerakan Revolusi Mental: Menguatkan rasa memiliki para Penyelenggara Negara & Masyarakat terhadap gerakan RM Menguatkan partisipasi publik melalui Konsorsium Gerakan Nasional RM yang efektif dan berkelanjutan. Menguatkan pedoman/aturan dan penegakkan hukum mengacu 3 nilai RM yang didukung sistem, tata kelola pemerintahan dan meritokrasi untuk pelayanan publik yang prima. Menggiatkan praktik keteladanan semua level kepemimpinan pada Penyelenggara Negara & Masyarakat. Mengelola pengetahuan dan pengalaman masyarakat melalui Portal RM dan medium lainnya yang efektif. Tahun 2015: Kondisi Kolektif Bangsa : Krisis Integritas Etos kerja rendah, budaya instan 3. Krisis identitas kepribadian, Gotong royong luntur
39
Inisiatif Strategis: 5 Strategi Gerakan Revolusi Mental
Memperkuat rasa memiliki semua Penyelenggara Negara dan masyarakat terhadap gerakan Revolusi Mental pada lingkungan masing-masing. Menguatkan partisipasi publik melalui Konsorsium Gerakan Nasional Revolusi Mental yang efektif dan berkelanjutan. Menguatkan pedoman/aturan dan penegakkan hukum mengacu pada nilai integritas, etos kerja dan gotong royong yang didukung sistem, tata kelola pemerintahan dan meritokrasi untuk pelayanan publik yang prima. Mempraktikkan keteladanan pada semua level kepemimpinan pada Kementerian dan Lembaga (K/L), dunia usaha, dan masyarakat, dimulai dari keluarga, lingkungan sosial, organisasi/perusahaan, organisasi masyarakat, dan organisasi Pemerintahan untuk menggairahkan partisipasi publik pada sasaran pemicu gerakan (value attack) gerakan. Mengelola pengetahuan dan pengalaman masyarakat melalui Portal Revolusi Mental dan medium masyarakat lainnya yang efektif.
40
Sinergi Lintas-Jalan dalam Menggerakkan Revolusi Mental
Pendidikan untuk mewujudkan insan cerdas, berkarakter Pendidikan untuk pengembangan literacy dan scientific knowledge Budaya sekolah Guru sebagai role model Pendidikan karakter Pendidikan kewargaan Pendidikan bahasa Indonesia Institusi kebudayaan menjadi kekuatan penggerak untuk mengembangkan daya cipta kebudayaan dan membangun peradaban unggul Pemanfaatan cultural capital dalam wujud sistem pengetahuan, sistem nilai dan norma sosial, sistem hukum, local wisdom, pranata sosial-budaya-ekonomi untuk mendorong meraih kemajuan Jalan Pendidikan Jalan Kebudayaan Jalan Hukum Jalan Politik REVOLUSI MENTAL Praktik politik berlandaskan civic virtues Penyelenggaraan negara berorientasi pada kepentingan publik dan untuk mewujudkan common goals Politik pemerintahan tidak berbasisi transaksi ekonomi-politik yang berbuah korupsi Tata kelola pemerintahan bersih (anti-korupsi) Birokrasi pemerintahan efisien Penegakan hukum tegas berprinsip keadilan Hukum berpihak dan tunduk pada kebenaran, serta dijalankan dengan prinsip equality before the law Lembaga peradilan dan aparat penegak hukum berintegritas (antikorupsi) Moralitas menjadi sandaran tertinggi dalam proses penegakan hukum
41
Sistem Berlapis Pendukung Revolusi Mental
BANGSA MAJU, MODERN, BERPERADABAN UNGGUL
42
10 Inisiatif, Program Strategis dan Indikator Utama
No Inisiatif Strategis Bobot (%) Program Strategis Indikator Kinerja Utama Waktu PIC PN 1 Memperkuat rasa memiliki para Penyelenggara Negara dan masyarakat terhadap gerakan Revolusi Mental pada K/L dan lingkungan masing-masing. 20 (1) INPRES berisi instruksi seluruh K/L agar menjalankan gerakan RM dan melibatkan stakeholder K/L di lingkungan masing-masing. Terbitnya INPRES Revolusi Mental sebagai Payung Gerakan. Des-15 Kemenko PMK, Seskab, Sekneg Sosialisasi Gerakan RM sebagai gerakan hidup baru seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan kepribadian dalam budaya. Sosialisasi Gerakan Revolusi Mental teruji berdampak melalui survey *). Semua K/L. (2) Inovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik berorientasi pelayanan prima. - Indeks Kepuasan Pelayanan Publik KemenPAN & RB, K/L, BPS - Partisipasi publik dalam umpan balik terhadap pelayanan publik *) Kominfo, KemenPAN & RB, BPS 2 Menguatkan partisipasi publik melalui Konsorsium Gerakan Nasional Revolusi Mental yang efektif dan berkelanjutan. 