Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PROBLEM-BASED LEARNING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PROBLEM-BASED LEARNING"— Transcript presentasi:

1 PROBLEM-BASED LEARNING
C. Asri Budiningsih

2 Problem-based learning (PBL)
(akhir abad 20) Mhs dlm kelompok kecil mencari situasi masalah, menguji kesenjangan dgn menggunakan pengetahuan & ketrampilannya utk menentukan informasi yg diperlukan, menyelesaikan dan mengelola situasi yg ada. Karakteristik PBL: 1. Kompleks (tdk ada 1 jawaban benar) 2. Bekerja dlm kelompok utk memecahkan masalah 3. Mengumpulkan informasi (self-directed learning) 4. Dosen sbg fasilitator 5. Mhs mengembangkan kemampuan memecahkan masalah di bidang profesinya.

3 Pendekatan PBL dlm pembelajaran:
Surface approach (pd awal perkuliahan mhs mengklarifikasi area masalah yg dirumuskan) Deep approach (mengumpulkan informasi, mengkaji, membuat hipotesis, merumuskan pertanyaan-pertanyaan) Strategic approach (menyusun upaya pemecahan, waktu, kondisi, pendukung/sumber utk menghasilkan yg terbaik)

4 Karakteristik PBL dlm pembelajaran:
1. Memperluas Tema: kemampuan awal mhs, tanggung jawab mandiri, lintas disiplin, perpaduan teori & praktik, mengutamakan proses drpd hasil, dosen sbg fasilitator, dr tutor's assessment ke self-assessment atau peer assessment, kemampuan komunikasi interpersonal.

5 Karakteristik PBL dlm pembelajaran:
2. Menggunakan beragam pendekatan: kuliah berbasis kasus, berpikir komprehensif /menyeluruh, belajar secara kontinu, memecahkan masalah & mengkomunikasikan hasilnya, memungkinkan terjadi inkuiri bebas, menggunakan aneka sumber, berpikir kritis, kreatif dan reflektif.

6 Karakteristik PBL dlm pembelajaran:
3. Memfasilitasi inkuiri terbuka: Adanya organisasi kurikulum terintegrasi Belajar aktif dlm kelompok kecil & tutorial Ada hasil belajar langsung dan hasil pengiring Kemampuan belajar sepanjang hayat Ada keterkaitan atr PBL dgn project-based learning, problem solving, action & work-based learning

7 Pendekatan terpadu dlm PBL /the integrated approach (Fogarty, 1991)
Masalah yg dikaji menembus batas-batas disiplin ilmu Bentuk integrasi dpt pd tujuannya, kegiatan, assessment dan pengayaan. Integrasi pd satu disiplin (fragmented, connected, nested) Integrasi antar disiplin (sequenced, shared, webbed, threaded, integrated) Integrasi jaringan oleh mahasiswa (immersed, networked)

8 Fragmented Connected Terfragmentasi Deskripsi: Disiplin ilmu satu dgn lainnya terpisah jelas. Keuntungan: Suatu disiplin ilmu terlihat jelas dan diskrit Kerugian: Hubungan atr disiplin tdk terlihat jelas, shg transfer ilmu menjadi kurang Terhubung Deskripsi: Topik-topik dalam satu disiplin saling berhubungan Keuntungan: Konsep-konsep esensial dlm satu disiplin terhubung, shg terjadi konseptualisasi dan asimilasi ide menuju ke reviu. Kerugian: Disiplin-disiplin ilmu tetap tdk terhubung dan fokus konten tetap dlm satu disiplin 8

9 Nested Sequenced Tersarang Deskripsi: Ketrampilan sosial, ketrampilan berpikir dan konten dikembangkan bersama dlm satu disiplin Keuntungan: Memperhatikan berbagai aspek/potensi mhs sekaligus, shg proses belajar lebih kaya dan tajam Kerugian: Mhs dpt kurang fokus thd konsep-konsep esensial Terurut Deskripsi: Ide-ide yg mirip disajikan scr berurutan, walaupun matakuliahnya berbeda Keuntungan: Memfasilitasi alih belajar lintas matakuliah. Kerugian: Memerlukan kolaborasi dan fleksibilitas atr dosen scr kontinyu krn urutan kurikulum biasanya sdh ditentukan 9

10 Shared Webbed, Terbagi Deskripsi: Ada team-teaching dr dua atau lebih disiplin utk membahas konsep, ketrampilan dan sikap scr bersama Keuntungan: Berbagi pengalaman belajar & pembelajaran dlm satu tim. Adanya kolaborasi dpt mengatasi masalah. Kerugian: Memerlukan waktu, fleksibilitas, komitmen dan kompromi. Terajut Deskripsi: Menggunakan tema sbg dasar pembelajaran beberapa disiplin Keuntungan: Memotivasi belajar mhs dgn melihat hubungan berbagai ide dlm beberapa disiplin Kerugian: Tema hrs dipilih scr seksama/ hati-hati, dgn konten yg relevan dan tepat 10

11 Threaded Integrated Terurai Deskripsi: Ketrampilan sosial, kemamp berpikir, sikap, belajar bgm belajar, terus tumbuh dlm berbagai disiplin. Keuntungan: Mhs belajar bgm belajar, adanya alih belajar yg cenderung dilakukan Kerugian: Disiplin satu dgn lainnya tetap terpisah Terpadu Deskripsi: Ada tumpangtindih atr disiplin baik pd konsep yg dipelajari, ketrampilan dan sikap, menjadi prioritas utk dipelajari bersama. Keuntungan: Mendorong mhs utk melihat saling keterkaitan antar disiplin, shg termotivasi belajar. Kerugian: Memerlukan tim lintas matakuliah yg memiliki kesamaan rencana dan jadwal. 11

