Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Hartono Sudjarwadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Postgraduate – Tazkia University College of Islamic Economics
FILSAFAT & AL HIKMAH Pertemuan ke-2 Postgraduate – Tazkia University College of Islamic Economics
2
DEFINISI FILSAFAT Encyclopedia Britannica “ philosophy is derived from the composite greek noun philosophia means the love of pursuit wisdom” Clarence I. Lewis, filsafat merupakan suatu proses refleksi dari bekerjanya akal yang bersifat kontemplatif, yang tidak dibarengi dengan observasi empirik maupun pengujian empirik
3
PEMAHAMAN FILSAFAT FILSAFAT Kegiatan dan hasil berpikir dengan perenungan mendalam, radikal, kritikal dan sistematik untuk memperoleh pengetahuan yang hakiki dari segala sesuatu Secara etimologi (philein = cinta, sofia=kebijaksanaan) Secara sederhana filsafat menggiring orang untuk berpikir sistematis, logis, komprehensif dan mendalam untuk memahami sesuatu
4
CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
Universal (manusia, keadilan, kebebasan dsb) Cenderung Tidak Faktual Berkaitan dengan arti, penggunaan kalimat yang logis dan bahasa yang tepat Bersangkutan dengan nilai
5
TUJUAN FILSAFAT Mencari, menggali dan mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin Mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini Menemukan hakekatnya dan mengaturnya dalam bentuk yang sistematis
6
OBJEK FILSAFAT 1 Segala sesuatu yang ada, baik yang secara kongkrit dapat diamati 2 Segala sesuatu yang hanya dapat ditangkap atau diketahui dengan berpikir secara abstrak
7
3 INTI OBJEK FILSAFAT 1 Mempelajari dunia (filsafat kosmologi) 2
Mempelajari manusia (filsafat antropologi) 3 Mempelajari hubungan manusia dengan Sang Pencipta (filsafat Ketuhanan atau teologi)
8
STIMULUS PENTINGNYA FILSAFAT
1 Panggilan Naluriah Manusia dalam rangkai mencapai tingkat kehidupan sejahtera 2 Muncul aliran Scienticum (Saintisme). IPTEK adalah satu-satunya jalan kebenaran.
9
MANUSIA BERFILSAFAT? KETAKJUBAN KETIDAKPUASAN HASRAT BERTANYA KERAGUAN
10
(1) KETAKJUBAN Ketika manusia takjub terhadap peristiwa-peristiwa alam, gaib dan segala sesuatu yang memungkinkan manusia untuk kagum. Bagi Plato pengamatan terhadap bintang-bintang, matahari, dan lagit merangsang manusia untuk melakukan penelitian. Padangan ini semakin diperjelas oleh Aristoteles. Menurutnya karena takjub manusia mulai berfilsafat. Sementara bagi Immanuel Kant ( abad 18) bukan hanya takjub terhadap alam ini, melainkan ia juga terpukau memandang hukum moral dalam hatinya, sebagaimana tertulis di batu nisan kuburannya : coelum stellatum supra me, lex moralis intra me (bintang di langit di atasku, tapi hukum moral ada di bawahku).
11
(2) KETIDAKPUASAN Manusia tidak puas akan jawaban dari mitos-mitos terhadap segala pertanyaanya. Maka manusia mulai mencari jawaban yang meyakinkan dirinya dan bersifat pasti. Akhirnya lambat laun manusia mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal budi mulai berperan. Maka lahirlah filsafat.
12
(3) HASRAT BERTANYA Hasrat bertanya membuat manusia mempertanyakan segalanya. Pertanyaan-pertanyaan yang diwujudkan itu tidak hanya sekedar terarah pada wujud sesuatu, melainkan juga terarah pada dasar dan hakikatnya. Inilah salah satu yang menjadi ciri khas filsafat. Mempertanyakan segala sesuatu dengan cara berpikir radikal, sampai ke akar-akarnya, tetapi juga bersifat universal.
13
(4) KERAGUAN Pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh kejelasan yang pasti pada hakikatnya merupakan suatu pernyataan tentang adanya atau apriori (keraguan atau ketikdakpuasan dan kebingungan) di pihak manusia yang bertanya. Keraguan ini merangsang manusia untuk terus bertanya. Kemudian menggiring manusia untuk berfilsafat.
14
PROSES PENCARIAN….. Filsafat adalah sebuah proses pencarian identitas mikrokosmos (manusia) dan makrokosmos (alam semesta). Dan ini hanya dapat diperoleh lewat permenungan dan abstraksi. Di mana manusia ke luar dari kesempitan berpikir dan berani berpikir secara universal atau global. Segala hal dilihat dalam perspektif mendasar. Apa esensi dari segalanya dan untuk apa itu ada serta mengapa dia ada dan hubungannya dengan keberadaan manusia.
15
DASAR-DASAR FILSAFAT 1 Filsafat dimulai dan diakhiri dengan pertanyaan. 2 Filsafat identik dengan perilaku bertanya padi diri sendiri terus menerus. 3 Filsafat tidak menerima kebenaran yang selesai. 4 Filsafat selalu terlihat kritis/skeptis. 5 Filsafat terus mencari kebenaran dengan terus bertanya.
