Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEBAGAI NILAI DASAR BUDAYA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEBAGAI NILAI DASAR BUDAYA"— Transcript presentasi:

1 SEBAGAI NILAI DASAR BUDAYA
YAYASAN SULUH NUSWANTARA BHAKTI SPIRITUALITAS DAN RELIGIUSITAS SEBAGAI NILAI DASAR BUDAYA MASYARAKAT NUSANTARA Oleh M. Mas’ud Said

2 Konsep dan Pengertian Religiusitas
Religiusitas adalah hal hal yang berkaitan dengan nilai kerohanian yang bersumber pada values and believes yang dianut oleh seseorang atau masyarakat. Religiusitas juga terkait dg ritual ritual tertentu, pelaksanan doktrin yang diyakini merupakan bagian integral manusia untuk berhubungan atau berbaik baik dengan Pencipta atau tata cara manusia mengabdi kepada Tuhannya. Pada perkembangannya, religiusitas tidak hanya berhubungan dengan bentuk ritual dalam hal pelaksanaan kewajiban asasi manusi kepada Tuhan, namun sudah masuk pada behaviour manusia dengan diri mereka sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan kemanusiaan, serta kewajiban manusia dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya.

3 Bentuk Religiusitas di Nusantara
Di Nusantara, bentuk religiusitas yang paling mudah diamati ialah pelaksanaan ibadah pokok atau tata cara utama yang dapat diamati berkaitan dengan penyembahan atau ritual keagamaan. Dalam berbagai kebhinnekaan kebudayaan luhur Nusantara, bentuk religiusitias awalnya erat kaitannya dengan penyembahan terhadap alam ghaib melalui sarana alam seperti gua, laut, langit dan alam lainnya. Namun setelah itu berkembang melalui sarana lain termasuk arca arca buatan manusia, dan berbagai macam cara ritual doa, ritual tari tarian, ritual ritual yang lain yang bejumlah ratusan variasinya karena ia terkait tradisi lokal dan kebiasaan kebiasaan turun temurun dan pemahaman serta pengetahuan manusia di lingkungan tertentu.

4 Makna Spiritualitas Spiritualitas adalah hal transenden atau hal hal yang berkaitan dengan hal yang ghaib. Spiritualitas adalah hal hal yang berhubungan dengan hal yang suci, supra natural dan hal hal yang berkaitan dengan ruhaniah atau roh. Nilai nilai spiritualitas bisa dilakukn bahkan pada orang yang mengaku tidak beragama. “Spirituality has to do with the spirit, not as in ghosts, but as in the essence of being human : your soul or your inner life” (vocabulary dictionary) Baik spiritualitas dan relegiusitas itu sama sama dekat dan berhubungan dengan agama, dapat pula dikatakan bahwa spiritualitas itu lebih luas, lebih halus, lebih terbuka dan tak harus formal terlihat sebagaimana relegiusitas yang lebih bersandar pada tata aturan tertentu, ibadah ibadah tertentu dalam agama agama besar.

5 Spiritual dan Religius?
Mengapa Harus Spiritual dan Religius?

6 Spiritualitas Manusia
Manusia pada prinsipnya religius sekaligus spiritual (homo religious dan homo sprituality). Ini ditandai oleh kemampuannya memahami dan menjangkau yang transenden, yaitu yang ada di luar dan mengatasi dirinya. (Hardjana, 2005:28—29). Dengan demikian manusia itu pada dasarnya tercipta dalam keadaan cinta dengan kebaikan (hanif). Manusia adalah sosok yang terbatas dan tergantung atau terpengaruh oleh sesuatu yang transenden, ghaib dan hal hal yang lebih luas dan tak terbatas. Spiritualitas tak serta merta berhubungan dengan ibadah formal seperti apa yang ada di hukum ibadah agama pada umumnya. Spiritualitas itu sifatnya sangat individual sekaligus fenomena munusiawiyah.

7 Mengapa Harus Spriritual and Religius
FITRAH MANUSIA MEMANG SPIRITUAL DAN RELEGIUS. Mengapa orang harus relegius ?. Karena secara fitrah manusia itu hanif, memiliki kecenderungan dengan hal hal yang baik dan suci. Itulah sebabnya ketika orang jauh dari relegiusitas dan menafikkan jiwa religiusitas maka dia kemunhkinan besar akan jauh dari jiwa yang tentram dan ketenangan hidup. SIFAT DAN TATANAN MASYARAKAT INDONESIA MEMANG SPIRITUAL DAN RELEGIUS. Dari catatan sejarah, jejak peninggalan, artefak situs situs penyembahan, dan kenyataan sosio religius, terdapat fakta yang nyata bahwa masyarakat Nusantara lahir, hidup dan berkembang dalam tatanan struktur sosial dan sifat personal yang religius. Bahkan tantangan ke depan masyarakat dan lingkungan masyarakat yang progressive membutuhkan spiritualitas.