15 (3) Fasilitasi terbentuknya Konsorsium Gerakan Revolusi Mental, Gugus Tugas K/L sebagai backbone. Terbentuknya Konsorsium Gerakan RM berbentuk forum pada tingkat nasional, Provinsi, Kab/Kota secara efektif dan terukur. Jan-16 Kemenko PMK, K/L
43
Inisiatif Strategis, Program dan Indikator Utama (2)
3 Menguatkan pedoman/aturan dan penegakkan hukum mengacu pada nilai integritas, etos kerja dan gotong royong yang didukung sistem, tata kelola pemerintahan dan meritokrasi untuk pelayanan publik yang prima. 25 (3) Mereview kebijakan , aturan, penyelarasan mengacu nilai instrumental RM berdasarkan INPRES RM. Prosentasi Pedoman dan Aturan yang direview dan disempurnakan mengacu pada nilai-nilai strategis instrumental untuk pelayanan publik yang prima. Kemenko PMK, Kantor Staf Presiden, Seskab, Sekneg, Kemenhum HAM, K/L (4) Penegakan Pedoman dan Aturan mengacu nilai-nilai strategis secara konsekwen pada semua level kepemimpinan. Indeks Persepsi Korupsi. KPK, Bappenas, BPS K/L (5) Transparansi prosedur, standar pelayanan, biaya dan waktu pelayanan publik. Prosedur, standar pelayanan, biaya dan waktu pelayanan publik jelas dan transparan pada semua K/L. Semua K/L. (6) Melanjutkan reformasi birokrasi untuk memperkuat tata kelola sistem manajemen kinerja pemerintahan yang berientasi pada pelayanan publik berbasis meritokrasi mengacu nilai-nilai instrumental RM. - Indeks reformasi birokrasi K/L - Dijalankannya Sistem Manajemen kinerja aparatur berbasis meritokrasi dan budaya kinerja secara efektif dan terukur. KemenPAN & RB, Semua K/L. (7) Integrasi LHKPN dengan NPWP penyelenggara Negara bagian dari Inpres. LHK dan NPWP terintegrasi. Jul-16 KemenPAN & RB, Kemenkeu, K/L.
44
Inisiatif, Program Strategis dan Indikator Utama (3)
4 Mempraktikkan Keteladanan pada semua level kepemimpinan K/L, dunia usaha, dan masyarakat, dimulai dari keluarga, lingkungan sosial, organisasi/perusahaan, organisasi masyarakat untuk menggairahkan partisipasi publik pada sasaran “value attack” gerakan. 25 (8) Mengapresiasi keteladanan para Penyelenggaran Negara dan masyarakat mengacu pada nilai-nilai RM menjadi sikap & perilaku kolektif. # Agen-agen perubahan Revolusi Mental pada penyelenggara negara dan berbagai komponen strategis masyarakat. Kemenko PMK, Kemensos, KemendikbudKominfo. (9) Sosialisasi hak dan kewajiban masyarakat secara terus menerus melalui portal RM dan berbagai medium yang digunakan masyarakat lainnya. Berjalannya program pemicu (value attack) secara efektif dan terukur pada berbagai medium di masyarakat. Kemenko PMK & Kominfo 5 Mengelola pengetahuan dan pengalaman masyarakat dalam praktik RM melalui Portal RM dan medium masyarakat lainnya. 15 (10) Melibatkan semua komponen masyarakat agar menjadi subyek gerakan RM melalui sharing pengalaman di lingkungan masing-masing melalui Portal RM. # Keterlibatan dan interaksi masyarakat dalam Portal Revolusi Mental. Kemenko PMK, Kominfo, Bekraf # Inisiatif masyarakat dalam partisipasi gerakan Revolusi Mental Kemenko PMK, Kominfo, Kemsos, Kemendes, Kemenpora
45
5 KELOMPOK PROGRAM BESAR GNRM
INDONESIA MELAYANI INDONESIA TERTIB INDONESIA BERSIH INDONESIA MANDIRI INDONESIA KITA
47
INDONESIA TERTIB
48
INDONESIA BERSIH
49
INDONESIA MANDIRI INOVASI
50
INDONESIA KITA
51
Q & A, Diskusi
52
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.