16
Pengetahuan adalah hasil kontak subyek dengan lingkungan sebagai obyek melalui proses mengetahui
Mengetahui : kegiatan jiwa untuk mengenal obyek dengan pengertian tertentu dengan menggunakan alat pengenalan (pancaindera, akal, rasa dan karsa) Pengetahuan berkaitan dengan kenyataan. Studi filosofis ingin mengetahui hakikat dan hukum serta prinsip-prinsip di dalamnya
17
Ilmu pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya Ilmu Pengetahuan : bukan satu, melainkan banyak (plural) bersifat terbuka (dapat dikritik) berkaitan dalam memecahkan masalah
18
AL HIKMAH Al Raziq dalam bukunya “Tamhid li Tarikh al Falsafah al Islamiyah,” menjelaskan bahwa dalam kepustakaan Arab (Islam), istilah “al Hikmah” dan “al Hakim” dengan istilah “filsafat” dan “filosof” dipakai secara bergantian untuk menyatakan pengertian filsafat dan filosof dalam Islam.
19
Cont…… Al Quran juga disebut Al Hakim yang mengandung arti bahwa Al Quran adalah merupakan sumber dan perwujudan al Hikmah atau filsafat dalam Islam. Al-Quran juga menegaskan bahwa usaha mencari al Hikmah (berfilsafat) itu hanya mungkin dilakukan oleh orang yang berakal. Allah SWT memberikan al Hikmah kepada mereka yang menghendaki dan berusaha mencarinya, dan barang siapa yang memperoleh al Hikmah, berarti telah memperoleh kebajikan dan kebijaksanaan yang banyak, tetapi hanya orang-orang yang berakal sajalah yang mampu berusaha mencari hikmah tersebut (berfilsafat)
20
Cont….. Dalam usaha mencari al Hikmah, dalam perspektif Islam, ada peran penting yang harus dilakukan oleh akal pikiran. Usaha mencari al Hikmah, kebajikan maupun kebijaksanaan dengan menggunakan akal pikiran tersebut adalah merupakan pengertian dasar dari filsafat. Al Hikmah dan usaha mencari al Hikmah, tidak lain kecuali "filsafat dan berfilsafat” dalam Islam. Dari uraian tersebut sangat jelas bahwa filsafat dan kegiatan berfilsafat sudah ada dan dikerjakan dalam tradisi Islam sebelum istilah filsafat masuk ke dalamnya.
21
Ciri Filsafat Islam Filsafat Islam bukan merupakan filsafat yang dibangun dari tradisi filsafat Yunani yang bercorak rasionalistik, tetapi dibangun dari tradisi sunnah (tradisi) Rasul dalam berpikir rasional transendental. Filsafat umum berbasis kepada konsep Tuhan telah mati, sedang Tuhan yang dipertahankan oleh filosof dan ulama Islam adalah Tuhan yang hidup, Tuhan yang menguasai seluruh kehidupan manusia; menciptakannya (khalaqa) dan merawat/memeliharanya (robba), memberi kebahagiaan kepada manusia, jika manusia itu bertindak sesuai dengan perintah-perintah-Nya, dan menurunkan siksa-Nya jika mereka melanggar peraturan-peraturan (sunnatullah)
22
Cont….. Filsafat Islam mempunyai metode yang jelas, yaitu rasional-transendental berbasiskan kitab dan hikmah; dialektika fungsional Al-Qur’an dan akal (rasio) untuk memahami realitas. Secara operasional, bekerja melalui kesatuan organik pikir dan qalb, yang menjadi bagian utuh kesatuan diri/nafs
23
Ijtihad = Filsafat Terapan
Secara kongkrit dan praktis, kegiatan berfilsafat dalam tradisi Islam bermula dan nampak dalam sistem pengambilan kebijaksanaan dengan jalan ijtihad. Ijtihad adalah usaha untuk mendapatkan kebenaran dan kebijaksanaan dengan menggunakan segenap daya akal pikiran dan potensi-potensi manusiawi lainnya untuk mencari kebenaran dan mengambil kebijaksanaan, dengan bimbingan Al-Quran dan Sunah Nabi saw
24
Cont…… Abu Zahrah menyatakan bahwa ijtihad adalah mengerahkan segala kemampuan yang terdapat pada seorang ahli hukum Islam dalam ber-istinbath (menetapkan) hukum Islam yang bersifat praktis dari dalil yang terperinci
25
Cont….. Porsi ijtihad sebagai metode istinbath al-hukm (penetapan hukum) dan penerapannya terdapat dalam dua masalah, yaitu: (1) masalah yang ditentukan dalil-dalilnya dari Al-Quran atau As-Sunnah, tetapi keadaannya zhanni dilalah; (2) masalah yang sama sekali tidak terdapat dalil dari Al-Quran atau As-Sunnah dan ijma’.
26
Cont…. Ulama fiqh (mujtahid) – sebagaimana dinyatakan oleh Abu Zahrah - dituntut berfikir kuat dan sungguh-sungguh untuk mengeluarkan kandungan hukum dari dalil-dalil yang zhanni tersebut. Adapun untuk masalah yang sama sekali tidak ada dalilnya, digunakan berbagai metode atau pendekatan, misalnya metode qiyas (analogi) dan sebagainya
27
Perkembangan Filsafat Islam
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tentang keyakinan dan kepercayaan hidup, telah menimbulkan Ilmu Kalam. Pertanyaan-pertanyaan tentang dekatnya manusia dengan Tuhan, tentang kembali kepada Tuhan, menimbulkan Ilmu Tasawuf.
28
Cont….. Ilmu Fiqh adalah merupakan kodifikasi dari beberapa jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang apa dan bagaimana nilai-nilai dan norma-norma kehidupan dan tingkah laku manusia (termasuk tingkah laku manusia dalam berekonomi). jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang alam semesta dan hubungan manusia dengan alam semesta dan lingkungannya, menghasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan.
29
To be cont………
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.