8 Spiritualitas Masyarakat Tengger dan Samin
Masyarakat Tengger mendapatkan ketenangan hidup dengan menyepi, berkontemplasi untuk mendapatkan kedamaian dan kedekatan dengan Sang Ilahi. Spiritulitas masyarakat Tengger juga terfleksi melalui sikap perilaku mencintai alam, menjaga keseimbangan dan juga menjaga kepantasan, mengambil dan mengkonsumsi barang secukupnya, berbagi dan tolong menolong dan mengutamakan gotong royong. Sedangkan masyarakat Samin menjalani hidupnya dengan spirit spirit agung; membatasi diri untuk tidak merusak lingkungannya, tidak ingin menyakiti saudaranya dan juga hidup sangat sederhana. Spiritualitas ini bis juga ditemukan hidup di masyarakat Sasak, Dhani, Asmat dan ratusan lainnya.

9 Spiriritualitas Masyarakat Samin
Hidup sangat sederhana, tidak merusak alam dengan cara apapun, menghindarkan diri dari kemewahan Agama adalah senjata atau pegangan hidup, tidak membeda-bedakan agama, yang penting adalah tabiat dalam hidupnya. Manusia harus memahami kehidupannya, sebab roh hanya satu dan dibawa abadi selamanya. • Berbicara harus bisa menjaga mulut, jujur dan saling menghormati. Orang Samin dilarang berdagang karena terdapat unsur ‘ketidakjujuran’ didalamnya. Ajaran Samin: Ojo drengki, ojo srei, Ojo wayuh, Ojo pek pinek barange liyan, Ojo bedog colong Ojo dodol tinuku, Ojo Sekolah, Ojo nganggo peci,

10 Religiusitas dan Spiritualitas adan dan Mengikuti Siklus Tradisional – Modern
Pra history tradisional Pra modern modern Ultra

11 Spiritualitas ala Mahatma Gandhi
Mahatma means Great Soul. MG sangat sederhana, suka berpuasa, sangat santun, sangat religius, mengajar dan memberi contoh, mencintai orang kecil, orang miskin, seakan tak memperdulikan dirinya, bekerja dengan moral force, konsisten, sabar. Mengajarkan Satyagraha, yang artinya tidak mengenal lelah dalam mencari dan menemukan kebenaran. Ajaran lainnya ialah Ahimsa atau non violence, tidak menyerang, tidak melukai dan tidak membunuh. Ajaran spiritualitas yang lain adalah Swadesi. Swadesi artinya memakai sesuatu yang dihasilkan sendiri. Hal yang esensial dari swadesi ialah tak menggantungkan diri pda orang lain apalagi bangsa lain.

12 Spiritualitas ala Abdurrahman Wahid
Ia memperjuangkan yang lemah dengan caranya sendiri, mau menerima resiko, konsisten, memiliki integritas, konsisten, anti mementingkan dirinya sendiri, menerabas batas golongan suku, agama . Sangat spiritualistis walau mungkin dianggap kurang religius. Kata Gus Dur: “ guru spiritulitas saya adalah realitas, guru realitas saya adalah spiritual”. Dia sering mengatakan kejadian yang akan datang dengan tepat misalnya beberapa bulan sebelum dia menjadi presiden RI dia sdh memprediksinya.

13 Spiritualitas ala Soichiro Honda
Soichiro Honda adalah seorang pekerja keras, inventor mesin sepeda motor yang ulet, pada masa mudanya dia seorang yang tak kenal lelah dalam bekerja. Karena keyakinannya itu, ia sukses membesarkan perusahaannya. Pada masa jayanya SH memimpin ratusan perusahaan di 28 negara Ketika memasuki masa tua, dia terlihat begitu religius dan memiliki spiritulitas tinggi. Meninggalkan urusan duniawiyah, tak ingin lagi memiliki harta pribadi. Tinggal di rumah sangat sederhana . Dia mengembangkan moto kepada stafnya dengan konsep The Three Joys senang memproduksi,senang menjual, dan senang membeli. Membuat Yayasan kemanusiaan dan pendidikan

14 Spiritualitas Modern

15 Benarkah Spiritualisme Modern Sedang Tumbuh ?
Salah satu penelitian menarik dilakukan oleh Ngainun Naim, STAIN Tulungangung (2013) dengan mengutip August Comte yang mengatakan “semakin modern sebuah masyarakat maka agama seharusnya semakin ditinggalkan”. Namun menurut Naim, realitas justru sebaliknya, dalam kompleksitas kehidupan modern, masyarakat justru semakin haus terhadap nilai-nilai spiritualitas. Fenomena inilah yang oleh Harvey Cox disebut sebagai turning east. Spiritualitas ternyata tidak harus selalu berkaitan dengan Tuhan. Pada spirirualitas dengan model semacam ini, spiritualitas berfungsi sebagai pelarian psikologis, obsesi, dan kebutuhan ruhaniah (pen).