12 Immersed Networked Terfokus Deskripsi: Mhs mengintegrasikan proses belajarnya sepanjang bidang peminatan tertentu. Keuntungan: Integrasi kemampuan terjadi dlm diri mhs. Kerugian: Fokus perhatian dan kajian mhs kemungkinan akan dipersempit. Terjaring Deskripsi: Mhs memilih konten-konten, sumber-sumber kmd diintegrasikan dalam suatu kajian. Keuntungan: Mhs proaktif, terstimulasi oleh suatu peristiwa, informasi, ketrampilan atau konsep-konsep baru. Kerugian: Perolehan belajar bisa kurang fokus, terpencar, kurang dalam, shg kurang efektif. 12

13 PBL dlm pembelajaran: Di PT agar mhs sampai pada deep approach learning biasanya digunakan model Immersed dan/atau model Networked. Pengetahuan dan disiplin yg dipelajari mhs berperan sbg cara pandang dlm memilih masalah kajian dan bgm menyelesaikannya. Masing-masing mhs dng cara pandang, pengalaman dan minatnya sendiri dpt memunculkan bahan kajian, yg dpt berbeda atr mhs satu dgn lainnya. Konsep yg sama akan dpt dilihat scr berbeda-beda oleh masing-masing mhs tergantung dr kemampuan awal mereka. Hasil pemecahan masalah dipresentasikan dan didiskusikan di kls utk melihat kekomprehensifan dan keefektifannya.

14 Tujuan / kompetensi PBL
DAMPAK PEMBELAJARAN Pemahaman konsep/materi pelajaran Kemampuan menerapkan konsep & memecahkan masalah serta mengambil keputusan Kemampuan interdisiplin & antardisiplin DAMPAK PENGIRING Kemampuan interpersonal & intrapersonal, berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, berdisiplin, dan bertanggung jawab, menghargai pendapat.

15 Strategi PBL : 1. Tentukan masalah yg akan dikaji
2. Merumuskan masalah 3. Mengumpulkan fakta & informasi 4. Memunculkan pertanyaan & hipotesis 5. Melakukan pengkajian, pengamatan, pembuktian 6. Merumuskan kembali masalah berdasarkan fakta dan kajian 7. Membangun alternatif-alternatif 8. Mengusulkan solusi

16 EVALUASI Formatif Laporan Sumatif Diskusi kelas Kejelasan isi
Kegiatan kelompok Tugas terstruktur Kegiatan mandiri Praktik Laporan Kejelasan isi Kebenaran isi Refleksi Proses Presentasi hasil Perwajahan Sumatif Tes tertulis Tes perbuatan Non-tes

17

18 SOCIAL-PROBLEM SOLVING
C. Asri Budiningsih

19 Social Problem-Solving
Asumsi dasar Social Problem-Solving Salah satu kemampuan sbg seorang aktor sosial yg baik adalah mengambil keputusan scr nalar atau well informed and reasoned decision making melalui proses pembelajaran yg dirancang memungkinkan individu terlibat dlm berbagai bentuk kegiatan pemecahan masalah sosial baikscr individu maupun kolektif. Strategi pembelajaran ketrampilan memecahkan masalah sosial terkait dgn status, peran dan tanggung jawab warga negara dlm konteks kebijakan publik. Strategi tsb didekati scr interdisipliner spt geografi sosial, sejarah, hukum, adm negara, politik, ekonomi, antropologi, sosiologi dan kriminologi.

20 Social Problem-Solving
Pendidikan mrpk salah satu wahana pendidikan demokrasi. Social Problem-Solving Di Indonesia pendidikan demokrasi masih didekati dgn paradigma knowing democracy (menitikberatkan penguasaan pengetahuan). Di negara maju pendidikan demokrasi sdh didekati dgn paradigma doing democracy hingga pd paradigma building democracy. Tema-tema yang dipilih dapat bersifat generik, misalnya "Kebijakan Publik". Mhs mampu menganalisis berbagai dimensi kebijakan publik dlm konteks proses demokrasi. Tujuannya dpt meningkatkan kualitas warga negara yg cerdas, kreatif, partisipatif, prospektif dan bertanggungjawab. Mhs memperoleh pengalaman berdemokrasi atas dasar pemahaman yg mendalam ttg apa, mengapa, dan bagaimana demokrasi.

21 Social Problem-Solving
Tujuan Social Problem-Solving Mhs mampu mengambil keputusan ttg hal-hal yg terkait dgn kepentingan publik scr nalar, kritis, kreatif, antisipatif, bertanggungjawab scr demokratis. Mhs peka, tanggap, mampu memecahkan masalah, mampu mengambil keputusan scr kolektif, mampu mensosialisasikan usul kebijakan

22 Social Problem-Solving
Strategi (dpt individu maupun kelompok) Social Problem-Solving Inquiry Learning Discovery Learning problem solving Learning Research-oriented Learning Ini semua dpt dikemas ke dalam Model Project-based Learning dgn langkah-langkah: 1. Mengidentifikasi masalah kebijakan publik 2. Memilih 1 masalah utk dikaji kelas 3. Mengumpulkan data & informasi 4. Mengembangkan portofolio kelas 5. Menyajikan portofolio 6. Melakukan refleksi belajar

23 SEKIAN TERIMA KASIH


Download ppt "PROBLEM-BASED LEARNING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google