16 Filantropisme Walaupun tidak terlihat rajin pergi ke masjid, rajin kebaktian di gereja atau pergi ke pura, dalam alam modern yang pada umumnya jauh dari kesejatian hidup, spiritualitas ini terlihat mengental di beberapa pribadi dan komunitas tertentu. Beberapa data menunjukkan bahwa spiritualitas modern sangat kentara pada masyarakat yang sangat maju dalam bentuk Filantropisme yaitu sangta peduli terhadap sesama. Beberapa orang kaya, para pengusaha sukses semisal John D Rockefeller, Bill Gates melalui Bill and Melinda Gates Foundation, peneliti ulung, informal leaders, tokoh tokoh nasional dan para guru bangsa memiliki rasa spiritualitas yang tergambar dari sikap, tutur kata dan keberpihakannya terhadap kalangan tertentu semisal orang miskin dan kepada khalayak umum tanpa mengharapkan imbalan material secara langsung.

17

18 Bisakah Spiritualitas Sebagai Basis Pembangunan Nusantara

19 Bisakah Membangun Dunia dg Spiritualitas ?
Melihat kegagalan teori dan sistem pembangunan ekonomi yang dibangun atas asas zonder spiritualisme, dunia ini pada tataran tertentu gagal untuk memberi bukti untuk mensejahterakan secara batiniyah warga dunia, ketimpangan kaya miskin dan ketidak seimbangan timur dan barat Akibat turunan dari sistem dunia zonder spiritualitas maka kita disajikan keadaan kerusakan sumber daya alam antara lain: llegal logging, illegal fishing, animal distictions, air pollution, coral distruction, water, air, soil, sound pollution, global warming, flodding, eruption, sea abration, cedimentation, menipisnya ozon, efek rumah kaca, tampaknya memang sistem dunia butuh nilai nilai spiritualitas.

20 A Turning Direction, Going to the East
KITA BISA MEMBACA KECENDERUNGAN GLOBAL BAHWA BANGSA BANGSA BESAR TIMUR SEDANG BERUSAHA UNTUK MEMBANGUN KEMAJUAN DENGAN DASAR ATAU SETIDAK TIDAKNYA TANPA MENINGGALKAN BEKAL SPIRITUALITAS BAIK AGAMA, MAUPUN SPIRITUALITAS SOSIAL DENGAN MENGUSUNG APA YANG DISEBUT SEBAGAI “ASIAN CULTURE” SEBAGIAN APA YANG DISEBUT SEBAGAI ASIAN CULTURE ITU BERSUMBER PADA SPIRITUALITAS DAN RELIGIUSITAS AGAMA SPIRITUALITAS NUSANTARA SPIRITUALITAS INDIA SPRITUALITAS JEPANG SPIRITUALITAS CHINA

21 ASIAN RELIGIUS CULTURE VS MODERNISME
ESEDERHANAAN VS KEMEWAHAN SECUKUPNYA VS HEDONISME EMPAN PAPAN VS BEBAS TAK TERBATAS PEDULI, FILNATROPISME VS MASA BODOH KESEJATIAN VS KEPALSUAN KEBAHAGIAAN VS KESENANGAN SESAAT ZUHUD VS MATERIALIS

22 DATA DUNIA SEKARANG BISA SAJA DIDUGA KARENA ADA KRISIS SPIRITUALITAS DAN RELIGIUSITAS ?
Beberapa hal penyakit modern di bawah ini bisa saja dihubungkan akibat sistem hidup dan sistem kemasyarakatan negara zonder spiritualitas dan relegiusitas seperti: Political instability and civil strife; Systemic discrimination on the basis of gender, race, ethnicity, religion, or caste; Ill defined property rights or unfair enforcement of rights to agricultural land and other natural resources; High concentration of land ownership and asymmetrical tenancy arrangements; Corrupt politicians and rent-seeking public bureaucracies; Economic policies that discriminate against or exclude the rural poor from the development process and accentuate the effects of other poverty-creating processes; Large and rapidly growing families with high dependency ratios; Market imperfections owing to the high concentration of land and other assets and distortionary public policies; and External shocks stemming from natural causes (for example, climatic changes) and changes in the international economy.

23 The Future Dapat dikatakan bahwa ke depan disamping akselerasi materialisme di seantero dunia, dalam kondisi umum agama formal di negara barat belum menjawab tuntas semua kebutuhan, spiritualism dan relegiusitas masih memiliki masa depan dalam tataran individu seperti kecenderungan umum gaya hidup kembali ke alam, back to nature , going spiritual dan filantropisme. Beberapa orang yang hidup di dunia modern dan di Indonesia tend to get back to the nature, back to basic, back to tradition, embracing cultural tradition, memilih huma dan rumah alami back to villages. Ada kecenerungan umum memilih hidup lebih simpel, simpel life, suka tai chi, suka yoga. Dalam komunitas Islam modern misalnya, ada gerakan dzikir dan sholat dhuha di sela sela kerjnya di kantor. Banyak tokoh sukses yang cenderung seking soul peace, wellness, going trancendental. Itu semua erat hubungannya dengan relegiusitas dan spiritualitas. Pertanyaannya ialah bisakah hal hal diatas dapat dibangun secara sistemik untuk menjawab bahwa spiritualitas dan religiusitas layak secara sistemik sebagai dasar pembangunan masyarakat negara?


Download ppt "SEBAGAI NILAI DASAR BUDAYA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google